Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PELATIHAN BUDIDAYA SORGUM UNTUK PAKAN TERNAK SAPI Dolly Sojuangan Siregar; Muhammad Syahril; Hanisah
Global Science Society Vol 2 No 1 (2020): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyaraka
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sorghum plants are used as raw materials for various industries including animal feed. In Indonesia, the use of sorghum plants is more directed as animal feed. With the ability to grow in various places, sorghum plants (Sorghum bicolor L.) have the opportunity to be developed on nonproductive land such as in the village of Sarah Teubee. Sara Teubee village with an area of ​​32 ha of rain-fed rice fields will be potential to develop sorghum plants. In this case, the Faculty of Agriculture, Samudra University has a moral responsibility to overcome these problems as well as efforts to develop sorghum plants, especially in the region of East Aceh, Langsa City and Aceh Tamiang. The effort to introduce the sorghum plant is done through community service (PKM) funded by LPPM and PM Universitas Samudra. Community service activities have been carried out in Sara Teubee, Rantau Selamat District, East Aceh District. Community service activities include planting location surveys, Focus Group Discussion (FGD), sorghum planting training, and how to make cattle feed from sorghum plants. The output of this study is the farmer group as an indicator of understanding about sorghum cultivation techniques and using sorghum plants as animal feed. In addition, other outcomes of this service are publications in print media and scientific journals of service.
TRAINING AND MAKING PLOT OF SALINE LAND MANAGEMENT TECHNOLOGY TO INCREASE RICE PRODUCTION Syamsul Bahri; Muhammad Syahril; Dolly Sojuangan
Global Science Society Vol 3 No 1 (2021): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v3i1.3233

Abstract

Soil salinity due to the accumulation of NaCl salts is the cause of the largest land damage in the world. The build-up of NaCL salts on the ground can be caused by sea water intrusion. As a result, many saline lands are scattered around the Indonesian lotus line, including Langsa city, especially Sungai Lueng Village. Soil salinity can disrupt plant growth so that production is low, including rice. The results showed that the farmers planted Ciherang varieties with productivity ranging from 4-5 tonnes / ha. Precise handling through application of technology to reduce the effects of salinity. The use of Na-metal washing technology as a source of toxicity for rice plants can be done by utilizing rainwater whose effectiveness is increased by adding gypsum. In addition to Na leaching, the use of Banyuasin salinity tolerant varieties will also be carried out. Through this PKM, it is hoped that the saline land in Langsa City can be utilized optimally and specifically rice production in Sungai Lueng village can increase to support food sovereignty.
POTENSI HASIL 5 VARIETAS KEDELAI (GLYCINE MAX L) PADA LAHAN KERING MASAM Reza Tanjung; Boy Riza Juanda; Dolly Sojuangan Siregar
Jurnal Agrotek Lestari Vol 7, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v7i2.3707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil 5 varietas unggul kedelai yang dibudidayakan di lahan kering masam serta memberikan referensi bagi para petani tentang varietas unggul yang mampu berproduksi secara maksimal di lahan kering masam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan menggunakan 5 benih kedelai varietas unggul yaitu Dega 1, Detap 1, Grobogan, Devon 1 dan Dena 1 Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain: tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah cabang produktif, umur panen, jumlah polong per tanaman , berat biji per tanaman, berat 100 biji, dan rata-rata potensi hasil. Hasil penelitian menunjukkan setiap varietas memiliki respon berbeda terhadap lingkungan sehingga pertumbuhan dan potensi hasil yang diperoleh juga berbeda. Pada penelitian ini V2 (Detap 1) memiliki produksi per hektar paling tinggi dibandingkan dengan 4 varietas lainnya. Potensi hasil dan daya adaptasi yang cukup baik di lahan kering masam ditunjukkan oleh V2 (Detap 1) indikator kemampuan potensi hasil dan daya adaptasi tersebut didasarkan atas tingkat produktivitas varietas tersebut.
PENGEMBANGAN RUMAH PANGAN DESA DI DESA PAYA MEULIGO SELAMA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) Abdurrachman Abdurrachman; Boy Riza Juanda; Dolly Sojuangan Siregar
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 3, No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/baktiku.v3i1.3483

Abstract

Badan Pangan Dunia (FHO) sudah mengingatkan bahwa pandemi corona telah melumpuhkan berbagai sektor perekonomian sehingga bisa memicu terjadinya krisis pangan di berbagai negara. Hasil FGD bersama petani padi di desa Paya Meuligo, mengatakan bahwa selama masa pandemi corona, petani juga harus menanggung beban hidup dimana harga-harga kebutuhan pokok, suka tidak suka, terus merangkak naik berbanding lurus dengan kecepatan penyebaran Covid-19. akibat lain dari kebijakan pembatasan ruang gerak dan mobilitas petani dan pelaku pertanian menyebabkan penawaran terhadap produk-produk pertanian menurun sebagai akibat berkurangnya permintaan. Oleh karena itu Dalam situasi pandemi Covid-19, tim pengabdi mengajak kepada seluruh masyarakat dan khususnya para petani di desa Paya Meuligo, untuk tetap produktif dan berupaya meningkatkan produksi pertanian demi ketersediaan pangan yang berkelanjutan di desa tersebut melalui pengembangan rumah pangan desa. Rumah pangan desa ini merupakan solusi penyelamatan ekonomi rumah tangga petani di masa transisi hingga pasca Covid-19. Rumah pangan desa nantinya akan berbasis di kelompok tani “Hamba Laeh” yang menjadi episentrum dalam mengelola, menyediakan dan menjadi pusat kebun bibit desa serta nantinya bibit tersebut dapat dimanfaatkan oleh rumah tangga miskin di desa paya meuligo untuk dibudidayakan dalam menjaga ketahanan pangan keluarga terutama selama terjadinya masa pandemi corona.Melalui  program  usulan  kegiatan pengabdian ini dan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilaksanakan, tim pengabdi mencoba menawarkan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan sentuhan Ipteks, yaitu melalui kegiatan pokok 1) melaksanakan kegiatan sosialisasi pentingnya pengembangan Rumah Pangan Desa selama pandemi Covid-19, 2) membuat kebun bibit desa, dan demplot untuk mempercepat proses penguatan cadangan pangan di desa, 3) melakukan koordinasi dengan Geuchik (kepala desa) desa Paya Meuligo agar dapat meneruskan dan mengembangkan pasca program melalui alokasi dana desa yang ada.
COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH ORGANIC VEGETABLE CULTIVATION AND CATFISH IN BUCKETS AND ITS PROCESSED DIVERSIFICATION Muhammad Syahril; Ainul Mardiyah; Hanisah Hanisah; Dolly Sojuangan Siregar
Global Science Society Vol 4 No 2 (2022): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v4i2.4269

Abstract

Organic farming is an agricultural cultivation technique that relies on natural ingredients without the use of synthetic chemicals. The cultivation technology focuses on environmental sustainability and sustainable environmental insights. Community service based on organic farming can be carried out in Paya Bujok Tunong Village with 144 farming households, 53 of which are horticultural farming businesses. The methods used in this service are: (1) Socializing the importance of using yards during the Covid-19 pandemic; (2) Transferring knowledge related to organic plant and catfish cultivation technology in yards; (3) Processing organic agricultural products so that they have more economic value; (4) Carry out mentoring activities during the implementation of activities; and, (5) evaluate activities. PKK women in Paya Bujok Tunong Village through PKM Unsam activities can be empowered by utilizing the yard by planting organic vegetables and organic catfish. To optimize revenue, diversification of processed yields into onion cakes and catfish meatballs was also carried out, as well as assistance and donations to various supporting facilities and infrastructure.
Local Upland Rice Varieties, Solutions to Food Security in Dry Land muhammad syahril syahril; Dolly Sojuangan Siregar
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 10 No. 1, April (2023): JURNAL PERTANIAN TROPIK, ARTICLES IN PRESS
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jpt.v10i1, April.11605

Abstract

Indonesia is an agricultural country with the fourth largest population in the world. However, climate change is having a major impact on agricultural production due to increased dry land. For effective agricultural disaster management, it is important to understand and measure drought in rice crop production. The research was conducted by designing a drought agro-ecosystem using PEG 6000. Eleven local upland rice varieties were tested with two sensitive varieties and one tolerant upland rice variety as a comparison. The study was designed using a randomized block design with five replications and tested with an analysis of variance using the contrast method. The results showed that local varieties were more tolerant to drought abiotic stress when compared to inbreed and hybrid varieties. Local varieties showed non significant differences with the varieties recommended for dry land.
PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT FISIKA ANDISOL DAN PRODUKSI RUMPUT GAJAHA KIBAT JENIS DAN DOSIS PUPUKO RGANIK DI KECAMATAN PEGASING KABUPATEN ACEH TENGAH Iwan Saputra; Dolly Sojuangan Siregar
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sifat fisika tanah terdiri dari berat volume, porositas, permeabilitas, indeks stabilitas agregrat, dan kadar air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan beberapa sifat fisika tanah serta pertumbuhan dan produksi rumput gajah (Pennisetum purpureum L.) akibat pemberian jenis dan dosis pupuk organik di Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari dua faktor, yaitu faktor jenis pupuk organik terdiri dari tiga taraf yaitu kompos, kompos gelondong kopi dan pupuk kandang serta dosis pupuk organik terdiri dari empat taraf yaitu 0, 5, 10 dan 15 ton ha-1. Jenis dan dosis pupuk organik secara faktor tunggal berpengaruh sangat nyata dan nyata terhadap tinggi rumput gajah pada pemotongan I, II dan III. Jenis dan dosis pupuk organik secara interaksi berpengaruh sangat nyata terhadap berat rumput gajah pemotongan II danke III. Berat tertinggi dijumpai pada dosis :(a) 24,90ton ha-1pada jenis pupuk organik kompos dengan hasil rumput gajah 72,10kg plot-1, (b) 16,36 ton ha-1pada pupuk organik jenis gelondong kopi dengan hasil rumput gajah 37,15 kg plot-1, dan (c) 12,74 ton ha-1pada jenis pupuk kandang dengan hasil rumput gajah sebesar 27,97 kg plot-1.
Tingkat Ketahanan Plasma Nutfah Padi Gogo (Oryza Sativa L.) Lokal Aceh pada Cekaman Suhu Tinggi selama Fase Reproduktif Risky Ridha; Dolly Sojuangan Siregar; Yenni Marnita
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi gogo memiliki potensi untuk mendukung peningkatan produksi padi nasional, dan merupakan solusi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan ketahanan pangan. Budidaya di dataran rendah terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi seperti adanya musim kering yang panjang atau rentannya terhadap cekaman suhu tinggi. Seperti di Provinsi Aceh, suhu rata-rata harian bisa mencapai 35-36 0C pada musim kering. Fase pembentukan malai pada tanaman padi sangat sensitif terhadap suhu tinggi, peningkatan suhu terutama pada saat pembungaan dapat meningkatkan sterilitas biji. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mendapatkan varietas-varietas padi yang tahan cekaman suhu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengkategorikan tingkat ketahanan beberapa varietas padi gogo lokal Aceh terhadap cekaman suhu tinggi selama fase reproduktif bedasarkan karakter komponen hasil. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan tiga ulangan, faktor pertama yaitu varietas padi gogo lokal Aceh (V) yang terdiri dari : Sileso (V1), Sibontol (V2), Sigedul (V3), Angkop (V4), Rias Kuning (V5) dan Rias Putih (V6) dan Faktor kedua yaitu perlakuan suhu (S) yang terdiri dari : S0 (suhu lingkungan 28-32 0C) dan S1 (suhu tinggi dalam rumah kaca 33-38 0C). Perlakuan cekaman suhu dilakukan pada saat tanaman padi memasuki fase reproduktif selama ± 35 hari (bunting sampai pembungaan). Pengelompokan varietas padi gogo berdasarkan tingkat ketahanan terhadap cekaman suhu tinggi dilakukan berdasarkan nilai Heat Susceptibility Index (Fischer and Maurer, 1978). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman suhu selama fase reproduktif sangat nyata mempengaruhi jumlah gabah per malai, persentase gabah berisi per malai dan persentase gabah hampa per malai. Berdasarkan nilai HSI, varietas Sileso (V1) dan Angkop (V4) tergolong varietas moderat toleran terhadap suhu tinggi, dengan nilai HSI yang lebih rendah dibandingkan dengan varietas lainnya.
Uji Adaptasi Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Lahan Sawah Tadah Hujan Di Desa Matang Seutui Kota Langsa dolly sojuangan siregar; Ainul Mardiyah
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan tanaman sorgum di lahan sawah sesudah pemanenan padi sangat besar artinya dalam meningkatkan efesiensi pemanfaatan sawah tadah hujan. Sorgum (Sorghum bicolor L.) memiliki kandungan gizi yang cukup memadai sebagai bahan pangan. Sorgum mengandung sekitar 83% karbohidrat, 3,50% lemak, dan 10% protein (basis kering). Selain itu, sorgum sangat potensial sebagai sumber bahan pakan ternak dan industri. Dibandingkan dengan tanaman serealia lainnya, tanaman sorgum juga lebih toleran kekeringan (Doggett, 1988). Hal ini disebabkan oleh adanya lapisan lilin pada batang dan daun sorgum yang dapat mengurangi kehilangan air melalui penguapan (transpirasi tanaman). Luas lahan sawah di Kota Langsa mencapai 1.925 ha dan dari luasan tersebut hanya 470 ha merupakan sawah irigasi sedangkan sisanya 1.455 ha merupakan lahan sawah tadah hujan (BPS, 2015). Lahan sawah tadah hujan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dan pada umumnya lahan ini hanya ditanami sekali dalam setahun yaitu dengan tanaman padi pada saat musim hujan, bahkan pada beberapa lokasi di Kota Langsa lahan tadah hujan ini sudah berubah menjadi lahan tidur atau tidak ditanami. Pemanfaatan lahan sawah tadah hujan untuk tanaman penghasil karbohidrat seperti tanaman sorghum sesudah pemanenan padi sangat besar artinya selain dalam meningkatkan efesiensi pemanfaatan sawah tadah hujan juga dapat menambah pendapatan para petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya adaptasi beberapa varietas sorgum (Sorghum bicolor L.) pada lahan sawah tadah hujan di Desa Matang Seutui Kota Langsa. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola non faktorial dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah varietas sorgum (V) terdiri atas 8 varietas yaitu : V1 (varietas Numbu), V2 (varietas Kawali), V3 (varietas Pahat) V4 (Samurai 1), V5 (varietas Samurai 2), V6 (varietas Super 1), V7 (varietas Super 2), V8 (varietas Suri 4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Numbu, Kawali, dan suri 4 memberikan produksi terbaik dan dapat beradaptasi dengan baik pada lahan sawah tadah hujan di Kota Langsa.