Rendahnya produktivitas perkebunan kakao di Kabupaten Aceh Timur dipengaruhi oleh penggunaan bahan tanam yang kurang baik, teknologi budidaya yang kurang optimal, umur tanaman yang sudah tidak produktif dan tingginya serangan hama penyakit sehingga mengancam terhadap keberlanjutan perkebunan kakao rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci aspek kelembagaan yang memberikan pengaruh terhadap pengelolaan perkebunan kakao rakyat. Penilaian status keberlanjutan pengelolaan perkebunan kakao rakyat menggunakan teknik Multi Dimensional Scalling (MDS). MDS digunakan untuk menilai indeks status keberlanjutan serta faktor-faktor kunci yang memberikan pengaruh kurang berkelanjutan dalam pengelolaan perkebunan kakao rakyat. Hasil analisis menunjukkan bahwa status pengelolaan perkebunan kakao rakyat dari dimensi ekologi dan kelembagaan kurang berkelanjutan, dari dimensi ekonomi cukup berkelanjutan, dan dari dimensi sosial budaya sangat berkelanjutan. Dari dimensi kelembagaan, faktor kunci yang mempengaruhi keberlanjutan perkebunan kakao rakyat adalah kelompok tani kakao, kontrol lembaga terkait, dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keberlanjutan pengelolaan perkebunan kakao rakyat di Kabupaten Aceh Timur dengan membentuk lembaga pengelola perkebunan kakao yang terpadu.