Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

ANALISIS KRITIK SASTRA FEMINIS KISAH PEREMPUAN DALAM ALQURAN Nasir, Amin
PALASTREN Vol 4, No 2 (2011): Jurnal Palastren (Juli - Desember)
Publisher : PALASTREN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stories in the Qur‘an is not just a fairytale story for sheer, but it contains lessons, demands, instructions for humans.. The Qur‘an specifically discuss the types of women according to their deeds. The Qur’an refers to an ideal woman and a bad women, This research analyzed four women stories: Asiyah, Moses mother, the Queen Saba’ and Mrs Nuh dan Mrs Lut. Qur‘an confirms the view of women as a person who fully responsible for her choice, either commendable action or tyranny activity. Women are recognized as an independent person who does not rely on the male figure. A womangetting a reward for what she has does, good and bad. Keywords: Literary Criticism, The Story Of Women In The Qur‘an
KETELADANAN PEREMPUAN DALAM SASTRA QUR’ANI : ANALISIS KRITIK SASTRA FEMINIS KISAH PEREMPUAN DALAM AL QURAN Nasir, Amin
PALASTREN Vol 6, No 2 (2013): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cerita dalam Al-Qur’an bukan hanya cerita untuk dongeng semata-mata, tapi  juga mengandung pelajaran,tuntutan, dan petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an secara khusus membahas jenis perempuan menurut perbuatan mereka. Al-Qur’an mengacu pada seorang wanita sholehah dan wanita yg dzalim. Penelitian ini menganalisis empat cerita wanita, yaitu: Asiyah, ibu Musa, Ratu Saba’,dan istri Nabi Nuh dan Nabi Lut. Qur’an menegaskan pandangan perempuan sebagai orang yang bertanggung jawab penuh atas pilihannya, baik tindakan terpuji atauaktivitas tirani. Perempuan diakui sebagai pribadi yang mandiri yang tidak bergantung pada sosok laki-laki.Orang wanita mendapatkan ganjaran atas apa yang dia lakukan, baik atau buruk.Kata Kunci: Kritik Sastra, Perempuan Teladan, Al-Qur’an. Stories in the Qur’an is not just a fairytale story for sheer,but it also contains lessons, demands, and instructionsfor humans. The Qur’an specifically discuss the types ofwomen according to their deeds. The Qur’an refers to anideal woman and a bad women. This research analyzedfour women stories : Asiyah, Moses mother, the QueenSaba’ and Mrs Nuh dan Mrs Lut. Qur’an confirms theview of women as a person who fully responsible for herchoice, either commendable action or tyranny activity.Women are recognized as an independent person whodoes not rely on the male figure. A woman getting a reward for what she has does, good and bad.Keywords: Literary Criticism, Women  Idols, Al-Qur’an.
SINTESIS PEMIKIRAN M. AMIN ABDULLAH DAN ADIAN HUSAINI (Pendekatan dalam Pengkajian Islam) Nasir, Amin
FIKRAH Vol 2, No 1 (2014): Fikrah
Publisher : FIKRAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PASAR, WADAH STRATEGIS ZAKAT DAN AMAL SOSIAL Nasir, Amin
ZISWAF Vol 4, No 2 (2017): ZISWAF : Jurnal Zakat dan Wakaf
Publisher : State Islamic Institute of Kudus (IAIN Kudus)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.622 KB) | DOI: 10.21043/ziswaf.v4i2.3046

Abstract

Zakah is one of the characteristics of the Islamic economic system, because zakah is one of the implementation of the principle of justice in the Islamic economic system. Trade is one form of legal business. The predominantly Muslim village of Mejobo has considerable potential associated with zakat, where the mejobo village has a prominent market commodity in the south of the southern part of the potential Brayung market in which a total of approximately 1000 traders in the Mejobo Village market. Materially the traders gain prosperity through two things: capital turnover and reasonable trade margin. However, in reality the merchants are distributing their zakah directly to mustahiq without going through zakah institution in the form of money every close to Eid al-Fitr. In addition, they also channel their zakah to a person who is not assigned as an amilin or zakah officer but to a person who is trusted to distribute. It is unfortunate if this large potential is not touched optimally by the zakah amil institutions in both the private and government. So it can be ascertained that the prospect of Brayung Desa Mejobo market must be developed maximally so that in addition to the obligation of Muslims to pay zakah, it also affects the social good and reduces the burden of the government.
اللغة العربية بين الأصالة و الإعجاز والحداثة Nasir, Amin
Arabia Vol 9, No 1 (2017): JURNAL ARABIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/arabia.v9i1.2369

Abstract

Abstrak Fenomena bahasa terdengar sama sekali berbeda dari semua simbol non-linguistik lain, penelitian memerlukan studi ilmiah untuk memulai pengambilan sample. suara yg berbeda menghasilkan ribuan konotasi yang berbeda dari kata-kata. Perlu dicatat bahwa apa yang kita ucapkan tentang kalimat dalam konteks ini adalah suara yg mempunyai nilai makna dari setiap fonim, dengan alasan bahwa fonem berperan aktif dalam mendefinisikan semantik yang terdiri dari kata kata dan gaya bahasa. Beberapa ahli bahasa sedang mencoba untuk menirunya. Beberapa dari mereka juga tahu bahwa suara unik terkecil dapat membedakan makna. fonim dua jenis: definitif Segmental, dan Vouktaa Suprasgmental. Jenis pertama meliputi konsonan dan vokal, dan jenis kedua mencakup nada dan melodi dan interval. Kita harus tahu bahasa merupakan arbiter dari koleksi rumusan bahasa meliputi feminin, kolektif yang melekat pada kombinasi Maskulin, begitu juga yang dikenal dalam kondisi tertentu, dan mungkin ahli bahasa mereka berpikir bahwa problem ini dapat diterima, karena bahasa khusus melahirkan maksud yang dituju, karena manusia adalah juru bicara yang hidup di antara semua makhluk, dengan bahasa sendiri yang khas lisan, bermakna dan signifikan. Kata berevolusi menjadi bahasa, berasal dengan derivasi yang berbeda sebab karakter dan makna kerja dan benda itu sendiri.Kata kunci: bahasa arab, tradisi, modernitas, mukjizat.   تجريدإن اللغة ظاهرة صوتية تختلف اختلافاً كلياً عن سائر الرموز الأخرى غير اللغوية، ومن ثم فإن دراستها دراسة علمية تستوجب البدء بالأصوات بوصفها وحدات مميزة تنتج عنها آلاف الكلمات ذات الدلالات المختلفة. وتجدر الإشارة إلى أن ما نود الحديث عنه في هذا السياق هو القيمة الدلالية للصوت أي الفونيم)، على أساس أن الفونيمات تلعب دوراً فعالاً في تحديد دلالات الكلمات.والفونيم كما يعرفه بعض اللغويين هوصوت نموذجي يحاول المتكلم تقليده. كما يعرفه بعضهم بأنه أصغر وحدة صوتية عن طريقها يمكن التفريق بين المعاني. والفونيم نوعان: قطعي Segmental، وفوقطعي Suprasgmental. ويشمل النوع الأول الصوامت والصوائت، وأما النوع الثاني فيشمل النبرات والأنغام والفواصلولابد لنا من الوقوف على ما جاء في المحكم من جمع اللغة جمعاً مؤنثاً، وجمعاً ملحقاً بالجمع المذكر السالم، على غير ما هو معروف في شروطه، ولعل اللغويين كانوا يعتقدون أن هذا الحمل مقبولاً، ذلك لأن اللغة خاصة بالعقلاء، وعلى هذا حملت هذا المحمل، لأن الإنسان هو الحي الناطق بين الكائنات جميعاً، وهو وحده المتميز باللغة المنطوقة، ذات المغزى والدلالة. وتطورت لفظة اللغة، واشتُقت منها اشتقاقات مختلفة بحكم طبيعتها التوليدية والحركية والذاتية
Bahasa Arab Era Klasik dan Modern (Tinjauan Pembelajaran Teoritis) Nasir, Amin
Arabia Vol 6, No 1 (2014): JURNAL ARABIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/arabia.v6i1.1393

Abstract

ديرتج ةسارد ،كللذو .ينملسلما ةايح نم أزجتي لا ءزج عقاولا في هي ةيبرعلا ةغللا اهرابتعاب ةيبرعلا  ةغللاو ،له  ةبسنلاب .ملسم كل ضارغأ في ةغللا  ناقتإو ملياعلتا  مهفو  ةيملاسلإا  ةديقعلا  ةيعون  ينستحو ءاشنلإ  ةيصخش ةجاح رظني نأ غيبنيو .ملاسلإل ةيعالدا راشتنلال ةليسوك ةمزلالا تىح ،ةينيلدا ،ةقطنلماو  ،قرعلاو  ،ةفاقثلل  ةغكل  سيلو  نيلدا  ةغل  اهرابتعاب  ةيبرعلا نيلذا ينملسلما ءاملعو ةداق نم ددع عم اهنأب يزمتت .طقف نالدلبا ضعبو ،يزارلا  ،انيس  نباو  نيويرلباو  ليازغلا  لثم  ،ةيبرع  يرغ  ةقطنم  نم  نوتأي تاسارلدا نم ءزجك ةيبرعلا ةغللا ناقتا نكلو ،كلذ لىإ امو ،يدنكلا يلذا  ميلاسلإا  نيلدا  نإف  ،كلذ  لىإ  ةفاضلإابو  .  ةعباتم  اهنأ  ةيملاسلإا نيولت ةدئاسلا ةفاقلثا نوكت نأ غيبنيو ،ةيبرعلا ةغللا وه دحاو صرنع هنإف ،كلذ سكع .عمتجلماو ،ةسرلأاو ،صيخش ىوتسم في ينملسلما ةايح لزعو  شيمهتب  ةيناملعلاو  رامعتسلاا  دوهج  كانه  نأب  فاترعلاا  بيج ثيح  نم  .ينملسلما  ةايح  نم  ددع  في  ةيملاسلإا  ةفاقلثاو  ةيبرعلا  ةغللا هي ةيبرعلا  مجاعلما  هيو ،دجنم لآ  ،دحاو لاثم  كانه  ،مييداكلأا دهلجا سوماقلا عيمتج مت دقو .ةيملاسلإا ةيبرعلا ةطبترلما صرانعلا جمد ادج لقأ.فولعم سيول ،نانلب ينيميداكلأا ةيكليوثكالا ،راهدزلاا في ةيملاسلإا ةراضلحا تأدب امدنع هنأ لاواد سيابعلا صرعلا في ةغل  ةيبرعلا  ةغللا  تحبصأ  .ةليولدا  ةغللا  هي  ةيبرعلا  ةغللا  تحبصأ
مفهوم الذكاء العاطفي في تعليم اللغة العربية بقلم Nasir, Amin
Arabia Vol 6, No 2 (2014): JURNAL ARABIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/arabia.v6i2.1395

Abstract

Tulisan ini membahas tentang kecerdasan emosi  adalah sesuatu yang sulit  yang membutuhkan latihan dan pengembangan, begitu juga tentang kecerdasan intelektual dan berpikir . Keduanya sebagai dasar karakte kehidupan. Dari satu sisi ke sisi lain beserta bertambahnya  peserta didik  dari waktu ke waktu apalagi  berbagai kesulitan yang dihadapi manusia, karena manusialah yang akan ditimpa kekurangan intelektual dan kecerdasan emosi. Maka dari itu  pemahaman dan implementasi kecerdasan emosi perlu diterapkan dalam kehidupan manusia dan  pembelajaran bahaasa Arab, karena kecerdasan emosi sangat penting  dalam jiwa kemanusiaan untuk pengembangan emosi dan sosial khususnya dalam pembelajaran Bahasa Arab. Kata Kunci: Kecerdasan emosi, pembelajaran bahasa Arab
HUBUNGAN TASAWUF DENGAN MUSIK SPIRITUAL (AS-SAMĀ’) (Meneropong Kedalaman Sejarah, Sebagai Fenomena Mistisisme Spiritual ) Nasir, Amin
ESOTERIK Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Jurusan Ushuluddin IAIN KUDUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/esoterik.v2i2.1961

Abstract

Pendidikan, dikenal banyak pada peradaban kuno; Khoudarta China dan India. Sebagai orang Yahudi Maret dan Kristen mistisisme, tasawuf Muslim. penggunaan musik pada sufi kuno dan modern masuk akal, yang merespon logika dan esensi dari mistisisme, dalam mistisisme bahwa, dalam banyak arti dan manifestasi kecenderungan filosofis atau kecenderungan untuk menyingkirkan komponen tanah liat manusia dari dunia dan lumpur, dan pergi ke dunia roh dan terlibat di dalamnya selamanya. Oleh karena itu, fungsi mendengar musik, sesuatu yang penting ketika sufi untuk mencapai mereka akhir spiritual. Mungkin Ibn Arabi mistik terkenal, dianggap sebagai salah satu Sufi atas yang dirawat subjek dalam tulisan-tulisan mereka dan musik spiritual metafisik pengobatan filosofis, tanpa India, Yunani, pengaruh Yahudi dan Kristen. Mendengar, musik telah menjadi fitur dari beberapa sufi, sementara beberapa sufi menolak. Sedangkan menurut orang lain antara dua posisi. Hal ini dimengerti bahwa Darwis dan pemimpinnya Jalaluddin Rumi dari pendukung terbesar sidang dan menari dzikir sufi. Karena sidang yang memfasilitasi irama kasih sayang untuk jiwa. Gerakan tari di Adhkaar eskalasi keinginan dan penjinakan yang sama, dan simbol dari gerakan siklis orbit, planet-planet dan semangat Drunken Bashq ilahi. Secara umum, sufi yang terkait dengan mendengarkan satu atau lain cara apakah mereka telah menggunakan rebana dan drum dan Almzahr Alnayat atau mereka hanya berbicara Situs tertimbang menurut penyanyi Maqamath dan melodi.
ETIKA SOSIAL SANTRI MENUJU MODERNISASI PENDIDIKAN(TELAAH PENDIDIKAN SANTRI DI KUDUS) Nasir, Amin
IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching Vol 2, No 1 (2018): IJTIMAIYA : Journal of Social Science Teaching
Publisher : Program Studi Tadris IPS Fakultas tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/ji.v2i1.4287

Abstract

Pesantren world faced with the problems of globalization, which can be assured to contain responsibility which is not light for pesantren. Increasingly, the challenge of the pesantren world is getting bigger and harder in the present and future. The paradigm of "maintaining a long, relevant legacy and picking up the latest thing better" needs to be reflected back. Pesantrens should be able to intelligently clarify our contemporary problems with contemporary approaches. On the other hand, modernity, which some say must be done by pesantren, contains the paradigms and worldviews that have changed the old worldview to the world itself and man. but did not rule out there is still potential that can be developed for the present. One of the things that need to be modified is the pesantren education system. Traditional learning systems, namely sorogan, bandongan, balaghan, or halaqah should begin to be balanced with the modern learning system. In the aspect of the curriculum, pesantren should also accommodate the curriculum of the government and the campus system and follow the modernization of leading university education.Keywords:Ethics Social, Student, Modernization of Education
SINTESIS PEMIKIRAN M. AMIN ABDULLAH DAN ADIAN HUSAINI (Pendekatan dalam Pengkajian Islam) Nasir, Amin
FIKRAH Vol 2, No 1 (2014): Fikrah
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Jurusan Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/fikrah.v2i1.553

Abstract