Nia Lukita Ariani
Unknown Affiliation

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERBEDAAN PENGETAHUAN GURU SD TENTANG PENANGANAN EPISTAKSIS SEBELUM DAN SESUDAH EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DI KELURAHAN LANDUNGSARI KECMATAN DAU MALANG Melkianus Dangu Elu; Nia Lukita Ariani; Vita Maryah Ardiyani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.2006

Abstract

Cara penanganan epistaksis di sekolah masih beragam dan bahkan cenderung dibiarkan karena dianggap masalah ringan. Hal membuktikan bahwa kejadian epistaksis sering terjadi pada anak di sekolah sehingga guru berperan penting dalam memberikan pertolongan pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan guru SD tentang penanganan epistaksis sebelum dan sesudah edukasi menggunakan media video. Desain penelitian menggunakan one group pre-test and post-test design. Populasi yang digunakan adalah guru SD di Kelurahan Landungsari Kecamatan Dau Malang dengan besar sampel 57 responden. Sampel diambil dengan teknik cluster sampling. Instrument menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Marginal homogeneity α=0,05. Hasil penelitian didapatkan sebelum diberi edukasi menggunakan media video hampir setengah dari responden memiliki pengetahuan kurang (38,6%) dan sesudah diberi edukasi menggunakan media video hampir seluruh responden memiliki pengetahuan baik (96,5%). Hasil uji statistik didapatkan p=0,000, yang berarti ada perbedaan pengetahuan guru SD tentang penanganan epistaksis sebelum dan setelah edukasi menggunakan media video di Kelurahan Landungsari Kecamatan Dau Malang. Penyampaian materi dengan media video lebih mudah diterima oleh orang awam dalam memahami dan menerapkan pertolongan pertama pada orang yang mengalami epistaksis. How to handle epistaxis in society is still diverse and even tends to be left because it is considered a mild problem. This study aims to determine differences in elementary school teacher knowledge about handling epistaxis before and after education using video media. The study design uses one group pre-test and post-test design. The population used was elementary school teachers in the Landungsari Village , Dau Malang District with a sample size of 57 respondents. Samples were taken by cluster sampling technique. Data were collected using a questionnaire and analyzed using thetest Marginal homogeneity with α = 0.05. The results of the study were obtained before being given education using video media, almost half of the respondents had less knowledge (38.6%) and after being educated using video media, almost all respondents had good knowledge (96.5%). Statistical test results obtained p = 0,000, which means there are differences in elementary school teacher's knowledge about epistaxis handling before and after education using video media in the Landungsari Village, Dau Malang District. Submission of material with video media is more easily accepted by lay people in understanding and applying first aid to people who experience epistaxis. Keywords: knowledge, Epistaxis, video
HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN RINGAN DENGAN PERILAKU SULIT MAKAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK AL-ISTIQOMAH TLOGOMAS KOTA MALANG Heti Kusmiati; Nia Lukita Ariani; Rachmat Chusnul Choeron
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.1997

Abstract

Mengkonsumsi makanan ringan dapat menunda rasa lapar. Ketika dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu penurunan nafsu makan pada makanan utama. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi makanan ringan dengan perilaku sulit makan pada anak prasekolah. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak usia prasekolah di TK Al-Istiqomah Tlogomas Kota Malang pada periode tahun ajaran 2017-2018 yang berjumlah 60 anak. Besar sampel sebanyak 52 anak dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Kebiasaan konsumsi makanan ringan sebagai variabel independen dan perilaku sulit makan sebagai variabel dependen. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi square dengan α=0,05. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan (53,8%), sebagian besar responden tidak mengalami perilaku sulit makan (53,8%) dan ada hubungan kebiasaan konsumsi makanan ringan dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah di TK Al-Istiqomah Tlogomas Kota Malang (p=0,001; OR=8,022). Orang tua memiliki peran paling utama dalam membentuk perilaku anak termasuk perilaku dalam mengkonsumsi makanan. Eating snacks can delay hunger. When consumed in excess can trigger a decrease in appetite in the main food. The purpose of this study was to determine the relationship between consumption habits of snack foods with difficult eating behavior in preschool children. The design of this study uses a cross sectional design. The population in this study were all preschoolers at Al-Istiqomah Tlogomas Kindergarten in Malang City for the 2017-2018 academic year, totaling 60 children. The sample size is 52 children with simple random sampling technique. The habit of consuming snacks as an independent variable and difficult eating behavior as the dependent variable. Data was collected using a questionnaire. Data were analyzed using Chi square test with α = 0.05. The results showed that the majority of respondents had a habit of consuming snacks (53.8%), most of the respondents did not experience difficult eating behavior (53.8%) and there was a relationship between snack habits and difficult eating behavior in preschool children in Al- Istiqomah Tlogomas City of Malang (p = 0.001; OR = 8.022). Parents have the most important role in shaping children's behavior including eating behavior. Keywords: preschool children, snack food consumption habits, difficult eating behavior.
GAMBARAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA DI DESA SUWARU KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG Jacob Orlando Pereira; Nia Lukita Ariani; Ragil Catur Adi W.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.998 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1388

Abstract

Personal hygiene merupakan kebutuhan dasar yang meliputi perawatan kulit, mandi, perawatan mulut, perawatan mata, hidung, telinga, perawatan rambut, serta perawatan kaki dan kuku. Kebutuhan personal hygiene harus menjadi prioritas utama bagi lansia karena dengan personal hygiene yang baik membuat lansia memiliki resiko rendah untuk mengalami penyakit infeksi, pada mata dan telinga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku personal hygiene pada lansia di Desa Suwaru Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Desain penelitian ini yaitu deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 38 orang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene dalam kategori cukup sebanyak 28 responden (73,7%), personal hygiene kategori baik sebanyak 10 responden (26,3) Pentingnya personal hygiene sebagai suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan dapat meningkatkan kesejahteraan fisik maupun psikis lansia. Personal hygiene yang cukup akan menghindarkan tubuh dari berbagai penyakit seperti penyakit kulit, penyakit infeksi pada mata dan telinga, penyakit mulut dan penyakit saluran cerna. Meningkatkan perilaku personal hygiene menjadi baik dengan mandi dan sikat gigi 3 kali sehari, selalu memotong kuku kaki dan tangan apabila panjang. Apabila lansia tidak bisa melakukan personal hygiene disarankan untuk meminta bantuan pada keluarga yang merawat. ABSTRACT Personal hygiene is a basic requirement that includes skin care, bathing, oral care, eye, nose, ear care, hair care, and foot and nail care. Personal hygiene needs must be a top priority for the elderly because with good personal hygiene makes the elderly have a low risk of developing infectious diseases of the eyes and ears. The purpose of this study was to describe the personal hygiene behavior in the elderly in Suwaru Village, Pagelaran District, Malang Regency. The design of this study is descriptive. The research samples were 38 people determined by purposive sampling technique. Data is presented in the form of frequency distribution. The results showed that personal hygiene in the adequate category was 28 respondents (73.7%), good personal hygiene category as many as 10 respondents (26.3). The importance of personal hygiene as an action to maintain cleanliness and health can improve the physical and psychological well-being of the elderly. Adequate personal hygiene will prevent the body from various diseases such as skin diseases, eye and ear infections, oral diseases and gastrointestinal diseases. Improve personal hygiene behavior to be good by bathing and brushing 3 times a day, always cutting the nails of the feet and hands when long. If the elderly cannot do personal hygiene, it is advisable to ask for help from the caring family. Keywords: Personal hygiene overview; elder.
PERAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN DESA KAUMREJO KABUPATEN MALANG Agabus Kepno; Wahidyanti Rahayu Hastutiningtyas; Nia Lukita Ariani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.2069

Abstract

Perkembangan psikososial merupakan perkembangan tentang kejiwaan, moral dan juga emosi serta bagaimana perkembangan diri anak cara pengasuhan anak, dan juga bagaimana menjalin hubungan dengan anak. Peran keluarga terhadap anak sangat penting karena dengan adanya perhatian dari orang tua perkembangan psikososial anak akan menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran keluarga dengan perkembangan psikososial anak usia pra sekolah (3-6 tahun) di TK Dharma Wanita Persatuan Desa Kaumrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Desain penelitian ini adalah desain analitik observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah (3-6 tahun) Di TK Dharma Wanita Persatuan Satu Kaumrejo Kecamatan Ngantang dengan sampel berjumlah 32 anak. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuisoner. Data diuji menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian tentang hubungan antara peran keluarga dengan perkembangan psikososial anak usia prasekolah (3-6 tahun) Di TK Dharma Wanita Persatuan Satu Kaumrejo Kecamatan Ngantang menunjukkan bahwa sebagian besar peran keluarga berada dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (59,4%). Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara peran keluarga terhadap perkembangan psikososial anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Dharma Wanita Persatuan Kaumrejo Kecamatan Ngantang. Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat menggunakan penelitian kualitatif sehingga benar-benar mengetahui hubungan peran keluarga dengan perkembangan psikososial anak. Psychosocial development is the development of psychiatric, moral and emotional as well as how the child's self-development how to care for children, and also how to establish relationships with children. The role of the family towards children is very important because with the attention of parents the child's psychosocial development will be better. This study aims to determine the relationship between the role of the family with the psychosocial development of pre-school age children (3-6 years) in Dharma Wanita Persatuan Kindergarten Kaumrejo Village, Ngantang District, Malang Regency. The design of this study was observational analytic design. Population in this study were preschool children (3-6 years) in the Dharma Wanita Kindergarten Unity One Kaumrejo District of Ngantang with a sample of 32 children. The sampling technique used in this study is simple random sampling. The instrument in this study was a questionnaire. Data were tested using the Fisher's Exact test. The results of research on the relationship between family roles and psychosocial development of preschool children (3-6 years) in Dharma Wanita Unity One Kaumrejo Kindergarten, Ngantang District showed that most family roles were in the sufficient category of 19 respondents (59.4%). The results of data analysis show that there is a significant relationship between the role of the family on the psychosocial development of preschool children (3-6 years) in Dharma Wanita Persatuan Kaumrejo, Ngantang District. For further researchers, it is suggested to be able to use qualitative research so that they really know the relationship between family roles and children's psychosocial development. Keywords: The role of the family; Psychosocial school children.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) ASSESMENT NYERI ULANG DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Sri Utami Sih Handayani; Nia Lukita Ariani; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.464 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.696

Abstract

Salah satu ndikator mutu rumah sakit adalah pengelolaan pasien dengan nyeri. Data komite keperawatan menunjukkan sebagian besar pelaksanaan assessment nyeri ulang tidak sesuai dengan SPO. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan motivasi perawat dengan pelaksanaan standar prosedur operasional (SPO) assesment nyeri ulang di ruang rawat inap dewasa Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Desain penelitian yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrument penelitian untuk variabel independen menggunakan kuisioner dan variabel dependen menggunakan checklist. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di ruang rawat inap dewasa sebanyak 84 orang. Sampel sebanyak 60 orang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square (p < 0,05). Hasil penelitian didapatkan 91,6% perawat mempunyai pengetahuan yang baik, 98,3% perawat mempunyai motivasi yang baik dan 65% perawat melaksanakan assessment nyeri ulang sesuai SPO. Hasil analisis bivariat untuk variabel pengetahuan diperoleh p sebesar 0,807 (p > 0,05) dan nilai p sebesar 0,459 (p > 0,05) untuk variabel motivasi yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dan motivasi perawat dengan pelaksanaan SPO assesment nyeri ulang. Pelaksanaan assessment nyeri ulang tidak sesuai dengan SPO karena masih banyak tugas pendelegasian dari profesi lain. Direkomendasikan bagi kepala ruangan untuk mengadakan supervisi langsung terhadap pelaksanaan assessment nyeri oleh perawat pelaksana dan melakukan evaluasi berkala.
PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP FREKUENSI ENURESIS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Nursinta Nursinta; Erlisa Candrawati; Nia Lukita Ariani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.344 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1478

Abstract

Masa usia prasekolah merupakan periode berlangsungnya pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu bentuk gangguan tumbuh kembang pada anak usia prasekolah adalah enuresis (mengompol) disebabkan oleh genetik atau masalah psikologi. Terapi akupresur merupakan tindakan penekanan pada bagian tertentu untuk memperbaiki jaringan tubuh, memperbaiki fungsi ginjal dan meningkatkan fungsi otot detrusor pada kandung kemih sehingga menurunkanfrekuensi enuresis pada anak usia prasekolah (3-6 tahun). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap frekuensi enuresis pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Dusun Gasek Wetan Jabung Malang. Desain penelitian mengunakan pre eksperimental dengan rancangan one pretest posttest design. Sampel penelitian sebanyak 32 anak usia prasekolah (3-6 tahun) dengan penentuan menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar observasi. Metode analisa data yang di gunakan yaitu wilcoxon. Hasil penelitian membuktikan sebelum diberikan terapi akupresur sebagian besar responden sering mengalami frekuensi enuresis dan setelah diberikan terapi akupresur responden mengalami frekuensi tidak pernah enuresis. Hasil wilcoxon didapatkan p value = (0,000) < (0,050) sehingga H1 gagal tolak, artinya ada pengaruh terapi akupresur terhadap frekuensi enuresis pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di Dusun Gasek Wetan Jabung Malang. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan ibu memberikan terapi akupresur kepada anak usia 3-6 tahun dengan menekan 6 titik yaitu titik shenmen, qihai, quanyuan, taixi, sanyinjiao dan shenshu sebelum tidur malam sehingga tidak mengalami kejadian enuresis. ABSTRACT Preschool age is the period of growth and development. One of growth and development disorders in preschoolers is enuresis (bedwetting) caused by genetics or psychological problems. Acupressure therapy is an act of suppressing certain parts to repair body tissue, improves kidney function and improves the function of detrusor muscles in the bladder to reduce the frequency of enuresis in preschooler age (3-6 years). The aim of the study was to determine the effect of acupressure therapy on enuresis frequency preschooler age (3-6 years) in Gasek Wetan Jabung, Malang. The research design used pre experimental design with one pretest posttest design. The study sample consisted of 32 preschoolers (3-6 years) determined by using cluster random sampling. Data collection techniques user the observation sheets. Data analysis method used was wilcoxon. The results of the study proved that before being given acupressure therapy most respondents often experienced the frequency of enuresis and after being given acupressure therapy respondents experienced a frequency of never enuresis. The results of wilcoxon showed p value = (0,000)
HUBUNGAN GANGGUAN POLA TIDUR DENGAN HIPETENSI PADA LANSIA Albertina Madeira; Joko Wiyono; Nia Lukita Ariani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.522 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1471

Abstract

Tidur merupakan kondisi istirahat yang diperlukan oleh manusia secara reguler.Tidur mempunyai efek yang sangat besar terhadap kesehatan fisik, mental, emosi dan sistem imunitas tubuh. Seseorang yang kualitas dan kuantitas tidurnya kurang cenderung lebih mudah terserang penyakit, diantaranya adalah serangan jantung, anemia dan tekanan darah tinggi. Hipertensi merupakan gejala yang sering ditemui pada orang lansia dan menjadi faktor resiko utama insiden penyakit kardiovaskuler. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gangguan pola tidur dengan hipertensi pada lansia di Posyandu Mawar Kelurahan Merjosari Wilayah Kerja Dinoyo Kota Malang. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 42 orang yang di tentukan dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Person product moment (P < 0,05). Hampir seluruhnya (79%) gangguan tidur responden termasuk dalam kategori terganggu yaitu 33 orang dan sebagian besar responden lansia tergolong dalam kategori hipertensi derajat 1 sebanyak 33 orang (79%). Hasil analisis bivariat menunjukkan Pvalue (0,002) < (0,050) artinya ada hubungan yang signifikan antara gangguan pola tidur dengan hipertensi pada lansia di Posyandu Mawar Kelurahan Merjosari Wilayah Kerja Dinoyo Kota Malang. Diharapkan petugas kesehatan dapatmelakukan penyuluhan kepada lansia agar bisa berperilaku hidup sehat dengan cara menghindari gangguan pola tidur untuk mengurangi jumlah penderita hipertensi di Indonesia. ABSTRACT Sleep is a resting condition needed by humans on a regular basis. Sleep has a huge effect on the physical, mental, emotional and immune systems of the body. Someone whose sleep quality and quantity is less likely to be more susceptible to disease, including heart attacks, anemia and high blood pressure. Hypertension is a symptom that is often found in elderly people and is a major risk factor for the incidence of cardiovascular disease. The purpose of this study was to determine the relationship of disturbances in sleep patterns with hypertension in the elderly in Posyandu Mawar, Merjosari Village, Dinoyo Work Area, Malang City. The research design used descriptive analytical method with cross sectional approach. The research sample amounted to 42 people who were determined by purposive sampling technique. Data were analyzed using Person product moment test (P
HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG MENGGUNAKAN TERAPI METFORMIN DAN GLIBENKLAMID DI PUSKESMAS KENDALSARI KOTA MALANG Rosliani Susana Dangga; Nia Lukita Ariani; Yanti Rosdiana
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v4i2.1976

Abstract

Hiperglikemia pada penderita diabetes mellitus (DM) menyebabkan peningkatan viskositas darah. Kondisi ini dapat memicu peningkatan tekanan pada pembuluh darah, sehingga penderita DM beresiko mengalami hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar gula darah dengan tekanan darah pada penderita DM yang menggunakan terapi metformin dan glibenklamid di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Desain penelitian menggunakan analitik obsevasional. Populasi sebesar 61 responden dengan sampel yang digunakan adalah penderita DM di Puskesmas Kendalsari Kota Malang sejumlah 51 responden. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan data rekam medik untuk kadar gula darah dan tekanan darah. Data dianalisis menggunakan uji Spearman rank dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar gula darah responden berada pada median 218 mg/dL dengan kadar gula darah minimal-maksimal sebesar 202-293 mg/dL, tekanan darah sistolik responden berada pada median 155 mmHg, tekanan darah diastolik minimal-maksimal 139-177 mmHg dan tekanan darah diastolik responden berada pada median 94 mmHg dengan tekanan darah diastolik minimal-maksimal 75-110 mmHg. Hasil uji statistik didapatkan p=0,306 untuk kadar gula darah dengan tekanan darah sistolik dan p= 0,699 untuk kadar gula darah dengan tekanan diastolik. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kadar gula darah dengan tekanan darah pasien yang menggunakan terapi metformin dan glibenklamid pada penderita DM di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Dengan demikian, kadar gula darah yang tinggi tidak selalu disertai dengan tekanan darah tinggi. Hyperglycemia in people with diabetes mellitus (DM) causes an increase in blood viscosity. This condition can trigger an increase in pressure on the blood vessels, so that people with DM are at risk of developing hypertension. This study aims to determine the relationship of blood sugar levels with blood pressure of patients using metformin and glibenclamide therapy in patients with DM. The study design uses observational analytics. The sample used was DM patients at the Kendalsari Health Center in Malang City with a total of 51 respondents. Samples were taken by simple random sampling technique. Data were collected using medical record data for blood sugar levels and blood pressure. Data were analyzed using the Spearman rank test with α = 0.05. The results showed that the respondent's blood sugar level was at a median of 218 mg / dL with a maximum-maximum blood sugar level of 202-293 mg / dL, the respondent's systolic blood pressure was at a median of 155 mmHg, diastolic blood pressure of at least 139-177 mmHg and the respondent's diastolic blood pressure is at a median of 94 mmHg with a maximum-maximum diastolic blood pressure of 75-110 mmHg. Statistical test results obtained p = 0.306 for blood sugar levels with systolic blood pressure and p = 0.699 for blood sugar levels with diastolic pressure. This shows that there is no relationship between blood sugar level and blood pressure of patients using metformin and glibenclamide therapy in patients with DM in Kendalsari Health Center, Malang. Thus, high blood sugar levels are not always accompanied by high blood pressure. Keywords: Diabetes mellitus; blood sugar level; blood pressure
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DAN JENIS MAKANAN TINGGI GARAM DENGAN TEKANAN DARAH WANITA DEWASA Teny Teny; Nia Lukita Ariani; Novita Dewi
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 1 (2019): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.677 KB) | DOI: 10.33366/nn.v4i1.1547

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan abnormal tekanan darah, baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik. Salahsatu faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada wanita dewasa adalah kualitas tidur dan jenis makanan tinggi garam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kualitas tidur dan jenis makanan tinggi dengan tekanan darah wanita dewasa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita dewasa yang berusia 19-40 tahun yang berjumlah 31 orang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan desain analitik obervasional. Teknik penelitian menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuisioner, analisa menggunakan uji Mann Whitney α = 0,05. Hasil analisis penelitian diketahui bahwa sebagian besar kualitas tidur dan jenis makanan tinggi garam wanita dewasa di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Malang masuk dalam kategori buruk (80,6%) dan jenis makanan tinggi garam yang tinggi sebanyak (70,9%). Hasil penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney didapatkan hasil kualitas tidur dengan tekanan darah p value (0,000) dan jenis makanan tinggi garam dengan tekanan darah p-value (0,000). Nilai p yang didapatkan semua kurang dari 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kualitas tidur dan jenis makanan tinggi garam dengan tekanan darah wanita dewasa di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Malang. Saran bagi peneliti selanjutnya menambah jumlah sampel yang berjenis kelamin laki-laki dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi seperti kualitas tidur dan jenis makanan tinggi garam. ABSTRACT Hypertension is an abnormal increase of blood pressure, both systolic and diastolic blood pressures. One of the factors that affect blood pressure in adult women is the quality of sleep and the type of foods high in salt. The population in this study was all adult women aged between 19 to 40 years old, amounting 31 people. This research design used a observasional analytic design approach. The research technique used a purposive sampling and the instrument of this study was a questionnaire, the analysis used mann whitney a = 0.05. The results of the research analysis revealed that most of the sleep quality and types of high salt food of adult women in Pandanwangi Village, Blimbing Malang Subdistrict were in the poor category (80.6%) and high-salt foods (70.9%) ) The results of this study using the Mann Whitney test obtained the results of sleep quality with blood pressure p-value (0.000) and types of foods high in salt with blood pressure p-value (0.000). All p-values obtained are less than 0.05, meaning that it can be concluded that there is a relationship between the quality of sleep and the type of food high in salt with the blood pressure of adult women in Pandanwangi Village, Blimbing Malang. This means it can be concluded that there is a relationship between sleep quality and high-salt food of the adult women in Pandanwangi Blimbing Malang. The researchers then added to the number of male sex samples and found out the factors associated with hypertension such as sleep quality and the type of high salt food. Keywords : Sleep quality; high salt food; blood pressure.
PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 02 MALANG Acitia Miswara; Joko Wiyono; Nia Lukita Ariani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 1 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.096 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i1.841

Abstract

Masalah hasil belajar anak tentang kemampuan berhitung disebabkan karena media pembelajaran yang berkaitan tentang kemampuan berhitung masih kurang menarik. Permainan congklak diberikan agar anak dapat melakukan eksplorasi terhadap apa yang dilakukannya saat bermain sehingga mampu meningkatkan pengetahuan berhitung anak. Tujuan penelitan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh permainan congklak terhadap peningkatan kemampuan berhitung anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Malang. Metode penelitian ini yang digunakan yaitu pre eksperimen dengan membandingkan kemampuan berhitung pada observasi sebelum dan observasi sesudah permainan congklak. Subjek dalam penelitian permainan congklak ini sebanyak 30 anak yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil uji t berpasangan didapatkan pvalue = (0,000) < (0,050) yang berarti ada pengaruh permainan congklak terhadap kemampuan berhitung anak prasekolah (4- 6) tahun di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Tlogomas Malang. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan permainan congklak sebagian besar kemampuan berhitung anak bearda dalam katagori cukup baik sejumlah 14 anak (46,7%), dan sesudah diberikan permainan congklak kemampuan berhitung anak sebagian besar anak dalam katagori baik adalah 18 (60,0%).