Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

PENYULUHAN PEMBUATAN SAYUR BENING DAUN KATUK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI Sri Handayani; Yopi Suryatim Pratiwi; Nurul Fatmawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11547

Abstract

ABSTRAKAngka kematian bayi di Indonesia masih tinggi terutama karena faktor nutrisi, yaitu pneumonia dan diare. Penyebab ini bisa dicegah melalui pemberian ASI eksklusif. Capaian ASI eksklusif di Indonesia masih rendah karena masih tingginya kejadian produksi ASI kurang. Di Indonesia terdapat banyak tanaman yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi ASI. Salah satunya adalah daun katuk. Sebagian besar masyarakat menggunakan daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI dengan cara dibuat menjadi sayur bening, tetapi kejadian ASI kurang masih tinggi. Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pembuatan sayur bening daun katuk sebagai upaya meningkatkan produksi ASI. Metode: penyuluhan, diskusi, tanya jawab, serta pretest dan posttest. Hasil: terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik sebesar 25%, yaitu dari 67,9% meningkat menjadi 92,9%. Kesimpulan: terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pembuatan sayur bening daun katuk sebagai upaya meningkatkan produksi ASI setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan. Kata kunci: daun katuk; pendidikan kesehatan; produksi ASI ABSTRACTThe infant mortality rate in Indonesia is still high, mainly due to nutritional factors, namely pneumonia and diarrhea. This cause can be prevented through exclusive breastfeeding. The achievement of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low due to the high incidence of insufficient breast milk production. In Indonesia, there are many plants that can be used to increase breast milk production. One of them is katuk leaves. Most people use katuk leaves to increase breast milk production by making it into clear vegetables, but the incidence of insufficient breast milk is still high. Objective: to increase the knowledge of pregnant women about making katuk leaf clear vegetables as an effort to increase breast milk production. Methods: counseling, discussion, question and answer, as well as pretest and posttest. Result: there is an increase in knowledge of pregnant women who have good knowledge by 25%, namely from 67.9% increased to 92.9%. Conclusion: there is an increase in the knowledge of pregnant women about making katuk leaf clear vegetables as an effort to increase breast milk production after receiving health education. Keywords: katuk leaves; health education; breast milk production
PENINGKATAN PENGETAHUAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING (MP) ASI DALAM PENCEGAHAN GIZI BURUK PADA BALITA Yesvi Zulfiana; Nurul Fatmawati; Yopi Suryatim Pratiwi; Irni Setyawati; Siskha Maya Herlina
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14912

Abstract

ABSTRAKMasa bayi sering dipandang sebagai masa yang membutuhkan peran orang tua untuk menyatukan tumbuh kembang anak. Dalam laporan RISKESDAS 2018 balita gizi kurang di Indonesia tercatat sebesar 17.7%  masih dibawah taret RJPMN yaitu 17%. Masalah tersebut muncul bukan hanya karena kekurangan pangan namun bisa dari faktor lain seperti pemberian MP-ASI yang tidak adekuat tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang ada diusianya dan penyapihan dini. Tidak banyak ibu yang mengetahui cara pemberian gizi seimbang melalui MP-ASI, sehingga berdampak pada masalah pemenuhan gizi pada balita yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI yang tepat untuk memberikan gizi yang tepat pada bayi. Metode: penyuluhan, diskusi, tanya jawab, serta pretest dan posttest. Hasil:terjadi peningkatan pengetahuan ibu balita yang memiliki pengetahuan baik sebesar 33,4% yaitu dari 41,6% meningkat menjadi 75%, Kesimpulan: terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI (MPASI)yang tepat sebagai upaya pencegahan gizi buruk setelah diberikan penyuluhan Peserta yang hadir dengan antusias mengikuti kegiatan tersebut. Ibu banyak bertanya, terutama bagaimana membuat MPASI. Kata kunci: gizi buruk; MP-ASI; bayi ABSTRACTInfancy is often seen as a period that requires the role of parents to unify the child's growth and development. In the 2018 RISKESDAS report, malnutrition in Indonesia was recorded at 17.7%, still below the RJPMN target of 17%. This problem arises not only because of food shortages but can also be caused by other factors such as inadequate complementary feeding, not in accordance with the nutritional needs of their age and early weaning. Not many mothers know how to provide balanced nutrition through MP-ASI, so that it has an impact on nutritional fulfillment problems in toddlers which can hinder children's growth and development. The purpose of this service is to increase mother's knowledge about giving proper MP-ASI to provide proper nutrition to babies. Methods: counseling, discussion, question and answer, and pretest and posttest. Result: there was an increase in the knowledge of mothers who had good knowledge of 33.4%, from 41.6% increased to 75%, Conclusion: there was an increase in mother's knowledge about appropriate complementary foods for ASI (MPASI) as an effort to prevent malnutrition after being given counseling The participants who attended enthusiastically took part in the activity. Mom asked a lot, especially how to make solids. Keywords: malnutrition; MP-ASI; babies
EDUKASI PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN SAYUR BENING DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) SEBAGAI PELANCAR ASI Yopi Suryatim Pratiwi; Sri Handayani; Yesvi Zulfiana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14929

Abstract

ABSTRAKAngka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Angka kematian bayi sebagian besar disebabkan oleh faktor gizi. Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Alasan paling umum ditemukan pada ibu menyusui yang berhenti menyusui adalah karena produksi ASI yang tidak mencukupi. Pemanfaatan tumbuhan/sayuran yang berfungsi sebagai galaktogogue dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi ASI. Daun kelor merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan masyarakat untuk meningkatkan produksi ASI. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan edukasi peningkatan pengetahuan tentang penggunaan sayur bening daun kelor (Moringa oleifera) sebagai pelancar ASI. Tujuan dilakukan edukasi yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang kegunaan sayur bening daun kelor sebagai pelancar ASI. Kegiatan pendidikan kesehatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2022 di Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu menggunakan metode ceramah, dan untuk medianya yaitu menggunakan leaflet. Mitra Pengabdian masyarakat ini yaitu Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram yang melibatkan 23 ibu nifas. Hasil pretest didapatkan sebagain besar pengetahuan ibu nifas yaitu 47,8% memiliki pengetahuan baik, dan mengalami peningkatan menjadi 73,9% setelah diberikan edukasi kesehatan tentang kegunaan sayur bening daun kelor sebagai pelancar ASI. Setelah kegiatan pengabdian ibu nifas diharapkan dapat memanfaatkan daun kelor yang diolah menjadi sayur bening sebagai upaya dalam meningkatkan kelancaran ASI.  Kata kunci: ASI; pengetahuan; sayur bening daun kelor ABSTRACTThe Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia is still high. The infant mortality rate is largely due to nutritional factors. Exclusive breastfeeding can reduce infant morbidity and mortality. The most common reason found in breastfeeding mothers who stop breastfeeding is due to insufficient milk production. Utilization of plants/vegetables that function as galactogogue can be used as an alternative to increase milk production. Moringa leaves are one of the plants that people often use to increase milk production. Based on this, it is necessary to carry out education to increase knowledge about the use of clear vegetable Moringa leaves (Moringa oleifera) as a facilitating breast milk. The aim of this education is to increase the knowledge of postpartum mothers about the use of clear vegetable Moringa leaves as a means of facilitating breast milk. This health education activity was carried out on December 17 2022 in Jempong Baru Village, Sekarbela District, Mataram City. The method used in this community service activity is using the lecture method, and for the media, using leaflets. This community service partner is Jempong Baru Village, Sekarbela District, Mataram City which involved 23 postpartum mothers. The pretest results showed that most of the knowledge of postpartum mothers, namely 47.8% had good knowledge, and increased to 73.9% after being given health education about the use of clear vegetable Moringa leaves as a breast milk booster. After the service activities, postpartum mothers are expected to be able to utilize Moringa leaves which are processed into clear vegetables as an effort to improve the smoothness of breast milk. Keywords: breast milk; knowledge; clear vegetable moringa leaves