Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : The Indonesian Journal of Health Science

Pengaruh Token Ekonomi Terhadap Peningkatan Perilaku Makan Pada Anak Dengan Attention Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD) Suryaningsih, Yeni; Adriani, Sri Wahyuni
The Indonesian Journal of Health Science Vol 9, No 1 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.447 KB) | DOI: 10.32528/the.v9i1.1262

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurobehavioral yang paling umum pada anak-anak berusia 3 - 5 tahun. Anak-anak dengan ADHD perlu mendapatkan asupan makanan yang tepat untuk mengendalikan kondisi ini. Token ekonomis adalah program yang menggunakan potongan atau tanda tertentu sesegera mungkin jika perilaku target muncul, maka potongan atau tanda yang telah dikumpulkan dapat ditukarkan dengan imbalan subjek. Penelitian ini merupakan quasi experimental non randomized one group pretest-post test design. Penelitian ini dilakukan di TK Dahlia II Kabupaten Jember. Jumlah sampel 6 anak dengan teknik purposive sampling. Hasil perbedaan analisis peningkatan tertinggi adalah 26 dan selisih terendah memiliki nilai 20. Analisis Wilcoxon (? <0,05) p value = 0,016. Kesimpulan token ekonomi dapat diterapkan untuk anak-anak dengan ADHD sehingga perilaku makan anak akan terkontrol dengan baik. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya, khususnya di bidang keperawatan jiwa, dalam penggunaan token ekonomi untuk meningkatkan perilaku makan anak.Kata Kunci: Token Ekonomi, Perilaku Makan Anak, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
PERILAKU KELUARGA DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HIPERTENSI DI KABUPATEN JEMBER Adriani, Sri Wahyuni
The Indonesian Journal of Health Science Vol 10, No 2 (2018): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.658 KB) | DOI: 10.32528/ijhs.v10i2.1855

Abstract

Hipertensi memberikan dampak negatif terhadap fisik, psikologis, ekonomi dan sosial. Oleh sebab itu hipertensi membutuhkan perawatan yang optimal melalui manajemen hipertensi baik farmakologis maupun non farmakologis. Manajemen hipertensi tidak dapat dilakukan sendiri oleh pasien, sehingga membutuhkan dukungan dari keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku keluarga dalam mendukung manajemen hipertensi. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan jumlah sampel 55 klien hipertensi beserta keluarga yang merawatnya. Penelitian dilakukan bulan Februari hingga April tahun 2018. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata keluarga mempunyai dukungan yang baik dalam merawat klien hipertensi. Bentuk dukungan yang paling banyak dilakukan keluarga adalah dukungan emosional, diikuti dengan dukungan informasi serta dukungan instrumental, kemudian dukungan penghargaan. Bentuk positif dukungan keluarga memberikan pengaruh terhadap keberhasilan manajemen hipertensi. Bantuan yang diberikan oleh anggota keluarga memberikan kenyamanan fisik dan psikologis pada seseorang yang dihadapkan pada situasi stress dalam hal ini klien hipertensi.Kata Kunci: Perilaku Keluarga, Dukungan Keluarga, Manajemen Hipertensi
Pengaruh Token Ekonomi Terhadap Peningkatan Perilaku Makan Pada Anak Dengan Attention Defisit Hyperactivity Disorder (ADHD) Yeni Suryaningsih; Sri Wahyuni Adriani
The Indonesian Journal of Health Science Vol 9, No 1 (2017): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/the.v9i1.1262

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurobehavioral yang paling umum pada anak-anak berusia 3 - 5 tahun. Anak-anak dengan ADHD perlu mendapatkan asupan makanan yang tepat untuk mengendalikan kondisi ini. Token ekonomis adalah program yang menggunakan potongan atau tanda tertentu sesegera mungkin jika perilaku target muncul, maka potongan atau tanda yang telah dikumpulkan dapat ditukarkan dengan imbalan subjek. Penelitian ini merupakan quasi experimental non randomized one group pretest-post test design. Penelitian ini dilakukan di TK Dahlia II Kabupaten Jember. Jumlah sampel 6 anak dengan teknik purposive sampling. Hasil perbedaan analisis peningkatan tertinggi adalah 26 dan selisih terendah memiliki nilai 20. Analisis Wilcoxon (α 0,05) p value = 0,016. Kesimpulan token ekonomi dapat diterapkan untuk anak-anak dengan ADHD sehingga perilaku makan anak akan terkontrol dengan baik. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya, khususnya di bidang keperawatan jiwa, dalam penggunaan token ekonomi untuk meningkatkan perilaku makan anak.Kata Kunci: Token Ekonomi, Perilaku Makan Anak, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
PERILAKU KELUARGA DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HIPERTENSI DI KABUPATEN JEMBER Sri Wahyuni Adriani
The Indonesian Journal of Health Science Vol 10, No 2 (2018): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v10i2.1855

Abstract

Hipertensi memberikan dampak negatif terhadap fisik, psikologis, ekonomi dan sosial. Oleh sebab itu hipertensi membutuhkan perawatan yang optimal melalui manajemen hipertensi baik farmakologis maupun non farmakologis. Manajemen hipertensi tidak dapat dilakukan sendiri oleh pasien, sehingga membutuhkan dukungan dari keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku keluarga dalam mendukung manajemen hipertensi. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan jumlah sampel 55 klien hipertensi beserta keluarga yang merawatnya. Penelitian dilakukan bulan Februari hingga April tahun 2018. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata keluarga mempunyai dukungan yang baik dalam merawat klien hipertensi. Bentuk dukungan yang paling banyak dilakukan keluarga adalah dukungan emosional, diikuti dengan dukungan informasi serta dukungan instrumental, kemudian dukungan penghargaan. Bentuk positif dukungan keluarga memberikan pengaruh terhadap keberhasilan manajemen hipertensi. Bantuan yang diberikan oleh anggota keluarga memberikan kenyamanan fisik dan psikologis pada seseorang yang dihadapkan pada situasi stress dalam hal ini klien hipertensi.Kata Kunci: Perilaku Keluarga, Dukungan Keluarga, Manajemen Hipertensi
Peran Petugas Kesehatan dalam Optimalisasi Nutrisi Ibu Hamil dan Monitoring Kesejahteraan Janin Melalui Model Edukasi Maternal-Neonatal (EMN) Berbasis Family Cultural Diyan Indriyani; Sri Wahyuni
The Indonesian Journal of Health Science Vol 12, No 1 (2020): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v12i1.4852

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Kehamilan merupakan peristiwa penting yang sangat ditunggu dalam keluarga. Keluarga sebagai pendukung utama pada ibu hamil, juga tidak terlepas dari budaya yang diyakininya. Petugas kesehatan memiliki peran dalam membantu ibu hamil dan keluarga agar adaptif dengan budaya yang dimiliki terutama dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil, termasuk perilaku ibu dalam monitoring kesejahteraan janin selama di rumah. Penelitian ini memiliki tujuan meningkatkan peran petugas kesehatan dalam optimalisasi nutrisi ibu hamil dan monitoring kesejahteraan janin melalui model Edukasi Maternal-Neonatal (EMN) berbasis family cultural. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperiment dengan sampel ibu hamil di RS Kalisat dan Wilayah Puskesmas Sumbersari Jember sebanyak 100 responden yang diambil secara purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan skala likert. Hasil: Rerata peran petugas kesehatan dalam aplikasi Model EMN terhadap optimalisasi nutrisi ibu hamil pada pre test yaitu 60,51 dan hasil post test 78,30 sedangkan dalam monitoring kesejahteraan janin di rumah rerata peran petugas kesehatan pada pre test yaitu 61,50 dan nilai post test 75,65. Peran petugas kesehatan dalam optimalisasi nutrisi ibu hamil menggunakan analisis T-test didapatkan p-value sebesar 0,01 dan terhadap optimalisasi kemampuan ibu hamil dalam monitoring kesejahteraan janin di rumah  didapatkan p value 0,03. Simpulan dan Implikasi: Model EMN berbasis family cultural efektif terhadap peran petugas kesehatan dalam optimalisasi nutrisi ibu hamil dan monitoring kesejahteraan janin. Dengan demikian model ini dapat digunakan oleh petugas kesehatan sebagai upaya preventif terhadap kematian ibu maupun janin.
Dukungan Keluarga dan Manajemen Hipertensi Sri Wahyuni
The Indonesian Journal of Health Science Vol 12, No 2 (2020): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v12i2.4876

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Manajemen hipertensi sangat penting dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan hipertensi dan mencegah komplikasi. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan manajemen hipertensi. Metode: Metode deskriptif dengan studi cross-sectional yang dilakukan terhadap klien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sukowono sejumlah 50 klien dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil: Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata usia pasien hipertensi 47.14 tahun (antara 44.49-49.79 tahun). Laki-laki 22 (44%) dan perempuan 28 (56%). Mayoritas responden suku madura (87.2%), sudah menikah (100%), berpendidikan hanya tamat SD (70%), dan pekerjaan ibu rumah tangga (48%). Dukungan keluarga mayoritas rendah (52%) dan 67% pasien hipertensi tidak melakukan manajemen hipertensi dengan baik. Klien hipertensi dengan dukungan keluarga baik, mempunyai manajemen hipertensi lebih baik dibandingkan klien hipertensi dengan dukungan keluarga kurang (p value 0.05). Simpulan dan Implikasi: Dukungan keluarga yang rendah diketahui menjadi salah satu faktor rendahnya manajemen hipertensi pada pasien, sehingga berdampak pada rendahnya angka keberhasilan pengobatan hipertensi atau menjadi hipertensi yang tidak terkontrol. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan dukungan keluarga.
Risiko Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia Maretha Florencia; Diyan Indriyani; Sri Wahyuni Adriani; Asmuji Asmuji
The Indonesian Journal of Health Science Vol 14, No 1 (2022): The Indonesian Journal of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ijhs.v14i1.7952

Abstract

Pendahuluan: Kompleksitas preeklampsia dapat mempengaruhi ibu dan janin. Pada ibu hamil dengan preeklampsia terjadi peningkatan pergerakan sel trofoblas yang menyebabkan gangguan aliran darah melewati arteri dan mengakibatkan iskemia plasenta. Berkurangnya suplai darah ke plasenta pada ibu hamil dengan preeklampsia akan menyebabkan terganggunya aliran nutrisi, karbondioksida, dan oksigen yang menyebabkan asfiksia. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu korelasional dengan pendekatan retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 75 responden. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei 2021 dengan melakukan penelusuran dokumen rekam medis. Analisis data pada penelitian ini yaitu Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hasil: Sebanyak 49 responden (65,3%) mengalami preeklampsia berat, dan 26 responden (34,7%) mengalami preeklampsia ringan. Sedangkan bayi yang mengalami asfiksia sebanyak 36 responden (48,0%) mengalami asfiksia sedang, 32 responden (42,7%) mengalami asfiksia ringan dan 7 responden (9,3%) mengalami asfiksia berat. Hasil dari uji spearman rho ditemukan bahwa p value = 0,0005 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara preeklampsia ibu hamil dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Nilai r 0,399 yang berarti hubungan antara preeklampsia ibu hamil dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir memiliki kekuatan korelasi yang lemah dengan arah korelasi positif yang berarti semakin berat preeklampsia, maka semakin besar risiko asfiksia. Simpulan dan Implikasi: Penelitian ini menganjurkan lebih gencarnya upaya untuk pemeriksaan antenatal care dan skrining atau deteksi dini preeklampsia untuk menghindari asfiksia.