Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH KUALITAS UDARA AMBIEN TERHADAP KELUHAN SUBJEKTIF GANGGUAN PERNAPASAN SEBAGAI BAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Arul Amirullah; Muhlisin Muhlisin; Tauny Akbari
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 7 No 2 (2023): December 2023
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v7i2.260

Abstract

Aktivitas transportasi di Terminal Kadu Agung Mandala berpotensi menghasilkan emisi berbahaya bagi kesehatan pernapasan masyarakat pengguna terminal. Sehingga, diperlukan kebijakan dalam pengendalian kualitas udara ambien agar tidak berdampak terhadap gangguan pernapasan masyarakat pengguna terminal. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas udara ambien (SO2 dan NO2), tingkat keluhan subjektif gangguan pernapasan serta pengaruh kualitas udara ambien terhadap keluhan gangguan pernapasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu masyarakat pengguna terminal dan jumlah sampel yang diambil dengan purposive sampling sebanyak 45 responden. Pengukuran kualitas udara ambien (SO2 dan NO2) dilakukan satu kali pada tiga titik lokasi terminal. Hasil penelitian yaitu kualitas udara ambien parameter SO2 yakni 23,1 µg/Nm3 dan NO2 yakni 14,17 µg/Nm3 masih berada di bawah baku mutu. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 77,1% atau 34 masyarakat pengguna mengalami keluhan subjektif gangguan pernapasan. Meskipun jumlah konsentrasi polutan di bawah baku mutu. Tetapi pengaruh SO2 sebesar 23,1 µg/m3 berada pada konsentrasi yang menyebabkan iritasi tenggorokan, iritasi mata, dan batuk. Pengaruh NO2 sebesar 14,17 µg/m3 berada pada konsentrasi yang menyebabkan iritasi tenggorokan dan batuk. Kebijakan pengendalian kualitas udara ambien dilakukan dengan melakukan pemantauan kualitas udara ambien dan gas emisi karbon, perluasan wilayah ruang terbuka hijau serta pengawasan terhadap uji kir dan spot check terhadap kendaraan bermotor guna memenuhi standar emisi gas buang.
STRATEGI PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SERANG BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Gina Maslahat; Muhlisin Muhlisin; Tauny Akbari
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 8 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v8i1.267

Abstract

Population growth, increasing urban development and the high rate of conversion of green land into construction land pose a serious threat to the reduction of green open space (RTH) in Serang City. This research aims to determine the current condition of existing green open space, the need for green open space based on area, number population and oxygen needs, as well as strategies for optimizing green open space development in Serang City. The method used is quantitative descriptive with spatial analysis using remote sensing techniques and Geographic Information Systems (GIS). The results of the study show that Serang City's green open space in 2023 has met the city's minimum need for green open space of 30% of the total area, namely amounting to 59.64%. Serang City's need for green open space, if calculated based on its area, is 7,958.68 ha, based on its population, it is 1,440.72 ha, and based on its oxygen needs, it is 1,812.93 ha. The green open space management strategy that can be implemented in Serang City is a Growth Oriented Strategy which is oriented towards utilizing internal assets and external opportunities based on regional characteristics, active community participation, allocation of financial resources, establishing partnerships, developing infrastructure and a sustainable approach.