Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pendampingan Penerapan Kebijakan Penetapan Protokol Covid-19 Untuk Mendukung Pariwisata di Kota Semarang Pranoto Pranoto; Tutik Tutik; Mukhammad Kholil Aswan
Jurnal Abdimas Adpi Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 4 (2021):  Jurnal Abdimas ADPI Sosial dan Humaniora
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/soshum.v2i4.51

Abstract

The policy issued by the Government an effort to overcome the increasingly severe spread of Covid 19 has caused various tourism industries to have a very significant impact. It is a concern to be discussed. With the policies implemented, it is scourge for the live and death of the tourism industry, starting from restrictions and closures to the termination of employees in the tourism industry. The purpose of this community service is to conduct an assessment and use the results as an academic formulation that can be proposed and implemented by the Government and industry players in reviving Semarang City tourism so that it will provide support for economic turnover and regional income. This community service uses a descriptive method by reviewing the policies applied to the tourism industry. The result obtained in this service are the motivation to stay afloat for tourism actors realized by product packaging and promotions adapted to the current situation in the domestic and international scope. However, the obstacle is the existence of policies that often change, so that tourism industry players must continuously adjust the regulations set by the Government. The conclusion drawn is the decree of rules carried out repeatedly with close and overlapping time intervals eventually lead to inhibition/ termination of the tourism insdustry business in Semarang.
PELATIHAN EKONOMI KREATIF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI BAGI KARANG TARUNA, UMKM MASYARAKAT LOKAL DALAM STRATEGI PEMASARAN “CIKASO CREATIVE” Nina Mistriani; Tutik Tutik; Henry Yuliamir; Mukhamad Kholil Aswan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.199 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4084

Abstract

Abstrak: Industri Kreatif merupakan konsep yang dapat menyelaraskan ide, kreativitas dan keterampilan serta inovasi, sehingga terciptanya suatu produk dan akhirnya menciptakan insan yang produktif. Permasalahannya konsep desa wisata berbasis ekonomi kreatif di Desa Cikaso merupakan prioritas utama dalam rintisan Desa Wisata.  Belum adanya minat para pemuda karang taruna ikut berkontribusi dalam kegiatan masyarakat, serta rendahnya minat berwirausaha untuk membangun desanya lebih maju lagi dan saling bersinergi. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk penerapan model ekonomi kreatif berbasis pariwisata melalui kegiatan pemanfaatan teknologi, menangkap peluang usaha digital mencapai Cikaso Creative. Metode kegiatan PKM ini Focus Group Discussion, metode presentasi dan metode demonstrasi. Hasil kegiatan PKM kepada karang taruna Cikaso berupa adanya hasil kreatifitas desain toko online, pengemasan produk, dan pemasaran produk melalui video. Abstract:  Creative Industry is a concept that can harmonize ideas, creativity, and skills as well as innovation so that a product is created and ultimately creates a productive human being. The problem is that the concept of a creative economy-based tourism village in Cikaso Village is a top priority in the pioneering of the Tourism Village. There is no interest among youth from youth organizations in contributing to community activities, as well as the low interest in entrepreneurship to build their village more advanced and synergize with each other. This PKM activity aims to implement a tourism-based creative economy model through technology utilization activities, capturing digital business opportunities to reach Cikaso Creative. This PKM activity method is Focus Group Discussion, presentation method, and demonstration method. The results of PKM activities for Cikaso youth group are in the form of creative results in online store designs, product packaging, and product marketing via video.
EMPOWERMENT OF LOCAL PLANTS AS BEAUTY PRODUCTS TO INCREASE MSME INCOME tutik tutik; Aurilia Triani Aryaningtyas; Yustina Denik Risyanti
Enrichment : Journal of Management Vol. 12 No. 1 (2021): November: Management Science
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.513 KB)

Abstract

This study intends to describe business opportunities for beauty products made from local plants to increase the income of MSME actors in Cikaso Village. The technique used in collecting data is by interviewing, observing and analyzing qualitatively descriptive. The results of this study conclude that the business opportunity for beauty products is very wide open in line with the development of people's needs for traditional products. With the support of Cikaso's fertile natural wealth and large yards in almost every home, making the process of making beauty products is not difficult. However, in the midst of government support to empower beauty products made from local plants, it is hampered by people's distrust of producing them.
Peran Pemerintah Dalam Mengembangkan Obyek Wisata Goa Kreo Tutik Tutik
Jurnal Visi Manajemen Vol. 8 No. 3 (2022): September : Jurnal Visi Manajemen
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.527 KB) | DOI: 10.56910/jvm.v8i3.232

Abstract

Obyek Wisata bertujuan untuk meningkatkan potensi pariwisata dan meningkatkan potensi masyarakat untuk menciptakan kemandirian ekonomi melalui sektor pariwisata. Goa Kreo merupakan salah satu obyek wisata yang memiliki peran dalam sosial ekonomi masyarakat disekitarnya. Namun dengan perkembangan teknologi yang mulai merambah saat ini memiliki dampak bagi perkembangan Goa Kreo, tak terkecuali bagi kehidupan ekonomi masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mengelola Obyek Wisata Goa Kreo. Metode pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik kuesioner dan wawancara. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode analisis swot. Hasil deskriptif kualitatif menunjukkan profil dan kondisi Obyek Wisata Goa Kreo, sedangkan hasil perhitungan analisis swot menunjukkan bahwa Goa Kreo berada pada kuadran I, memiliki kekuatan dan peluang yang dominan sehingga berpotensi untuk dikembangkan.
MUA Sebagai Tren Karir Anak Muda Dalam Mengurangi Pengangguran di Kecamatan Belik Tutik Tutik
Balance : Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah, Yayasan Mentari Meraki Asa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jam.v1i2.133

Abstract

MUA is one of the new types of businesses that is on the rise among young people because it is easy and does not require difficult conditions to follow. The large number of MUA business actors and the ease of young people to join have resulted in the emergence of slightly adverse competition, namely the price problem. The purpose of this study is to analyze the career trends of young people in the field of Bridal Make Up Artist. The method used is descriptive qualitative, namely analyzing the findings in the field. The result of this study is that the career trend of young people in the MUA type of business is very profitable because it can have an impact on decreasing the unemployment rate, besides that the MUA business can also bring up other types of businesses as support, including decoration services, entertainment, catering, photographers and Wedding Organizer services. With the positive impact given, it needs special attention from the local government to be developed.
Pengemasan Tari Kreasi Iswara Sebagai Welcome Dance Melalui Partisipasi Masyarakat di Desa Kedungboto Kendal Nina Mistriani; Aletta Dewi Maria; Pranoto Hadi Prayitno; Tutik Tutik; Phia Susanti Helyanan; Lintang Jati Maharani; Binti Khabibatul Zulfa; Dian Ayu Permatasari; Moch Rizqy Eko Saputra
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.559 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.928

Abstract

Tari Iswara merupakan salah satu tari kreasi baru yang dikemas sebagai welcome dance di Desa Kedungboto, dan ditarikan secara berkelompok dengan menggunakan properti berupa jaran, serta dilengkapi dengan busana dan tata rias. Tari Iswara sendiri menceritakan tentang prajurit perempuan yang selalu riang gembira dikala banyak beban yang dipanggul dalam menghadapi perjuangannya. Sifat riang gembira muncul dari susunan gerakan yang simple dan ringan yang membuat penarinya dapat bergerak dengan bebas dan penuh kegembiraan bagaikan prajurit yang sedang menari atas kemenangan. Pengembangan tari kreasi baru ini disebabkan oleh kurangnya partisipasi perempuan dalam welcome dance di Desa Kedungboto. Tari welcome dance awalnya hanya diperankan oleh laki-laki. Pendampingan pengemasan tari kreasi ini dilakukan dengan metode praktek langsung dan observasi sesuai kondisi masyarakat Kedungboto. Hasil Pendampingan adanya tarian Iswara, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam welcome dance. Jumlah peserta dalam tiap kelompok tari Iswara dilaksanakan dengan pemberdayaan perempuan sejumlah 20 orang peserta, terdiri dari 10 kelompok ibu-ibu dan juga 10 kelompok perempuan. Secara signifikan adanya grafik perubahan keterlibatan masyarakat setempat secara tidak langsung yaitu pengemasan tarian iswara sebagai kalender event budaya lokal desa. Hal ini berdampak adanya peningkatan ekonomi masyarakat melalui tarian welcome dance yang dapat menarik wisatawan berkunjung ke Desa Kedungboto, Kendal. Pengabdian masyarakat ini bekerjasama dengan kemdikbud, kepala desa, pokdarwis, masyarakat, ukm tari dan perguruan tinggi Stiepari Semarang.
PENINGKATAN PRODUK KREATIF YANG BERNILAI TAMBAH MELALUI PEMBINAAN KEMASAN DAN KUALITAS PRODUK UMKM Gana Wuntu; Mengku Marhendi; Tutik Tutik
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13382

Abstract

Abstrak: UMKM merupakan salah satu ekonomi kreatif yang harus mendapatkan perhatian penuh untuk menunjang kehidupan masyarakat Desa, Dengan adanya pemberdayaan ekonomi kreatif pada masyarakat maka dapat membuka peluang usaha baru untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mendukung dan mengidentifikasikan potensi ekonomi kreatif melalui pengelompokan UMKM yang ada di Desa Linggamekar, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Sejauh ini belum ada pengelompokan dan kesadaran penuh pada masyarakat tentang pentingnya ekonomi kreatif. Adapun metode yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi Pra Kegiatan yang terdiri dari pemetaan dan identifikasi jenis UMKM, selanjutnya pelaksanaan kegiatan meliputi Focus Group Discussions, Sosialisasi, Pendampingan standar kreatifitas usaha produk kreatif, dan yang terakhir adalah tahap evaluasi . Adapun hasil yang diapatkan dalam pengabdian ini adalah ditemukan potensi ekonomi kreatif dari pengelompokan UMKM yang memiliki nilai jual dan dibentuknya komunitas ekonomi kreatif sebagai wadah untuk menampung produk yang dihasilkan masyarakat. Dengan dibentuknya komunitas ekonomi kreatif maka masyarakat akan jauh lebih mudah dalam mengenalkan produk yang dimiliki. Abstract: MSMEs are one of the creative economies that must get full attention to support the lives of the village community, with the empowerment of the creative economy in the community, it can open up new business opportunities to increase the added value of a product. This community service is carried out to support and identify the potential of the creative economy through the grouping of MSMEs in Linggamekar Village, Cilimus District, Kuningan Regency. So far there has been no grouping and full awareness in society about the importance of the creative economy. The methods used in this service include Pre-Activity which consists of mapping and identifying types of MSMEs, furthermore, the implementation of activities includes Focus Group Discussions, Socialization, Standard assistance and creativity of creative product businesses, and the last is the evaluation stage. The result of this service is that the creative economy potential is found from the grouping of MSMEs that have selling value and the formation of the creative economy community as a forum to accommodate products produced by the community. With the establishment of a creative economy community, it will be much easier for people to introduce their products.  
GREEN ECONOMY PROGRAM: MEMPERSIAPKAN PEREMPUAN WIRAUSAHA MELALUI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT BIODIVERSITAS SEBAGAI WISATA EDUKASI Nina Mistriani; Ahmad Mansur; Tutik Tutik; Ray Octafian
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember [Dalam Proses]
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19183

Abstract

Abstrak: Pemberdayaan perempuan sebagai indikator peningkatan ekonomi masyarakat melalui wirausaha dan pemanfaatan model pembangunan yang mensinergikan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan (Green economy). Pemberdayaan perempuan menjadi strategi penting dalam potensi diri agar lebih mampu mandiri dan berkarya. Permasalahan muncul, masyarakat belum siap dalam penerimaan kedatangan wisatawan sebagai wisata edukasi. Tujuan pengabdian ini untuk mempersiapkan masyarakat khususnya perempuan dalam berwirausaha melalui pemanfaatan tanaman obat biodiversitas sebagai wisata edukasi. Peran perempuan sebagai pemandu wisata dalam melayani kunjungan wisatawan. Maka, metode yang tepat dilakukan dalam program pengabdian masyarakat ini melalui beberapa tahapan: sosialisasi, pendampingan, workshop, dan evaluasi. Mitra sasaran adalah pada masyarakat perempuan yang ada di Desa Branjang, khususnya pengelola tanaman toga. Jumlah sasaran ketercapaian 25 orang masyarakat perempuan. Hasil solusi yang ditawarkan terbentuknya masyarakat sadar wisata sekitar 100 %, terbentuknya kelompok pemandu wisata perempuan untuk kawasan konservasi tanaman obat 80%, dan pengadaan paket wisata 90%. Sehingga dapat dipromosikan kepada wisatawan, perluasan kawasan konservasi tanaman obat, terbentuknya kelompok baru konservasi tanaman obat dan pengemasan produk minuman tanaman obat sebagai usaha masayarakat perempuan di Desa dalam peningkatan ekonomi dan usaha baru yang menguntungkan bagi keluarga dan Desa.Abstract: Empowering women as a sign of boosting local economies through entrepreneurship and the application of development methods that promote both economic growth and improvements in environmental quality (green economy). In order to increase women's self-potential and increase their capacity for independence and employment, empowerment is a crucial tactic. There are issues since the locals are not prepared to welcome visitors on instructional trips. The purpose of this service is to prepare the community, especially women, for entrepreneurship through the utilization of medicinal plants with high biodiversity for educational tourism. The role of women is as tour guides who serve tourist trips. Therefore, this community service program's proper methodology involves a number of stages, including socialisation, counselling, workshops, and evaluation. The women's community in Branjang Village, in particular the manager of the toga plant, are the target partners. Fulfilment of the overall goal of 25 female community members. The results of the proposed solutions are forming a tourism awareness community reached about 100%, training a group of female tour guides to the medicinal plant conservation area reached 80% and providing travel packages up to 90%. So that it can be promoted to tourists, the expansion of medicinal plant conservation areas, the formation of new medicinal plant conservation groups and the packaging of medicinal plant beverage products as a business for women in the village in improving the economy and new businesses that are profitable for families and villages.