Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 FIBRIANTO, ALAN SIGIT
ISSN.2252-8407
Publisher : SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.985 KB)

Abstract

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPENUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015Alan Sigit Fibrianto K8411004 ABSTRAK Alan Sigit Fibrianto. K8411004. PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Januari 2014.            Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi siswa kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).            Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta sebanyak 31 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik utama dalam pengumpulan data menggunakan observasi dan tes, sementara teknik pendukung dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi siswa kelas XI IIS 4 mulai dari prestasi siswa pra siklus, siklus I sampai siklus II. Keaktifan siswa menunjukkan prosentase 19,35% pada tahap pra tindakan meningkat menjadi 45,16% pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 83,87% pada siklus II. Sementara dari segi afektif pada siklus sebesar 86, 23 % pada siklus I menjadi 95, 83 % pada siklus II. Prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata kelas 82,19 pada pra siklus meningkat menjadi 84,48 pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 88,87.            Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2 Surakarta pada tahun pelajaran 2014/2015. Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Numbered Heads Together (NHT), Keaktifan dan Prestasi Belajar.
Literasi Privasi dan Perilaku Proteksi Konsumen Belanja Daring Generasi Y Yuniar, Ananda Dwitha; Fibrianto, Alan Sigit
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jik.v17i1.1686

Abstract

Kondisi yang terbatas dalam proses komunikasi belanja daring memunculkan perdebatan mengenai isu privasi. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kekhawatiran konsumen terhadap privasi tidak memiliki konsistensi terhadap perilaku (paradoks privasi). Pengukuran literasi privasi memiliki peran yang cukup penting untuk mengisi gap paradoks privasi tersebut. Pengukuran kausalitas antarvariabel ini menggunakan moderated regression analysis (MRA) dengan pengalaman pelanggaran privasi sebagai variabel moderasi. Total responden yang berpartisipasi berjumlah 283 orang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat literasi daring pengguna, semakin sadar pula pengguna tersebut terhadap pelanggaran privasi dan memiliki kemampuan bersikap protektif. Namun, pelanggaran privasi tidak bisa dianggap sebagai pemicu tindakan protektif konsumen.
KESETARAAN GENDER DALAM LINGKUP ORGANISASI MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2016 Fibrianto, Alan Sigit
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.746 KB) | DOI: 10.20961/jas.v5i1.18422

Abstract

This research aims to find out about the realization of gender equality in the scope of student organizations Sebelas Maret University Surakarta in 2016. This research uses qualitative descriptive method with source triangulation as data validity. Data obtained through observation and interviews conducted in each student organization at Sebelas Maret University. The results show that from all organizations there is male domination as the leader of the organization, while women serve as secretaries, treasurer and members. The reality is that there is no gender equivalence and justice, and gender mainstreaming from every organization, so the position of women is still at number two after men.Keywords: Equality; Gender; Student Organization. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai wujud kesetaraan gender di lingkup organisasi mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan triangulasi sumber sebagai validitas data. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang dilakukan di masing-masing organisasi mahasiswa di Universitas Sebelas Maret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua organisasi terdapat dominasi laki-laki sebagai pimpinan organisasi, sedangkan perempuan menjabat sebagai sekretaris, bendahara dan anggota. Realitanya belum ada kesetaraan dan keadilan gender (KKG) serta pengarusutamaan gender (PUG) dari setiap organisasi, sehingga posisi perempuan masih berada pada nomor dua setelah laki-laki.Kata Kunci: Kesetaraan; Gender; Organisasi Mahasiswa. 
GERAKAN SOSIAL KAUM PEREMPUAN MELAWAN EUPHORIA MEDIA MELALUI KOMUNITAS HIJABERS DI KOTA SURAKARTA Alan Sigit Fibrianto; Syamsul Bakhri
Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender Vol 17, No 1 (2018): Marwah
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/marwah.v17i1.4939

Abstract

ABSTRAKGerakan kaum muda yang dulunya dilarang oleh era orde baru, kini telah menjamur dan keberadaannya kian beragam, bahkan saat ini banyak gerakan-gerakan baru yang mengatasnamakan gerakannya dengan simbol-simbol agama. Penelitian ini menggunakan konsep teori Komunitas Sosial, Identitas Sosial, Gerakan Sosial, dan Ekofeminisme. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini dibagi menjadi dua kategori pembahasan, pertama, komunitas hijabers sebagai pembentuk identitas sosial, dan kedua, komunitas hijabers sebagai ideologi gerakan sosial kaum perempuan melawan euphoria media. Kedua bagian tersebut menjawab permasalahan kaum perempuan dalam hal eksistensi hijab untuk melawan euphoria media yang akhir-akhir ini banyak menyoroti fenomena-fenomena penggunaan jilbab di Indonesia yang masih memperlihatkan lekuk tubuh perempuan. Maka dari itu, kehadiran komunitas hijabers sebagai pengawal dalam penggunaan hijab bagi kaum perempuan muslim yang sesuai dengan syariat Islam. Selain itu juga sebagai ajang silaturahim dan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan agama Islam.
Literasi Privasi dan Perilaku Proteksi Konsumen Belanja Daring Generasi Y Ananda Dwitha Yuniar; Alan Sigit Fibrianto
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol. 17 No. 1 (2020)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.698 KB) | DOI: 10.24002/jik.v17i1.1686

Abstract

Kondisi yang terbatas dalam proses komunikasi belanja daring memunculkan perdebatan mengenai isu privasi. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kekhawatiran konsumen terhadap privasi tidak memiliki konsistensi terhadap perilaku (paradoks privasi). Pengukuran literasi privasi memiliki peran yang cukup penting untuk mengisi gap paradoks privasi tersebut. Pengukuran kausalitas antarvariabel ini menggunakan moderated regression analysis (MRA) dengan pengalaman pelanggaran privasi sebagai variabel moderasi. Total responden yang berpartisipasi berjumlah 283 orang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat literasi daring pengguna, semakin sadar pula pengguna tersebut terhadap pelanggaran privasi dan memiliki kemampuan bersikap protektif. Namun, pelanggaran privasi tidak bisa dianggap sebagai pemicu tindakan protektif konsumen.
Pengembangan Kompetensi Penelitian Sosial Melalui Pelatihan Statistik Bagi Siswa Madrasah Aliyah Salafiyah Ketegan, Tanggulangin, Kab. Sidoarjo Imamul Huda Al Siddiq; Wahyu Djoko Sulistyo; Alan Sigit Fibrianto
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 5, No 1 (2020): Volume 5 Nomor 1, Februari 2020
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.204 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v5i1.369

Abstract

Statistika sosial menjadi alat analisa cukup penting dalam penelitian sosial, tertuama pendekatan kuantitatif, namun materi tersebut cukup menjadi momok bagi siswa sekolah menengah atas. Untuk itu, siswa sekolah menengah atas perlu mulai dikenalkan dengan materi penelitian social, diamana statistika dasar diterapkan. Statistika merupakan metode pengolahan data yang berupa angka. Pengetahuan ini penting untuk dipahami oleh para siswa baik saat ini maupun bekal nantinya. Pelatihan ini dilaksanakan atas dasar pertimbangan tersebut. Pelaksaanya meliputi tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan capaian yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan yang berjalan lancar. Hasil evaluasi dengan membandingkan hasil pretest dan posttest menujukkan hasil bahwa t value (2,474) lebih besar dari t-tabel (2,228) dengan taraf kesalahan sebesar 0,05, artinya disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta terhadap statistika social dasar setelah pelatihan.
Difa City Tour dan Transport: Sebagai Wadah Kreatif untuk Mewujudkan Kehidupan Masyarakat Difabel Sejahtera Alan Sigit Fibrianto
Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 42 No 1 (2018): Volume 42 Nomor 1 April 2018
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/mipks.v42i1.2248

Abstract

Kelompok difabel sebagai kalangan minoritas masih sangat terbatas aksesibilitasnya terhadap dunia kerja. Difa City Tour dan Transport (DCTT) berupaya dalam mewujudkan lapangan pekerjaan bagi difabel dan sebagai wadah pemberdayaan bagi masyarakat difabel di Yogyakarta, dengan sebuah visi mensejahterakan kehidupan masyarakat difabel. Penelitian ini bertujuan menggali mengenai DCTT baik dalam hal relasi sosial sampai kepada pembentukkan identitas difabel dalam wadah DCTT dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat difabel. Penelitian studi kasus ini menggunakan triangulasi sumber sebagai validitas data serta menekankan pada metode wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Informan kunci dalam penelitian yaitu Pak T selaku owner DCTT, beserta beberapa informan pendukung seperti, Mas H selaku driver DCTT dengan karakteristik tuna daksa sejak lahir, Mas A selaku driver DCTT dengan karakteristik tuna daksa karena faktor kecelakaan, Dinas Sosial Kota Yogyakarta, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, dan Kepolisian Daerah Kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DCTT merupakan wadah yang terbentuk dengan mengangkat tema utama yaitu terciptanya moda transportasi ramah difabel, sekaligus wadah pemberdayaan bagi masyarakat difabel yang terintegrasi dalam setiap program di dalam DCTT. Beberapa rekomendasi ditujukan terhadap pihak perusahaan DCTT, para penyandang difabilitas, pihak pemerintah Yogyakarta, masyarakat umum, dan untuk penelitian selanjutnya, diharapkan setiap elemen dapat bersinergi dalam membangun daerah dengan menjunjung kreatifitas berbasis kearifan lokal daerah masing-masing.
PELAKSANAAN AKTIVITAS EKSTRAKURIKULER PASKIBRA (PASUKAN PENGIBAR BENDERA) DALAM PEMBENTUKKAN KARAKTER, MORAL DAN SIKAP NASIONALISME SISWA SMA NEGERI 3 SURAKARTA Alan Sigit Fibrianto; Syamsul Bakhri
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 2 No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.304 KB) | DOI: 10.21067/jmk.v2i2.1970

Abstract

SMA Negeri 3 Surakarta memiliki tingkat kedisiplinan yang cukup tinggi, baik dalam ketepatan waktu pembelajaran, pemberian sanksi-sanksi tegas dalam menindak siswa yang melakukan pelanggaran, pewajiban mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan lain sebagainya. Menarik bagi peneliti untuk menggali pelaksanaan aktivitas ekstrakurikuler Paskibra yang erat dengan prinsip-prinsip disiplin dalam upayanya menumbuhkan sikap nasionalisme. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler paskibra memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter, moralitas, dan sikap siswa karena paskibra dapat menanamkan sikap tegas, bertanggungjawab, disiplin, percaya diri, dan memiliki jiwa kepemimpinan, serta di dalam setiap pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler paskibra dapat menumbuhkan aspek sikap nasionalisme yakni, cinta tanah air, rela berkorban, persatuan dan kesatuan, serta jiwa pembaharu atau pantang menyerah. Sehingga siswa-siswi SMA Negeri 3 Surakarta dapat mengemban rasa bangga akan cinta tanah air dan nasionalisme yang bertumpu pada 4 pilar bangsa (UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI), serta 3 pilar lainnya seperti, Bendera, Bahasa, dan Lagu Kebangsaan. Khususnya pemahaman mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia.
MEMUPUK PRODUKTIFITAS KERJA KOMUNITAS DIFABEL DI YOGYAKARTA INDONESIA Alan Sigit Fibrianto; Ananda Dwitha Yuniar
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.288 KB)

Abstract

Work is the most important aspect for persons with disabilities. In this highly competitive era, people with disability in Yogyakarta are trying to break the stigma attached to them. Negative stigma that says they are not able (dis- ability or inability/ disable) from now on must be changed to different abilities (diff- ability/ difable). The purpose of this study was to determine the work productivity of people with difability in Yogyakarta who move through the limitations of limitations by opening a taxi bike (ojek) service business and city tour around the Yogyakarta City. This study uses a qualitative method with the Participatory Action Research (PAR) approach by emphasizing the empowerment patterns carried out in the people with difability community in Yogyakarta. Data obtained by observation and in-depth interviews, this was done in the physical difability community in Yogyakarta which is engaged in empowering the people with difability as a taxi bike service provider. The results showed that there are several things that underlie the formation of transportation for people with difability taxi bike which are accommodated in the physical difability community in Yogyakarta, consists of, covering aspects of democracy, equality, freedom, and welfare. Physical difability community who are active in the field of transportation services for people with difability taxi bike have become a creative, competitive, and empowering service business for people with difabilities in Yogyakarta Indonesia, which operates independently and is recognized by the public. Keywords:    community, taxi bike (ojek) of people with difability, physical difability, Participatory Action Research (PAR) AbstrakPekerjaan menjadi aspek terpenting bagi para penyandang disabilitas. Di era yang sangat kompetitif ini, difabel di Yogyakarta berupaya untuk mendobrak stigma yang melekat pada mereka. Stigma negatif yang menyebut mereka tidak mampu (dis- ability/ atau ketidak mampuan) mulai sekarang harus dirubah menjadi berbeda kemampuan (different ability/ perbedaan kemampuan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktifitas kerja komunitas difabel tuna daksa di Yogyakarta yang bergerak menembus batas keterbatasan dengan membuka usaha jasa ojek dan city tour keliling kota. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan menekankan pada pola-pola pemberdayaan yang dilakukan di dalam komunitas difabel di Yogyakarta. Data diperoleh dengan observasi dan wawancara mendalam, ini dilakukan di komunitas difabel tuna daksa di Yogyakarta yang bergerak dalam memberdayakan para difabel sebagai penyedia jasa transportasi ojek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang mendasari terbentuknya transportasi ojek difabel yang diwadahi dalam komunitas difabel tuna daksa di Yogyakarta yaitu, meliputi aspek demokrasi, kesetaraan, kebebasan, dan kesejahteraan. Komunitas difabel tuna daksa yang bergerak di bidang jasa transportasi ojek difabel ini menjadi sebuah usaha jasa kreatif, kompetitif, serta pemberdayaan bagi masyarakat difabilitas di Yogyakarta Indonesia, yang bergerak secara independen dan diakui masyarakat. Kata kunci:    komunitas, ojek difabel, tuna daksa, Participatory Action Research (PAR)
PERAN BUDAYA ORGANISASI DALAM PEMBENTUKKAN KARAKTER, ETIKA DAN MORAL SISWA SMA NEGERI DI KOTA MALANG Alan Sigit Fibrianto; Ananda Dwitha Yuniar
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.633 KB) | DOI: 10.20961/jas.v9i1.41372

Abstract

Moral of students as the next generation of the nation experienced a lot of shifts. This is evidenced from the many cases of students against teachers, brawls between students, addicted to online games and so on. With the behavior patterns of the younger generation like this, it can be said that the younger generation has experienced moral degradation. This study aims to explain how organizational culture is able to be a shield for poor student behavior. This descriptive qualitative research approach uses observation and interviews as data collection techniques and focuses on several organizations that exist in state high schools in Malang. The results show that there is an ideology that is firmly embedded in students who are members of the organization. In addition, the activities reflected in the organization are able to foster leadership and high sense of responsibility. The organization is part of the school curriculum that plays a role in creating activities that are non-academic and is expected to be able to contribute in the form of achievement and raise the good name of the school. The organization becomes a place in the formation of the character of the nation's next generation. Youth as an agent of change must have been formed since school, and the best formation period is at the high school level where individuals are already part of the society as a whole.Keywords: Culture of Organizatio; Ethics; Character; Morality; Youth Generation. AbstrakMoral siswa sebagai generasi muda penerus bangsa banyak mengalami pergeseran. Hal ini dibuktikan dari banyaknya kasus-kasus siswa melawan guru, tawuran antar siswa, kecanduan game online dan sebagainya. Dengan adanya pola perilaku generasi muda seperti ini, bisa dikatakan bahwa generasi muda telah mengalami degradasi moral. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana budaya organisasi mampu menjadi tameng bagi perilaku pelajar yang buruk. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif ini menggunakan observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data dan berfokus pada beberapa organisasi yang ada di SMA Negeri di Kota Malang. Hasil menunjukkan bahwa terdapat ideologi yang tertanam kuat pada diri pelajar yang tergabung di dalam organisasi. Selain itu, kegiatan yang tercermin dari organisasi mampu menumbuhkan jiwa-jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Organisasi merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang berperan dalam menciptakan aktivitas yang bersifat non-akademis serta diharapkan mampu memberikan sumbangsih berupa prestasi dan mengangkat nama baik sekolah. Organisasi menjadi wadah dalam pembentukkan karakter pemuda penerus bangsa. Pemuda sebagai agent of change sudah harus dibentuk sejak bangku sekolah, dan masa pembentukkan terbaiknya adalah pada jenjang SMA di mana individu secara perdana sudah menjadi bagian dari masyarakat secara utuh.   Kata kunci : Budaya Organisasi; Etika; Karakter; Moral; Pemuda.