Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PEMBERDAYAAN ISTRI NELAYAN SEBAGAI UPAYA DALAM PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA MELALUI PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Apriadi, Deny Wahyu
JBT (JURNAL BISNIS dan TEKNOLOGI) Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Bisnis dan Teknologi
Publisher : Nsc Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.757 KB)

Abstract

Kehidupan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pesisir mempunyai keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah lain. Aktifitas sosial di wilayah ini lebih banyak dilakukan oleh kalangan perempuan dan anak-anak, hal ini dikarenakan kaum laki-laki yang terdiri dari para suami dan anak laki-laki yang sudah dewasa akan lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk bekerja di laut dan kembali pulang dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini secara nyata akan ikut mempengaruhi perekonomian keluarga nelayan karena penghasilan suami yang diperoleh dari hasil melaut tidak dapat dipastikan kejelasannya. Para istri nelayan biasanya hanya berada di rumah dan tidak melakukan aktifitas yang bernilai ekonomis sehingga perekonomian keluarga nelayan sering kali mengalami kekurangan. Menilik pada hal inilah pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (Community Development) yang digulirkan oleh perusahaan melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility) menjadi salah satu solusi yang ditawarkan. Kampung nelayan Tanjung Sembilang yang berada di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu wilayah pesisir yang menjadi target sasaran program CSR melalui pemberdayaan istri nelayan dalam suatu kelompok usaha bersama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam (Depth Interview) terhadap informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program CSR yang diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan istri nelayan melalui kelompok usaha bersama ternyata memberikan peningkatan terhadap pendapatan keluarga nelayan dan hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa perempuan dapat berkontribusi dalam peningkatan ekonomi keluarga.
Upaya Peningkatan Kesadaran terhadap Bencana Letusan Gunung Kelud di Desa Batuaji, Kabupaten Kediri Seli Septiana Pratiwi; Desy Santi Rozakiyah; Deny Wahyu Apriadi; Prawinda Putri Anzari
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 2 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i2.6399

Abstract

Tujuan dilaksanakannya pengabdian tentang tanggap bencana gunung meletus di wilayah Gunung Kelud khususnya Desa Batuaji adalah untuk memberikan pengetahuan dasar bagi masyarakat tentang bahaya dan posisi masyarakat jika Gunung Kelud meletus. Kegiatan pengabdian dilakukan sebab masyarakat belum pernah mendapatkan informasi terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan setelah Gunung Kelud meletus. Melalui informasi yang diberikan, diharapkan dapat meminimalisir jumlah korban terdampak letusan Gunung Kelud. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi interaktif antara masyarakat dengan narasumber. Adapun masyarakat di Desa Batuaji yang diundang adalah kepala rumah tangga yang diarahkan dan diharapkan dapat menjadi relawan penanggulangan bencana letusan Gunung Kelud. Wilayah Desa Batuaji yang berdekatan dengan Gunung Kelud dan berpotensi terdampak langsung memang sudah seharusnya memiliki relawan penggulangan bencana. Pembekalan dilakukan melalui penyampaian informasi tentang gunung berapi di Indonesia, karakteristik Gunung Kelud, posisi Desa Batuaji, dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebelum, saat, dan setelah Gunung Kelud meletus. Diharapkan melalui pengabdian ini, Desa Batuaji dapat menjadi desa tangguh terhadap bencana alam khususnya bencana gunung meletus.
Gejolak Fujoshi Dalam Media Sosial (Peran Media Twitter Dalam Pembentukan Identitas Kelompok Fujoshi) Rossa Fitriana; Diaz Restu Darmawan; Efriani Efriani; Deny Wahyu Apriadi
KIRYOKU Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Kiryoku
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kiryoku.v5i2.228-235

Abstract

This study discusses the phenomenon of fujoshi, a popular culture from Japan. Fujoshi is a woman's passion for manga or comics genre boys love, where the manga tells the story of the love relationship between men. This research was conducted using a qualitative research method with a virtual ethnography method approach, where the researcher traced twitter accounts that were actively uploading about the manga boys love. This study tries to describe how the identity of fujoshi is formed which shows the manga boys love fondness on social media, especially in twitter. The result of this study is that fujoshi still be considered as an abnormality and also considered to violate the norms of the society. However, social media is able to provide space for free expression to show the identity of their preferences without getting any social sanctions. Social media also builds the fujoshi identity which was initially considered a deviation, has now been accepted and spawned more works and formed a community that has the same passion for manga boys love that is bigger than before.
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Sosial-Ekonomi Masyarakat Kawasan Wisata Songgoriti Erin Rahma Wati Eka Putri; Elya Kurniawati; Deny Wahyu Apriadi
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v6i2.10842

Abstract

Pariwisata merupakan sektor andalan Indonesia yang juga terimplementasikan dalam strategi pengembangan Kota Batu. Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan pada aktivitas sosial-ekonomi masyarakat dunia termasuk Kawasan Wisata Songgoriti Kota Batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap aktivitas sosial-ekonomi masyarakat Kawasan Wisata Songgoriti dan strategi masyarakat dalam menghadapi pandemi. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif  dengan menganalisis serta mendeskripsikan data lapangan hasil dari kegiatan pengamatan dan wawancara yang dilakukan pada key person pelaku pariwisata Songgoriti. Dampak pandemi bagi masyarakat Kawasan Wisata Songgoriti menyebabkan aktivitas sosial menjadi dibatasi dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Di sektor ekonomi, pandemi menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan wisatawan akibat kebijakan pembatasan sosial sehingga penghasilan masyarakat semakin menurun. Berbagai strategi telah dilakukan oleh masyarakat mulai dari pemasaran online hingga memilih untuk bekerja di sektor lain.
MEMBANGUN KOMPETENSI ALUMNI DALAM MENGEMBANGKAN SOAL SOSIOLOGI BERBASIS LITERASI DAN NUMERASI Joan Hesti Gita Purwasih; Seli Septiana Pratiwi; Deny Wahyu Apriadi
Comm-Edu (Community Education Journal) Vol 5, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/comm-edu.v5i2.9050

Abstract

In generally, most of the training and mentoring of teachers is temporary. More intense and sustainable efforts are needed so that the teacher's abilities can continue to be developed. These efforts can be carried out by involving alumni who are already working as teachers. This continuous organization and quality assurance is also the responsibility of the Study Program in improving the quality of graduates and users. In addition, this is a way out that benefits various parties in improving the quality of human resources. The method used is a participatory method with alumni who are participants in the activity. Mentoring is carried out individually and in groups through mentoring techniques which are divided into concept delivery and preparation of literacy and numeracy-based assessments. As a result, alumni who work as teachers have proven their ability to develop an assessment prototype in the form of multiple choice questions based on literacy and numeracy. Mentoring pays attention to the structure of the content with a duration of 32 hours of lessons. The assistance provided also proves the ability of collaboration between study programs and alumni to ensure sustainable quality of human resources.
Barikan sebagai warisan kearifan lokal dan pemersatu keberagaman agama di Dusun Bororejo, Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar Amelia Susanto Putri; Eggi Alvado Da Meisa; Fira Fajria; Isnaini Diah Masitoh; Latifa Nur Rohmah; Okvani Umikasari; Deny Wahyu Apriadi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.125 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i2p219-226

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam suku, agama, budaya, bahasa, dan ras. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pulau yang terdapat di Indonesia, dengan adanya keberanekaragaman tersebut membuat masyarakat dituntut untuk mengembangkan sikap toleransi antar-sesama. Toleransi dalam kehidupan keberagaman sangat diperlukan, terutama dalam pergaulan hidup antara umat beragama yang didasarkan pada setiap agama menjadi sebuah tanggung jawab bagi setiap pemeluknya dan memiliki bentuk ibadah (ritual), memiliki sebuah tata cara yang ditaklifkan (dibebankan). Objek dari penelitian ini adalah penanaman sikap toleransi antar umat beragama yang terdapat di Dusun Bororejo Desa Dadaplangu beserta makna yang terkandung dalam setiap elemen acara. Sedangkan subjek yang menjadi subjek adalah seluruh warga Dusun Bororejo. Untuk memperoleh data penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan latarbelakang agama yang berbeda, serta penanaman sikap toleransi yang dilakukan antar setiap individunya menjadikan setiap warganya memahami mengenai makna dari sebuah perbedaan, yang menyadarkan bahwa negara Indonesia memiliki beberapa agama yang sudah diakui oleh pemerintah dan kita harus menghormati antar sesama agama.
Makna simbolik Tradisi Dawuhan Dusun Ngiliran Desa Ngiliran Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Aprillia Setianingsih; Deny Wahyu Apriadi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.418 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i4p408-418

Abstract

Suatu tindakan manusia yang dilakukan secara turun temurun yang berasal dari setiap aspek kehidupan manusia serta merupakan suatu usaha untuk meringankan kehidupan manusia bisa dikatakan sebagai "tradisi ". Hal ini berarti bahwa tradisi juga merupakan bagian dari kebudayaan. Tradisi Dawuhan adalah salah satu tradisi bersih desa yang wajib dilaksanakan setahun sekali di bulan Desember sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Teori dalam penelitian ini yaitu Teori Interaksionisme Simbolik. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun hasil dari penelitian adalah Mind (pemikiran) pemikiran yang bertujuan sebagai sarana komunikasi yang dilakukan kepada Sang Maha Kuasa. Self (diri) masyarakat dapat mengaplikasikan makna simbolik yang terdapat dalam Tradisi Dawuhan dan masyarakat dapat mempercayai terkait makna simbolik yang terdapat dalam tradisi tersebut. Society (masyarakat) masyarakat bersama-sama membentuk suatu konstruksi untuk membangun suatu makna simbolik dalam ritual.
DEGENERASI PETANI MUDA DI DESA BOCOR KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN Adilah Fajrin Daffa; Nanda Harda Pratama Meiji; Deny Wahyu Apriadi
Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol 13, No 2 (2022): Edisi Oktober 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j-psh.v13i2.55593

Abstract

Farming is one of the jobs that used to be the main job for the people of Indonesia, especially people who live in villages, but this time the existence of farmers has decreased with the times. Villagers, especially youths, prefer to migrate to work in cities to get jobs that have a better income than working as farmers. This study aims to determine: (1) why the younger generation in Bocor Village does not choose to become farmers as a profession and (2) how migration is an alternative way for young people in Bocor Village to advance their careers. In this study, the method used is qualitative with a phenomenological approach. The results obtained from this study are that young people in the village want a better economic change than their families, so they hope that migrating can improve the economics of their families, compared to farmers whose income only depends on uncertain harvests. Migrating is also an option because, for young people who have just graduated from school, it is complicated to find a job because of the condition of the village that there are very few jobs and the Regency Minimum Wage (UMK) in the town is very small
MEMBANGUN KARAKTER INKLUSIF SEJAK DINI (PENANAMAN SIKAP TOLERANSI TERHADAP PERBEDAAN BAGI SISWA SD) Alan Sigit Fibrianto; Ananda Dwitha Yuniar; Deny Wahyu Apriadi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v5i2p54-60

Abstract

Inclusiveness has recently become an exciting topic of study to be discussed. Each local government seeks to design and implement inclusion policies. Discussions about inclusion always link people with disabilities. People with disabilities are discriminated against in their social environment, both in terms of their accessibility to public facilities as well as the negative labels attached to them. Therefore, this inclusive character is essential to be built in the next generation of the nation as early as possible. This research aims to instill an inclusive character early on for students at SD Laboratorium UM by using participatory methods or being directly involved in creating an inclusive learning process. The learning process is very significant in shaping the behavior patterns and character of children. Thus, inclusive education implemented in elementary schools (SD) can form an inclusive character for individuals from an early age. Several factors underlie inclusive education implemented at the elementary level, including: (1) at the individual development stage, SD is a very good level in the process of character building; (2) elementary school age is the most active stage in getting to know the social environment; (3) stage in understanding the role; (4) the experiences and insights they gain will be constructed through strong memories. These four factors underlie the formation of their personality into an inclusive character.Inklusifitas akhir-akhir ini menjadi topik kajian yang menarik untuk dibahas. Setiap pemerintah daerah berupaya merancang dan mengimplementasikan kebijakan inklusi. Pembahasan mengenai inklusi selalu mengaitkan penyandang difabel. Para difabel terdiskriminasi dari lingkungan sosialnya, baik aksesibilitasnya terhadap sarana publik, maupun label negatif yang melekat pada mereka. Maka dari itu, karakter inklusif ini sangat penting untuk dibangun pada generasi penerus bangsa sedini mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk menanamkan karakter inklusif sejak dini bagi siswa di SD Laboratorium UM dengan menggunakan metode partisipatoris atau terlibat langsung dalam menciptakan proses pembelajaran yang inklusif. Proses pembelajaran sangat signifikan dalam membentuk pola perilaku dan karakter anak. Sehingga, pendidikan inklusif yang diimplementasikan pada Sekolah Dasar (SD) mampu membentuk karakter inklusif bagi individu sejak dini. Ada beberapa faktor yang mendasari pendidikan inklusi diimplementasikan di tingkat SD antara lain: (1) pada tahap perkembangan individu, SD merupakan jenjang yang sangat baik dalam proses pembentukkan karakter; (2) usia jenjang SD adalah tahapan paling aktif dalam mengenal lingkungan sosialnya; (3) tahap dalam memahami peran; (4) pengalaman dan wawasan yang mereka peroleh akan terkonstruk melalui ingatan yang kuat. Keempat faktor itulah yang mendasari pembentukkan kepribadian mereka menjadi karakter yang inklusif.
DINAMIKA NELAYAN DAN WILAYAH KONSERVASI : ANALISIS SOSIO-KULTURAL DI KAWASAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA Deny Wahyu Apriadi
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 24, No 2 (2022): (December)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v24.n2.p267-275.2022

Abstract

The socio-cultural dynamics of fishing communities in the Karimunjawa National Park (TNKJ) area is an interesting analysis for further study. This study focuses on the role of TNKJ in fishing communities. This research use a qualitative method with snowball sampling technique. The data collection in this study used observation techniques and in-depth interviews conducted in Karimunjawa Village, Karimunjawa District, Jepara Regency, Central Java. There are several explanations regarding the socio-cultural conditions of the fishing communities living in the TNKJ area. When the TNKJ area has been inaugurated as a tourist destination, this of course has a direct impact on the community. Problems regarding the zoning system on access to fishing, changes in livelihoods to cultural conflicts that are present in the lives of fishing communities are important things that must be studied more deeply. Strengthening social capital in the life of fishing communities, such as mutual cooperation and sympathy for fellow community members, is the main force that has been maintained until now. This research is able to contribute to socio-cultural studies of the community, especially in life in coastal area