Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Analisis Permintaan Air Bersih di Kota Bengkulu Nugroho, Iwan; Nugroho, Yuni Agung; -, Zaenuddin -
Jurnal Manajemen Akuntansi dan Bisnis Vol 6, No 1: April 2008
Publisher : Jurnal Manajemen Akuntansi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was aimed to study demand and willingness to pay of household’s pipe water in Bengkulu. Survey was conducted on the household whose pipe and unpipe water connection. Analysis methods were pipe water demand and qualitative choice model. The research result showed that household conneting pipe water consumed on average amount of 19.9 m3 per month. Meanwhile, water demand was significantly affected by price (with elasticity of–1,95) and income of 0.103. Amount of 90 percentage of household unconnecting pipe water stated their well water under good quality. On the other side, 47 percent of household connecting peipe water stated the same condition. The willingnes to pay of pipe water connection positively related with telephone installed and size of land. While, income elasticity of the willingness to pay was found amount of 0.793. Keywords: pipe water, willingness to pay, and water demand
HUBUNGAN MORFOLOGI VEGETATIF DAN GENERATIF SALAK PONDOH (Salacca zalacca ) DI SENTRA SALAK PONDOH KABUPATEN MALANG Nugroho, Yuni Agung; Ningsih, Elik Murni Ningtias
Agrika Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v14i2.1321

Abstract

ABSTRAKDeskripsi hubungan sifat morfologi organ vegetatif terhadap organ generatif pada salak pondoh dapat digunakan sebagai dasar pemuliaan tanaman salak pondoh.  Tujuan penelitian adalah: mendeskripsikan sifat morfologi dan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan sifat morfologi organ vegetatif dengan organ generatif salak pondoh di sentra salak pondoh di Ampelgading Malang. Data hasil survei lapang dianalisa deskriptif untuk mengkomparasikan  sifat morfologi pada varietas salak di sentra salak pondoh di Ampelgading Malang, sedangkan data kuantitatif dianalisa untuk mengetahui hubungan antara karakteristik morfologi vegetatif terhadap generatif, dilakukan dengan analisa   sidik lintas pada structural equation modeling (SEM).  Ada dua varietas yang banyak ditanam  di sentra salak pondoh Ampelgading yaitu: pondoh merah kehitaman dan kuning. Salak pondoh merah kehitaman memiliki karakteristik unggul daripada salak pondoh kuning, yaitu: buah lebih besar, manis dan tidak mudah rontok. Terdapat hubungan nyata antara sifat morfologi organ vegetatif dengan organ generatif (buah) pada salak pondoh di Ampelgading. ABSTRACTThe description of the relationship between the morphological traits of vegetative organs to generative organs in salak pondoh can be used as the basis for breeding pondoh salak plants. The research objectives were: to describe the morphological characteristics and to identify whether there was a relationship between the morphological characteristics of the vegetative organs and the generative organs of salak pondoh at the salak pondoh center in Ampelgading Malang. The field survey data were analyzed descriptively to compare the morphological characteristics of the salak variety in the center of salak pondoh in Ampelgading Malang, while the quantitative data were analyzed to determine the relationship between vegetative and generative morphological characteristics, using cross-fingerprint analysis in structural equation modeling (SEM). There are two varieties that are widely planted in the center of salak pondoh Ampelgading, namely: pondoh red-black and yellow. The red-black salak pondoh has superior characteristics than the yellow salak pondoh, namely: the fruit is bigger, sweet and does not fall off easily. There is a significant relationship between the morphological characteristics of vegetative organs and generative organs (fruit) in salak pondoh in Ampelgading. 
BUDIDAYA SAYUR DI LINGKUNGAN PERUMAHAN BBA SINGOSARI Nugroho, Yuni Agung; NN, Elik Murni
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Banjararum Kecamatan Singosari terdiri dari 3 Dusun 14 RW dan 78 RT, dengan batas utara adalah Desa Watugede Kecamatan Singosari, batas Barat adalah Desa Tunjungtirto Kecamatan Singosari dan Timur adalah Desa Tirtomoyo Kecamatan Pakis.  Luas wilayah Desa Banjararum : 427.190 Ha, terdiri dari: Pemukiman ABRI : 1 Unit Asrama Polisi Pemukiman Real-Estate : 113 Ha Pemukiman Umum : 25.144 Ha Luas Bangunan Desa Banjararum sebagai berikut: Perkantoran & Sekolah : 76.34 Ha Pasar Kempyeng : 0,125 Ha Sedangkan keadaan jumlah penduduk Desa Banjararum sebanyak 13.105 jiwa, Dengan perincian: Laki-laki : 6.597 Orang Perempuan : 6.508 Orang. Penduduk asli sebagian besar menjadi buruh dan petani. Perumahan Bumi Bajararum Asri berada di Dusun Tanjung, dengan jumlah RT 15 dan 1 RW. Mata pencaharian warga perumahan Bumi Banjararum Asri beragam, yaitu pns, karyawan, buruh, polisi, tentara dan pedagang.  Tingkat ekonomi wargapun beragam, adanya yang kaya, cukup dan prasejahtaera. Tujuan Pengabdian masyarakat : Pemanfaatan lahan di Perumahan Bumi Banjararum Asri ini, adalah upaya mengatasi beberapa permasalahan: (1)  Masih minimnya pemahaman tentang pentingnya tanaman sayur yang ada di lingkungan RT 08; (2) Minimnya pengetahuan dampak perilaku dalam budidaya tanaman sayur yang bersih dan higienis.  Luaran program ini adalah bermuara pada pemanfaatan lahan di perumahan kegiatan yang produktif yaitu dengan penenaman   tanaman sayur. Capaian: (1) Lingkungan di wilayah RT 08 menjadi lebih indah dan produktif (2) Mitra atau warga RT 08 menjadi lebih berkembang optimal dalam memanfaatkan lahan di wilayah RT 08 untuk budidaya dan sayur.
PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG BUDIDAYA HORTIKULTURA DI DESA GIRIPURNO KEC. BUMIAJI KOTA BATU Ningtias Ningsih, Elik Murni; Nugroho, Yuni Agung
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Desa Giripurno kecamatan Bumiaji sebagai sentra penghasil hortikutura.  Berbagai tanaman hortikultura yang dibudidayakan yaitu tanaman kale, brokoli, kubis, jamur, petsai, wortel. Petani hortikultura Desa Giripurno tergabung dalam Kelompok Tani Mandiri Sejahtera.  Pada masa pandemi covid-19 mempengaruhi ketersediaan sarana produksi  berupa pupuk.  Biaya tanaman hortikultura yang tinggi pada masa pandemi covid-19 sangat berdampak pada biaya usaha tani bagi petani hortikultura.  Ketergantungan petani untuk memenuhi sarana produksi tanaman berupa pupuk diperoleh dengan membeli mengakibatkan biaya pengeluaran usaha tani yang besar.  Untuk itu perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk Kelompok Tani Mandiri Sejahtera dalam mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik secara mandiri, sehingga mengurangi biaya budidaya tanaman hortikultura.   Pelaksanaan kegiatan meliputi 1). Penyuluhan mengenai pengolahan pupuk organik dan pengaplikasian pupuk organik.  2) Demonstrasi dan pelatihan pengolahan dan pengaplikasian pupuk organik.  3). Evaluasi pelaksanaan kegiatan.  Hasil kegiatan penyuluhan meningkatkan pemahaman petani dalam pengolahan limbah pertanian menjadi pupuk organik dan mencapai keberhasilan 100 %, dimana semua peserta mengikuti seluruh kegiatan.  Pemakaian pupuk organik pada budidaya tanaman brokoli menghemat biaya pemupukan 30 % dan pada budidaya tanaman kale menghemat biaya pemupukan sebesar 26.5 %. Keuntungan hasil budidaya memakai pupuk organik dan anorganik pada tanaman kale dan brokoli masing masing sebesar Rp. Rp. 780.000 dan  Rp. 1.445.000.   Pengaplikasian pupuk organik pada lahan hortikultura sebagai bagian daya dukung keberlanjutan budidaya tanaman hortikultura di desa Giripurno kec. Bumiaji kota Batu. 
IDENTIFIKASI GULMA PADA AREA PERTANAMAN JERUK KEPROK (Citrus reticulata) KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Sugiarti, Untung; Nugroho, Yuni Agung; Hasanah, Romlatul
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jeruk keprok (Citrus reticulata) merupakan salah satu komoditi buah-buahan penting yang mendapat prioritas  utama  untuk  dikembangkan  secara  nasional.  Hal ini disebabkan usahataninya dapat memberikan sumbangan besar dalam peningkatan pendapatan petani, disukai oleh konsumen karena kandungan gizinya yang tinggi, dan permintaan pasar baik domestik maupun luar negeri yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Komunitas vegetasi pada area pertanaman budidaya jeruk tidak hanya ditumbuhi tanaman yang hidupnya dikehendaki. Namun dalam suatu lahan  budidaya  jeruk  ditumbuhi  pula berbagai tanaman lainnya. Sifat dan fungsi dari setiap tanaman dalam lahan budidaya jeruk berbeda-beda. Beberapa tumbuhan berfungsi membantu keberlangsungan tumbuh kembang tanaman jeruk, dan ada pula beberapa tumbuhan dalam tanaman jeruk memiliki fungsi yang mengganggu dan berkompetisi atau bersaing dengan tanaman jeruk  (Efendi, 2009). Jadi keberadaan gulma pada pertanaman jeruk dapat dikendalikan. Karena selain itu gulma merupakan jenis tumbuhan yang berasal dari spesies tanaman liar memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut diatas, diperlukan studi Analisis vegetasi gulma pada suatu wilayah dengan memperhatikan karakteristik pertanian di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh keberadaan gulma yang dominan terhadap Pertumbuhan produksi jeruk, menentukan cara pengendaliannya yang tepat sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengendalian gulma. Pelaksanaan penelitian dengan metode survei yang digunakan dalam identifikasi gulma serta analisa vegetasi mengunakan metode kuadrat. Sedangkan paremeter pengamatan Kerapatan Mutlak, Kerapatan Nishi, Frekuensi Mutlak, Frequensi Nishi, Dominansi Mutlak dan Dominasi Nishi serta SDR. Jadi pertumbuhan gulma dan luas penyebaranya di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat dimana gulma tersebut tumbuh. Cara bercocok tanam dan juga jenis tanaman pokoknya yang ada.
FITOREMEDIASI MERKURI DARI TANAH TERCEMAR LIMBAH BEKAS TAMBANG EMAS RAKYAT DENGAN RUMPUT TEKI (Cyperus kyllingia) Yudha Ade Candra; suslam Pratamaningtyas; Yuni Agung Nugroho
Agrika Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.169 KB) | DOI: 10.31328/ja.v13i1.988

Abstract

Polusi lingkungan akibat kegiatan penambangan dapat dikurangi dengan fitoremediasi. Cyperus kyllingia adalah salah satu tanaman hyperaccumulator yang dapat mengurangi kadar logam berat seperti Hg di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menanam C. kyllingia dalam polybag 5 kg dengan perbandingan 70%: 30% tanah dan tailing emas. Tailing emas dibagi menjadi dua jenis, Sianidasi (T1) dan Amalgamasi (T2). Pada 53 DAP, ligan natrium sianida (NaCN) ditambahkan dengan 2 ligan berbeda, 4g dan 8g dalam tanah. Cyperus kyllingia menyerap 89,97 mg / kg Hg pada kanopi dan 78,21 mg / kg Hg pada akar. Penambahan ligan Natrium sianida (NaCN) dapat meningkatkan penyerapan Hg oleh C. kyillinga. Penyerapan Hg pada tanaman dengan penambahan ligan lebih tinggi daripada tanaman tanpa penambahan ligan.
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN HASIL INTERPRETASI VISUAL CITRA SATELIT (Studi Kasus: Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) Nevi Anggraeni Priyono; Yuni Agung Nugroho; Toto Suharjanto
Agrika Vol 15, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v15i2.3519

Abstract

ABSTRAKPerkembangan jaman berdampak pada perubahan penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Karangploso. Hal ini terjadi karena perkembangan jumlah penduduk yang begitu pesat, sehingga kebutuhan akan tempat tinggal, dan tempat berusaha juga meningkat. Pesatnya jumlah populasi penduduk ini mengakibatkan tingginya perubahan penggunaan lahan. Oleh karena itu tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Karangploso pada rentang waktu 2008-2018, termasuk lahan pertanian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis citra satelit, yaitu menganalisis perubahan penggunaan lahan tahun 2008 dan 2018 dengan membandingkan klasifikasi penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama sepuluh tahun terakhir terjadi perubahan penggunaan lahan. Lahan yang mengalami penambahan luasan paling besar terutama adalah lahan yang berada di Desa Donowarih yaitu sebesar 21.17% pada periode 2008-2011. Lahan yang semula seluas 136.85 ha bertambah menjadi 1036.90 ha. Lahan yang mengalami penurunan luasan paling besar adalah lahan sawah berpengairan diusahakan yaitu sebesar 22.26%, yang semula dengan luas 1036.90 ha turun menjadi 80.0 ha. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk penataan wilayah di Kecamatan Karangploso, sehingga pihak-pihak yang berwenang dalam perencanaan penataan wilayah dan pembuat kebijakan dapat memberi keputusan yang tepat untuk membangun wilayah tersebut agar dapat tertata dengan baik dan bisa berkembang secara berkelanjutan. Kata kunci: penggunaan lahan, penginderaan jauh, sistem informasi geografis, karangploso ABSTRACTThe development of the era has an impact on changes in land use in Karangploso District. This is due to the rapid development of the population, so the need for housing and places of business has also increased. The rapid population growth has resulted in high changes in land use. Therefore, the purpose of the study was to find out how much land use change in Karangploso District was in the 2008-2018 period, including agricultural land. The data analysis technique in this study uses satellite imagery analysis, namely analyzing land use changes in 2008 and 2018 by comparing land use classifications. The results showed that during the last ten years there was a change in land use. The land that experienced the largest increase in area was mainly land in Donowarih Village, which was 21.17% in the period 2008-2011. The original land area of 136.85 ha was increased to 1036.90 ha. The land that experienced the greatest decrease in area was cultivated irrigated rice fields, which was 22.26%, which was originally with an area of 1036.90 ha and decreased to 80.0 ha. It is hoped that this research can be used for regional planning in Karangploso District, so that the authorities in regional planning planning and policy makers can make the right decisions to develop the area so that it can be well organized and can develop sustainably. The development of the era has an impact on changes in land use in Karangploso District. This happens because of the rapid development of the population, so the need for a place to live and a place to do business will increase. The rapid population growth results in high changes in land use. Therefore, the purpose of the study was to find out the number of land use change in Karangploso District in the 2008-2018 period. The data analysis technique in this study uses satellite imagery analysis, namely analyzing land use changes in 2008 and 2018 by comparing land use classifications. The results show that during the last ten years, there was a change in land use. Land which has increased the largest especially in Donowarih village was 21.17% in the 2008-2011. Land which was originally 136.85 ha became 1036.90 ha. The land that has decreased the greatest decrease in area was cultivated rice fields, which was 22.26%, which was originally 1036.90 ha icreased to 80.0 ha.This research is expected to be used for regional planning in Karangploso District, so that the authorities in the planning of regional structuring and those who make policies can give the right decisions to develop the area so that it can be well organized and develop sustainably.
PERTUMBUHAN STEK NILAM (Pogostemon cablin, Benth) PADA BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PENYIRAMAN LIMBAH AIR KELAPA Elik Murni Ningtias Ningsih; Yuni Agung Nugroho; Trianitasari -
Agrika Vol 4, No 1: Mei 2010
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.155 KB) | DOI: 10.31328/ja.v4i1.147

Abstract

Pertumbuhan stek nilam dipengaruhi oleh media tumbuh dan pemberian zat pengatur tumbuh tanaman.  Pemanfaatan limbah air kelapa sebagai zat pengatur tumbuh yang mengandung auksin dan sitokinin mampu memacu pertumbuhan stek nilam.  Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tumbuh dan dosis penyiraman limbah air kelapa terhadap pertumbuhan stek nilam (Pogostemon cablin, Benth). Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi perlakuan media tumbuh dan dosis penyiraman limbah air kelapa terhadap parameter jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun stek nilam.  Perlakuan media tumbuh berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas pada umur 21 hst, panjang tunas umur 21 dan 41 hst, jumlah daun umur 21 dan 51 hst.  Perlakuan dosis penyiraman limbah air kelapa berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 51 hst. Kata Kunci : Stek nilam, Media tumbuh, Limbah air kelapa
AIR KELAPA TERFERMENTASI SEBAGAI ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN SAWI (Brasica juncea L.) Elik Murni Ningtias Ningsih; Yuni Agung Nugroho
Agrika Vol 15, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v15i2.3224

Abstract

ABSTRAKZat/hormon pengatur tumbuh memegang peranan untuk memacu pertumbuhan tanaman.  Zat pengatur tumbuh kelompok auxin mampu memacu pertumbuhan tanaman dengan mempercepat pembesaran sel tanaman.  Pemberian zat pengatur tumbuh auxin dari air kelapa terfermentasi pada pembibitan akan memacu pertumbuhan bibit tanaman yang selanjutnya dapat memacu pertumbuhan tanaman.   Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman dengan pengaplikasian air kelapa terfermentasi.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan terdiri dari  K0 = tanpa pemberian air kelapa, K1 = pemberian air kelapa terfermentasi dengan air (1 : 1), K2 = pemberian air kelapa terfermentasi dengan air (1 : 2), K3 = pemberian air kelapa terfermentasi dengan air (1 : 3), K4 = pemberian air kelapa terfermentasi dengan air (1 : 4).  Pengamatan pertumbuhan pada parameter panjang tanaman dan jumlah daun, mulai umur 20 hst  sampai umur 60 hst.  Pengamatan hasil pada umur 60 hst, meliputi berat basah tanaman dan berat kering tanaman sawi.  Analisis data menggunakan anova, uji rata-rata perlakuan menggunakan beda nyata jujur (BNJ).  Perlakuan aplikasi air kelapa yang difermentasi mengandung zat pengatur tumbuh auxin mempengaruhi pembentukan panjang tanaman dan jumlah daun tanaman sawi pada umur 20 sampai 60 hst. Perlakuan P2 menghasilkan berat basah 119,14 g/tnm dan bering tanaman 8.85 g/tanaman yang tertinggi saat panen. ABSTRACTGrowth regulators substances/hormone play a role to stimulate plant growth. The growth regulators of the auxin group are able to stimulate plant growth by accelerating the enlargement of plant cells.  Provision of growth regulator auxin from fermented coconut water in nurseries will stimulate the growth of plant seeds which in turn can stimulate plant growth. The aim of the study was to determine plant growth by applying fermented coconut water.  The study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The treatments consisted of K0 = without giving coconut water, K1 = giving fermented coconut water with water (1 : 1) ratio, K2 = giving fermented coconut water with water (1 : 2) ratio, K3 = giving fermented coconut water with water (1 : 3 ) ratio, K4 = giving fermented coconut water with water (1 : 4)  ratio.  Observation on the growth of plant length and number of leaves, from the age of 20 day after planting (DAP) to 60 DAP. Observation results at the mustard age of 60 DAP, including the wet weight of the plant and the dry weight of the mustard plant. Analysis of the data using ANOVA, test the average treatment using Tukey Test.  The application treatment of fermented coconut water containing the growth regulator auxin affects the formation of plant length and number of leaves of mustard plants at the age of 20 to 60 days after planting. The P2 treatment resulted in a fresh weight of 119.14 g/plant and a dry weigtht of 8.85 g/plant which was the highest yield at harvest. 
REKAYASA PENYIMPANAN BENANGSARI DAN PENYERBUKAN PADA TANAMAN SALAK AMPELGADING Yuni Agung Nugroho
Agrika Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.071 KB) | DOI: 10.31328/ja.v13i2.1074

Abstract

 ABSTRAKSetiap varietas tanaman salak mempunyai spesifikasi deskriptif meliputi warna kulit, tekstur buah, cita rasa daging dan aroma buah.  Kematangan bunga betina dan bunga jantan tidak selalu bersamaan pada setiap kebun salak sehingga diperlukan cara agar dapat mempertahankan umur guna dari benangsari dan alat bantu penyerbukan yang dapat meningkatkan keberhasilan penyerbukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keberhasilan penyerbukan salak pondoh Ampelgading dengan rekayasa penyimpanan benangsari dan alat bantu penyerbukan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan paduan antara   rekayasa penyimpanan dengan jenis alat bantu penyerbukan. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Sebagai kontrol adalah perlakuan dengan penyerbukan konvensional.  Untuk analisa data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisa ragam (uji F))  terhadap  karakteristik buah salak pondoh (Salacca zalacca) hasil penyerbukan.  Hasil penyimpanan 1 minggu pada semua perlakuan cara penyimpanan masih mampu mempertahankan kualitas benangsari tanaman salak pondoh.  Namun pada penyimpanan umur 2 minggu  menunjukkan bahwa pada suhu kamar dan eksikator sudah menunjukkan adanya jamur pada serbuksari yang disimpan, sedangkan pada penyimpanan di kulkas dan freezer masih bagus kondisi serbuksari.  Penyimpanan    satu minggu pada freezer kombinasi  penyerbukan memakai kuas memberikan keberhasilan fruitset lebih banyak jika dibandingkan dengan kontrol. Kata kunci: benangsari; penyerbukan; penyimpanan; rekayasa; salak pondoh ABSTRACTEach zalacca variety has descriptive specifications including skin color, fruit texture, meat taste and fruit aroma. Maturity female and male flowers are not always at the same time at each zalacca garden so it is needed a way to maintain the useful life of stamens and pollination aids that can increase the success of pollination.  The purpose of this study is to increase the success of Ampelgading salak  pollination with engineering of benangsari storage and pollination aids.  The study used a Randomized Block Design with a combination of storage engineering with the type of pollination aids. Each treatment was repeated 3 times. As control is  conventional pollination. For quantitative data analysis, the analysis of variance (F test) was carried out on the characteristics of salacca pondoh (Salacca zalacca) from pollination.  One week storage results on all treatments of storage methods are still able to maintain the quality of stamen. However, at the age of 2 weeks of storage shows that at room temperature and the exitator has shown the presence of fungus in stored starch, while the storage in the refrigerator and freezer is still good condition. One week of storage at the freezer pollination combination using a brush gives more fruitset success when compared to controls. Keywords: engineering; pollination; pondoh snakefruit;stamens;storage