Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Konduktivitas Listrik Tanah Gambut Berdasarkan Variasi Pupuk KCl Septiyani, Friescha; Nurhasanah, .; Ivansyah, Okto
PRISMA FISIKA Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.195 KB) | DOI: 10.26418/pf.v4i3.16834

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis hubungan antara konduktivitas listrik tanah gambut berdasarkan unsur hara Kalium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konduktivitas listrik tanah gambut yang dicampurkan dengan pupuk KCl dan hal yang mempengaruhi nilai konduktivitas listrik tanah. Prinsip metode tahanan jenis yang digunakan untuk menentukan nilai konduktivitas adalah dengan mengalirkan arus listrik ke dalam bumi melalui kontak dua elektroda arus kemudian diukur potensial yang dihasilkan. Nilai konduktivitas pada variasi tanah gambut dan pupuk KCl (3:1 ; 2:2 ; 1:3) yaitu  0,453362 .; 0,709735 .; 0,249372 . Nilai kadar air pada variasi (3:1 ; 2:2 ; 1:3) yaitu 66,67 % ; 36,05 % ; 14,94 %. Nilai densitas pada variasi (3:1 ; 2:2 1:3) yaitu 834,428 kg/m3 ; 864,771 kg/m3 ; 1011,966 kg/m3. Berdasarkan hubungan antara nilai kadar air dan nilai densitas terhadap nilai konduktivitas dapat dilihat bahwa yang mempengaruhi nilai konduktivitas yang diperoleh adalah komposisi dari setiap variasi. Perbandingan variasi antara tanah gambut dan pupuk KCl 2:2 menunjukkan nilai konduktivitas yang diperoleh lebih tinggi. Nilai koefisien yang diperoleh untuk pengaruh nilai kadar air terhadap nilai konduktivitas yaitu 0,3451. Menunjukkan hubungan antara nilai kadar air dan konduktivitas sangat lemah dan nilai koefisien untuk pengaruh nilai densitas terhadap nilai konduktivitas yaitu -0,731 yang berarti kuat.   Kata Kunci :Konduktivitas listrik, Pupuk KCl, Kadar Air, Densitas
Analisis Kualitas Air Sumur Bor di Pontianak Setelah Proses Penjernihan Dengan Metode Aerasi, Sedimentasi dan Filtrasi Manurung, Martianus; Ivansyah, Okto; Nurhasanah, .
PRISMA FISIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.947 KB) | DOI: 10.26418/pf.v5i1.19802

Abstract

Telah dilakukan penelitian kualitas air sumur bor di Pontianak setelah pemurnian dengan metode aerasi, sedimentasi dan filtrasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan air berdasarkan parameter pH, TDS dan kadar logam setelah melewati proses penjernihan. Metode diawali dengan mengumpulkan sampel masing-masing 5 sampel setiap proses. Sampel kemudian di uji di labotorium berdasarkan parameter pH, TDS dan kadar logam dan hasilnya diamati. Nilai pengukuran pH, TDS dan logam air sumur bor awal terendah adalah 5,51, 1862 mg/L, 13,49 mg/L dan tertinggi adalah 5,63, 1875 mg/L, 13,77mg/L. Hasil pengukuran pH, TDS dan logam dari metode aerasi terendah adalah 2,65, 1937 mg/L, 12,02 mg/L dan tertinggi adalah 3,02,1977 mg/L, 12,87 mg/L. Hasil pengukuran pH, TDS dan logam dari metode sedimentasi terendah adalah 3,62, 632 mg/L, 0,06 mg/L dan tertinggi adalah 6,01, 937 mg/L, 0,6 mg/L.  Hasil pengukuran pH, TDS  dan logam dari metode filtrasi yang terendah adalah 3,51, 1516 mg/L, 8,99 mg/L dan tertinggi adalah 4,08, 1533 mg/L, 10,62 mg/L. Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010, hasil pengukuran pH, TDS dan logam air sumur bor memenuhi syarat yang dianjurkan sebagai air bersih tetapi tidak  memenuhi syarat untuk air minum.Kata kunci : Aerasi, Sedimentasi, Filtrasi, Sumur Bor.
Pengaruh Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Konduktivitas Hidrolik Jenuh Tanah Perkebunan (Studi Kasus Perkebunan di Desa Mega Timur Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat) Saputro, Febriyanto Joko; Nurhasanah, .; Wahyuni, Dwiria
PRISMA FISIKA Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v5i1.19151

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh perkebunan kelapa sawit terhadap konduktivitas hidrolik jenuh dengan menggunakan metode falling head permeability. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konduktivitas hidrolik jenuh pada perkebunan kelapa sawit yang berbeda umur tanamnya. Umur kelapa sawit terdiri dari 0 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 18 tahun dan 2 tahun peremajaan. Setiap lahan diukur konduktivitas hidrolik jenuhnya dan sifat fisiknya berupa berat isi, porositas, kadar serat dan pengujian unsur hara makro berupa Nitrogen, Fosfor, Kalium dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tua umur kelapa sawit, maka nilai konduktivitas hidrolik jenuh akan semakin kecil tetapi kembali meningkat setelah 2 tahun peremajaan. Nilai konduktivitas hidrolik jenuh dipengaruhi oleh berat isi, porositas dan kadar serat pada tanah gambut. Dari pengujian unsur hara makro diperoleh kadar Nitrogen sebesar 2,04%, 2,43%, 2,64%, 1,85%; Fosfor sebesar 153,47 ppm, 90,71 ppm, 79,27 ppm, 18,14 ppm, 36,3 ppm; Kalium sebesar  mmol/gram,  mmol/gram,  mmol/gram,  mmol/gram,  mmol/gram untuk masing-masing umur 0, 5, 10, 18 tahun dan 2 tahun peremajaan secara berurutan. Semua sampel tanah memiliki pH kurang dari 4,5.   Kata kunci : Konduktivitas Hidrolik, Kelapa sawit
Rancang Bangun Kotak Peredam Generator Set (Genset) dengan Beberapa Variabel Bahan dalam Skala Rumah Tangga Amanda, Ulvi Loly; Nurhasanah, .; Wahyuni, Dwiria
PRISMA FISIKA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.69 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang analisis tingkat kebisingan yang diakibatkan oleh kerja mesin generator set. Analisa tersebut dilakukan dengan menentukan  nilai NR (Noise Reduction) dan TL (Tranmission Loss) setelah dimasukkan ke dalam kotak peredam. Kotak peredam dibuat dengan beberapa variabel bahan. Variabel bahan 1 yaitu papan, busa, kardus telur dan karpet. Variabel bahan 2 yaitu papan, semen, busa dan karpet. Variabel bahan 3 yaitu papan, semen, busa, kardus telur dan karpet. Nilai tingkat kebisingan tertinggi generator set mencapai 90,3 dB diukur dengan menggunakan alat sound level meter. Hasil analisis peredam yang diperoleh untuk beberapa variabel bahan menunjukkan variabel bahan yang paling cocok untuk meredam kebisingan suara mesin generator set adalah variabel bahan 2 dengan nilai efisiensi sebesar 29,25 %.   Kata Kunci : Kebisingan, Kotak Peredam, Generator Set 
Aplikasi Metode Fractal Lacunarity Untuk Identifikasi Kanker Payudara Sari, Kartika Kapuas; Nurhasanah, .; Sampurno, Joko
PRISMA FISIKA Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.222 KB) | DOI: 10.26418/pf.v4i3.17065

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang identifikasi citra hasil mammografi normal dan abnormal dengan menggunakan metode fractal lacunarity. Pengolahan citra dimulai dengan memotong citra menjadi ukuran 260 x 260 piksel, kemudian dilanjutkan dengan proses thresholding untuk mendapatkan citra biner. Proses selanjutnya menghitung nilai fractal lacunarity dan gradien dari citra biner tersebut. Hasil pengolahan data menentukan bahwa citra mammogram normal memiliki nilai selisih fractal lacunarity 1,166 hingga 1,453 dengan gradien 0,17 hingga 1,22 dan citra mammogram abnormal memiliki nilai selisih fractal lacunarity 0,624 hingga 0,811 dengan gradien 0,076 hingga 0,098. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fractal lacunarity maupun gradiennya dapat digunakan untuk membedakan citra mammogram normal dan citra mammogram abnormal yang nantinya dapat digunakan untuk identifikasi kanker payudara.     Kata Kunci : Citra Mammogram, Fractal Lacunarity, gradien
Studi Tingkat Keasaman Air Hujan Berdasarkan Kandungan Gas CO2, SO2 Dan NO2 Di Udara (Studi Kasus Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak) Wardhani, Nurul Kusuma; Ihwan, Andi; Nurhasanah, .
PRISMA FISIKA Vol 3, No 1
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh gas CO2, SO2 dan NO2 terhadap tingkat keasaman air hujan telah dianalisis dengan membandingkan hasil perhitungan dari ketiga gas tersebut terhadap pH air hujan observasi. Pengukuran dilakukan di Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak pada bulan April, Mei dan Juni tahun 2014. Konsentrasi gas CO2, SO2 dan NO2 diukur menggunakan gastect. Curah hujan dan tekanan udara diukur menggunakan Modular Automatic Weather Station (MAWS). Hasil penelitian­­ menunjukkan bahwa gas CO2 memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap keasaman air hujan dibandingkan dengan gas SO2 dan NO2. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar CO2 lebih banyak terkandung di dalam sampel air hujan dibandingkan dengan kadar sulfat dan nitrat. Dengan menggunakan korelasi Pearson, didapatkan nilai koefisien korelasi CO2 terlarut dalam air hujan sebesar -0,64 dengan  koefisien penentu sebesar 40,72 %. Nilai koefisien korelasi sulfat sebesar 0,43 dengan koefisien penentu 18,48 %. Sedangkan nilai koefisien korelasi nitrat sebesar 0,04 dengan koefisien penentu 0,18 %. Kata Kunci : Curah hujan, pH, Gas CO2, Gas SO2, Gas NO2.
Analisis Terjadinya Hujan Asam di Kota Pontianak Akibat Emisi Gas Dari Industri dan Kendaraan Katulistiyani, Rika; Ihwan, Andi; Nurhasanah, .
PRISMA FISIKA Vol 3, No 1
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian hubungan antara emisi bahan pencemar dari industri dan kendaraan terhadap potensi hujan asam di Kota Pontianak pada tahun (2007-2011). Konsumsi bahan bakar solar mencapai 54,36%, bensin 31,73% dan minyak tanah 13,91%. Emisi gas yang dihasilkan dari 3 jenis bahan bakar tersebut, gas CO2 mencapai 43,76%, gas SO2 38,82% dan gas NO2 17,41%. Koefisien korelasi emisi gas SO2 lebih besar dibandingkan dengan gas CO2 dan NO2. Solar merupakan penyumbang gas emisi SO2 terbesar daripada bahan bakar lainnya, sehingga lebih berpengaruh terhadap potensi terjadinya hujan asam. Hasil estimasi pH air hujan akibat emisi gas CO2, SO2 dan NO2 menggunakan metode jaringan syaraf tiruan (JST) diperoleh nilai koefisien korelasi pada tahap pengujian adalah 0,836, dengan demikian pH air hujan dapat diprediksi menggunakan JST dengan gas CO2, SO2 dan NO2 sebagai prediktornya.   Kata Kunci : curah hujan, hujan asam, CO2, SO2, NO2.
Kebergantungan Sifat Fisis dan Mekanis Papan Komposit Berbahan Dasar Sabut Pinang dan Sabut Kelapa pada Variasi Struktur Irfana Diah Faryuni; Mentarie Resthu Putri; Asifa Asri; Nurhasanah Nurhasanah
POSITRON Vol 10, No 1 (2020): Vol. 10 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.723 KB) | DOI: 10.26418/positron.v10i1.35873

Abstract

Pada penelitian ini, telah dibuat papan komposit dengan kandungan serat sabut pinang (Areca catechu L.) dan partikel sabut kelapa (Cocos nucifera L.) yang keduanya berperan sebagai filler. Selain itu, digunakan urea formaldehyde (UF) sebagai matriks, parafin untuk penghambat air, serta NH4Cl sebagai katalis. Struktur papan komposit divariasikan sebanyak 2 jenis, yaitu struktur homogen dan sandwich yang akan diuji sifat fisis dan mekanisnya dengan menggunakan standarisasi Japanese Industrial Standars (JIS) A 5908-2003. Struktur homogen terdiri dari 3 sampel, yaitu 100% serat sabut pinang, 100% partikel sabut kelapa, dan 50% serat sabut pinang dicampur 50% partikel sabut kelapa. Pada struktur sandwich terdapat 2 sampel, yaitu 25% serat sabut pinang sebagai face dan back serta 50% partikel sabut kelapa sebagai core dan 25% partikel sabut kelapa sebagai face dan back serta 50% serat sabut pinang sebagai core. Hasil penelitian menunjukkan sampel sandwich dengan susunan 25% serat sabut pinang sebagai face dan back serta 50% partikel sabut kelapa sebagai core, merupakan sampel yang paling baik yakni memiliki nilai kerapatan 641,36 + 18,03 kg/m3, kadar air 9,88 + 0,49 %, daya serap air 118,74 + 25,61 %, pengembangan tebal 48,82 + 8,44 %, modulus of elasticity 767,90 + 35,41 MPa, modulus of rupture  14,45 + 4,57 MPa, dan internal bonding 0,17 + 0,04 MPa. 
Identification of Landslide-Prone Areas in Sanggau Regency, West Kalimantan using GIS and Resistivity Method Radhitya Perdhana; Nurhasanah Nurhasanah; Riza Adriat
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v20i1.12449

Abstract

Currently, the weather in Indonesia has been greatly affected by climate change. This is evidenced by extreme weather events in early 2020 which are predicted to occur more frequently in Indonesia. Bad weather in the form of high rainfall will potentially cause hydrometeorological disasters such as floods and landslides. To anticipate the occurrence of landslides that have the potential to disrupt regional development, it is important to conduct research to map landslide-prone areas in the province of West Kalimantan. This research is in line with UNTAN's strategic research plan to contribute to disaster management and climate change. This research combines overlay and measurement methods with geoelectric methods. The overlay method is used as a method to map landslide susceptibility based on scoring calculations from land parameters. The mapping is expected to produce a map of the landslide-prone zone which can then be studied further. Assessment of landslide potential through slip plane analysis using resistivity geoelectric method. From the mapping and direct observation, it is proved that the high landslide susceptibility values correlate with the landslide occurrence in Sabang Merah, Sanggau. Based on the resistivity measurement there found the potential landslide slip surface that is connected with the dip of rock layers in the area.
Analisis Efektivitas Sumber Radiasi pada Brakiterapi Paru-paru Kiri berdasarkan Jumlah Seed menggunakan Simulasi Monte Carlo S Juari; Yudha Arman; Nurhasanah Nurhasanah; Fajar Arianto
Jurnal Fisika Unand Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.346 KB) | DOI: 10.25077/jfu.12.2.275-281.2023

Abstract

Menurut Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) pada 2020, dari 19,3 juta kasus kanker sekitar 10 juta kematian akibat kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sumber radiasi efektif pada pengobatan brakiterapi kanker paru-paru kiri menggunakan MCNP6 berdasarkan variasi jumlah seed yang dilakukan pada phantom ORNL-MIRD 1996. Seed atau benih sumber radiasi diletakkan secara acak pada geometri paru-paru kiri dengan tally F8 dan NPS (­N-particle source) sebesar 1000000 kemudian diperoleh hasil running berupa energi deposisi yang diterima organ paru-paru kiri dan organ lainnya seperti paru-paru kanan, jantung, hati dan pangkreas dalam satuan MeV/Trans kemudian dikonversi menjadi Joule/Trans yang selanjutnya dibagi dengan massa organ untuk mendapatkan dosis serap dengan satuan gray (Gy). Dosis optimal yang digunakan untuk brakiterapi paru-paru dalam dunia medis sebesar 42 Gy, diperoleh jumlah seed untuk menghasilkan dosis serap optimal tersebut dari setiap sumber radiasi I-125, Pd-103 dan Cs-131 dengan jumlah seed berturut-turut 29, 61 dan 148 seed. Berdasarkan perbandingan jumlah seed tersebut, sumber radiasi yang dianggap paling efektif untuk pengobatan kanker paru-paru kiri adalah I-125.Menurut Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) pada 2020, dari 19,3 juta kasus kanker sekitar 10 juta kematian akibat kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sumber radiasi efektif pada pengobatan brakiterapi kanker paru-paru kiri menggunakan MCNP6 berdasarkan variasi jumlah seed yang dilakukan pada phantom ORNL-MIRD 1996. Seed atau benih sumber radiasi diletakkan secara acak pada geometri paru-paru kiri dengan tally F8 dan NPS (­N-particle source) sebesar 1000000 kemudian diperoleh hasil running berupa energi deposisi yang diterima organ paru-paru kiri dan organ lainnya seperti paru-paru kanan, jantung, hati dan pangkreas dalam satuan MeV/Trans kemudian dikonversi menjadi Joule/Trans yang selanjutnya dibagi dengan massa organ untukmendapatkan dosis serap dengan satuan gray (Gy). Dosis optimal yang digunakan untuk brakiterapi paru-paru dalam dunia medis sebesar 42 Gy, diperoleh jumlah seed untuk menghasilkan dosis serap optimal tersebut dari setiap sumber radiasi I-125, Pd-103 dan Cs-131 dengan jumlah seed berturut-turut 29, 61 dan 148 seed. Berdasarkan perbandingan jumlah seed tersebut, sumber radiasi yang dianggap paling efektif untuk pengobatan kanker paru-paru kiri adalah I-125.