Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Rancang Bangun Mesin Press Kelapa Sawit Sederhana Menggunakan Sistem Hidrolik Kapasitas 15 Kg Muh Thohirin; Wisnaningsih Wisnaningsih; Ambar Pambudi; Ari Beni Santoso; F Setiyo Hertanto
TEKNIKA SAINS Vol 8, No 1 (2023): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v8i1.2149

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak di budidayakan di Indonesia, baik dalam sekala besar yang di budidayakan oleh perusahaan besar maupun dalam sekala kecil yang dibudidayakan oleh masayarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk pembuatan mesin press hidrolik kelapa sawit yang baik dengan harga terjangkau. Penelitian ini memfokuskan pada salah satu proses pengolahan kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) yaitu mesin press kelapa sawit hidrolik yang di peruntukkan pada usaha kecil dan menengah. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap pengujian memiliki hasil yang berbeda. Pada pengujian pertama dengan tekanan 30 bar dan dilumat dengan digester selama 8 menit kemudian di pres selama 7 menit mendapatkan minya sebanyak 2.15, jika di konvesikan ke persentasi maka minyak CPO mendapatkan 23,89 persen. Pada pengujian sempel kedua dengan tekanan 35 bar, buah kelapa sawit dilumatkan menggunakan digester selama 10 menit dan dilakukan pengepresan selama 3 menit. Mendapatkan hasil dari minyak CPO sebesar 2 Kg. jika hasil ini di konversi ke persentasi maka akan mendapatkan 22,227 persen. Penggujian yang ketiga yaitu dengan tekanan 40 bar dengan lama waktu pelumatan 12 menit dan lama waktu pengepresan 5 menit. Hasil dari pengujian ini mendapatkan minyak CPO seberat 1.95 Kg. Setelah dikonvesi ke persentasi hasil dengan buah maka persentasi CPO mendapatkan 21.67 persen.  Hasil persentasi pengujian menurun jika dibandingakan dengan pengujian yang pertama dan kedua. Dari pengujian yang telah dilakukan maka pengujian pertama memiliki hasil yang paling baik dengan persentasi 23,89 persen.
SOSIALISASI PENGARUH VARIASI ROLLER DAN PEGAS CVT TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR HONDA BEAT FI MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI PADA GURU-GURU SMK YAPEMA PRINGSEWU Muh. Thohirin; Fery Hendi Jaya; Kemas Muhammad Abdul Fatah; Supriyanto Supriyanto
JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI Vol 4, No 01 (2023): JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/jams.v4i01.2288

Abstract

Saat ini perkembangan dunia industri dan teknologi otomotif khususnya sepeda motor sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Masyarakat saat ini sangat meminati sekali menggunakan kendaraan roda dua yaitu  sepeda motor. Transmisi otomatis jenis Continously Variabel Transmission (CVT) adalah salah satu jenis transmisi otomatis, cara kerjanya memanfaatkan gaya sentrifugal. Di kalangan pecinta modifikasi banyak dilakukan perubahan pada sepeda motor matic. banyak sparepart komponen CVT yang sudah dimodifikasi di pasaran untuk meningkatkan kinerja mesin yang lebih cepat dan optimal. Maka dari itu, perlu dilakukan sosialisasi kepada Guru-Guru Di SMK YAPEMA Pringsewu tentang pengaruh perubahan variasi berat roller  9 gram, 10 gram, 11 gram, 12 gram (standar) dan menggunakan pegas CVT standar 800 Rpm dan pegas CVT 1500 Rpm untuk mengetahui Performa Terbaik sepeda motor matic sehingga menjadi pengetahuan baru bagi guru-guru tersebut. Program ini dimulai dari kegiatan survey, untuk mengindentifikasi permasalahan dan kebutuhan Mitra, berikutnya bimbingan teknis, praktek dan pengujian. Adapun luaran dari pengabdian ini adalah Mitra mampu menggunakan metode Taguchi dalam menhganalisis komponen yang paling berpengaruh terhadap sebuah kinerja mesin.
SOSIALISASI MASYARAKAT PEKON ARGOPENI MENGENAI PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN SAPI MENJADI PUPUK KOMPOS Febriansyah Febriansyah; Muh. Thohirin; Rivaldi Wahid
JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI Vol 3, No 02 (2022): JURNAL ABDI MASYARAKAT SABURAI
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/jams.v3i02.2293

Abstract

Kurangnya pengetahuan baik secara teoritis maupun praktek mengenai manfaat, fungsi dan cara membuat pupuk organic membuat Sebagian besar warga pekon Argopeni, Kecamatan Sumber Rejo, kabupaten Tanggamus menggunakan pupuk anorganik atau pupuk kimia sebagai bahan utama untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. Masyarakat/petani belum begitu paham bahwa untuk jangka Panjang penggunaan pupuk kimia akan mengikir unsur hara dan berbagai mineral penting dalam tanah sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang subur dan pada akhirnya hal tersebut akan berimbas pada minimnya hasil panen bahkan menyebabkan gagal panen. Di lain sisi, banyaknya limbah kotoran sapi yang menumpuk di pekarangan pemiliki ternak sapi mengakibatkan muncul bau busuk yang mengganggu bagi lingkungan sekitar. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan pengabdian ini adalah untuk melakukan penyuluhan dan praktek tentang cara membuat pupuk organic dari kotoran sapi dengan menggunakan bahan tambahan seperti bio organik, EM-4, dan bahan-bahan organik yang ada di sekitar masyarakat. Kegiatan pegabdian ini memakan waktu sekitar 1 minggu. Mulai dari tahapan perencanaan, tahap sosialisasi, memastikan bahan-bahan tersedia di lingkungan dan tahapan pengendapan untuk menghasilkan pupuk organik. Hasilnya warga mulai sadar mengenai manfaat pupuk organik serta bahaya dari pupuk kimia. Selain itu, warga mulai tahu jika penggunaan pupuk organic lebih hemat biaya dan mulai tertarik untuk memanfaatkan kotoran sapi sebagai media penyubur tanah untuk menggantikan pupuk kimia.
Pengaruh Basal Sebagai Material Pelapis Logam Plat Ms Terhadap Laju Korosi Dalam Larutan, Asam H2SO4 Muh Thohirin; Herry Wardono; Yudi Eka Risano
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi dapat terjadi pada berbagai jenis logam seperti seng, tembaga, besi baja dan lain-lainnya, semuanya dapat terserah oleh korosi. Selain itu korosi ternyata juga mampu menyerang logam pada komponen peralatan elektronik, mulai dari computer serta peralatan canggih lainnya yang digunakan dalam berbagai aktifitas manusia. Proses terjadinnya korosi hamper sama pada semua material terutama pada logam terjadi perlahan tetapi pasti, dimana material yang diperkirakan untuk pemakaian dalam waktu lama ternyata mempunyai umur yang lebih singkat dari umur pemakaian rata-ratanya. Oleh karena itu, untuk penelitian ini memaksimalkan potensi basal dengan memanfaatkan kandungan silika yang ada di dalamnya di padukan dengan getah damar yang merupakan tanaman endemi Indonesia yang banyak ditemukan di Krui dan Lampung Barat dengan dilakukan variasi ukuran butir basal yaitu 250 mesh, sebagai pelapis logam baja jenis mild steel diperuntukan melindungi logam dari korosi pada larutan asam H2SO4. Analisis mikroskop optik baja lunak setelah direndam dalam larutan H2SO4 selama 192 jam dengan perbesaran 100x. Pengujian menggunakan mikroskop optik bertujuan untuk melihat struktur permukaan pada sampel tanpa pelapisan dan yang dilapisi. Pengujian dilakukan dengan mengamati permukaan sampel menggunakan mikroskop optik dengan perbesaran 100x. Berdasarkan Gambar 10(a) struktur permukaan pada logam besi MS tanpa pelapisan mengindikasikan bahwa baja telah terkorosi terlihat pada karat yang telah banyak terbentuk pada permukaan logam besi MS Larutan asam H2SO4 juga berpengaruh sangat cepat pada logam besi MS hal ini disebabkan larutan nyang mempunyai pH asam < 5 akan berpengaruh terhadap lingkungan cepat terkorosi.
Rancang Bangun Rebusan Buah Kelapa Sawit Sederhana Kapasitas 200 Kg Wisnaningsih Wisnaningsih; Muh. Thohirin; M. Yunus; Ari Beni Santoso; Ahmad Raihan
JUSTIMES (Jurnal Rekayasa Teknik Mesin Saburai) Vol 1, No 02 (2023): JUSTIMES (Jurnal Rekayasa Teknik Mesin Saburai)
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/justimes.v1i02.2713

Abstract

Provinsi Lampung memiliki potensi di bidang kelapa sawit. Potensi ini dapat dilihat dari jumlah luas dan produksi kelapa sawit yang tinggi di Provinsi Lampung. Setiap kabupaten di Provinsi Lampung memiliki potensi dan kemampuan berbeda mengenai budidaya kelapa sawit. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti berencana akan membuat rebusan kelapa sawit kapasitas 200 Kg. Pada penelitian ini akan menggunakan pembuatan mesin rebusan, Tahap pertama sebelum menentukan konstruksi rebusan kelapa sawit adalah mencari parameter rebusan kelapa sawit yang sudah berorasi. Parameter yang diketahui pada rebusan kelapa sawit diantarnya adalah waktu pemanasan boiler 45 menit, suhu panas pada boiler sebesar 2800c, suhu panas pada rebusan sebesar 1350c, tekanan maksimal pada rebusan sebesar 3 bar, waktu perebusan kelapa sawit 90-120 menit, berat kelapa sawit yang direbus 30 ton. Waktu perebusan pada penelitian ini dilakukan selama 100, 110 dan 120 menit dengan bahan bakar batok kelapa yang sudah dipecah dengan ukuran 2-3 cm. Perlakuan sterilizer menggunakan dengan suhu dan waktu, perlakuakn terlihat dengan tabel sebagai berikuti. Kelapa sawit yang sudah direbus matang, selanjutnya sawit dilumat menggunakan digester selama 10 menit sampai biji sawit terpisah dengan daging dan seratnya. Hasil dari lumatan selanjutnya dipres menggungakan pres hidrolik untuk memisahkan minyak CPO dengan fiber dan carnelnya. Waktu untuk pengepresan 5,7 dan 9 menit. Pengaruh suhu dan waktu perebusan terhaap kematangan buah kelapa sawit. Pengujian pertama dengan suhu 100oc dan waktu 120 menit hasil buah kelapa sawit kurang matang. Selanjutnya proses pengujian ke dua dengan suhu 100 dan waktu perebusan 130 menit mendapatkan hasil buah sawit kurang matang. Selanjutnya adalah pengujian ketiga dengan suhu 100 dan waktu perebusan 140. Tingkat kematangan buah kelapa sawit semakin meningkat dikarenakan lamanya waktu perebusan. pengujian pertama dengan suhu 100oc dan waktu 110 menit mendaptakan hasil yang kurang merata. Pada pengujian kedua mendapatkan hasil rebusan yang hanya mateng pada bagian terdekan yang terkena uap panas. Pengujian yang idel ditunjukan pada pengujian ketiga dan keempat dimana tingkat kematangan buah kelapa sawit merata kesemua buah kelapa sawit yang direbus (200 Kg). Pengujian kelima dan enam mendapatkan hasil lebih matang atau kelewat matang jika dibandingkan dengan pengujian-pengujian sebelumnya.
Perancangan dan Konstruksi Boiler untuk Rebusan Buah Sawit dengan Kapasitas 200 Kg Muh. Thohirin; Wisnaningsih Wisnaningsih; M. Yunus; Ambar Pambudi; Ahmad Solih Habibi
JUSTIMES (Jurnal Rekayasa Teknik Mesin Saburai) Vol 1, No 02 (2023): JUSTIMES (Jurnal Rekayasa Teknik Mesin Saburai)
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/justimes.v1i02.2714

Abstract

Provinsi Lampung memiliki potensi di bidang kelapa sawit. Potensi ini dapat dilihat dari jumlah luas dan produksi kelapa sawit yang tinggi di Provinsi Lampung. Pembangunan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Lampung di harapkan mampu meningkatkan nilai tambah, membuka dan memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, mengentaskan kemiskinan sehingga peningkatkan devisa yang dapat mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung. Setiap kabupaten di Provinsi Lampung memiliki potensi dan kemampuan berbeda mengenai budidaya kelapa sawit. Besarnya biaya dan rumitnya pembuatan pabrik pengelola kelapa sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) membuat masyarakat yang memiliki kebun kelapa sawit dengan ekonomi rendah tidak dapat memproses kelapa sawit menjadi CPO sendiri. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah membuat boiler untuk digunakan pada rebusan kelapa sawit dengan kapasitas 200 Kg. Tahap pertama sebelum menentukan konstruksi rebusan kelapa sawit adalah mencari parameter rebusan kelapa sawit yang sudah berorasi. Parameter yang diketahui pada rebusan kelapa sawit diantaranya adalah waktu pemanasan boiler 45 menit, suhu panas pada boiler sebesar 280 derajat celcius, suhu panas pada rebusan sebesar 135 derajat celcius, tekanan maksimal pada rebusan sebesar 3 bar, waktu perebusan kelapa sawit 90-120 menit, berat kelapa sawit yang direbus 30 ton. Konstruksi dan semua komponen boiler mampu bekerja dan mencapai panas 100 dearajt celcius pada waktu pemanasan 90 menit dan mencapai tekanan tertinggi 2 bar. Berdasarkan analisis, efesiensi boiler pada penelitian rancang bangun boiler untuk rebusan kelapa sawit sebesar 79,08 persen.
Pengaruh Tekanan dan Temperatur Terhadap Rancangan Konstruksi Boiler Sederhana Menggunakan Solidwork 2019 Wisnaningsih Wisnaningsih; Muh. Thohirin; M. Yunus; Ahmad Afif Fauzi
JUSTIMES (Jurnal Rekayasa Teknik Mesin Saburai) Vol 1, No 02 (2023): JUSTIMES (Jurnal Rekayasa Teknik Mesin Saburai)
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/justimes.v1i02.2712

Abstract

Untuk merebus tandan buah segar (TBS), tahapan yang pertama adalah proses perebusan atau sterilisasi yang dilakukan dalam bejana bertekanan (sterilizer) dengan menggunakan uap air jenuh (saturated steam). Tahap pertama sebelum menentukan model boiler untuk sterilizer kelapa sawit mini adalah mencari parameter rebusan kelapa sawit yang sudah beroperasi. Parameter yang diketahui pada rebusan kelapa sawit diantaranya adalah waktu pemanasan boiler 45 menit, suhu panas pada boiler sebesar 280 derajat celcius, suhu panas pada sterilizer sebesar 135 derajat celcius, tekanan maksimal pada sterilizer sebesar 3 bar, waktu perebusan kelapa sawit 90-120 menit, berat kelapa sawit yang direbus 30 ton. Analisis menggunakan metode taguchi untuk mengetahui yang paling berpengaruh antara pengaruh suhu dengan pressure terhadapat konstruksi boiler setelah dilakukan simulasi menunjukkan bahwa pengujian level pertama pada pressure memiliki nilai 4,422 dan pada temperature memiliki nilai 4,762. Sedangkan untuk level kedua memiliki nilai pressure 4,427 dan temperature e 4,422. Pengujian level ketiga memiliki nilai pressure 4,434 dan temperature 4,099. Nilai delta pada pressure sebesar 0,012 dan temperature 0,663 dan nilai rank pada pressure 2 sedangkan pada temperature 1. Sehingga dapat diketahui bahwa yang paling memiliki pengaruh besar terhadap konstruksi boiler adalah temperature dengan nilai 2,311.Variasi yang paling baik adalah yang memiliki pengaruh kritis yang paling rendah yaitu pada variasi tekanan 4 bar dan temperatur 140 derajat celcius.
Rancang Bangun Mesin Pengering Biji Kakao Menggunakan Tenaga Hemat Energi Tri Cahyo Wahyudi; Muh. Thohirin; Wisnaningsih Wisnaningsih; Muhammad Yunus; Aditya Saputra
JUSTIMES (Jurnal Rekayasa Teknik Mesin Saburai) Vol 1, No 01 (2023): JUSTIMES (Jurnal Rekayasa Teknik Mesin Saburai)
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/justimes.v1i01.2093

Abstract

Masyarakat pada umumnya memanfaatkan panas yang dihasilkan dari sinar matahari dalam melakukan pengeringan biji kakao, pengeringan membutuhkan waktu sampai 2 hari hingga biji kakao siap untuk dijual. Namun terkadang faktor cuaca merupakan suatu masalah tersendiri selama proses pengeringan. Perlu adanya suatu inovasi untuk memecahkan masalah yang dialami para petani, salah satunya adalah mesin pengering biji kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan Mesin pengering biji kakao menggunakan tenaga hemat energi. Mesin Pengering biji kakao ini adalah gabungan dari beberapa komponen yang termuat dalam suatu bentuk alat yang digunakan dalam melakukan pengeringan biji kakao dengan cara memanfaatkan energi listrik AC 220 volt, kemudian energi tersebut diubah menjadi energi panas dengan menggunakan elemen pemanas sehingga menghasilkan panas yang digunakan selama proses pengeringan. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan secara statistik dengan mengatur suhu yang tepat pada elemen pemanas untuk melakukan pengeringan, putaran yang dihasilkan motor penggerak dalam menggerakkan tabung penampug biji kakao dalam bentuk perhitungan RPM serta waktu yang dibutuhkan selama proses pengeringan. Memecahkan masalah yang dialami petani dalam proses pengeringan biji kakao dengan beberapa tahapan, seperti perencanaan dan pengumpulan data serta melakukan evaluasi yang dilakukan selama proses pengujian alat, sehingga menghasilkan alat yang dapat membantu para petani selama proses pengeringan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mesin pengering dapat menampung kapasitas 1 kg selama proses pengeringan dengan durasi waktu 60 menit. Dengan elemen pemanas bekerja pada suhu 35-40 derajat Celcius. Mesin ini mampu menurunkan kadar air sebesar 1,5 persen. 
Analisis Kekuatan Bending Sambungan Las SMAW Material Baja Karbon Rendah dengan Perlakuan Pendinginan, Kawat Las dan Variasi Kuat Arus Ari Beni Santoso; Muh. Thohirin; Wisnaningsih Wisnaningsih; Ambar Pambudi; Supriyanto Supriyanto
TEKNIKA SAINS Vol 8, No 2 (2023): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v8i2.2478

Abstract

Metode pengelasan saat ini digunakan secara luas di dalam kehidupan manusia dari yang sederhana sampai yang rumit, dimana pengelasan menjadi salah satu sarana untuk mencapai fabrikasi yang optimal. Setiap proses pengelasan berhubungan dengan variasi kuat arus, pendinginan, dan jenis kawat yang berfungsi untuk mendapatkan nilai kekuatan bending yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui tingkat kekuatan yang diperoleh; dan 2) mengetahui faktor yang paling berpengaruh dari hasil pengelasan dengan menggunakan perlakuan pendinginan, kawat las, dan juga arus listrik. Metode pengujian kekerasan material yang digunakan adalah pengujian kekerasan material dengan mesin Universal Testing Machine dengan metode brinel. Pada penelitian ini, arus yang digunakan adalah 90A, 95A, dan 100A, media oli dengan SAE 20-40W, dan kawat las yang menggunakan jenis RB E6013 dengan 3 jenis variasi diameter, yaitu 2,0mm, 2,6mm, dan 3,2mm. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kawat las dengan diameter 2.6mm dan arus pengelasan sebesar 100A adalah yang paling baik dibandingkan dengan variasi yang lain, karena memiliki nilai uji bending yang paling tinggi.