Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Peran Peternakan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Indonesia: Kondisi, Potensi, dan Peluang Pengembangan Desy Cahya Widianingrum; Rindi Wirantika Septio
National Multidisciplinary Sciences Vol. 2 No. 3 (2023): Proceeding SEMARTANI 2
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/nms.v2i3.298

Abstract

Sektor peternakan memberikan sumbangsih yang besar dalam mendukung ketahanan pangan terutama pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi saat ini, potensi, dan peluang pengembangan bidang peternakan dimasa depan. Metode dalam penyusunan naskah ini menggunakan studi literatur dari berbagai sumber ilmiah. Data yang didapatkan, dirangkum dan dilaporkan secara deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa Indonesia memiliki komoditas ternak yang cukup beragam diantaranya sapi potong, sapi perah, kambing (dwiguna), domba, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras, itik/ itik manila, kuda, babi, dan kerbau. Kebutuhan protein hewani masyarakat baik daging, telur, dan susu saat ini dilaporkan secara kuantitas berada diatas angka kemampuan produksi. Persebaran angka populasi ternak di masing-masing Provinsi Indonesia menggam-barkan potensi yang telah berjalan saat ini. Pengembangan potensi dapat dilakukan dengan upaya pengembangan budidaya ternak di daerah dengan angka populasi rendah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta transfer ilmu pengetahuan dan teknologi pada daerah potensial mulai dikembangkan oleh beberapa instansi baik pemerintah maupun swasta demi tercapainya program ini. Kesimpulan dari data diatas yaitu pemerataan budidaya peternakan sebagai langkah strategis diseluruh provinsi dapat dilakukan dengan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi pada daerah-daerah potensial.
The Prevalence of Dairy Goat’s Subclinical Mastitis Related to Udder Morphology and Farming Management Practices Himmatul Khasanah; Roni Yulianto; Nur Widodo; Desy Cahya Widianingrum; Riza Yuli Rusdiana
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.76090

Abstract

This study aimed to analyze the prevalence of subclinical mastitis (SCM) and the correlation between CMT positive score, udder morphology and management practice in dairy goats in several regencies in East Java. The SCM identification was tested using the California Mastitis Test (CMT) method. The obtained data were analyzed qualitatively and quantitatively, and the correlation was determined using Kendall’s tau_b coefficient correlation method. The results showed the prevalence of SCM in Blitar, Lumajang, and Jember amounted to 19,35%, 0,86%, and 25%, respectively. The control management of observed dairy farms was relatively similar such as the milking frequency, feeding management, health control, and cage type. Milk production was moderately correlated with CMT (tb =-0.417) and low correlation with the udder shape (tb =1.51), side udder cross-section (tb =-0,293), teat angle of separation between teat (tb =0,204), and degree of udder separation (tb =0,128). The CMT also has low correlation with the BCS (tb =0,146), udder symmetry (tb =0,126), sided udder cross-section (tb =0,153). Then CMT also has a moderate correlation with housing type (tb =-0,380) and milking frequency (tb =0.365). In conclusion, the prevalence of SCM was relatively low to moderate and its correlation with udder morphology were low to moderate.