Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : BERKALA SAINSTEK

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI DAN pH ASAM LARUTAN SODIUM DODESIL SULFAT TERHADAP PROSES PEMISAHANNYA PADA MEMBRAN SELULOSA ASETAT Farida, Elis Nur; Indarti, Dwi; Oktavianawati, Ika
BERKALA SAINSTEK Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : My Home

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan dengan mempelajari pengaruh konsentrasi dan pH larutan asam surfaktan anionik natrium lauril sulfat terhadap pemisahanya pada membran ultrafiltrasi terhadap: kinerja membran selulosa asetat (fluks NaLS dan rejeksi NaLS). Preparasi membran selulosa asetat dilakukan dengan metode inversi fasa. Konsentrasi NaLS yang digunakan di bawah KKM (0,001-0,003M) dan pH asam(3-6). Hasil pengukuran KKM pada pH 3, 4, 5, 6 adalah sebagai berikut: 0,00398 M; 0,00469 M; 0,00571 M; 0,00669 M. Hasil uji kinerja membran tertinggi fluks, koefisien rejeksi dan massa teradsorb berturut-turut adalah sebagai berikut: NaLS 0,001 M pH 3 0,855 (L/m2jam); 0,003 M pH 6 99,646 %: 0,0408 g. Kata kunci: natrium lauril sulfat, konsentrasi kritis misel, selulosa asetat
Pengaruh Fermentasi Oleh Effective Microorganis-4 (EM-4) Terhadap Kadar Kurkumin Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Anita Karolina; I Nyoman Adi Winata; Ika Oktavianawati
BERKALA SAINSTEK Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v6i2.9229

Abstract

Curcuma xanthorrhiza Roxb. merupakan tanaman asli Indonesia yang lebih dikenal sebagai temulawak. Rimpang temulawak merupakan salah satu bahan untuk pembuatan jamu ternak. Jamu ternak berfungsi untuk meningkatkan produktivitas ternak. Pembuatan jamu ternak relatif murah dan mudah, yaitu dengan mencampurkan rimpang temulawak yang telah dihaluskan dengan cairan EM4. Campuran tersebut difermentasi selama 7 hari pada wadah tertutup. Kandungan kimia utama dalam rimpang temulawak adalah kurkumin. Penelitian untuk mengetahui pengaruh fermentasi oleh EM4 (dengan variasi volume 10, 20 dan 30 ml) terhadap kadar kurkumin yang diperoleh dari ekstrak rimpang temulawak yang dianalisa dengan menggunakan metode KLT-Densitometri, menunjukkan semakin banyak EM4 yang ditambahkan, semakin besar kadar kurkumin yang diperoleh. Namun, pada penambahan EM4 sebanyak 10 dan 20 ml kadar kurkumin yang diperoleh lebih sedikit dibanding kontrol (tanpa penambahan EM4). Hal tersebut didukung dengan adanya dua spot baru selain spot pada larutan standar dengan intensitas yang besar. Sedangkan pada penambahan EM4 30 ml memiliki kadar kurkumin paling besar. Kata Kunci: Fermentasi, Jamu ternak, KLT-Densitometri, Kurkumin, Rimpang temulawak.
Penentuan Kadar Lipid dan Nitrogen Total dari Biji Kopi Robusta Petik Merah dan Petik Merah Hitam Hasil Olah Basah dan Olah Kering I Nyoman Adi Winata; Ika Oktavianawati; Sovia MW Sholihah; Bella J Zhentya
BERKALA SAINSTEK Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v8i1.14068

Abstract

Penelitian ini mempelajari hubungan antara tingkat kematangan dan proses pengolahan buah kopi terhadap kadar lipid dan Nitrogen Total dalam buah kopi Robusta dari daerah lereng pegunungan Argopuro Jember. Tingkat kematangan buah kopi dibagi menjadi dua, yaitu buah kopi petik merah dan buah kopi petik merah hitam. Sementara pengolahan buah kopinya melalui proses basah dan proses kering. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa buah kopi petik merah olah basah (MOB), buah kopi petik merah olah kering (MOK), buah kopi petik merah hitam olah basah (HOB), dan buah kopi petik merah hitam olah kering (HOK) memiliki kadar lipid berturut-turut adalah 12,775: 11,751; 11,603; dan 13,483 % b/b. Sementara kadar Nitrogen Totalnya berturut-turut adalah 2,169; 2,019; 2,103; dan 1,888 % b/b. Buah kopi yang diolah cara basah memiliki kadar Nitrogen total lebih tinggi dari buah kopi yang diolah cara kering. Bila kadar Nitrogen total dikaitkan dengan tingkat kematangan buah kopi, MOB memiliki kadar Nitrogen total tertinggi dan kadar terendah pada HOK. Bila tingkat kematangan dan cara pengolahan buah kopi dikaitkan dengan kadar lipid akan terlihat pola yang kurang teratur. HOK memiliki kadar lipid paling tinggi dan HOB paling rendah.
EKSTRAKSI LIKOPEN DARI BUAH TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM MILL.) DENGAN BERBAGAI KOMPOSISI PELARUT Arifulloh Arifulloh; Ika Oktavianawati; I Nyoman Adi Winata
BERKALA SAINSTEK Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Likopen merupakan pigmen jingga hingga merah pada buah dan sayur. Buah tomat merupakan sumber utama likopen.Likopen merupakan salah satu antioksidan yang paling penting diantara senyawa karotenoid lainnya. Penenelitian inibertujuan untuk melakukan optimasi pelarut campuran ekstraksi pada ekstraksi likopen dari buah tomat. Ekstraksi likopenmenggunakan metode maserasi dengan beberapa komposisi pelarut campuran, yaitu n-heksana:aseton:metanol (1:2:1; 1:1:1;2:1:1) dan petroleum eter:aseton (3:1). Ekstrak yang dihasilkan dievaporasi menggunakan rotary evaporator untukmemperoleh ekstrak kasar likopen. Ekstrak kasar likopen tersebut kemudian dipisahkan dengan kromatografi kolomgravitasi dan di analisis menggunakan spektofotometer visibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut campuran n-heksana:aceton:methanol dengan komposisi 1:2:1 mampu mengekstrak likopen paling optimum diantara pelarut campuranlainnya.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI DAN pH ASAM LARUTAN SODIUM DODESIL SULFAT TERHADAP PROSES PEMISAHANNYA PADA MEMBRAN SELULOSA ASETAT Elis Nur Farida; Dwi Indarti; Ika Oktavianawati
BERKALA SAINSTEK Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan dengan mempelajari pengaruh konsentrasi dan pH larutan asam surfaktan anionik natrium lauril sulfat terhadap pemisahanya pada membran ultrafiltrasi terhadap: kinerja membran selulosa asetat (fluks NaLS dan rejeksi NaLS). Preparasi membran selulosa asetat dilakukan dengan metode inversi fasa. Konsentrasi NaLS yang digunakan di bawah KKM (0,001-0,003M) dan pH asam(3-6). Hasil pengukuran KKM pada pH 3, 4, 5, 6 adalah sebagai berikut: 0,00398 M; 0,00469 M; 0,00571 M; 0,00669 M. Hasil uji kinerja membran tertinggi fluks, koefisien rejeksi dan massa teradsorb berturut-turut adalah sebagai berikut: NaLS 0,001 M pH 3 0,855 (L/m2jam); 0,003 M pH 6 99,646 %: 0,0408 g. Kata kunci: natrium lauril sulfat, konsentrasi kritis misel, selulosa asetat
KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA PROSES NETRALISASI RD Ratih; Wuriyanti Handayani; Ika Oktavianawati
BERKALA SAINSTEK Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan pemurnian limbah dari pengalengan ikan dengan menggunakan variasi basa alkali. Alkali yang digunakan adalah KOH dan NaOH dengan masing konsentrasi 10 0Be, 140Be, 180Be. Tahap pemurniannya meliputi degumming, netralisasi, dan bleaching. Minyak dari hasil pemurnian dikarakterisasi sifat fisik dan kimia, serta ditentukan komposisi asam lemaknya menggunakan GC-MS. Dari karakteristik fisik dan kimia diketahui bahwa NaOH dengan konsentrasi 18 0Be dapat menghasilkan minyak dengan mutu yang paling baik yakni kadar ALB 0,89%, bilangan perosida 7,06 mgO 2/100g, bilangan iod 114 mg/100g, bilangan penyabunan 102, titik keruh 65,4 0C, asam lemak jenuh sebesar 34,32% dan asam lemak tak jenuh sebesar 40,98%.