Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUKUM ADAT SUKU BUGIS Yuniar Rahmatiar; Suyono Sanjaya; Deny Guntara; Suhaeri Suhaeri
Jurnal Dialektika Hukum Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Dialektika Hukum
Publisher : Law Department Jenderal Achmad Yani University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.062 KB) | DOI: 10.36859/jdh.v3i1.536

Abstract

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbedabeda. Keanekaragaman terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia adalah negara yang melahirkan beragam suku bangsa dan dari suku-suku itulah yang membuat adanya ciri khas atau keunikan dari setiap suku yang berada di Indonesia. Bugis adalah salah satu etnik besar di Sulawesi Selatan. Kebudayaan Bugis-Makassar adalah kebudayaan dari suku bangsa Bugis Makassar yang mendiami jazirah selatan pulau Sulawesi. Suku Bugis sebagai salah satu suku terbesar di Sulawesi Selatan memiliki nilai kebudayaan tersendiri. Ada tiga wujud kebudayaan, yaitu sistem budaya, sistem sosial dan hasil nyata budaya yang satu sama lain berhubungan secara timbal balik dan saling berhubungan dengan struktur kebudayaan. Struktur kebudayaan yang dimaksud antara lain adalah sistem politik yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat terutama yang barkaitan dengan pembagian tugas dan penyelenggaraan kekuasaan. Kekuasaan kerajaan yang dianut oleh bangsa Bugis zaman dulu adalah berbentuk monarchi atau kerajaan Kata Kunci : Hukum Adat, Suku Bugis
Prancangan Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosis Periodontal Suhaeri Suhaeri; Fawzan Ramadhan; Chaerita Maulani; Elan Suherlan; Sri Puji Utamima
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

European Federation of Periodontology telah mengeluarkan buku decision tree untuk memudahkan penentuan diagnosis. Decision tree yang sudah dibuat lengkap dapat digunakan untuk menentukan klasifikasi periodontal lebih mudah. Tetapi belum ada sistem diagnosis aplikasi yang berebasis Android.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu aplikasi berbasis android untuk mendiagnosis pasien yang diduga terdiagnosis penyakit periodontal. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Incremental, incremental merupakan model dari SDLC. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan metode Usability Testing, dari hasil tes yang dilakukan aplikasi ini mendapatkan skor 80 dari 100 yang dianggap layak untuk digunakan. Berdasarkan tinjauan islam dari Perancangan Aplikasi SistemPakar UntukĀ  Diagnosis Periodontal aplikasi ini dapat mempermudah para dokter dalam mendiagnosis. Kata Kunci : Sistem pakar, Diagnosis Periodontal, Penyakit Gigi.
Pembentukan Bank Sampah Sistem Waste Collecting Point (WCP) di Gampong Kayee Lee Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Nurul Malahayati; Cut Nursaniah; Muhammad Haris Riyaldi; Nurisra Nurisra; Suhaeri Suhaeri; Rana Anoora; Madris Madris
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 2, No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of household waste is often found around settlements, such as what happened in Beringin and Lueng Gajah Hamlet, Gampong Kayee Lee, Want Jaya District, Aceh Besar Regency. Household waste piling up on the side of the road, being burned, blocking drainage and causing a foul smell, is a common occurrence. This occurs due to a lack of public awareness and knowledge in managing waste, which results in people not caring about their waste. On the other hand, there is no waste management system managed by the local government. This is proven by the absence of waste facilities and infrastructure provided by the gampong. If this continues, this condition will pollute the environment and cause odor pollution that will damage the environment. Therefore, this Community Service activity aims to maintain the environment of Gampong Kayee Lee so that it is free from waste and becomes an independent village in waste management. Real action is taken by reducing waste generation, as well as increasing the income of partner communities through waste management. Partner 1 is the Beringin Hamlet Community Group (Pokmas) and Partner 2 is the Lueng Gajah Hamlet Pokmas. The activities carried out are building a WCP system Waste Bank and coordinating with DLH, implementing a savings book system for depositing waste that can be cashed in, making handicrafts from inorganic waste for sale. Organic vegetables are also planted and sold in their neighborhood shops. Implementing this system will reduce waste generation and increase income.