Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Sistem Informasi Pendataan Potensi Pertanian Kabupaten Kepulauan Talaud Berbasis Web Widia Nofhita Gumolung; Eliyah Acantha M Sampetoding; Alfret Luasunaung; Yuliyanto Yuliyanto; Esther Sanda Manapa
JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia Vol 3 No 2 (2021): August
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35746/jtim.v3i2.139

Abstract

Economic development in the agricultural sector is intended to increase farmers' income and to equalize development in rural areas. The agricultural potential data collection information system is carried out to find out the various advantages or privileges that exist in the Talaud Islands Regency. One of the government agencies that carry out this activity is the Department of Food Security and Agriculture of the Talaud Islands Regency. This is the benchmark of this discussion and research. The author's team conducted research at the Department of Food Security and Agriculture of the Talaud Islands Regency by collecting data in the field, the authors used questionnaires and interviews. Interviews were conducted with the head of the plantation sector and one staff member of the plantation sector. Based on the results of research in the field and adapted to the needs of potential data by information users, the authors designed an application of information systems for data collection of agricultural potential in Talaud Islands Regency based on a website This system is made to facilitate potential data collection, access and quick information. Stakeholders in collecting data on agricultural potential in the Talaud Islands Regency can access potential data online without having to deal directly with agricultural potential managers
Fishing Season Estimation of Mackerel Scad (Decapterus spp) with purse seines in the Sulawes Sea based on catch data Jebry Yanta Ginting; Revols D. Ch. Pamikiran; Kawilarag W. A Masengi; Alfret Luasunaung; Heffry V. Dien; Lusia Manu
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 10 No. 2 (2022): ISSUE JULY-DECEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v10i2.41897

Abstract

This study aims to determine the pattern or fluctuations in the fishing season of mackerel scad (Decapterus spp) and suspected months of the fishing season. Data analysis is made in the form of cross-tabulation and mapped into graphs. Fishing season is determined by the average percentage methods based on time series analysis. The results indicated that the fishing season of mackerel scad in the Sulawesi Sea fluctuates. The fishing season occurs from May to November with the highest season/seasonal index occurring in July, while non-seasonal conditions occur from December to April with the smallest seasonal index/non-seasonal peak occurring in January.Keywords:  mackerel scads, fishing season, fluctuation, Sulawesi SeaAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pola atau bentuk fluktuasi musim  penangkapan  dan pada bulan apa saja diduga menjadi kondisi musim penangkapan ikan layang (Decapterus spp). Penyajian dan analisis data dibuat dalam bentuk tabulasi silang dan dipetakan dalam bentuk grafik. Untuk analisis musim penangkapan ikan menggunakan Metode Presentasi Rata-rata (The Average Percentage Methodes) yang didasarkan pada Analisis Runtun Waktu (Time Series Analysis). Hasil analisis menunjukan bahwa musim penangkapan ikan layang (Decapterus spp) di Laut Sulawesi berfluktuasi. Musim penangkapan terjadi pada Mei sampai November dengan puncak musim/indeks musim tertinggi terjadi pada Juli sedangkan kondisi bukan musim terjadi pada Desember sampai April dengan indeks musim terkecil/puncak bukan musim terjadi pada Januari. Kata-kata Kunci: ikan layang, musim penangkapan, fluktuasi, laut Sulawesi.
Analysis Of Upwelling Event Based On Satellite Imagery In Fishery Management Area (FMA) 716 Nickyta Laurensis Setiadi; Joshian Nicolas W. Schaduw; Alfret Luasunaung; Ferdinand F. Tilaar; Lefrand Manoppo; Reiny A. Tumbol; Deiske A. Sumilat
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 8 No. 2 (2020): ISSUE JULY-DECEMBER 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.8.2.2020.31213

Abstract

Oceanographic parameters are very important to analyze for determining fishing ground, it is related to upwelling. The aim of the study was to see the analysis of chlorophyll-a concentration at the time of upwelling at Fisheries Management Area (FMA) 716, then verify with the fisheries catch data. The research method is descriptive-analytical and statistical, which aims to describe or provide an overview of chlorophyll-a results from ASCAT imagery on the MetOp and NOAA satellites, and sea surface temperature results from MODIS imagery on the Aqua satellite. Then they processed for statistical correlation using the Pearson correlation method. The results showed that based on spatial and temporal analysis, the parameters that affect the upwelling in FMA 716 are sea surface temperature, so that the water mass moves from west to east, and increase the chlorophyll-a concentration. Pearson correlation shows that the correlation value of chlorophyll-a is higher than the sea surface temperature parameter with a value of 0.72. The fish catches data of yellowfin tuna (Thunnus albacares) appears a positive effect with a correlation value of 0.75. AbstrakKonsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut merupakan parameter yang dapat dijadikan indikator tingkat kesuburan di suatu perairan, yang berkaitan dengan kejadian upwelling. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis konsentrasi klorofil-a pada saat kejadian upwelling di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 716, dengan output berupa tabel dan grafik, kemudian diverfikasi dengan data hasil tangkapan. Metode penelitian adalah deskriptif analitis, dan statistik, yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap data parameter klorofil-a hasil pencitraan ASCAT pada satelit MetOp dan NOAA, dan suhu permukaan laut hasil pencitraan MODIS pada satelit Aqua. Kemudian diolah dan diuji korelasinya secara statistik dengan menggunakan metode korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisis spasial dan temporal parameter yang mempengaruhi kejadian upwelling pada WPP 716 adalah suhu permukaan laut, sehingga massa air bergerak dari arah barat menuju timur, dan meningkatkan konsentrasi klorofil-a. Korelasi pearson menunjukkan nilai korelasi klorofil-a lebih tinggi dibandingkan parameter suhu permukaan laut dengan nilai sebesar 0,72. Hasil tangkapan ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) tampak berpengaruh positif dengan nilai korelasi sebesar 0,75.Kata kunci: upwelling, klorofil-a, suhu permukaan laut, Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares), WPP 716
Mapping of Fishing Areas and Fish Catches by Purse Sine KM. Rebert Deviana Tinambunan; Fanny Silooy; Alfret Luasunaung; Ivor Lembondorong Labaro; Mariana E Kayadoe; Effendi Pengihutan Sitanggang; arman Thamin; Heffry V Dien
Jurnal Ilmiah PLATAX Vol. 10 No. 1 (2022): ISSUE JANUARY-JUNE 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v10i1.39694

Abstract

The division of Indonesian waters into several fisheries management areas illustrates very different habitat characteristics and has a diversity of biological resources that may vary. WPPNRI 716 is a management area in Indonesian waters which includes the waters of the Sulawesi Sea and the northern part of Halmahera Island. This research was carried out by the purse seiner KM. Rebert carried out fishing operations in the waters of the Sulawesi Sea at WPPNRI 716. Data collection was carried out for 4 months, namely from October 2021 - to January 2022, with the aim of knowing the distribution area of catching and KM. Rebert catches. KM. Rebet catchment area based on the GPS point is located at WPPNRI 716, which is 81.5 miles from the fishing base (Tumumpa Beach Fishery Port). The number of catches in October (trip 1) was 6350 kg, in October (trip 2) was 4807 kg, in November (trip 3) was 10245 kg, in December (tip 4), was 4234 kg, in December (trip 5) as much as 4280 Kg, in January (trip 6) as many as 2645, and in January (trip 7) 4350 Kg. Judging from the type of catch during the research, there was 13265 kg of mackerel scad (Decapterus sp), then 12953 kg of skipjack tuna (Katsuwonus pelamis L), 4884 kg of yellowfin tuna (Thunnus albacares), and 4100 kg of mackerel tuna (Euthinnus affinis). Selar fish (Selaroides sp) as much as 904 Kg, jackfish (Caranx sp) as much as 500 Kg, rainbow runner fish (Elagatis bipinnulatus) as much as 350 Kg, and the lowest is bullet tuna (Auxis rochei) fish as much as 55 Kg.Keywords: Mapping; KM. Rebert; Purse SeinerAbstrakPembagian wilayah perairan Indonesia ke dalam beberapa kawasan pengelolaan perikanan menggambarkan karakteristik habitat yang sangat berbeda dan memiliki keanekaragaman sumberdaya hayatinya yang dapat saja berbeda. WPPNRI 716 merupakan wilayah pengelolaan di perairan Indonesia yang meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera.Penelitian ini dilaksanakan kapal pukat cincin (purse seiner) KM. Rebert yang melakukan operasi penangkapan ikan di perairan Laut Sulawesi pada WPPNRI 716.  Pengambilan data dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Oktober 2021 - Januari 2022, dengan tujuan untuk mengetahui daerah sebaran penangkapan dan hasil tangkapan KM. Rebert. Daerah penangkapan KM. Rebet berdasarkan titik GPS berada pada WPPNRI 716 yang berjarak dari fishing base (Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa) ± 81,5 mil. Jumlah hasil tangkapan pada bulan bulan Oktober (trip 1) sebanyak 6350 Kg, bulan Oktober (trip 2) sebanyak 4807 Kg, bulan November (trip 3) sebanyak 10245 Kg, bulan Desember (tip 4), sebanyak 4234 Kg, bulan Desember (trip 5) sebanyak 4280 Kg, bulan Januari (trip 6) sebanyak 2645, dan bulan Januari (trip 7) 4350 Kg. Dilihat dari jenis tangkapan selama penelitan adalah ikan layang (Decapterus sp) sebanyak 13265 Kg, kemudian ikan cakalang (Katsuonus pelamis L) sebanyak 12953 Kg, ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) sebanyak 4884 Kg, ikan tongkol (Auxis rochei) sebanyak 4100 Kg ikan selar (Selaroides sp) sebanyak 904 Kg, ikan kuwe (Caranx sp) sebanyak 500 Kg, ikan sunglir (Elagatis bipinnulatus) sebanyak 350 Kg, dan yang paling rendah adalah ikan tongkol (Auxis rochei) sebanyak 55 Kg.Kata Kunci:Pemetaan; KM. Rebert; Pukat Cincin. 
Studi pengaruh perbedaan warna umpan buatan pancing gurita terhadap hasil tangkapan Kholid Kurniawan; Lefrand Manoppo; Fanny Silooy; Alfret Luasunaung; Meta Sonya Sompie
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 4 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.4.2.2019.24234

Abstract

The western part of North Minahasa waters is mainly covers by coral reef with relatively large potential of fishery resources including Octopus.  Fishermen of Budo village catches the Octopus by fishing gear known as sihoru or gara – gara boboca in local name with classified as trowling.  The goals of this study are to analyze the influence of using different colors of typical bait released to fishing catch and to identity the catches species.  Experimental method and T-Test wore using to analyze the data.  The result indicated that the color differences not influence to the number of catches, which the analysis probability of brown and black colors is 0.6041, the brown and red is 0.4762, the black and red is 0.8455 which all of these numbers or higher than α0.05 = 2.2281.  Based on this identification, Octopus cyanea is mainly catches.ABSTRAK        Perairan Minahasa Utara bagian Barat pada umumnya merupakan hamparan batu karang yang memiliki potensi sumber daya perikanan yang relatif melimpah salah satunya adalah gurita (Octopus).  Dalam memanfaatkan sumber daya ini masyarakat nelayan Desa Budo menangkap gurita menggunakan alat tangkap pancing yang disebut sihoru atau gara–gara boboca, alat tangkap ini adalah alat tangkap pancing jenis tonda. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penggunaan warna umpan terhadap jumlah hasil Tangkapan dan mengetahui spesies octopus hasil tangkapan.  Metode yang digunakan dalam penelitan adalah eksperimental dan dianalisis menggunakan metode statistik Uji T.  Dari penelitian ini diperoleh hasil  nilai analisis P coklat hitam dan sebesar 0.6041, coklat dan merah sebesar 0.4762, hitam dan merah sebesar 0.8455 yang semua nilainya berada diatas α0.05 = 2.2281 dan dapat disimpulkan bahwa perlakuan warna umpan tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan.  Berdasarkan hasil identifikasi gurita yang tertangkap adalah Octopus cyanea.
Kegiatan kesyahbandaran pangkalan pendaratan ikan di Kema Minahasa Utara Arthur Welfi edo Rante Padang; Alfret Luasunaung; Mariana E Kayadoe
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 4 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.4.2.2019.24244

Abstract

Kema is one of the districts in North Minahasa Regency, which has a Fish Landing Base and also a local fish port area supplying marine fish. Kema Fish Landing Base is very helpful for Kema people in fish marketing. Fish port authority has a duty to check the document completeness and validity, the technical and nautical requirements of the ship for safety consideration, and set the cruise line inside the port area. The importance of the authority’s role in relation with the cruise safety is provided in Indonesian Law Numbered 17, 2008, concerning sailing cruise. The purpose of this study is to find out the obstacles encountered by the sahbandar and evaluate these constraints for the smooth running of the task.  The research used descriptive method through interviews. Results showed that the port authority’s working performance in Kema was good.ABSTRAKKema adalah salah satu kecamatan di kabupaten Minahasa Utara, yang memiliki Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan juga merupakan pelabuhan perikanan lokal yang memasok ikan laut. Pangkalan Pendaratan Ikan Kema sangat membantu warga Kema untuk kelancaran proses penjualan ikan hasil tangkapan. Syahbandar perikanan memiliki tugas memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen, memeriksa persyaratan teknis dan nautis kapal dari aspek keselamatan, dan mengatur alur pelayaran di dalam area pelabuhan. Pentingnnya peran syahbandar dalam keselamatan pelayaran yang tercantum pada undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui kendala yang dihadapi syahbandar dan mengevaluasi kendala tersebut untuk kelancaran tugas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dari data hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa tugas dan kinerja syahbandar Kema dapat digolongkan baik berdasarkan jawaban responden.
Pengaruh penambahan serat sutera pada pancing dasar terhadap hasil tangkapan Christian Yosua Worang; Ivor Lembondorong Labaro; Alfret Luasunaung; Emil Reppie; Heffry Veibert Dien; Fransisco P.T. Pangalila; Mariana E. Kayadoe
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.7.2.2022.39656

Abstract

Pancing dasar merupakan alat tangkap yang umum digunakan oleh nelayan untuk ikan-ikan karang, karena konstruksinya sederhana, relatif murah dan mudah dioperasikan dengan kapal atau perahu ukuran kecil. Pancing dasar merupakan salah satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di perairan Sulawesi Utara dengan berbagai cara dan jenis umpan yang digunakan. Keberhasilan alat tangkap pancing dasar berumpan sangat ditentukan oleh aktivitas hidup ikan dalam hal mencari dan menangkap makanan.Umpan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan efektifitas penangkapan ikan demersal dengan menggunakan alat pancing pada penelitian ini dilakukan penambahan umpan buatan (serat sutera) pada mata pancing dasar, diduga dapat meningkatkan fishing power dari alat tangkap tersebut terhadap hasil tangkapan ikan demersal.Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan teknologi pemanfaatan sumberdaya ikan-ikan demersal secara efektif dan efisien; sedangkan secara khusus bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan umpan buatan pada pancing dasar terhadap hasil tangkapan ikan demersal di perairan Teluk Manado dan mengidentifikasi hasil tangkapan dan mengamati faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pengoperasian pancing dasar. Metode yang digunakan adalah eksperimental, yaitu suatu rancangan percobaan yang diujicobakan untuk memperoleh informasi tentang persoalan yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengoperasikan 6 unit pancing dasar secara bersamaan pada dua unit perahu, tipe pelang dan tipe londe, di perairan pantai Teluk Manado dengan menghanyut atau menjangkar.Dalam penelitian ini diperoleh total hasil tangkapan sebanyak 9 famili, 11 genus dan 19 spesies.  Dari pengujian uji T diperoleh hipotesis diterima H1 dan menolak H0 dimana H1 adalah perlakuan dengan menggunakan umpan buatan dengan penambahan serat sutra sedangkan H0 adalah perlakuan tanpa umpan buatan serat sutra.
Pengaruh jenis umpan dan fase bulan terhadap hasil tangkapan rawai dasar di teluk Manado Gerson Tinungki; Ivor Lembondorong Labaro; Mariana E. Kayadoe; Effendi Pengihutan Sitanggang; Alfret Luasunaung
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.7.2.2022.39799

Abstract

Rawai dasar merupakan alat penangkapan ikan yang memiliki jumlah mata pancing dalam satu satuannya dinyatakan dengan basket. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan alat tangkap ini adalah konstruksi alat, kedalaman renang dari ikan, kekuatan arus dan umpan yang berpengaruh terhadap operasi penangkapan.  Untuk itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh umpan yang paling efektif untuk meningkatkan hasil tangkapan menggunakan alat tangkap rawai dasar ini.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh beberapa jenis umpan terhadap hasil tangkapan ikan demersal dengan rawai dasar (longline) dan mengidentifikasi jenis-jenis ikan target yang tertangkap berdasarkan waktu operasi. Metode Penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis data menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung pada saat operasi penangkapan dengan menggunakan rawai dasar dan pengamatan tidak langsung adalah data sekunder yaitu wawancara dengan nelayan tentang daerah penangkapan ikan dasar, tingkah laku ikan dasar, kedalaman pengoperasian rawai dasar yang sesuai serta studi pustaka.Perbedaan penggunaan perlakuan umpan berpengaruh sangat nyata terhadap hasil tangkapan ikan dasar dengan rawai dasar. Jenis umpan ikan teri (Stolephorus sp) ikan layang (Decapterus sp). memberikan hasil tangkapan yang lebih baik dari pada umpan cumi (Loligo sp) dan umpan ikan tongkol (Euthynnus sp).
Analisis kepuasan nelayan atas pelayanan di Pangkalan Pendaratan Ikan Pelabuhan Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Sridelianti Liulondo; Ixchel F. Mandagi; Fanny Silooy; Ivor L. Labaro; Alfret Luasunaung; Kawilarang W. A Masengi
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.7.2.2022.41605

Abstract

Sebagai pengguna fasilitas Pelabuhan Pendaratan Ikan Labuan Uki, nelayan pengguna pasti sangat menginginkan pelayanan yang optimal, dimana tingkat kepuasan nelayan pengguna dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan penyediaan pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh nelayan secara tepat, cepat dan efisien. Meskipun beberapa aktivitas ekonomi dan perikanan masih terbatas, namun tetap masih mampu menunjang sektor perekonomian bagi masyarakat sekitarnya. Menariknya belum adanya informasi sampai sejauh mana tingkat kepuasan dari nelayan pengguna fasilitas pada Pelabuhan ini. Observasi dan wawancara telah dilakukan untuk mengumpulkan data tentang tingkat kepuasan nelayan pengguna dan ketersedian BBM, Air bersih, Es Balok serta logistik makanan di Pelabuhan Perikanan Labuan Uki, dengan menggunakan pendekatan Skala Likert terhadap 16 orang responden nelayan pengguna. Analisis data menggunakan uji skoring untuk memperoleh seberapa besar persentasi respon dari nelayan pengguna dan untuk visualisasi menggunakan diagram pie. Hasil analisa dalam bentuk diagram pie menunjukkan bahwa tingkat kepuasan nelayan pengguna Pelabuhan Perikanan Labuan Uki secara menyeluruh berdasarkan respon dari 16 responden nelayan pengguna hasilnya memuaskan, dimana Pelayanan dari petugas (SP 37%; P 63%), fasilitas ruangan (SP 6%; P 88% dan  CP 6%); ketepatan waktu petugas pelayanan (SP 31%; P 69%), Sikap dan perilaku petugas (SP 50%; P 44%; CP 6%), Kenyamanan kapal yang bersandar saat berlabuh (SP 13%; P 81% dan CP 6%), Kecukupan dermaga untuk kapal yang berlaku saat bongkar muat BBM ( SP 25%; P 62%; CP 13%), Waktu layanan bongkar muat BBM ( SP 6%; P 94%), Pelayanan Petugas pada saat bongkar muat (SP 31%; P 69%), Perilaku pelayanan petugas pelelangan ikan (SP 38%; P 56% dan CP 6%). Sementara, hasil skoring ketersediaan Fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) menunjukkan (P 62% dan CP 38%), hal ini disebabkan karena tidak adanya fasilitas TPI di Pelabuhan Labuan Uki. Disisi lain ketersediaan BBM, Air Bersih dan Es Balok menunjukkan tingkat kepuasan memuaskan sementara hasil analisa tingkat ketersediaan logistik makanan cukup memuaskan. 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa, Manado Sulawesi Utara Asrul Libuon; Lefrand Manoppo; Revols D. Ch. Pamikiran; Franky E. Kaparang; Vivanda O. J. Modaso; Alfret Luasunaung
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 7 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.7.2.2022.41683

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Pelabuhan perikanan adalah sebagai sarana pokok untuk kegiatan usaha penangkapan ikan dan mempunyai peranan yang sangat strategis penting di dalam pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap. Penelitian ini bersifat deskriptif yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi terkait aspek keselamatan kerja di pelabuhan perikanan pantai tumumpa.Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan keselamatan dan kesehatan kerja di pelabuhan perikanan pantai tumumpa; sedangkan secara khusus bertujuan untuk mengetahui ketersedian fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja di pelabuhan perikanan pantai tumumpa dan mengetahui prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di pelabuhan perikanan pantai tumumpa. Analisis data yang digunakan dari hasil wawancara dirubah secara numerik, cara melakukan perhitungan terhadap data yang diperoleh. Data yang diperoleh dibagi dalam beberapa kriteria dan diberi skor yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabulasi kemudian diinterpretasikan sesuai dengan tujuan.Secara umum dapat dikategorikan pemenuhan fasilitas keselamatan kerja pelabuhan perikanan pantai tumumpa sebagian besar sudah tersdia, tetapi beberapa fasilitas kurang terawat atau tidak tersedia seperti contoh ruangan pertolongan pertama pada kecelakaan. Dalam penelitian diperoleh hasil dari responden syabandar 76% baik, 18% cukup baik, 6% menyatakan kurang sedangkan pada Kapten kapal memiliki hasil respoden 35% dikategorikan baik, 47% cukup baik dan 18% menyatakan kurang, untuk anak buah kapal (ABK) memiliki hasil  9% dikatakan baik, 51% cukup baik dan 40% kurang.