Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STUDI NUMERIK PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALIRAN BACKWARD FACING STEP DENGAN BODI PENGGANGGU (BUMP) TIPE RECTANGULAR DENGAN BILANGAN REYNOLDS TINGGI Bayu Dwi Cahyo
Jurnal Penelitian 58-66
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.523 KB) | DOI: 10.46491/jp.v4i3.398

Abstract

This research uses a backward facing step geometry with additional rectangular bump on the inlet. The rectangular bump with variation mixed length (l) model developed in this study is very important for predicting fluid flow among boundary layer especially in reattachment length, the prediction obtained by applying standard wall function and non-equilibrium wall function with turbulence model RKE Realizable. Furthermore, the results are compared with previous experimental research data Kim dkk. 2005. This research is investigated using 2D simulation Computational Fluid Dynamics (CFD) with Parameter to be used are: step height (h): 1 cm; variation of mixing length (l): 5; 4; 3; and 2 cm; rectangular side (d): 0.5 cm. All investigations are running with Reynolds Number 38,000, based on the step height and the mean stream. From this study we will obtain the best combination of turbulent models and the near-wall treatment method. It also give prediction show the best reattachment length prediction in position l/h 5 from the comparison of the results of the distance variation of the body model.
PENGARUH SUDUT TEKUK WINGLET TERHADAP KOEFISIEN LIFT PADA NACA 1410 Bayu Dwi Cahyo; Bambang Junipitoyo; Zulfikar Ilham Febrianto
Jurnal Penelitian 256-269
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v6i4.812

Abstract

Pada kelas Airframe, Piston Engine, Gas Turbine Engine. Pada materi pembelajaran ditemukan beberapa permasalahan dalam pemahaman materi tentang performa aerodinamika penerbangan, yaitu Koefisien Lift dan Koefisien Drag pada sayap menggunakan winglet. Winglet dapat memberikan peningkatan performa dengan moderate cost tanpa violating discated spam limit dengan pengembangan metode untuk desain dan analisi winglet telah menjadi focus dari upaya penelitian yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir. Mengenai metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode simulasi cofisien lift dan coefisien drag dengan software ANSYS FLUENT. Winglet meningkatkan efisiensi bahan bakar dan meningkatkan koefisien lift dan mengurangi koefisien drag dengan menganalisa pengaruh adanya winglet dan non winglet pada pesawat. Benda uji yang akan digunakan adala Airfoil NACA 1410 dan winglet yang di bending dengan (35,45,90) derajat. Rekayasa ukuran winglet diuji menggunkan aplikasi dengan menggunakan perbandingan skala dengan bentuk aslinya. Pembuatan penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui coefisien lift dan drag yang terjadi terhadap penggunaan winglet.
RANCANGAN BENTUK 3D PISTON ENGINE LYCOMING O-360 SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN Ahmad Syaikhudin; Bayu Dwi Cahyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.795 KB)

Abstract

Reciprocating engine memiliki 2 jenis yaitu 4 stroke dan 2 stroke. Gerakan tranlasi dan rotasi terjadi di dalam ruang pembakaran (cylinder) reciprocating engine digunakan untuk mengubah tekanan menjadi gerak rotasi dengan dihubungkan pada crankshaft melalui connecting rod sehingga menghasilkan putaran pada propeller. Aplikasi 3D piston engine yang digunakan pada sistem operasi android dan windows. Aplikasi ini memiliki tampilan 3D sehingga pengguna lebih mengerti nama, bentuk dan fungsi dari setiap komponen pada piston engine dan juga bermanfaat sebagai media pembelajaran serta media edukasi oleh Taruna Program Studi Teknik Pesawat Udara Politeknik Penerbangan Surabaya.
PENGARUH SELF AWARENESS TERHADAP KETEPATAN WAKTU INSPEKSI PERAWATAN PESAWAT UDARA, GUNA MENUNJANG ON TIME PERFORMANCE Ma’ruf Amin; Bayu Dwi Cahyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.974 KB)

Abstract

On Time Performance merupakan faktor penting dalam maskapai penerbangan. Data dari Kementerian Perhubungan kinerja maskapai tentang ketepatan waktu pada maskapai di Indonesia sepanjang Semester I-2018. Pada Januari-Juni 2018, total terdapat 415.961 penerbangan di rute domestik. Dari total itu, sebanyak 326.461 penerbangan atau 78,48% dinyatakan tepat waktu, dan 87.509 penerbangan atau 21,04% dikategorikan terlambat (delay). Penyebab utama terjadinya keterlambatan (delay) adalah human factor. Kasus-kasus keterlambtan yang terjadi di kelompokkan dalam The Dirty Dozen. Faktor Lack of Awareness merupakan kasus yang paling banyak terjadi di hangar PT Batam Aero Technic Divisi Base Maintenance Surabaya. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa self awareness berpengaruh terhadap ketepatan waktu inspeksi perawatan pesawat udara dengan nilai 64,5 %.
ANALISIS SKILL PADA PENGGUNAAN TOOLS TERHADAP KESELAMATAN KERJA AIRCRAFT MAINTENANCE TECHNICIAN Ishak Herwandi Cahyono; Bayu Dwi Cahyo; Meita Maharani Sukma
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.564 KB)

Abstract

Beberapa kejadian mengenai jatuhnya pesawat terbang di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini membuat kita prihatin dan bertanya-tanya tentang mengapa hal tersebut terjadi. Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai penanggung jawab atas keselamatan penerbangan sipil di Indonesia menjadi sasaran kritik bahkan cercaan dari berbagai pihak. Berbagai kalangan memberikan pendapat serta analisa mengenai penyebab terjadinya musibah beruntun tersebut. Faktor cuaca dan manusia (human factor) sering dijadikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai penyebab musibah. Disini penulis mencoba memberikan pengetahuan yang dimiliki mengenai kecelakaan atau musibah dalam dunia transportasi udara yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) dalam melaksanakan perawatan dan pengoperasian pesawat terbang. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pemecahan masalah human factor menggunakan konsep hubungan antar komponen pada Shell Model untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi akibat penggunaan tools terhadap keselamatan kerja Aircraft Maintenance Technician, khususnya dalam melaksanakan perawatan dan pengoperasian pesawat terbang. Hasil analisis dari penelitian human factors mengenai kesalahan dan kecelakaan akibat penggunaan tools terhadap keselamatan kerja Aircraft Maintenance Technician menggunakan metode Shell Model pada human factors adalah bahwa 81% kesalahan yang dilakukan oleh teknisi pesawat udara disebabkan oleh hubungan antara manusia dengan perangkat keras (Liveware dengan Hardware) yang kurang baik. 19% sisanya adalah pengaruh dari lingkungan (Environment), hubungan antar manusia (Liveware), dan hubungan manusia dengan perangkat pendukung pekerjaan (Software). Kemudian 67.6% responden menyatakan Setuju terhadap pengaruh Skill pada penggunaan tools terhadap keselamatan kerja Aircraft Maintenance Technician.
PENGEMBANGAN ALAT WINDSOCK DENGAN BERBASIS WIRELESS SEBAGAI ALAT PENUNJANG RUN UP Abdiel Farhan Diba Putra; Sujanto Sujanto; Bayu Dwi Cahyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.729 KB)

Abstract

Windsock berbasis Wireless adalah alat yang berfungsi sebagai penunjuk arah angin. Alat ini sangat berfungsi di dunia penerbangan. Setiap bandara wajib memiliki windsock sebagai penunjang penentu arah angin. Politeknik penerbangan surabaya belum memiliki windsock yang berbasis wireless, jadi untuk menentukan arah angin dilakukan dengan cara manual yang kurang efektif dan efisien. Pengembangan alat ini dilatar belakangi dikarenakan kurang efektif dan efisiennya saat penggunaan windsock yang sudah tersedia di hangar Polteknik Penerbangan Surabaya. Hasil akhir yang dicapai dari Pengembangan windsock ini adalah dengan tujuan untuk menunjang taruna dalam kegiatan run up agar tidak mencari arah angin secara manual, dengan dikembangkan nya alat ini, alat ini dapat mencari arah angin secara otomatis. Windsock ini juga dilengkapi anemometer wireless dan termometer sebagai pengukur kecepatan angin dan suhu disekitar alat tersebut.
RANCANG BANGUN ALAT BENDING PORTABLE SHEET METAL UNTUK MEMPERMUDAH KERJA PRAKTIK TARUNA TEKNIK PESAWAT UDARA POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Albert Brilian Octavia; Bayu Dwi Cahyo; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat bending atau tekuk plat merupakan sebuah alat yang digunakan untuk penekukan plat besi dan besi pejal dalam sudut tertentu dengan ditekukkan diantara tiga poros asimetri yang salah satu porosnya di naikkan sehingga dapat membuat benda kerja menjadi menekuk atau bengkok. Alat ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam praktikum taruna untuk membending sheet meta dan juga alat ini bisa diaplikasikan pada saat pratikum bending repair. Metode kuantitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan mengamati proses bending pada praktikum Taruna Teknik Pesawat Udara Poltekbang Surabaya yang kurang efektif. Dikarenkan memakan waktu yang cukup lama untuk pengoperasian dan memotong jam praktikum selanjutnya. Perancangan alat ini di desaign menggunakan bahan besi dikarenakan bahan besi sudah cukup kuat untuk menekuk sheet metal. Rancangan ini menggunakan teknik welding untuk menyatukan antar bahan, teknik grinding untuk memotong bagian besi sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, serta teknik pengecatan untuk menghindari korosi dan memperindah hasil perancangan. Hasil dari penelitian ini adalah alat Bending Portable Plat Sheet Metal sangat efisein pada saat praktikum bending, mengasilkan bend allowance 90o bend, dan menghasilkan long radius 90o
RANCANG BANGUN BASIC AIRCRAFT GYROSCOPE TRAINER MENGGUNAKAN ARDUINO DUE DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Fahri Handayuda Pratama; Bayu Dwi Cahyo; Sukahir
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Giroskop adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau mempertahankan arah dan laju sudut. Ini adalah roda pemintal atau piringan yang sumbu rotasinya (sumbu spin) bebas untuk mengambil orientasi apapun dengan sendirinya. Saat berputar, orientasi sumbu ini tidak terpengaruh oleh kemiringan atau rotasi dudukan, sesuai dengan kekekalan momentum sudut. Giroskop pesawat atau instrumen penerbangan gyroscopic digunakan pada pesawat komersial yang paling umum dan lebih tua. Dalam penelitian ini, Arduino Due digunakan sebagai pengontrol utama. Sensor ini menggunakan modul MPU6050 sebagai input untuk membaca aktivitas giroskop. Gunakan modul LCD untuk menampilkan output modul giroskop Gunakan modul TFT_HX8357 dan gunakan baterai 9V untuk sumber daya. Penggunaannya dengan menyesuaikan sensor pada bagian yang memiliki gerakan yang dapat dibaca oleh modul giroskop, nantinya alat ini digunakan untuk meneliti sinkronisasi antar komponen yang digunakan, tingkat akurasi dari sensor, dan pengembangan program Arduino yang digunakan. Perangkat ini juga portabel dan dapat digunakan sebagai Aircraft Trainer atau dipasang pada kemudi pesawat kecil untuk mengukur pergerakan dengan modul giroskop dan menampilkannya pada modul LCD-TFT_HX8357.
ANALISIS KINERJA DAN EMISI GAS BUANG PISTON ENGINE 1 CYLINDER DENGAN 4 VARIASI CAMPURAN ETANOL Mochammad Rafihan Alrasyid; Bayu Dwi Cahyo; Yuyun Suprapto; Gunawan Sakti
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasokan bahan bakar fosil di Indonesia semakin berkurang, sedangkan konsumsi bahan bakar masih terus meningkat. Selain itu, emisi gas buang (CO dan HC) yang dihasilkan oleh kendaraan masih tinggi. . Etanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan untuk tambahan bahan bakar fosil. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui dampak kinerja dan emisi gas buang dari campuran etanol dalam bahan bakar RON90. Penelitian ini menggunakan mesin piston satu silinder, menggunakan alat Dynotest untuk mengukur daya, torsi, konsumsi bahan bakar, dan alat analisa gas untuk mengukur emisi gas buang (CO dan HC) dari campuran bahan bakar RON90 dengan etanol 20%, 25%, 30% . % dan 35Pada penelitian ini diperoleh hasil akhir yang dicapai yaitu etanol 35% merupakan presentase etanol paling efisien dalam komsumsi bahan bakar dan paling ramah lingkungan dalam emisi gas buang CO dan HC. Untuk hasil Daya dan Torsi paling efektif yaitu presentase etanol 25% yang menghasilkan Daya tertinggi 7,9 HP pada 6.242 RPM dan Torsi tertinggi 27,27 NM pada 1.420 RPM. Sehingga pada penelitian ini menghasilkan campuran RON90 dan etanol dengan presentase etanol 25% yang paling efisien dan efektif untuk digunakan.
UJI TARIK DAN UJI IMPAK PADA SERAT KOMPOSIT SABUT KELAPA TANPA PENGARUH ALKALISASI DAN PERLAKUAN ALKALISASI 5% DAN 10% Krisna Pramudya; Bayu Dwi Cahyo; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul Uji Tarik dan Uji Impak pada Komposit Serat Sabut Kelapa tanpa Pengaruh Alkalisasi dan Perlakuan Alkalisasi 5% dan 10% yang bertujuan untuk menyelidiki sifat mekanis yaitu kekuatan tarik, impak dan lentur dari komposit polyester yang diperkuat dengan serat sabut kelapa. Di masa depan, komposit ini dapat digunakan sebagai asesoris kendaraan, plafon ataupun papan sebagai pengganti kayu, eternit, bambo dan gipsun yang harganya mahal dan relatif tidak tahan air. Komposit dibuat dengan memanfaatkan serat sabut kelapa dan matriks resin polyester dengan perendaman serat dalam larutan alkali NaOH 5% dan 10%. Metode produksi yang digunakan adalah press hand lay up dengan orientasi serat sebesar 30% dan untuk resinnya sendiri sejumlah 70% dengan metode hand lay-up menggunakan cetakan kaca. Pengujian tersebut dilakukan dengan metode pengujian tarik menggunakan standar pengukuran ASTM D3039 dan uji impak ASTM E23. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dalam pengujian tarik didapatkan hasil sebagai berikut, komposit dengan perlakuan alkalisasi 5% mendapatkan nilai 17,47 dengan tegangan rata-rata yang paling tinggi namun tidak pada regangan rata-rata, dimana hasil tertingginya diperoleh pada spesimen dengan perlakuan alkalisasi 10% dengan nilai 8,20. Lalu untuk pengujian impak didapatkan hasil sebagai berikut, komposit yang dibuat dengan perlakuan alkalisasi 5% mendapatkan energi impak rata-rata nilai 87,77545 dan harga impak rata-rata yang paling rendah lalu spesimen yang mendapat harga impak rata-rata dan energi impak rata-rata tertinggi adalah spesimen dengan perlakuan alkalisasi 10% dengan nilai 30,7454.