Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian

STUDI KELAYAKAN TEKNIS: ILS FLIGTH INSPECTION MENGGUNAKAN PESAWAT TANPA AWAK ade irfansyah; Achmad Setiyo Prabowo; Totok Warsito; Teguh Imam Suharto
Jurnal Penelitian 48-57
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v5i2.496

Abstract

Keselamatan penerbangan dan pengendalian pergerakan pesawat udara memerlukan pelayanan fasilitas navigasi penerbangan yang akurat, handal dan dapat dipercaya. Untuk mencapai tingkat keselamatan yang diinginkan, maka dibuatlah suatu prosedur pemeliharaan terhadap standar fasilitas navigasi penerbangan. Fasilitas navigasi penerbangan senantiasa memberikan pelayanan yang maksimum kepada para pemakai, dengan memberikan informasi yang seragam sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pemeriksaan fisik pola pancaran elektromagnetik di ruang udara dan fasilitas navigasi penerbangan harus dilakukan untuk menentukan kualitas derajat akurasi dan informasi yang diberikan dan untuk meyakinkan keakuratan fasilitas tersebut. Pada partikel ini akan menjelaskan beberapa faktor kelayakan terutama dari sisi teknis pada proses flight inspection Instrumen Landing System (ILS) menggunakan wahana pesawat tanpa awak. Menguji kelayaan teknis menggunakan metode TELOS yaitu melihat beberapa faktor yang akan menetukan suatu desain dinyatakan layak. Faktor-faktor tersebut adalah Teknis, Ekonomi, Legal/ hukum, operasional dan Sechedul/ jadwal. Faktor kelayakan teknis melihat teknologi yang digunakan pada penelitian ini, jika sudah tersedia dan personel juga menguasai maka nilainya 9.5 s.d 10 Teknologi yang diginakan pada penelitian ini adalah teknologi yang sudah lama di aplikasikan seperti: teknologi Portable ILS Receiver sebagai peralatan gorund check, Acces Point Wi-Fi, Ground station yeng mengguakan PC, dan pesawat tanpa awak dengan MTOW (Maksimum Take Off Weight) sebesar 12 Kg. Dari penelusuran data dan hasil analisis, faktor kelayakan teknis mendapatkan hasil nilai rata-rata sebesar 9.5 melampaui batas kelayakan sebesar 8. Fator teknis dinyatakan layak dan selanjutkan akan dikombinasikan kembali bersama beberapa faktor lainnya untuk dibut nilai rat-rata yang baru