Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EKONOMI POLITIK MEDIA DI INDONESIA Halida Bahri; Masriadi
AT-TANZIR: JURNAL ILMIAH PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM Vol. 9, No. 1 (Juni 2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.311 KB)

Abstract

Media company becomes a unique company in the industrial sector of Indonesia. On the one hand, media has to keep its independence in running the activities. On another hand, media is an industry, thus it certainly runs for profits. Keeping the independence in a media industry requires a skillful management. In this context, studying the politic economy of the media becomes necessary. The business of the media starts from selling the prints, advertisements, and is getting more developed these days. This paper studies the transformation of mass media in Indonesia from the perspective of politic economy.
REPRESENTASI BUDAYA DALAM FILM SALAWAKU Cindenia Puspasari; Masriadi Masriadi; Rahmah Yani
Jurnal Jurnalisme Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jj.v9i1.3097

Abstract

Film merupakan bentuk karya seni yang berisi informasi, dan hiburan, serta mengandung representasi atau pemaknaan terhadap sesuatu yang ditampilkan. Skripsi ini bertujuan untuk mengrepresentasi atau memaknai budaya lokal Maluku dalam Film Salawaku, yang merepresentasikan mengenai budaya pariwisata Provinsi Maluku dengan subjek penelitian yang meliputi adegan dan teks dialog dalam film Salawaku. Jenis pendekatan penelitian dalam skripsi ini menggunakan kualitatif dengan teknik analisis kandungan berdasarkan model budaya menurut Edgar H. Schein, yang mengkategorikan model budaya menjadi dua yaitu budaya benda dan budaya bukan benda. Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa dalam Film Salawaku ditemukan representasi dua tanda kebudayaan antara lain budaya benda yang terdiri dari : (a) Seni Budaya (b) Bahasa (c) Produk Makanan dan Minuman Lokal(Pappeda dan Sopi) dan budaya bukan benda, yaitu : (a) Kepercayaan/Upacara Adat (b) Hubungan Personal
KOMUNIKASI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL (PEKAN) DI KEUDE BULOH BLANG ARA KECAMATAN KUTA MAKMUR M Taufiq; Masriadi Masriadi; Muhammad Ali
Jurnal Jurnalisme Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jj.v10i1.4883

Abstract

Penelitian ini dengan judul komunikasi pedagang pasar tradisional (pekan) Di keude buloh blang ara Kecamatan. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini sebanyak 10 (sepuluh) orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Integrated marketing communication (IMC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran pedagang pasar pekan tradisional di Keude Buloh Blang Ara Kecamatan Kuta Makmur yaitu penjualan langsung melalui tatap muka dengan pelanggan maupun menggunakan aplikasi watshaap terutama untuk promosi penjualan, mengikat hubungan dengan pelanggan terutama pelanggan-pelanggan baru. Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. Komunikasi yang terjadi antara pedagang dengan pembeli, adalah dengan konsep tatap muka, dimulai oleh pedagang dengan menawarkan jualan secara langsung kepada pembeli.
STRATEGI PONDOK PESANTREN MISBAHUL ULUM LHOKSEUMAWE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING SANTRI Anismar Anismar; Masriadi Masriadi; Husnul Barri
Jurnal Jurnalisme Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jj.v10i1.4877

Abstract

kajian ini berjudul Strategi ustaz dan ustazah dalam meningkatkan seni berbicara dan mental santri Pesantren Modern Misbahul Ulum kota Lhokseumawe, ustaz dan ustazah telah melakukan berbagai strategi demi bertujuan untuk menghasilkan santri yang berjiwa dalam seni berbicara dan mental di berbagai bidang secara islami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi ustaz dan ustazah dalam meningkatkan seni berbicara dan mental santri Pesantren Modern Misbahul Ulum kota Lhokseumawe dan untuk mengetahui kendala-kendala ustaz dan ustazah dalam membina retorika dikalangan santri Pesantren Modern Misbahul Ulum kota Lhokseumawe. Adapun hasil dalam penelitian ini adalah strategi ustaz dan ustazah dalam beretorika telah dijalankan dengan baik, diterapkan melalui bidang Muhadharah, Muhadatsah, Darsul Izhaf, Khutbah Jum’at dan ‘Amaliah Tadris. Faktor yang menghambat strategi ustaz dan ustazah dalam membina seni berbicara dan mental santri Pesantren Modern Misbahul Ulum ialah masi ada ustaz yang memiliki kegugupan dalam membina, kurangnya percaya diri dan masi terdapat noise (gangguan) dari pihak santri Pesantren Modern Misbahul Ulum tersendiri. Diharapkan agar ustaz dan ustazah tidak pernah letih dalam membina santri dan selalu tekun, yakin dan berusaha untuk kemajuan peningkatan seni berbicara dan mental santri Pesantren Modern Misbahul Ulum kota Lhokseumawe. 
STRATEGI MEDIA RELATIONS DINAS PARIWISATA KABUPATEN ACEH TENGAH UNTUK MEMPROMOSIKAN DESTINASI WISATA Masriadi; Kamaruddin Hasan; Cut Adyna Cut Adyna; Halida Bahri
AT-TANZIR: JURNAL ILMIAH PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM Vol. 13, No. 2 (Desember 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/tanzir.v13i2.1236

Abstract

Media relations in Central Aceh between the Tourism Office and journalists are a central point for increasing the promotion of tourism destinations in 2022 in Central Aceh Aceh Province. The method used in this research is descriptive qualitative. As a tourist area, information is important, one of which is delivered through social media in the form of online, audio/video, and printed information. Therefore, a strategy is needed for approaching relations with the mass media, such as journalists, media entrepreneurs, professional associations of journalists, and associations of media entrepreneurs. In the study of media relations, at least some of the commonly used strategies are known: Press Tours, Media Gatherings, Press releases, Press conferences, Press Receptions, Press Relations, and Media Events. The last part is the evaluation of the practice of media relations strategy. Evaluations aim to analyze whether the strategy used is applicable and followed by the increase in tourist numbers. On the other hand, to reveal if tourists receive information from the mass media or social media, which has been growing rapidly recently in the country. The presence of digital technology helps facilitate official relations with media actors. The presence of various image, text, and video-sending applications makes this relationship should be easier. As a result, the target of bringing in more and more tourists was achieved. In this context, the Central Aceh Tourism Office has used a media relations strategy, but it has not been maximized due to the limited budget available in the 2022 Central Aceh Regional Budget.
VILLAGE INFORMATION SYSTEM OPERATOR JOURNALISM TRAINING IN MANAGING THE GAMPONG COT SEURANI WEBSITE Deddy Satria M; Masriadi; Riski Aulia; Muhammad Nazar
International Review of Practical Innovation, Technology and Green Energy (IRPITAGE) Vol. 2 No. 3 (2022): November 2022
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/irpitage.v2i3.650

Abstract

The existence of village information operators is an integral part of village development and development of rural areas, therefore village information systems are specifically regulated in Law Number 16 of 2004 concerning Villages through Article 86. Management of village information in Gampong Cot Seurani is still limited so that maximum results have not been seen. Aside from being a database, the village information system, in this case the role of the village information operator, can also be developed into a community mass media that is managed online between villagers or between other village stakeholders. It is therefore very important to provide basic journalistic training, especially reporting techniques and news writing, to village information operators in Gampong Cot Seurani, Muara Batu District, North Aceh District.
PELATIHAN KONTEN KREATOR PADA SANTRI DAYAH COT KEUMUNENG, KECAMATAN SAWANG ACEH UTARA Dwi Fitri; Masriadi Masriadi; Murniati Murniati
Jurnal Vokasi Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Vokasi (Maret)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v7i1.3398

Abstract

Dayah Batee Timoh Cot Keumuneng Kecamatan Muara Satu, Aceh Utara terletak   3 kilometer dari kampus utama Universitas Malikussaleh dimana dayah ini merupakan pesantren tradisional yang masih belum banyak tersentuh oleh nilai-nilai modernisitas serta  merupakan dayah tradisional yang masih memberlakukan  sistem  pembelajaran  konvensional.  Desa  Cot  Keumuneng  merupakan  daerah sedikit terpecil dari peradaban saat ini, hal ini terlihat dari fasilitas publik yang tersedia di kampung ini.  Tidak  adanya  pelajaran  ekstrakurikuler  terkait  teknologi  menjadi sebuah permasalahan bagi mitra. Sehingga syiar Islam terhadap ilmu yang didapat dari dayah tidak bisa tersampaikan kepada masyarakat umum dengan maksimal. Pelatihan peningkatan kemampuan literasi digital konten kreator dipilih agar dengan adanya pembuatan konten digital ini berisi trend-trend terkini yang sedang diminati oleh masyarakat, maka sekumpulan informasi  terutama informasi yang memuat syiar islam yang dipelajari oleh para santri dapat semakin up-to-date  dan dapat didistribusikan      melalui      fasilitas    teknologi internet yang memadai melalui ide kreatif dan berkarakter.  Selama pelaksanaan kegiatan ini, ada tiga bentuk kegiatan utama yang akan dilakukan dalam kegiatan ini, yaitu: (1) penyuluhan tentang pentingnya memahami syiar islam yang disebarkan dengan teknologi modern, dan (2) demontrasi dan pelatihan praktik  singkat melalui beberapa aplikasi editor, serta (3) Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan. Hasil pengabdian menunjukan para santri mampu  mendukung pembanguan Aceh Utara dengan peran aktif memproduksi konten media dengan kualitas yang memadai serta mampu mengikuti trend syiar Islam pasar sehingga menarik untuk ditonton dan memiliki nilai jual lebih baik
Makna Simbolik pada Budaya Gegunungan dalam Tradisi Pesta Masyarakat Singkil Ramiah Ramin; Anismar Anismar; Harinawati Harinawati; Masriadi Masriadi
Aceh Anthropological Journal Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v7i1.10965

Abstract

This article aims to describe the symbolic meaning of the mountain culture at the Singkil Tribe traditional party. The theory used is the theory of symbolic interaction. This type of research uses descriptive qualitative research methods. Data collection techniques using observation, interviews and document studies. The results of the study show that the whole mountain is a symbol in the Singkil Tribe's traditional feast. Gegunungan is the vehicle of the kings in ancient times, people who use the mountain at a traditional party means glorifying guests. Based on the theory of symbolic interaction, gegunungan culture is run by people who come from certain individuals, namely people who are able to slaughter buffalo or oxen at their traditional parties, interactions are carried out using symbols, namely on the way to the bride's house from the mountains music is played which means that the child has the party already married or circumcised, rifles are fired and fire is spit out through the mouth which means that the groom's entourage has almost arrived at the bride's house, and the confusion surrounds the mountains which means that the bride's entourage determines whether what is coming is indeed the person expected or not. In addition, there is also a meaning that lies in the colorful decoration, and so on which can then be interpreted by the community.Abstrak: Artikel ini bertujuan mendeskripsikan makna simbolik budaya gegunungan pada pesta adat Suku Singkil. Teori yang digunakan adalah teori interaksi simbolik. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil kajian ini  menunjukkan bahwa keseluruhan gegunungan merupakan simbol dalam pesta adat Suku Singkil. Gegunungan merupakan kendaraan raja-raja pada zaman dahulu, masyarakat yang menggunakan gegunungan pada pesta adat berarti memuliakan tamu. Berdasarkan teori interaksi simbolik, budaya gegunungan dijalankan oleh masyarakat yang berasal dari individu tertentu yakni orang yang mampu memotong kerbau atau lembu pada pesta adatnya, interaksi yang dilakukan menggunakan simbol yaitu dalam perjalanan ke rumah mempelai wanita dari gegunungan musik dimainkan yang bermakna bahwa anak yang punya pesta sudah dinikahkan atau dikhitan, bedil dibunyikan dan api disemburkan lewat mulut yang bermakna bahwa rombongan mempelai pria sudah hampir tiba ke rumah mempelai wanita, dan kekajangan mengelilingi gegunungan yang bermakna bahwa rombongan mempelai wanita memastikan apakah yang datang memang orang yang dinanti atau bukan. Selain itu, ada juga makna yang terletak pada hiasan warna-warninya, dan lain sebagainya yang kemudian dapat diinterpretasikan oleh masyarakat. 
Strategi Komunikasi Satgas Covid-19 Dalam Penerapan Protokol Kesehatan di Warung Kopi Kota Lhokseumawe Khairunnisa; Muhammad Fazil; Cut Andyna; Masriadi; Halida Bahri
Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.866 KB)

Abstract

Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 Lhokseumawe dalam penerapan protokol warung kopi ada dua yaitu strategi komunikasi langsung berupa sosialisasi dan strategi komunikasi bermedia dengan cara membagikan surat edaran walikota, poster, dan spanduk di setiap warung kopi serta juga membuat situs web Covid-19 Lhokseumawe agar memudahkan masyarakat dalam mencari informasi seputar Covid-19. Selain itu, protokol kesehatan yang diterapkan di warung kopi tersebut adalah menyediakan tempat cuci tangan, menyediakan poster atau spanduk mengenai imbauan memakai masker, menjaga jarak aman antarmeja agar tidak saling berdekatan, dan tidak mengadakan acara yang bisa menimbulkan kerumunan, serta jumlah konsumen yang berkurang akibat aturan mengurangi mobilitas. Hambatan yang sering ditemukan oleh Satgas Covid-19 Lhokseumawe dalam penerapan protokol kesehatan di warung kopi adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menaati protokol kesehatan.
The Role of Communication in Health Services in Indonesia Cut Khairunnisa; masriadi masriadi; Mohd Zamre Mohd Zahir; Muhammad Hatta; Nurarafah
Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2023): Cendekia : Jurnal Hukum, Sosial dan Humaniora
Publisher : Lembaga Pusat Studi Sosial dan Humaniora [LPS2H]

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8115983

Abstract

In the principle of informed consent, doctors were obliged to establish communication with patients before carrying out medical treatments. Information from the doctor became a guideline or consideration for patients in making a choice (freedom to choose) and gave approval to the doctor to carry out medical action to them. The obligation of doctors to effectively communicate has been regulated in Article 35 and Article 45 of Law No. 29 of 2004 concerning Medical Practice and further strengthened by Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 290/ Menkes/ Per/ III/ 2008 concerning Approval of Medical Measures. The effectiveness of communication in health services was an act of caution in medical treatments. Before the medical treatment was carried out, the patient should already knew about the disease, the chances of healing, the risk of medical treatment and the patients were also given alternative methods of other treatments so that the patients has information about the illness and therapy that doctors would do. If communication between patients and doctors is effective, it could prevent medical malpractice.