Ikin Asikin
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Bandung

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Mengatasi Problema Keluarga Menuju Keluarga Sakinah Ikin Asikin
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 1, No 2 (2001): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v1i2.2046

Abstract

Mengatasi Problema Keluarga Menuju Keluarga Sakinah
Pengembangan Model Pendidikan Karakter Di Lingkungan Keluarga Ikin Asikin
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 7, No 1 (2018): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v7i1.3533

Abstract

AbstractEducation in the family is the foundation of the first and foremost. Parents as first and foremost educators should provide teaching, habituation, modeling, motivation and good enforcement of rules for their children because by providing a process of character education that is good for their children will give effect to the development of the child's character. Meanwhile, by inculcating and internalizing the moral values of Khaliq and makhluq to the children through the process of character education in the form of teaching, habituation, modeling, motivation, and enforcement of the rules in daily life carried out continuously at home, school and community, it will form a child with character noble. So that, in the end, can realize the purpose of human life according to Islam is as Abdullah and Khalifatullah (have a personality all aspects of it realize or reflect the teachings of Islam). Keywords: Model, Character Education, and Family Environment. AbstrakPendidikan dalam keluarga merupakan pondasi yang paling pertama dan utama. Orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama hendaklah memberikan pengajaran, pembiasaan, peneladanan, pemotivasian dan penegakkan aturan yang baik bagi anak-anaknya, karena dengan memberikan proses pendidikan karakter yang baik bagi anak-anaknya akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Sementara itu dengan menanamkan dan menginternalisasikan nilai-nilai akhlak terhadap khaliq dan makhluq kepada anak melalui proses pendidikan karakter dalam bentuk pengajaran, pembiasaan, peneladanan, pemotivasian dan penegakkan aturan dalam kesehariannya dilakukan terus menerus di rumah, sekolah dan masyarakat, maka akan membentuk anak yang berkarakter mulia. Sehingga pada akhirnya dapat mewujudkan tujuan hidup manusia menurut Islam yaitu selaku abdullah dan khalifatullah (mempunyai kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran Islam). Kata Kunci: Model, Pendidikan Karakter, dan Lingkungan Keluarga. 
Pendidikan Anak Balita Ikin Asikin
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 1, No 1 (2001): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v1i1.2039

Abstract

Pendidikan Anak Balita
Penanganan Gangguan Konsentrasi pada Anak dengan GPPH di PAUD Inklusi Eka Aviandini Nurhidayah; Ikin Asikin; Helmi Aziz
Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2021): Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ga:jpaud.v5i1.8167

Abstract

kindergarten. At-Taqwa Kindergarten is one of the inclusive schools for early childhood appointed by the Bandung City Education Office. Currently, in At-Taqwa Kindergarten, there are two GPPH children. This research use qualitative-descriptive method. The principals and teachers of inclusive classes are subjects of this research, while the object how to handling concentration disorders in ADHD children. Collect data using interviews, observation, and documentation techniques. The research data will be analyzed using data collection, reduction, presentation, and conclusion. The results is handling concentration disorders in ADHD children in AT-Taqwa Kindergarten was by making individual learning programs, providing special assistant teachers, managing classes by the main teacher, and collaborating with school social workers. Research on learning concentration in ADHD children describe the behavior of learning concentration disorders behaviour and the treatment given to overcome them. However, this study has not examined services for children with special needs from inclusive school management policies.Keywords: Impaired Concentration; ADHD; Inclusive School. AbstrakTujuan penelitan ini adalah mengkaji penanganan gangguan konsentrasi pada anak dengan GPPH yang diberikan sekolah inklusi. TK At-Taqwa merupakan salah satu sekolah inklusi bagi anak usia dini yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. Saat ini di TK At-Taqwa terdapat dua orang anak GPPH. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Data penelitian akan dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Tahapan selanjutnya adalah analisis data melalui pengumpulan data, reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan penanganan gangguan konsentrasi pada anak dengan GPPH di TK AT-Taqwa dilakukan dengan pembuatan program pembelajaran individual, menyediakan guru pendamping khusus, pengelolaan kelas oleh guru utama dan melakukan kerjasama dengan pekerja sosial sekolah. Penelitian mengenai konsentrasi belajar pada anak GPPH telah dilakukan untuk menggambarkan perilaku gangguan konsentrasi belajar yang terjadi dan perlakuan yang diberikan untuk mengatasinya. Namun penelitian tersebut belum mengkaji mengenai pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus dari sudut kebijakan pengelolaan sekolah inklusi.Kata Kunci: Gangguan Konsentrasi, GPPH, PAUD Inklusi.
Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Terkait Keutamaan Rasa Malu dalam Kitab Adab Riyadhush Shalihin Ira Solihah; Ikin Asikin
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.804 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v1i1.222

Abstract

Abstract. The purpose of this study was to determine the values ​​of moral education related to the virtue of shame in the book of adab riyadhush shalihin written by Imam An-Nawawi. This study applies a qualitative descriptive approach using the library research method. Based on the literature study, there are several sources of study, namely primary sources in the form of the book of Riyadhush Shalihin and secondary sources that support this research, information contained in the library and other information. In data analysis using content analysis, namely the method used to draw conclusions through efforts to find the content of the message which is carried out objectively and systematically so that it can be a conclusion that answers the formulation of the problem. This study tries to answer the questions: 1. The essence of education in the book of adab riyadhush shalihin related to the virtue of shame; 2. The concept of strengthening shame character education according to experts; 3. The educational values ​​contained in the book of adab riyadhush shalihin are related to the virtue of shame towards strengthening the character of shame in the personal, community and state spheres. Through content analysis, several points are made. First, the essence of education from the book of adab riyadush shalihin is to cultivate a sense of faith in oneself, that faith will bring forth shame by itself, and shame brings nothing but goodness. Second, the concept of strengthening shame character education is a process in the formation and development of the potential that exists within the individual with the aim of protecting him from disgraceful acts. Third, there are 3 parts of the value of education in the book of adab riyadhush shalihin related to the virtue of shame on character strengthening, namely for oneself, the scope of society and the life of the nation and state. Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak terkait keutamaan rasa malu dalam kitab adab riyadhush shalihin yang ditulis oleh Imam An-Nawawi. Penelitian ini menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode library research atau penulisan berdasarkan literatur. Berdasarkan studi kepustakaan terdapat beberapa sumber kajian yaitu sumber primer berupa kitab riyadhush shalihin dan sumber sekunder yang menjadi pendukung dalam penelitian ini, informasi yang terdapat di perpustakaan dan informasi lainnya. Dalam analisis data menggunakan analisis isi (content analysis) yang mana merupakan cara yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan kandungan isi pesan yang dilakukan dengan objektif dan sistematis sehingga dapat menjadi kesimpulan yang menjawab rumusan masalah. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan : 1. Esensi kependidikan dalam kitab adab riyadhush shalihin terkait keutamaan rasa malu; 2. Konsep penguatan pendidikan rasa malu menurut para ahli; 3. Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam kitab adab riyadhush shalihin terkait keutamaan rasa malu terhadap penguatan rasa malu dalam ruang lingkup pribadi, masyarakat dan negara. Melalui analisis isi dihasilkan beberapa poin. Pertama, esensi kependidikan dari kitab adab riyadush shalihin adalah dengan menumbuhkan rasa iman dalam diri, iman tersebut akan memunculkan rasa malu dengan sendirinya, dan rasa malu tidak membawa apapun selain kebaikan. Kedua, konsep penguatan pendidikan rasa malu adalah sebuah proses dalam pembentukan serta pengembangan potensi yang ada dalam diri individu dengan tujuan melindungi mereka dari melakukan suatu hal yang tercela. Ketiga, terdapat 3 bagian nilai pendidikan dalam kitab adab riyadhush shalihin terkait keutamaan rasa malu terhadap penguatan karakter yakni untuk dirinya sendiri, ruang lingkup masyarakat serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai-Nilai Pendidikan dalam Hadits Riwayat Imam Ahmad No 11472 tentang Etika Menjaga Lisan Alfiyyah Nur Hasanah; Ikin Asikin
Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam Volume 2, No.1, Juli 2022, Jurnal Riset Pendidikan Agama Islam (JRPAI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.572 KB) | DOI: 10.29313/jrpai.v2i1.981

Abstract

Abstract. Humans have two kinds of behavior, there are commendable behavior and despicable behavior. In this day and age, there is no excessive commentary on all conversations in general and children are capable of protracted conflict resulting from poor communication in maintaining it. Islam is a true religious teaching to improve humans in their noble behavior both in this world and in the hereafter.The method used in this research is the method of tautsiq, takhrij, tashhih, tahlil, takwil, and tathbiq, while the technique used is library research.The results of this study is: (a) The ethical form of oral care is to first straighten good intentions in the morning to be able to maintain good oral hygiene. (b) The essence of oral care, namely the need for educational efforts to instill an understanding of the importance of maintaining oral communication so that human life becomes better and more focused because there are those who regulate what is good and what is bad. (c) According to education experts (ulama), namely: by knowing about all oral dangers, one can refrain from things that can plunge a person into hell just because of an unguarded lisa. (d) The educational values of the hadith narrated by Ahmad, namely: a person should be careful in using his mouth by saying good things, being responsible for his speech, and always using his mouth to dhikr to Allah SWT. Abstrak.Manusia mempunyai dua macam perilaku, ada perilaku terpuji dan perilaku tercela. Pada zaman sekarang memperlihatkan betapa lisan semua lingkup manusia umumnya dan khususnya anak-anak mampu menimbulkan konflik yang berkepanjangan akibat dalam berkomunikasi tidak baik dalam menjaga lisannya. Islam merupakan ajaran agama yang benar untuk memperbaiki manusia dalam membentuk perilakunya yang mulia baik di dunia maupun di akhirat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tautsiq, takhrij, tashhih, tahlil, takwil, dan tathbiq, sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik analisis hadits. Hasil penelitian ini yaitu: (a) Bentuk etika menjaga lisan adalah pertama meluruskan niat yang baik pada pagi hari untuk mampu menjaga lisannya dengan baik. (b) Esensi dari menjaga lisan yaitu perlu adanya upaya pendidikan untuk menanamkan pemahaman tentang pentingnya menjaga lisan dalam berkomunikasi agar kehidupan manusia menjadi lebih baik dan terarah karena ada yang mengatur mana yang baik mana yang buruk. (c) Menurut para pakar Pendidikan (ulama) yaitu: dengan mengetahui terhadap akan semua bahaya lisan, maka seseorang dapat menahan diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam neraka hanya karena lisan yang tak terjaga. (d) Nilai-Nilai pendidikan hadits riwayat Ahmad yaitu: seseorang hendaknya berhati-hati dalam menggunakan lisannya dengan berkata yang baik, bertanggung jawab atas lisannya, dan selalu menggunakan lisannya untuk berdzikir kepada Allah Swt.
Pola Asuh Orang Tua dalam Ibadah Sholat Lima Waktu Anak Usia 7-10 Tahun Tanti Sulastri; Sobar Al Ghazal; Ikin Asikin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.744 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.2930

Abstract

Abstract. A distinct Islamic Educationcan make someone's character to be a better one , thus will influence them to have a clear doctrine/lesson that can be implemented in their daily lives. As parents , it is a must to provide the best guidance in everything connected to religion. As parents should provide the best guidance or nurture in religious. In daily, many parents did not know how their children are doing worship, they ignore how important it is. Based on the case, the researcher interests to research about "Parenting in Five times worship for children age 7-10 years old" that on case Rt 02/06 Panyandaan Desa Mandalamekar. The purpose of this research is to find out the parenting style, the way and the factors that influence parents implemented five times worships in rt 02/06 Panyandaan Desa Mandalamekar. The methodology in this research is descriptive analysis and the type is case study. The data collection techniques are observation, interview, documentation, and prosessed by using data analysis technique by Milles and Hubermand's model.The results of this studied indicated that parents in this environment use 3 parenting styles, namely democratic parenting, permissive parenting and authoritarian parenting. Applied in 8 parents, namely, 6 families using democratic parenting, 2 parents using authoritarian parenting and a small number of parents using permissive parenting in certain circumstances. Abstrak. Pendidikan Islam yang tegas dapat membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang lebih lurus, karena hal itu akan memberi pengaruh seseorang untuk memiliki sifat ajaran yang tegas yang demikian nantinya dapat dimanfaatkan sebagai gaya hidup atau kebiasaan. Sebagai orang tua seharusnya memberikan bimbingan atau pengasuhan yang terbaik dalam hal keagamaan. Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang tua yang belum mengetahui bagaimana anaknya dalam melaksanakan shalat, sebagian orang tua masih mengabaikan pentingnya memberikan pembinaan terhadap anaknya dalam ibadah shalat. Berdasarkan kondisi tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Pola Asuh Orang Tua dalam Ibadah Shalat Lima Waktu Anak Usia 7-10 Tahun “yang bertuju pada studi kasus di Lingkungan Rt 02/06 Panyandaan Desa Mandalamekar Kec. Cimenyan Kab. Bandung.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola asuh orang tua, cara orang tua dan faktor yang mempengaruhi orang tua dalam shalat lima waktu di Lingkungan Rt 02/06 Panyandaan Desa Mandalamekar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan diolah menggunakan teknik analisis data model Milles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua di lingkungan ini menggunakan 3 pola asuh, yaitu pola asuh demokratis, pola asuh permissif dan pola asuh otoriter. Diterapkan dalam 8 orang tua yaitu, 6 keluarga memakai pola asuh demokratis ,2 orang tua memakai pola asuh otoriter dan sebagian kecil orang tua memakai pola asuh permissif dalam keadaan tertentu.
Analisis terhadap Konsep Pendidikan Pernikahan dalam Kitab ‘Uqudullujain Karya Syekh Nawawi Wahiddahtun Nisa Haqe; Sobar Al Ghazal; Ikin Asikin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.798 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3262

Abstract

Abstract. Marriage is a sacred, strong and firm covenant to live together legally between a man and a woman to form an eternal, loving, safe and happy family. However, the purpose of the household that is expected to be together between husband and wife is in fact sometimes not in line with expectations. In the household, not a few disputes occur and are even difficult to resolve until the divorce results in the breakup of the marriage. This study aims to uncover the concept of marriage education in order to add scientific insight in order to prepare individuals to have a foundation to live a domestic life. This research uses a type of library research with data collection techniques in the form of literature studies. Research activities are carried out by studying in depth the book of 'Uqudullujain and other literature related to the subject matter of the research. From this study, several conclusions were obtained, namely: Analysis of marriage education on the book of 'Uqudullujain by Sheikh Nawawi: (1) choosing a partner, both for the future wife and the future husband. (2) the common rights between husband and wife to strengthen the foundation in building a household. (3) The bridal night adab as a guide in dealing with jima' (4) educating children, according to the purpose of marriage, one of which is the preservation of offspring. Abstrak. Pernikahan merupakan suatu perjanjian yang suci, kuat dan kokoh untuk hidup bersama secara sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk membentuk keluarga yang kekal, santun menyantuni, kasih mengasihi, aman tentram dan bahagia. Meskipun demikian, tujuan rumah tangga yang diharapkan bersama antara suami dan istripun nyatanya terkadang tidak sesuai dengan harapan. Dalam rumah tangga tidak sedikit percecokan terjadi bahkan sulit untuk diselesaikan hingga sampai kepada perceraian yang mengakibatkan putusnya pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep pendidikan pernikahan guna menambah wawasan keilmuan dalam rangka menyiapkan individu-individu supaya mempunyai landasan untuk menjalani kehidupan berumah tangga. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Kegiatan penelitian dilakukan dengan mengkaji secara mendalam kitab ‘Uqudullujain serta literatur-literatur lain yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Dari penelitian ini, diperoleh beberapa simpulan yaitu: Analisis pendidikan pernikahan terhadap kitab ‘Uqudullujain karya Syekh Nawawi: (1) memilih pasangan, baik bagi calon istri maupun calon suami. (2) hak-hak bersama antara suami dan istri untuk memperkuat pondasi dalam membangun rumah tangga. (3) Adab malam pengantin sebagai panduan dalam berhubungan jima’ (4) mendidik anak, sesuai tujuan pernikahan yang salah satunya adalah pelestarian keturunan.
Penerapan Model Pembelajaran Multiple Intelligences pada Pembelajaran Tahsin di SMAIT Miftahul Khoir Kota Bandung Nur Amalia Aini Sidik; Helmi Aziz; Ikin Asikin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.264 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3780

Abstract

Abstract. In this increasingly modern era, many think that just reading the Qur'an is enough. So that many people can read the Qur'an, but there are still many mistakes from reading it if you look at it from the side of recitation. This causes several problems regarding the lack of ability to read the Qur'an of students properly and in accordance with the rules of tajwid and also the makharijul letters. The Tahsin learning program using the multiple intelligences application model carried out by SMA-IT Miftahul Khoir Bandung City is an effort made by teachers to improve the ability to read the Qur'an by placing students according to their abilities. This study aims to determine the planning, implementation, evaluation, advantages and limitations of the Tahsin program with the application of the multiple intelligences learning model in Tahsin learning at SMA-IT Miftahul Khoir Bandung City. The method used in this study is a descriptive qualitative method. The type of data used is qualitative data. In terms of collecting data, the researcher used observation, interview, and documentation studies. While the data analysis techniques used are through, reduction, data presentation, triangulation and drawing conclusions (verification). The results of this study generally indicate that the Tahsin program with the application of the multiple intelligences learning model in Tahsin learning at SMA-IT Miftahul Khoir Bandung City, which is carried out regularly, has brought significant results to students. These changes can be seen from the number of students who have good progress in terms of reading the Koran, it's just that there are still some students who have difficulty due to their own laziness. Abstrak. Di era yang semakin modern ini, banyak yang beranggapan bahwa membaca Al-Qur'an saja sudah cukup. Agar banyak orang yang bisa membaca Al-Qur'an, namun masih banyak kesalahan dari membacanya jika dilihat dari sisi bacaannya. Hal ini menyebabkan beberapa permasalahan mengenai kurangnya kemampuan membaca Al-Qur'an siswa dengan baik dan sesuai dengan kaidah tajwid dan juga huruf makharijul. Program pembelajaran Tahsin dengan menggunakan model aplikasi multiple intelligences yang dilakukan oleh SMA-IT Miftahul Khoir Kota Bandung merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan menempatkan siswa sesuai dengan kemampuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, kelebihan dan keterbatasan program Tahsin dengan penerapan model pembelajaran multiple intelligences dalam pembelajaran Tahsin di SMA-IT Miftahul Khoir Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah melalui, reduksi, penyajian data, triangulasi dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa program Tahsin dengan penerapan model pembelajaran multiple intelligences dalam pembelajaran Tahsin di SMA-IT Miftahul Khoir Kota Bandung yang dilaksanakan secara rutin telah membawa hasil yang signifikan bagi siswa. Perubahan tersebut terlihat dari banyaknya siswa yang memiliki kemajuan yang baik dalam hal membaca Alquran, hanya saja masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan karena kemalasannya sendiri.
Hubungan antara Menyimak Santri dengan Pencapaian Prestasi Belajar dalam Kegiatan Ta’lim pada Kelas Ulya di Pondok Pesantren Miftahul Khoir Dago Bandung Kusnata Wijaya; Enoh; Ikin Asikin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.359 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3854

Abstract

Abstract. Learning activities are the most basic activities in the whole teaching process in schools and other institutions. The success or failure of learning depends on the learning process, the lessons experienced by students, and how the teacher applies learning methods. Listening skills are an important factor for the success of students in learning. This study aims to determine the level of listening skills, learning achievement, and the relationship between listening skills and learning achievement of Ulya class students in ta'lim activities at Miftahul Khoir Islamic Boarding School Bandung. Listening skills according to Logan and Loban (2008: 63) are an activity which is a process consisting of listening, understanding, interpreting, evaluating, and responding. This is in line with the learning process of Bloom's revised taxonomy which consists of remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating, and creating. Listening activities include hearing, seeing and accompanied by efforts to understand what is heard and seen. How beautiful is God's commandment to us to glorify and respect one another by listening to everything that other people say especially about things that are good for us. Learning, especially the skills of students in terms of listening, is required to respect each other by listening, not being noisy when learning takes place, always paying close attention and listening carefully to things conveyed by the speaker or teacher so that we get grace and useful knowledge. The method used in this research is correlation. According to Arikunto, correlation research is research conducted to determine the level of relationship between two or more variables, without making changes or manipulations to existing data. This study uses the type of causal correlation because one variable affects the other variables. Listening skill (X) is the independent variable, while learning achievement (Y) is the dependent variable (the dependent variable). Abstrak. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling mendasar dalam keseluruhan proses pengajaran di sekolah maupun lembaga yang lainnya. Keberhasilan atau kegagalan belajar tergantung pada proses pembelajaran, pelajaran dialami oleh peserta didik, dan bagaimana guru menerapkan metode pembelajaran. Menyimak merupakan faktor penting bagi keberhasilan peserta didik dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat menyimak, prestasi belajar, dan hubungan antara menyimak dengan pencapaian prestasi belajar santri kelas Ulya pada kegiatan ta’lim di Pondok Pesantren Miftahul Khoir Bandung. Menyimak menurut Logan dan Loban (2008: 63) adalah suatu kegiatan yang merupakan proses yang terdiri dari mendengarkan, memahami, menginterpretasi, mengevaluasi, dan menanggapi. Hal tersebut selaras dengan proses pembelajaran taksonomi bloom revisi yang terdiri dari proses mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Kegiatan menyimak mencakup mendengar, melihat dan disertai usaha untuk memahami apa yang didengar dan dilihat. Begitu indahnya perintah Allah kepada kita agar memuliakan dan menghargai satu sama lain dengan menyimak segala hal yang orang lain sampaikan apalagi mengenai hal yang baik kepada kita. Pembelajaran khususnya peserta didik dalam hal menyimak dituntut untuk saling menghargai dengan cara mendengarkan, tidak berisik saat pembelajaran berlangsung, selalu memperhatikan dengan cermat dan menyimak dengan baik hal-hal yang disampaikan oleh pembicara atau guru agar kita mendapatkan rahmat dan ilmu yang bermanfaat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi. Menurut Arikunto penelitian korelasi merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan atau manipulasi terhadap data yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan jenis korelasi sebab akibat karena variabel satu berpengaruh terhadap variabel yang lain. Menyimak (X) sebagai variabel bebas, sedangan prestasi belajar (Y) sebagai variabel dependen (variabel terikat).