Pingkan A. K. Pratasis
Unknown Affiliation

Published : 36 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN FPIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI KOTA MANADO Runtuwarouw, Jufreni Gustien; Walangitan, Deane R. O.; Pratasis, Pingkan A. K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 12 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waktu dalam suatu proyek konstruksi diinformasikan oleh penjadwalan proyek itu sendiri. Penyimpangan jadwal akan akan berpengaruh terhadap kemajuan suatu proyek, akibatnya proyek akan mengalami keterlambatan. Hal-hal yang bisa mengakibatkan proyek mengalami keterlambatan adalah gangguan cuaca, keterlambatan pemasokan bahan karena lokasi yang sulit dijangkau, lokasi peralatan yan jauh dari lokasi proyek, kerusakan alat yang disebabkan karena alat yang disebabkan karena alat yang dipakai sudah tidak bisa digunakan dengan baik, serta kurang tersedianya bahan dan sumber daya manusia.Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penjadwalan waktu proyek dengan menggunakan metode jaringan kerja PDM sehingga didapatkan waktu yang optimal dalam penyelesaian suatu proyek. Teori yang digunakan sebagai sarana perencanaan dan pengendalian jadwal proyek adalah Preseden Diagram Method yang merupakan suatu jaringan kerja yang termasuk klasifikasi aktivitas berada dinode yang umumnya berbentuk segi empat sedangkan anak panahnya hanya sebagai petunjuk aktivitas. Penerapan metode ini dimulai dari proses pengumpulan data-data kemudian penyusunan aktivitas berdasarkan logika ketergantungan, menentukan durasi serta pembuatan network diagram untuk kemudian mendapatkan umur proyek. Dengan menggunakan metode PDM banyak kegiatan yang dilakukan secara tumpah tindih tanpa menunggu kegiatan sebelumnya selesai.   Kata Kunci : PDM (Preseden Diagram Method)
ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI. (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI) Pabalik, Citra Pricilia; Walangitan, Deane R. O.; Pratasis, Pingkan A. K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 11 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian waktu yang baik diharapkan dapat membantu pelaksanaan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan, salah satunya dengan menggunakan metode analisis nilai hasil. Analisis nilai hasil digunakan dengan tujuan dapat memperkirakan sejauh mana proyek yang dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan nilai hasil dalam memperkirakan waktu penyelesaian proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi untuk setiap minggunya, apakah sesuai dengan rencana awal jadwal proyek atau tidak.Studi menghasilkan, waktu penyelesaian proyek tiap minggu tidak sesuai dengan rencana awal jadwal proyek yaitu 433 hari, pada minggu 6 hingga minggu 14 proyek berjalan tepat waktu, pada minggu ke-15 sampai minggu ke-20 proyek lebih cepat dari jadwal dan pada minggu ke-21 sampai minggu ke-25 proyek terlambat dari jadwal dengan selisih 52,37 hari. Sehingga pembangunan mengalami keterlambatan jadwal. Selama pelaksanaan proyek dari minggu 6 hingga minggu 25 terjadi perbedaan antara rencana jadwal proyek dengan pelaksanaan proyek, dan pada minggu ke 21 waktu penyelesaian proyek mengalami kemunduran dari rencana awal proyek apabila kinerja proyek tidak dilakukan evaluasi. Kata kunci: pengendalian, waktu, rencana, proyek, evaluasi, jadwal
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETERLAMBATAN PADA PROYEK JALAN DI (PROVINSI SULAWESI UTARA) Palulun, Yohanes Ranjed; Pratasis, Pingkan A. K.; Mangare, Jantje B.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 7 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pekerjaan proyek jalan biasanya terjadi kendalat, baik kendala yang memang sudah diper-hitungkan maupun kendala yang diluar perhitungan perencana. Kendala tersebut menjadi faktor penyebab terlambatnya penyelesaian proyek, sehingga proyek tersebut tidak berlangsung sesuai dengan rencana yang telah dibuat, dalam hal ini pada proyek (Jalan di provinsi Sulawesi Utara) dimana sering terjadi keterlambatan baik dari segi teknis maupun non teknis. Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner kepada responden yang pernah menangani proyek tersebut. Metode Rangking digunakan untuk menentukan Rangking para responden dan memberikan prioritas terhadap variable studi. Pengolahan data kuisioner menggunakan program SPSS dengan metode analisis deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan urutan rangking-rangking tiap faktor yang menjadi penyebab keterlambatan penyelesaian proyek. Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan jalan di (Provinsi Sulawesi Utara) yaitu : Kekurangan bahan material, perolehan ijin dari pemerintah, keterlambatan pengiriman bahan, kekurangan tenaga kerja, ketersediaan keuangan selama pelaksanaan, kesalahan desain yang dibuat oleh perencana, perubahan desain oleh owner, kesalahan dalam penyelidikan tanah,dan kondisi permukaan air bawah tanah dilapangan.  Kata Kunci : Faktor – faktor keterlambatan, Kuisioner, Jalan di Provinsi Sulawesi Utara,  SPSS for windows
PENGARUH BESAR GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN GARIS PANTAI Tawas, Hansje J.; Pratasis, Pingkan A. K.
TEKNO Vol 14, No 65 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis lamai pantai terhadap laut. Kondisi gelombang normal terjadi dalam waktu yang lebih lama, dan energi gelombang dengan mudah dapat dihancurkan oleh mekanisme pertahanan alami pantai. Pada saat badai terjadi gelombang yang mempunyai energi besar. Sering pertahanan alami pantai tidak mampu menahan serangan gelombang, sehingga pantai dapat tererosi. Setelah gelombang besar reda, pantai akan kembali ke bentuk semula oleh pengaruh gelombang normal. Tetapi ada kalanya pantai yang tererosi tersebut tidak kembali ke bentuk semula karena material pembentuk pantai terbawa arus ke tempat lain dan tidak kembali ke lokasi semula. Dari bentuk permodelan perubahan garis pantai, rata-rata kemunduran garis pantai Beo berkisar antara 0,8–3,6  meter setiap tahunnya. Kata kunci : gelombang, garis pantai
Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado) Mamonto, Hamka Prasetia; Tjakra, Jermias; Pratasis, Pingkan A. K.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keuntungan finansial yang di peroleh kontraktor tergantung pada kecakapanya membuat penawaran harga dalam Rencana Anggaran Biaya . Bila  penawaran harga yang diajukan didalam proses lelang terlalu tinggi kemungkinan besar kontraktor akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga penawaran yang terlalu rendah, maka kontraktor berpeluang untuk mengalami kerugian. Dalam kenyataannya, biaya yang dikeluarkan dalam menyelesaikan suatu proyek (Biaya nyata ) tidak sama persis dengan biaya rencana yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (Biaya Teliti). Dalam skripsi ini penulis melakukan penelitian pada proyek gedung indomaret sam ratulangi manado dengan tujuan untuk mendapatkan perbandingan biaya nyata yang terjadi dilapangan dengan biaya teliti (RAB). Dengan perbandingan ini penulis bertujuan untuk medapatkan selisih harga antara biaya nyata di lapangan dan biaya teliti (RAB) dengan mengunakan perhitungan harga satuan jadi dan perhitungan dengan metode SNI pada kedua biaya ini. Dalam penyusunan biaya teliti (RAB) dengan metode SNI di perlukan data–data yang mendukung diantaranya adalah gambar kerja, daftar harga bahan, daftar harga upah serta daftar volume pekerjaan pada item pekerjaan yang akan di analisa. Sedangkan untuk biaya nyata untuk mendapatkan harga satuan jadi lapangan di perlukan data jumlah tenaga kerja dan jumlah bahan/material yang di gunakan per satu periode waktu tertentu. Dari hasil perhitungan dan survey yang dilakukan, terdapat perbedaan harga upah dan bahan sebagaimana yang direncanakam tidak sama dengan yang terealisasi di lapangan, pada metode SNI nilai indeks bahan dan upah telah di tetapkan dan menjadi standart perhitungan untuk perencanaan pekerjaan konstruksi. sedangkan indeks bahan dan upah pada harga satuan jadi, di dapatkan dari perhitungan lapangan. Perbedaan indeks, daftar harga Bahan dan Upah mempengaruhi harga satuan pekerjaan. Sehingga hasil perhitungan didapat adalah harga biaya nyata lebih kecil dari biaya teliti dengan selisih harga sebesar Rp. 32.932.957,- atau sebesar 34,65 %. Dapat di tarik kesimpulan bahwa kontraktor tidak mengalami kerugian pada pelaksanaan proyek konstruksi. Kata kunci : biaya nyata, biaya teliti (RAB), SNI, harga satuan jadi  
PENGENDALIAN BIAYA BAHAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA VARIAN (STUDI KASUS: PROYEK STIE INA UNIVERSITAS KRISTEN PETRA AMAHAI, MASOHI, MALUKU TENGAH) Tuange, Mario Bonifasius; Pratasis, Pingkan A. K.; Tjakra, Jermias
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 10 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umumnya setiap proyek tidak lepas dari komponen waktu, biaya dan mutu. Dimana setiap komponen itu memiliki keterikatan satu dengan yang lainnya. Dalam suatu proyek juga pada dasarnya banyak di temukan adanya penyimpangan dalam hal pembiayaan yaitu pembengkakan biaya karena, penyimpangan waktu yaitu waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal. Masalah yang paling pokok dalam suatu proyek adalah biaya bahan. Karena pada dasarya sebagian besar pengeluaran pada suatu proyek adalah untuk bahan. Metode yang digunakan dalam suatu pengendalian adalah metode Analisa Varian. Pengendalian bertujuan untuk dapat mengetahui total biaya perencanaan dan biaya pelaksanaan. Metode ini menyangkut dua macam biaya yaitu biaya standar dan biaya aktual. Metode analisa varians adalah membandingkan penggunaan sumber daya dengan anggaran, misalnya data-data laporan pelaksanaan pekerjaan pada kurun waktu tertentu dianalisis kemudian di bandingkan dengan anggaran dan jadwal yang telah di tentukan. Metode analisa varian juga dapat di gunakan untuk melacak dan mengkaji dimana dan kapan terjadi varian yang paling dominan kemudian menganalisis penyebabnya untuk di adakan koreksi dan juga bisa digunakan untuk memantau kemajuan proyek. Penerapan metode Analisa Varian ini hanya pada pekerjaan struktur gedung pimpinan pada proyek STIE INA Universitas Kristen Petra, Amahai, Masohi, Maluku Tengah dari minggu ke 10 sampe minggu ke 26. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan metode Analisa Varian di peroleh total biaya bahan/material pada perencanaan adalah sebesar Rp 379,790,337.03 dan biaya bahan/material pada pelaksanaan di lapangan adalah sebesar Rp 335,006,618.36 dengan variannya adalah sebesar Rp 44,783,719. Dan ini menunjukan variannya bersifat (+) positif karena biaya standar lebih besar dari biaya aktual. Kata kunci : Biaya Standar, Biaya Aktual, Pengendalian, Analisa Varian
FAKTOR–FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DAN ALTERNATIF PENYELESAIANNYA (STUDI KASUS : DI MANADO TOWN SQUARE III) Hassan, Haekal; Mangare, Jantje B.; Pratasis, Pingkan A. K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 4, No 11 (2016): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala pada pekerjaan proyek tersebut, baik kendala yang memang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan perencana. Kendala tersebut menjadi penyebab terlambatnya penyelesaian proyek, sehingga proyek tersebut tidak berlangsung sesuai dengan rencana, dalam hal ini pada proyek pembangunan Mall (Manado Town Square III) dimana sering terjadi keterlambatan baik dari segi teknis maupun non teknis. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan atau mengetahui faktor-faktor utama pendukung yang mempengaruhi keterlambatan, penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner dengan responden pada proyek tersebut. Metode Rangking digunakan untuk menentukan Rangking para responden dan memberikan perioritas terhadap variable studi, setelah pengumpulan data dari responden, kemudian di analisis dengan nilai Mean, yang merupakan teknik penjelasan kelompok yang di dasarkan dari nilai rata-rata tersebut untuk mendapatkan nilai Mean pengolahan data kuisioner menggunakan program SPSS dengan metode analisis Descriptives. Dari hasil penelitian didapatkan urutan rangking-rangking tiap faktor yang menjadi penyebab keterlambatan penyelesaian proyek. Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan Mall (Manado Town Square III) yaitu Kekurangan bahan konstruksi, Perubahan material pada bentuk, fungsi, dan spesifikasi, Keterlambatan pengiriman bahan, Kerusakan peralatan, Ketersedian keuangan selama pelaksanaan, Keterlambatan proses pembayaran oleh owner, Kesalahan desain yang dibuat oleh perencana, Kekurangan tenaga kerja, Kemampuan tenaga kerja, Perbedaan jadwal sub kontraktor dalam penyelesaian proyek. Dari faktor-faktor keterlambatan yang telah didapat di sarankan beberapa alternatif penyelesaian. Kata Kunci: Faktor–faktor keterlambatan, Kuisioner, Manado Town Square, SPSS
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB COST OVERRUN BIAYA PADA PROYEK TERMINAL ANTAR-KABUPATEN-PROPINSI TANGKOKO BITUNG Paparang, Terso; Walangitan, Deane R. O; Pratasis, Pingkan A. K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 10 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan konstruksi gedung semakin pesat sejalan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Proyek konstruksi gedung memiliki beberapa batasan, diantaranya adalah batasan biaya. Salah satu permasalahan yang timbul pada pelaksanaan konstruksi gedung adalah terjadinya pembengkakan biaya atau cost overrun. Penelitian ini adalah upaya untuk mendapatkan dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan terjadinya cost overrun yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja biaya akhir proyek. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada responden pada proyek Terminal Antar Kabupaten Propinsi Tangkoko Bitung, yang berlokasi di kota Bitung. Pengolahan data menggunakan alat bantu program SPSS dengan metode analisis Descriptives.Metode Ranking digunakan untuk menentukan ranking para responden dan memberikan prioritas terhadap variable studi, sehingga didapatkan ranking tiap faktor yang menjadi penyebab pembengkakan biaya pada penyelesaian proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya cost overrun adalah Waktu Pelaksanaan, Sosial-Budaya, Keuangan Proyek, Tenaga Kerja, Estimasi Biaya, Perencanaan dan Dokumen Proyek, Organisasi dan Personil Proyek, Pelaksanaan dan Hubungan Kerja, Pengaturan Lapangan, Material dan Keperluan Lapangan, serta Jadwal Proyek. Kata Kunci: Cost Overrun, Biaya, Kuisioner, SPSS
PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO) Simangunsong, Gaswelly; Walangitan, Deane R. O; Pratasis, Pingkan A. K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 6 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, setiap proyek membutuhkan perencanaan, penjadwalan dan pengendalian yang baik. Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: durasi, biaya, dan sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Seringkali terbatasnya sumber daya mengakibatkan terlambatnya pelaksanaan penyelesaian proyek tersebut. Untuk itu perlu diambil tindakan agar proyek tersebut dapat berjalan sesuai rencana. Salah satu tindakan yang dapat diambil adalah dengan cara mengoptimasi, yaitu: bagaimana mempercepat durasi atau yang disebut crashing pada proyek dengan mengeluarkan biaya tambahan.Data yang digunakan yaitu data pada pembangunan Toko Modisland Manado. Untuk menganalisa durasi digunakan metode jalur kritis (Critical path metthod/cpm) dengan menggunakan data yang didapat dari lapangan. Sedangkan untuk menghitung durasi dan biaya percepatan digunakan analisa hubungan durasi-biaya.Dari hasil perhitungan dengan melakukan crashing dapat dilihat dari setiap dilakukan percepatan durasi terdapat kenaikan pada biaya langsung proyek. Diperoleh durasi maksimum pada proyek yaitu 107 hari dengan durasi percepatan sebesar 19 hari, dan biaya maksimum sebesar Rp. 4.159.115.272,26 dengan melakukan percepatan durasi sebanyak 12 tahap. Kata kunci: proyek konstruksi, durasi, biaya, sumber daya, jalur kritis
OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI MATERIAL DENGAN METODE NWC (NORTH WEST CORNER) (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI) Imbang, Presianto Paulus; Pratasis, Pingkan A. K.; Walangitan, Deane R. O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 10 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pendistribusian material merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk direncanakan, karena akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi biaya proyek secara keseluruhan. Meningkatnya biaya proyek seringkali diakibatkan oleh proses pendistribusian material yang tidak optimal. Hal ini dapat terjadi terutama jika pekerjaan yang sedang ditangani terdiri dari beberapa proyek yang membutuhkan material dalam jumlah yang besar, dimana satu lokasi pengambilan material saja tidak akan mampu untuk mencukupi seluruh kebutuhan yang ada.Perbedaan jarak antara sejumlah sumber dengan lokasi-lokasi proyek yang ada ditambah perbedaan harga material di setiap sumber menyebabkan pihak pelaksana proyek harus menentukan suatu cara untuk mendapatkan material yang dibutuhkan dengan biaya distribusi minimum. Untuk itu diperlukan adanya metode yang dapat mengoptimalkan biaya distribusi material dari pemasalahan ini, seperti Metode North West Corner.Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa dengan menggunakan Metode North West Corner, pada kasus yang ditinjau, didapatkan biaya distribusi bahan material untuk Semen sebesar Rp. 2.146.155.000,00; Pasir sebesar Rp. 123.331.214,20; dan Kerikil sebesar Rp. 698.879.141,20. Kata kunci: Optimasi, efisiensi, biaya, distribusi, material, proyek, Metode North West Corner