Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Palito: Politics, Humanities, Laws, International Relations and Social

Analisis Pemulihan Hubungan Bilateral Indonesia dan Australia Pascapenyadapan Tahun 2013 Ikhsan Yovi Maulana; Zulkifli Harza; Bima Jon Nanda
Palito Vol. 1 No. 02 (2022): PALITO (Politics, Humanities, Laws, International Relations and Social)
Publisher : Palito

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/palito.1.02.1-16.2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong Indonesia menormalisasi hubungan bilateral Indonesia dan Australia pascapenyadapan tahun 2013. Penyadapan yang dilakukan Australia terkuak pada tahun 2013, Indonesia merespons dengan melakukan penarikan perwakilan diplomatik negara dan memberhentikan sementara hubungan ekonomi, politik, dan keamanan. Indonesia menginginkan klarifikasi dan permintaan maaf dari Australia, namun pemerintah Australia menolak melakukan hal tersebut. Tindakan Australia tersebut dikecam oleh Indonesia karena dianggap telah meremehkan Indonesia. Meskipun permintaan maaf tersebut tidak terpenuhi, namun langkah-langkah normalisasi lebih agresif dilakukan Indonesia. Faktor-faktor yang mendorong Indonesia menormalisasi hubungan bilateral dengan Australia akan diteliti menggunakan konsep yang dikemukakan oleh Ethan Zawatsky dan Ashley Gemma yaitu normalisasi yang memiliki empat faktor yaitu political turnover, economic interest, interest groups, dan public sentiment. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menemukan bahwa dari keempat faktor pendorong normalisasi terdapat dua indikator yang terpenuhi menjadi pendorong Indonesia menormalisasi hubungan bilateral Indonesia dan Australia pascapenyadapan tahun 2013, yaitu economic interest dan public sentiment.
Upaya Meti (The Japanese Ministry Of Economy, Trade And Industry) dalam Mempertahankan Dominasi Perusahaan Otomotif Jepang di Indonesia Achyar Arief Firdaus; Zulkifli Harza
Palito Vol. 2 No. 01 (2023): PALITO (Politics, Humanities, Laws, International Relations and Social)
Publisher : Palito

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/palito.2.01.42-55.2023

Abstract

The development of the world political economy cannot be separated from the role of the industrial sectors. Japan is ones countries that the relies on the industrak sectors to support the national economy is namely the automotive industry. Indonesian has been a market for the Japan automotive industyry since the 1960 decade and the situation continued unitil the decade 2000 years. On 2015-2020 years period is representation of development of the Indonesian automotive market is was mor complex when competitor appeared from China dan South Korean which caused concern from Japan because it could reduces that had been foprmed to so far. In Dealing with attack by automotive industry South Korean and China on Indonesian on national market, the Japanese Government, throught METI (The Japanese Monistry of Economy and Trade and Industry) then the provided mediation and the un-financial support to deal with competition in he automotive industry market with impresife strategy of automotive industry from China dan South Korean.
Kebijakan Penarikan Pasukan Amerika Serikat Dari Afghanistan Fifi Safira; Zulkifli Harza; Maryam Jamilah
Palito Vol. 2 No. 2 (2023): PALITO (Politics, Humanities, Laws, International Relations and Social)
Publisher : Palito

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/palito.2.2.54-71.2023

Abstract

Amerika Serikat di bawah pemerintahan Joe Biden melakukan penarikan penuh atas pasukannya di Afghanistan pada tahun 2021 setelah berada selama kurang lebih 20 tahun di negara tersebut. Penarikan penuh pasukan yang dilakukan secara tiba-tiba oleh pemerintahan Joe Biden tersebut mendapatkan banyak kritikan dan pertentangan dari berbagai pihak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mengenai faktor yang menjadi pendorong perubahan kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Afghanistan untuk menarik penuh seluruh pasukannya disaat keputusan tersebut memiliki risiko yang besar dan mendapatkan banyak pertentangan. Peneliti menggunakan kerangka pemikiran Foreign Policy Change yang dikemukakan oleh Charles F. Hermann. Metode peneliti yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan kerangka berpikir yang digunakan, peneliti menemukan bahwa terjadinya perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat terjadi karea didorong oleh beberapa faktor diantara adalah pandangan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat, dorongan dari lembaga pemerintahan Amerika Serikat, kelompok akademis Amerika Serikat, dan ancaman luar negeri Amerika Serikat. Kata Kunci: 9/11, Afghanistan, AS, Kebijakan, Penarikan pasukan.