Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PEMBELAJARAN TARI MULI SIGER MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Agus Wantoro Saputra; I Wayan Mustika; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 3, No 4 (2015): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.937 KB)

Abstract

The problem of this research was how the learning process and learning outcomes of muli siger dance learning using demonstrative method in extracurricular activities at SMPN 10 Bandar Lampung. This type of research was qualitative descriptive research. Source of the data obtained in this study were the supervising teacher of extracurricular dance and 12 students who participated in extracurricular dance. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The procedure of demonstrative, first was opening, second was delivering materials, third was teachers demonstrate the motion, fourth was giving the opportunity for students to practice, fifth was evaluation, and sixth was closing. Assessment was given through three aspects: wiraga, wirama, wirasa and assessment of student learning activities. On learning outcomes of muli siger dance it can be seen that the average student got a good criteria with an average value of 75.75.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses dan hasil pembelajaran tari muli siger menggunakan metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 10 Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah guru pembimbing ekstrakurikuler tari dan 12 siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Prosedur metode demonstrasi, pertama membuka pembelajaran, kedua menyampaikan materi, ketiga guru mendemonstrasikan gerak, keempat memberi kesempatan kepada siswi berlatih, kelima evaluasi, dan keenam menutup pembelajaran. Penilaian diberikan melalui tiga aspek yaitu wiraga, wirama, wirasa dan penilaian aktivitas belajar siswa. Pada hasil pembelajaran tari muli siger dapat diketahui bahwa rata-rata siswi mendapatkan kriteria baik dengan kemampuan gerak siswi yang semakin meningkat dan mendapat rata-rata nilai 75,75.Kata kunci : pembelajaran, metode demonstrasi, tari muli siger.
Teknik Pemakaian Piring pada Pembelajaran Ragam Gerak Tari Piring Dua Belas di SMK Al-Hikmah Kalirejo Mindayu Nantashinta; Riyan Hidayatullah; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.59 KB)

Abstract

This research discuss how technique of using plate properties in movements variety of piring dua belas dance learning in SMK Al-Hikmah Kalirejo. The kind of research is descriptive qualitative research. Data collection instrumen in this study that is, observation, interview, documentation and questioner. The data source in this study are teacher and six students in dance extracurricular in SMK Al-Hikmah Kalirejo. The obtained data will in presented to make conclusions. The teacher method to teach the technique of using plate properties in movements variety of piring dua belas dance learning using sosio-emotional approach in the form of guiding students individually and provide motivation and make comfortable learning conditions. The teacher also using demonstration and drill method, giving gradual material from easy teachniques and exercises to more difficult ones. Penelitian ini membahas tentang teknik pemakaian properti piring pada pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas di SMK Al-Hikmah Kalirejo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Sumber data yakni guru dan enam orang siswa dalam ekstrakulikuler seni tari di SMK Al-Hikmah Kalirejo. Data yang dihasilkan kemudian direduksi menggunakan dan disajikan untuk ditarik kesimpulan. Cara guru mengajarkan teknik pemakaian properti piring pada pembelajaran ragam gerak tari piring dua belas dengan menggunakan pendekatan iklim sosio-emosional berupa membimbing siswa secara individu, memberikan motivasi, dan kondisi belajar yang nyaman. Guru juga menggunakan metode demonstrasi dan latihan, memberikan materi secara bertahap dari teknik dan bentuk latihan yang mudah meningkat ke yang lebih sulit.Kata kunci: pembelajaran tari, tari piring dua belas, teknik properti piring
Pembelajaran Tari Pada Siswa Tunanetra di SLB A Bina Insani Bandar Lampung kristin natalia gultom; agung kurniawan; riyan hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.695 KB)

Abstract

This study aims to describe the implementation of dance learning in blind students at the SLB A Bina Insani Bandar Lampung through touching. The theory used is the behavioristic theory. This type of research is qualitative. The techniques used to collect data are observation, interview, documentation. Data sources are teacher and five blind students. The practice test assessment instrument includes two aspects: wiraga and wirama. The data analysis are reduction, presentation of data, and conclusions. The results of the study indicate that the practice test in the implementation of dance learning in blind students in a good category with an average score of 72.5. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tari pada siswa tunanetra di SLB A Bina Insani Bandar Lampung menggunakan perabaan. Teori yang digunakan adalah teori behavioristik. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Sumber data adalah guru dan lima siswa tunanetra. Instrumen penilaian tes praktik meliputi dua aspek yaitu wiraga dan wirama. Analisis data yaitu reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan  tes praktik dalam pelaksanaan pembelajaran seni tari pada siswa tunanetra dalam kategori baik dengan nilai rata rata 72.5. Kata kunci: Seni Tari, Pembelajaran, Tunanetra 
PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH Hirna Soca Panggayuh; Riyan Hidayatullah; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.709 KB)

Abstract

The research method in this research was descriptive qualitative. This study aimed to describe the supporting and inhibiting factors in the achievement of basic competence in the dance art learning and describe the achievement of basic competence in teaching dance. The Inhibiting factor are the time allocation, the classroom is not in accordance with the needs, the learning materials that are too crowded, the leraning interest of dance art learning is less, the dance art textbooks that is not owned by the student, and the learning time which is less. Supporting factor is the independence of the students to learn outside of intracurricular and optimal role of the teacher. Based on the research results the groups which can not achieve the basic competency of 6 is group 4 and 5.Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pencapaian kompetensi dasar dalam pembelajaran seni tari dan mendeskripsikan ketercapaian kompetensi dasar dalam pembelajaran tari. Faktor penghambatnya ialah waktu pembelajaran yang sedikit, ruangan kelas yang tidak sesuai dengan kebutuhan, materi pembelajaran yang terlalu padat, minat belajar seni tari yang kurang, buku pelajaran seni tari yang tidak dimiliki oleh setiap siswa, dan waktu belajar yang kurang. Faktor pendukungnya ialah kemandirian siswa dalam belajar di luar jam intrakurikuler dan optimalnya peran guru. Berdasarkan hasil penelitian yang tidak dapat mencapai 6 kompetensi dasar adalah kelompok 4 dan 5.Kata kunci: kompetensi dasar, pembelajaran, tari
Nilai Karakter Tari Ngejuk Ngakuk di SMA Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara supadmi supadmi; Riyan Hidayatullah; I Wayan Mustika
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.516 KB)

Abstract

The problem in this study is what kinds of the character value and how does the value appear in the learning process that aims to describe what the character values of ngejuk ngakuk dance and how these values appear in each learning. This study uses a descriptive qualitative type using some steps of method that are observation, interviews, and documentation of data sources for teachers and students. Data analysis includes reduction, presentation and conclusion. Based on the research that has been carried out, the character values that exist in the ngejuk ngakuk dance are the value of confidence, the value of responsibility, the value of concentration, and the value of dexterity. Character values that arise from students in the second and third meetings are the value of responsibility and dexterity value, the fourth and fifth meetings are the value of responsibility, concentration value, and dexterity value. The four values in the dance appear at the seventh and eighth meetings.Masalah dalam penelitian ini adalah apa saja nilai karakter tari ngejuk ngakuk dan bagaimana munculnya nilai tersebut dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa saja nilai karakter tari ngejuk ngakuk dan bagaimana nilai tersebut mucul dalam setiap pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi sumber data terhadap guru dan siswa. Analisis data meliputi reduksi, penyajian, dan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, nilai karakter yang ada pada tari ngejuk ngakuk yaitu nilai percaya diri, nilai tanggung jawab, nilai konsentrasi, dan nilai kecekatan. Nilai karakter yang muncul dari peserta didik pada pertemuan kedua dan ketiga yakni nilai tanggung jawab dan nilai kecekatan, pertemuan keempat dan kelima yakni nilai tanggung jawab, nilai konsentrasi, dan nilai kecekatan. Keempat nilai yang ada di dalam tari muncul pada pertemuan keenam ketujuh dan kedelapan.Keywords: Extracurricular, Character Value, Ngejuk Ngakuk Dance.
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TARI BEDANA DI SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG Fiqral Ifthahul Pahla Novriza; Riyan Hidayatullah; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.228 KB)

Abstract

TThis study aimed to describe the process and learning outcomes using audio-visual media in teaching bedana dance. This research used qualitative design that generated descriptive data. Techniques that were used to collect the data were observation, interviews, documentation and practice test. The data sources were a teacher and 38 students. The research instrument of practice test covered three aspects: wiraga, wirama, wirasa. The data analysis was using reduction, data presentation, and conclusion. Then the teacher instructed all the students to practice in accordance with bedana dance video and musical accompaniment, then teachers evaluated all learning. The research showed that the result of the implementation of learning bedana dance using audio-visual media was in the average of 66 in both categories. Practice test was in the average scores of 72 in both categories. In this case learning with audio visual media has not been successful.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran menggunakan media audio visual dalam pembelajaran tari bedana. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Sumber data adalah guru dan 38 siswa. Instrumen penelitian tes praktik meliputi tiga aspek yaitu wiraga, wirama, wirasa. Analisis data yaitu reduksi, penyajian data, dan kesimpulan. Lalu guru menginstruksikan kepada seluruh siswa untuk mempraktikan tari bedana sesuai dengan video dan musik iringan, kemudian guru mengevaluasi seluruh pembelajaran. hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran tari bedana menggunakan media audio-visual hasil rata-rata 63 dalam kategori cukup. Tes praktik rata-rata mendapatkan nilai 72 dengan kategori baik. Dalam hal ini pembelajaran dengan media audio visual belum berhasil.Kata kunci: tari bedana, media audio-visual, pembelajaran
Peran Guru Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SDN 4 Tugusari Sumberjaya Lampung Barat Thrresia Prima Yanti; susi wendhaningsih; riyan hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.052 KB)

Abstract

The purpose of this research to describle the role of the teacher in applying the cultural. Arts learning at SDN 4 Tugusari Sumberjaya West Lampung. The research uses the descriptive method with quantitative approach. The sources of data in this research are the cultural arts teacher and the students of SDN 4 Tugusari Sumberjaya West Lampung which amount to 30 students. The technique collecting the data that used in this research are observation, interview and documentation. The results of this research indicate that the teacher can apply 7 out of 9 the teacher roles in caltular arts learning. That are designer of instruction, manager of instruction, stering learning, evaluator of student learning, conselor, implementing of the curriculum. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru dalam pembelajaran seni budaya di SDN 4 Tugusari Sumberjaya Lampung Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa yang mengikuti pembelajran seni budaya di kelas I SDN 4 Tugusari Sumberjaya Lampung Barat yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,wawancara, dan dokumentasi. peran guru dalam pembelajaran seni budaya di SDN 4 Tugusari sumberjaya Lampung Barat menunjukan bahwa guru dapat menjalankan 7 dari 9 peran guru yang harus dijalankan dalam pembelajaran seni budaya, yaitu guru sebagai perancang pembelajaran, (designer of instruction), guru sebagai pengelola pembelajaran (manager of instruction), guru sebagai pengarah pembelajaran, guru sebagai evaluator (evaluator of student learning), guru sebagai konselor, guru sebagai pelaksana kurikulum, guru dalam menerapkan pembelajaran kurikulum berbasis lingkungan, tugas dan tanggung jawab guru, dan syarat guru yang baik dan berhasil.Kata kunci: peran guru, pembelajaran, seni budaya
Pembelajaran Tari Muli Siger Menggunakan Model Student Team Achievent Division (STAD) di SMA Negeri 13 Bandarlampung Luh Puspita Gita Nurani; I Wayan Mustika; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.047 KB)

Abstract

STAD is the simplest cooperative learning model that is applied to deal with the students’ ability which is heterogeneous. The use of stad that was applied at SMAN 13 Bandarlampung was aimed to find out the process and the result  of muli siger dance  learning that was applied in group and based on constructivism theory. This research was qualitative descriptive research by observing the learning of muli siger dance directly. The data were collected by using observation, interview, and documentation. The data were analyzed by data reduction, data representation and data verification. The dance learning process was conducted in 3 steps that was teacher presentation, group division and team work with 10 students as respondents. The result of this research showed the students had master all of the movement varieties well and it can be concluded the implementation of the dance learning process at SMAN 13 Bandarlampung had administered optimally. STAD adalah model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yang diterapkan pada kemampuan siswa yang heterogen. Penggunaan STAD yang diterapkan pada sman 13 bandar lampung bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil pembelajaran tari muli siger yang diterapkan dalam kelompok dan berdasarkan teori konstruktivisme. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan mengamati pembelajaran tari muli siger secara langsung. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan reduksi data, representasi data dan verifikasi data. Proses pembelajaran tari muli siger dilakukan dalam 3 langkah yaitu presentasi guru, pembagian kelompok dan kerja tim dengan 10 siswa sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran tari di SMAN 13 Bandar lampung telah dilaksanakan secara optimal.
Peran Guru Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SDN 4 Tugusari Sumberjaya Lampung Barat Thrresia Prima Yanti; susi wendhaningsih; riyan hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.052 KB)

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research to describle the role of the teacher in applying the cultural. Arts learning at SDN 4 Tugusari Sumberjaya West Lampung. The research uses the descriptive method with quantitative approach. The sources of data in this research are the cultural arts teacher and the students of SDN 4 Tugusari Sumberjaya West Lampung which amount to 30 students. The technique collecting the data that used in this research are observation, interview and documentation. The results of this research indicate that the teacher can apply 7 out of 9 the teacher roles in caltular arts learning. That are designer of instruction, manager of instruction, stering learning, evaluator of student learning, conselor, implementing of the curriculum.Keywords: the role of teacher,Learning,Arts and cultureABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru dalam pembelajaran seni budaya di SDN 4 Tugusari Sumberjaya Lampung Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan siswa yang mengikuti pembelajran seni budaya di kelas I SDN 4 Tugusari Sumberjaya Lampung Barat yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,wawancara, dan dokumentasi. peran guru dalam pembelajaran seni budaya di SDN 4 Tugusari sumberjaya Lampung Barat menunjukan bahwa guru dapat menjalankan 7 dari 9 peran guru yang harus dijalankan dalam pembelajaran seni budaya, yaitu guru sebagai perancang pembelajaran, (designer of instruction), guru sebagai pengelola pembelajaran (manager of instruction), guru sebagai pengarah pembelajaran, guru sebagai evaluator (evaluator of student learning), guru sebagai konselor, guru sebagai pelaksana kurikulum, guru dalam menerapkan pembelajaran kurikulum berbasis lingkungan, tugas dan tanggung jawab guru, dan syarat guru yang baik dan berhasil.Kata kunci: peran guru, pembelajaran, seni budaya
Model Pembelajaran VAK pada Pembelajaran Tari Piring Dua Belas di SMA Islam Kebumen Tanggamus Wahyudi Wahyudi; Riyan Hidayatullah; Agung Kurniawan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.016 KB)

Abstract

This study discusses the use of VAK learning model to the study of Piring Dua Belas Dance at SMA Islam Kebumen Tanggamus. This research uses theories of learning constructivistic by using a descriptive qualitative approach. Data collection techniques used are guide observation, interviews, and documentation. The learning model used leads to how students can understand and absorb the material presented. Because each student has a tendency in absorbing knowledge respectively, i.e. how the tendency of student learning through the visual (seeing), audiotory (to hear), and kinesthetic (moving). Teachers in lesson processes were using a model of learning which optimizes the modalities of the third, i.e. by using visual media in the form of a video, then teachers deliver it orally, and also pull the sixth range the motion is studied. Penelitian ini membahas tentang penggunaan model pembelajaran VAK pada pembelajaran tari Piring Dua Belas di SMA Islam Kebumen Tanggamus. Penelitian ini menggunakan teori belajar konstruktivistik dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan panduan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Model pembelajaran yang digunakan mengarah pada bagaimana siswa dapat memahami dan menyerap materi yang disampaikan. Karena setiap siswa memiliki kecenderungan dalam menyerap pengetahuannya masing-masing, yaitu bagaimana kecenderungan belajar siswa melalui visual (melihat), audiotori (mendengar), dan kinestetik (bergerak). Guru dalam proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran yang mengoptimalkan ketiga modalitas tersebut, yaitu dengan menggunakan media visual berupa video, kemudian guru menyampaikan materi secara lisan, dan guru juga mempraktikan keenam ragam gerak yang dipelajari. Kata Kunci: Pembelajaran, Tari Piring Dua Belas, Visual-Audiotori-Kinestetik (VAK).