Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Strategi Pembelajaran Tari Muli Siger Di Ekstrakurikuler SMP Negeri 27 Bandarlampung Nona Diana Ardinur; I Wayan Mustika; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.304 KB)

Abstract

Strategy is a learning activity that must be done by teachers and learners so that the learning objectives can be achieved effectively and efficiently. The strategy used by teachers in SMP Negeri 27 Bandarlampung is group learning, in pairs and individuals who are often called varied strategies. Various strategies were made to see the process of learning muli siger dance with the theory of behaviorism. There are 27 kinds of muli siger dance movement given by the teacher. The learning process of muli siger dance was followed by 10 students for eight meetings. The data obtained by observation, interview and documentation with the type of descriptive qualitative research. The result of the learning process of muli siger dance is measured from 27 motions obtained through practice test with criteria very well, good, enough, less and fail. The number of students with the criteria of both 7 students and with the criteria enough 3 students. Strategi adalah kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi yang digunakan oleh guru di SMP Negeri 27 Bandarlampung yaitu pembelajaran secara kelompok, berpasangan dan individu yang sering disebut strategi secara bervariasi. Strategi secara bervariasi dilakukan untuk melihat proses dari pembelajaran tari muli siger dengan berlandaskan teori behaviorisme. Ada 27 ragam gerak tari muli siger yang diberikan guru. Proses pembelajaran tari muli siger diikuti oleh 10 peserta didik selama delapan kali pertemuan. Data yang diperoleh dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari proses pembelajaran tari muli siger diukur dari 27 ragam gerak yang diperoleh melalui tes praktik dengan kriteria baik sekali, baik, cukup, kurang dan gagal. Jumlah peserta didik dengan kriteria baik 7 peserta didik dan dengan kriteria cukup 3 peserta didik.Kata Kunci: Ekstrakurikuler, Strategi, Tari Muli Siger
Pembelajaran Tari Selapanan di Sanggar Intan Desa Kuripan Kabupaten Lampung Selatan anggun suri levina; Riyan Hidayatullah; Dwiyana Habsary
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.828 KB)

Abstract

This research formulates the problem of how selapanan dance learning. This study aims to describe the selapanan dance inheritance system, describing the variety of Selapanan dance moves and how the methods and methods and methods of trainers in selapanan dance learning. The theory used is behavioristic theory, this type of research is qualitative which producesdescriptive data. The technique used to collect data is: observation, interviews, documentation and practical tests. The data source consisted of advisors from the Darah Putih Association, dancers who had danced selapanan dance, selapanan dance trainers and 1 2 Sanggar Intan students. The research instrument contained the coach's observation sheet. Data analysis is datareduction, data presentation, and conclusions. The results of the selapanan dance learning process using the demonstration method for eight meetings were obtained through practical tests with criteria of good, sufficient and lacking.Penelitian ini merumuskan masalah bagaimana pembelajaran tari selapanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem pewarisan tari selapanan, mendeskripsikan ragam gerak tari selapanan dan bagaimana cara dan cara serta metode pelatih dalam pembelajaran tari selapanan. Teori yang digunakan yaitu teori behavioristik, jenis penelitian ini yaitu kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi dan tes praktik. Sumber data terdiri dari penasehat Keratuan Darah Putih, penari yang pernah menarikan tari selapanan, pelatih tari selapanan dan 12 peserta didik Sanggar Intan. Instrumen penelitian terdapat lembar pengamatan pelatih. Analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan, Hasil dari proses pembelajaran tari selapanan selama delapan kali pertemuan diperoleh melalui tes praktik dengan kriteria baik, cukup dan kurang.Kata Kunci : Pembelajaran, Tari Selapanan, Sanggar Intan
Pengaruh Latar Belakang Guru terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Seni Budaya Wayan Murnita Meilani; Riyan Hidayatullah; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.534 KB)

Abstract

The problem of this research was art and culture teachers were irrelevant to their educational background. This research was conducted to find out the effect of the non art and culture teachers educational background toward the students' cognitive learning outcomes in art and cultural learning. This research used a quantitative approach. The subject of this research was 35 students of second grade students of SMPN 2 Marga Tiga. The data were collected by observation, interview, questionnaire, documentation and written test. Data analysis technique used in this research was t-test with analysis requirements were normality test and Kolmogorof Smirnov test. The result of this research showed that there was an effect of the non art and culture teacher background toward students cognitive learning outcomes.Masalah pada penelitian ini yaitu guru seni budaya mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh latar belakang guru bukan seni terhadap hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran seni budaya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 35 siswa kelas dua SMPN 2 Marga Tiga. Pengumpulan data dari observasi, wawancara, angket, dokumentasi dan tes tertulis. Teknik analisis data hipotesis menggunakan uji t dengan persyaratan analisis meliputi uji normalitas dengan uji kolmogorof smirnov. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh dari latar belakang guru bukan seni terhadap hasil belajar kognitif siswa.Kata kunci: guru, hasil belajar, ranah kognitif.
Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Menggunakan Model Think Pair Share di SMA Paramarta 1 Seputih Banyak Khalis Cundoko Manik; Hasyimkan Hasyimkan; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.498 KB)

Abstract

ABSTRACTThis research is trying to describe about how to use the Think Pair Share model on learning Sigeh Penguten dance in SMA Paramarta 1 Seputih Banyak. The theory on this research is Think Pair Share model, learning, and Sigeh Penguten dance. Source data of this research Think Pair Share models, Sigeh Penguten dance, teacher and 9 students.. The point procedure in Think Pair Share model include 3 steps. First is Think step, the teacher ask students to think about movement kind of the dance. Then the Pair step, the teacher ask students to make a discussion with other students. The last is Share step, the teacher ask student to share about the result of discussion in. The result by using Think Pair Share is be found a modification on Think step which not appropriate with the procedure. There is any a problem who on Pair step which not every student get partner as their wish so that effected on their  activity.Penelitian ini mendeskripsikan bagaimanakah penggunaan Model Think Pair Share dalam pembelajaran tari sigeh penguten di SMA Paranarta 1 Seputih Banyak. Sumber data dalam penelitian ini adalah Model Think Pair Share, tari sigeh penguten, guru/pelatih tari dan 9 siswi. Prosedur inti pelaksanaan Model Think Pair Share meliputi 3 tahap. Pertama adalah tahap Think, siswi diminta untuk berfikir tentang ragam gerak tari. Tahap Pair, siswi diminta untuk  berdiskusi secara berpasangan. Tahap Pair, siswi diminta  menjelaskan hasil diskusinya. Hasil penggunaan metode Think Pair Share ini diketahui terdapat modifikasi yang dilakukan pada tahap Think yang tidak sesuaian dengan prosedur yang seharusnya. Selain itu terdapat masalah dalam tahap Pair dimana tidak semua siswi mendapatkan pasangan yang diinginkannya sehingga berpengaruh pada keaktifan siswi.Kata Kunci : pembelajaran, think pair share, tari sigeh penguten
Pembelajaran Tari Bedana Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Di SMAN 1 Seputih Mataram Evi Kristianingsih; Fitri Daryanti; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 3, No 1 (2015): jurnal seni dan pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.076 KB)

Abstract

This research is aims to describe the process and to know the result of bedana dance learning process by using cooperative learning model type STAD. This research used descriptive qualitative research with the sources of the data are teacher and students. Technique used to collect the data in this research are observation, interview, and documentation. The learning process shows some disagreement with the choosen learning model, that is formating the group. The learning result shows that there are 6 students who cannot dance good in the bedana dance, not only be seen from remembering the movement but also the compatibility between the dance and the music.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan mengetahui hasil pembelajaran tari bedana menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data guru dan siswa. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Pembelajaran dengan model pembelajaran tipe STAD sudah dilaksanakan oleh guru dengan tahapan : pembentukan kelompok, penyajian materi, kegiatan kelompok, pelaksanaan ujian, evaluasi ujian dan kesimpulan. Hasil pembelajaran menunjukan adanya 6 siswa yang tidak mampu menarikan tari bedana dengan baik dari segi hafalan gerak dan kesesuaian tari dengan iringan musik.Kata kunci : Pembelajaran, Tari Bedana, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.
Pembelajaran Tari Hadrah di SMAN 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat Rido Amalgrah; riyan Hidayatullah; susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.029 KB)

Abstract

The problem of the research was how the process of Hadrah dance learning. The aim of this study was to describe the process and the result of Hadrah dance learning. The method used was qualitative descriptive design. The data sources were taken from the teacher and whole students in class XI IPA 3. The techniques in collecting the data were observation, interview, questionarre, documentation and scoring instrument. The data analyzing techniques were reducting the data, presenting the data, taking the conclusion, and verifying. The steps in learning Hadrah dance in SMAN1 Waytenong were; preparing the students, warming up, preparing the materials, demonstrating, asking the students to practice it, and evaluating. The scoring of learning result can be seen from the aspects of wiraga, wirama, wirasa,wirupa. The result of learning shows that the Hadrah dance learning was implied in good category, with average score is 77; category "good". Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaiman proses pembelajaran tari Hadrah. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari Hadrah. Metode penelitian mengunakan desain penelitian deskriftif kualitatif, sumber data terdiri dari guru dan seluruh siswa kelas XI IPA 3. Teknik pengumpulan data mengunakan teknik observasi, wawancara, angket, dokumentasi dan instrument penilaian. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Langkah-langkah proses pembelajaran tari hadrah di SMA N 1 Waytenong yaitu menyiapakan peserta didik, melakukan pemanasan, menyiapkan materi, mendemostrasikan, meminta siswa untuk memperaktikan, dan melakukan kegiatan evaluasi. Penilain hasil belajar dilihat dari aspek wiraga, wirama, wirasa. Hasil belajar siswa menunjukan bahwa pembelajaran tari hadrah termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 77; kategori “baik”. Kata kunci : Proses, Pembelajaran, Tari Hadrah . 
Pendekatan Koreografi Pada Pembelajaran Tari Bedana Kreasi Di SMK Muhammadiyah Kotaagung Novi Pasa Jelita; Riyan Hidayatullah; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.745 KB)

Abstract

This research investigated the learning process of bedana dance creation by using a choreography approach in extracurricular activities at SMK Muhammadiyah Kotaagung. The research used the theory of constructivist. This research was qualitative research described the dance learning process. The data collecting used were observation, interview, documentation, and practice test. The data were analyzed by data reduction, data representation and drawing conclusion. The learning process was committed in 4 stages that were introduction, exploration, improvisation and formation. The result of this research showed the learning process implementation had not administered optimally since one of the learning implementation components that was learning planning was not committed structurally in accordance with the provisions of the process of learning implementation. The result of the dance learning was pertained good category.Penelitian ini mengkaji tentang proses pembelajaran tari bedana kreasi dengan menggunakan pendekatan koreografi dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah Kotaagung. Penelitian ini menggunakan teori konstruktivistik. Jenis penelitian ini ialah deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan proses pembelajaran tari. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes praktik. Analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Proses pembelajaran tari bedana kreasi dilakukan dengan 4 tahap yaitu pengenalan, eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan proses pembelajaran belum berjalan maksimal, karena dari komponen pembelajaran tidak dilakukan perencanaan pembelajaran secara terstruktur sesuai dengan ketentuan atau standar proses pelaksanaan pembelajaran. Hasil pembelajaran tari bedana kreasi dengan menggunakan pendekatan koreografi tergolong dalam kategori baik.Kata Kunci: koreografi, proses, tari bedana kreasi
Pembelajaran Tari Dibingi Bakas Menggunakan Metode Demonstrasi Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMKN 1 Krui Thantia Oczalina; Riyan Hidayatullah; Dwiyana Habsary
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.081 KB)

Abstract

This study discusses the learning process of dibingi bakas dance using demonstration methods through extracurricular activities at SMKN 1 Krui. This type of research is qualitative descriptive with data sources consisting of one extracurricular counselor teacher and sixteen students of SMKN 1 Krui who take dance extracurricular activities. The results showed that the learning of dibingi bakas dance using the demonstration method through extracurricular activities at SMKN 1 Krui had run quite well with the fulfillment of the indicators contained in the teacher activity sheet, including the teacher's ability to open learning, the teacher's attitude to the learning process, and the teacher's ability to close learning. Then some of the indicators contained in the student activity sheet, namely memorizing various movements, accuracy of movement with music, and expressions while dancing are still not fully fulfilled and expected maximization. Penelitian ini membahas tentang proses pembelajaran tari dibingi bakas menggunakan metode demonstrasi melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 1 Krui. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data yaitu terdiri dari satu orang guru pembimbing ekstrakurikuler dan enam belas siswa SMKN 1 Krui yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuisioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tari dibingi bakas menggunakan metode demonstrasi melalui kegiatan ekstrakurikuler di SMKN 1 Krui sudah berjalan cukup baik dengan terpenuhinya indikator-indikator yang terdapat pada lembar aktivitas guru, diantaranya kemampuan guru membuka pembelajaran, sikap guru pada proses pembelajaran, dan kemampuan guru menutup pembelajaran. Kemudian beberapa indikator yang terdapat pada lembar aktivitas siswa yaitu hafalan ragam gerak, ketepatan gerak dengan musik, dan ekspresi saat menari masih belum sepenuhnya terpenuhi dan diharapkan adanya pemaksimalan.Kata kunci: metode demonstrasi, kegiatan ekstrakurikuler, tari dibingi bakas
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA PADA MATERI SENI TARI DI SMA NEGERI 11 BANDARLAMPUNG Sayu made Leni Listya Yani; Riyan Hidayatullah; Agung Kurniawan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.218 KB)

Abstract

This research was aimed to describe the learning process and dance outcomes in the art and cultural learning at SMA N 11 Bandar Lampung. The method used was qualitative descriptive method that described the dance learning process and the students outcomes. The instruments of this research were observation guides and written test. The data were collected by using observation, interview, and documentation. The data were analyzed by data reduction, data representation and conclusion. The data resources of this research were dance learning process, students outcomes, interview and documentation. The result of the learning process showed sufficient indicator, the learning implementation was done structurally that included learning planning, learning implementation and evaluation. The students outcomes showed the students were able to understand the material fairly well in which many students could achieve the minimum achievement score that was 73 on the cognitive and affective aspects.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dan hasil belajar seni tari dalam pembelajaran seni budaya di SMAN 11 Bandarlampung. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan proses pembalajaran seni tari dan hasil belajar siswa. Instrumen penelitian meliputi panduan observasi dan soal tes tertulis. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Sumber data meliputi proses pembelajaran seni tari, hasil belajar siswa, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian proses pembelajaran menunjukan indikator cukup, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan terstruktur, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi belajar. Hasil belajar siswa menunjukan bahwa siswa mampu memahami materi dengan cukup baik dengan rata-rata nilai siswa dapat memenuhi KKM 73 yaitu pada ranah kognitif dan afektif.Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran, seni tari
PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DI SMPN 4 GUNUNG SUGIH Zeny Putri Sanjaya; I Wayan Mustika; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 3, No 5 (2015): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.62 KB)

Abstract

The purpose of the research was to describe the process and the outcomes of learning using training method. The researcher used descriptive qualitative research design. Population and the samples of the research were the teacher and 33 students grade VII.1 of SMP Negeri 4 Gunung Sugih. Techniques that were used to collect the data were observation, interview, practice test, and non-practice test. The researcher applied training method on the learning of bedana dance movement from the first meeting to the end of the research. In the learning process is comprised of aspects of motor skills, which is at least the students are able to imitate the range of motion taught by teachers, and students are not forced to be able to dance at that time. Aspects of intellectual abilities that students are given the opportunity to practice repeating the range of motion that has been studied and expected students were able to memorieze the range of motion that has been taught.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan metode latihan. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik dan non-tes. Sumber data yang diperoleh adalah guru seni budaya SMP Negeri 4 Gunung Sugih dan 33 siswa kelas VII.1. Metode latihan diterapkan pada pembelajaran ragam gerak tari bedana dari pertemuan pertama hingga akhir. Dalam proses pembelajaran ini terdiri dari aspek kemampuan motorik, yaitu setidaknya siswa mampu menirukan terlebih dahulu ragam gerak yang diajarkan oleh guru, dan siswa tidak dituntut untuk bisa menari pada saat itu juga. Aspek kemampuan intelektual yaitu siswa diberi kesempatan berlatih mengulang ragam gerak yang sudah dipelajari dan diharapkan siswa mampu menghafalkan ragam gerak yang telah diajarkan.Kata kunci : pembelajaran, metode latihan, tari bedana