Lina Ema Purwanti
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 1-5 TAHUN Al Ma’idatul Latifah; Lina Ema Purwanti; Filia Icha Sukamto
Health Sciences Journal Vol 4, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.511 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v4i1.409

Abstract

Pemberia ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dengan cara yang benar sangat penting untuk mencegah terjadinya gizi buruk, atau lebih parah lagi dalam jangka panjang tanpa penanganan yang tepat dapat menyebabkan Stunting . Stunting  menyebabkan tingkat kecerdasan yang kurang, rentan terhadap penyakit, dimasa depan menurunkan tingkat produktivitas, secara luas dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Stunting  pada balita 1-5 tahun di Posyandu Bangunsari Desa Wagir Kidul wilayah kerja Puskesma Pulung. Desain penelitian ini menggunakan corelatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah  Purposive Sampling. Populasi penelitian sebanyak 92 responden, sampel ditentukan dengan rumus Slovin didapatkan hasil sebanyak 48 responden. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner dan pengukuran tinggi badan dan berat badan balita, menggunakan  microtoice  dan timbangan berat badan. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square Test.Dari 48 responden didapatkan hasil, sebanyak  42 responden memberikan ASI secara eksklusif, 41 responden (97.6%)  tidak mengalami Stunting , 1 diantaranya (2,4%) mengalami Stunting . Sebanyak 6 responden tidak memberikan ASI secara eksklusif, 5 responden (83,3%) diantaranya mengalami Stunting  dan 1 responden (16,7%) balita tidak mengalami Stunting . Hasil analisis didapatkan hasil  p Value 0,000 0,05 yang berarti H0 ditolak yang artinya ada hubungan pemberian Asi eksklusif dengan kejadian Stunting  pada balita 1-5 tahun. Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kejadian Stunting  dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pemberian ASI  eksklusif, pendidikan Ibu, pekerjaan Ibu, dan penghasilan keluarga
FAKTOR RISIKO YANG MENYEBABKAN HIPERTENSI PADA WANITA PEKERJA PELINTING ROKOK Di Pabrik Rokok Berkah Nalami Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo Liyon Galra Saputra; Lina Ema Purwanti; Rika Maya Sari
Health Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.038 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i2.156

Abstract

AbstractHypertension was the leading cause of morbidity and mortality in the world. Some of the risk factors that cause hypertension were age, period of work, genetic, and stress factors. The purpose of this study was to know risk factors that cause hypertension in women of cigarette roller workers in Cigarette Factory Berkah Nalami Sub-district Babadan Regency Ponorogo. As independent variables such as age, period of work, genetic, and stress. While the dependent variable was hypertension.Research design used was correlation with approach cros-sectional. Population 80 respondents  used Total Sampling technique. Data analysis used chi square with SPSS version 16.0.From statistical test result concluded that there was a significant relationship between ages (p=0,019, OR= 3,407), genetic (p= 0,000, OR= 13,033), stress (p= 0,001, OR= 6,923) with the incidence of hypertension. And there was no relationship between period of work with the incidence of hypertention (p= 0,300, OR= 0,616). The most influential factor of this research was genetic (p= 0,000, OR= 13,033). That the study subjects with a family history of hypertension were at risk 13 times for the occurence of hypertension.Based on the results of the research the suggestions for cigarette factory workers in order to further improve the health status with more regular health check one of them blood pressure workers. For the tobacco factory to further enhance the activities of periodic checks on women workers whose blood pressure was high so that workers better maintain their health.Keywords: risk factors, hypertension Abstrak Hipertensi merupakan penyebab angka kesakitan dan kematian tertinggi di dunia. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan hipertensi adalah faktor usia, masa kerja, genetik, dan stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang menyebabkan hipertensi pada wanita pekerja pelinting rokok di Pabrik Rokok Berkah Nalami KecamatanBabadan Kabupaten Ponorogo. Sebagai variabel bebas yaitu usia, masa kerja, genetik, dan stres. Sedangkan variabel terikatnya adalah hipertensi.Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan cros-sectional. Jumlah populasi 80 responden dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Analisa data menggunakan chi-square dengan SPSS versi 16.0. Dari hasil uji statistik disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia (p= 0,019, OR= 3,407), genetik (p= 0,000, OR= 13,033), stres (p= 0,001, OR=6,923) dengan kejadian hipertensi. Dan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian hipertensi (p= 0,300, OR= 0,616). Faktor yang paling berpengaruh dari penelitian ini yaitu genetik (p= 0,000, OR= 13,033). Bahwa subyek penelitian yang memiliki riwayat keluarga hipertensi berisiko 13 kali untuk terjadinya hipertensi.Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran bagi pekerja di pabrik rokok supaya lebih meningkatkan status kesehatan dengan lebih teratur memeriksakan kesehatannya salah satunya tekanan darah pekerja. Bagi pihak pabrik rokok untuk lebih meningkatkan kegiatan pemeriksaan berkala pada wanita pekerja yang tekanan darahnya tinggi agar pekerja lebih menjaga kesehatannya.Kata kunci: faktor risiko, hipertensi       
THE RELATIONSHIP BETWEEN DIETARY ADHERENCE AND GLUCOSE BLOOD IN DIABETES MELLITUS PATIENTS Khris Witdiati; Sulistyo Andarmoyo; Lina Ema Purwanti
Health Sciences Journal Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.006 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v5i1.672

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit dengan jumlah rawat jalan terbanyak dibandingkan dengan penyakit degeneratif lainnya. Kepatuhan merupakan sesuatu yang paling penting untuk dapat mengembangkan kebiasaan yang dapat membantu penderita Diabetes Melitus dalam menjalankan diet. Hal ini dapat berdampak pada kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan diet dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Penelitian ini menggunakan desain korelasi untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun sejumlah 54 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan analisis data menggunakan metode Chi Square. Hasil dari penelitian dari kepatuhan diet sebagian besar berada pada kategori kepatuhan rendah (60%). Dan kadar gula darah berada pada kategori kadar gula darah ≥200 mg/dl (26%).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Hasil uji statistik chi square diperoleh p value 0,012 dengan menggunakan taraf signifikasi α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan diet dapat mempengaruhi kadar gula darah pasien Diabetes Melitus. Diharapkan pasien dapat menjalankan diet dengan baik sehingga kadar gula darah terkontrol dan dapat menurunkan risiko komplikasi.
PENGARUH KOMPRES HANGAT DENGAN JAHE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI OSTEOARTHRITIS Agus Wijayanto; Lina Ema Purwanti; Laily Isro'in
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.16

Abstract

AbstractOsteoarthritis (OA) is a degenerative disease in the joints that involves cartilage, lining the joints, ligaments, and bones causing pain and stiffness in the joints. Pain is one of the complaints experienced by patients with osteoarthritis, the process of pain in the joints can be caused by inflammation, immunologic, noninfectious, bleeding and malignant processes. The purpose of this research is to know the influence of warm compress of grated ginger on the decrease of pain scale in osteoarthritis patient.Design This research is included in Pre-Experimental research type with population of 20 respondents with osteoarthritis, using purposive sampling technique, data collection using observation sheet, data is processed using paired t test with spss. The warm compound technique of grated ginger is said to be effective if the value of p 0.05.The result showed that the average of pain scale before the warm compression of ginger grated was 5.55 (moderate pain), after a warm compression of grated ginger was 2.95 (mild pain). The result of paired t test obtained that the value of p = 0.000 (p 0.05), thus can be stated there is influence of warm compress with ginger to decrease of osteoarthritis pain scale.Conclusion from this study that warm compresses with ginger effect in reducing the scale of osteoarthritis pain, so ginger compress can be an alternative as a non-pharmacological treatment given the inappropriate use of rheumatic drugs can cause side effects of stomach or gastrointestinal damage.Keywords: Compress with Ginger, Pain, OsteoarthritisAbstrakOsteoartritis (OA) merupakan penyakit degenerasi pada sendi yang melibatkan  kartilago, lapisan  sendi, ligamen, dan  tulang  sehingga menyebabkan nyeri dan  kekakuan pada sendi. Nyeri  merupakan  salah  satu  keluhan yang  dialami  oleh  pasien  osteoarthritis, proses  terjadinya  nyeri  pada  persendian bisa disebabkan karena inflamasi, imunologik, non-infeksi, perdarahan dan proses maligna . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat parutan jahe terhadap penurunan skala nyeri pada penderita osteoarthritis.Desain Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Pre-Experimental dengan jumlah populasi 20 responden penderita osteoarthritis, menggunakan teknik purposive sampling, pengumpulan data menggunakan lembar observasi, data diolah menggunakan Uji paired t test dengan spss.Teknik kompres hangat parutan jahe dikatakan efektif jika nilai  p 0.05.Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata skalanyeri sebelum dilakukan kompres hangat parutan jahe adalah 5,55 (nyeri sedang), setelahdilakukan kompres hangat parutan jahe adalah 2,95 (nyeri ringan). Hasil dari uji paired t test didapat bahwa nilai hasil p = 0.000 (p 0.05 ), dengan demikian dapat dinyatakan ada pengaruh kompres hangat dengan jahe terhadap penurunan skala nyeri osteoarthritis.Kesimpulkan dari penelitian ini bahwa kompres hangat dengan jahe berpengaruh dalam menurunkan skala nyeri osteoarthritis, sehingga kompres jahe dapat menjadi alternatif sebagai pengobatan non farmakologi mengingat penggunaan obat rematik yang tidak tepat bisa menyebabkan efek samping kerusakan lambung atau saluran cerna.Kata Kunci: Kompres dengan Jahe, Nyeri, Osteoarthritis
BODY IMAGE PASIEN DIABETES MILLITUS YANG MENGALAMI GANGGREN Dania Dwi Nurcahyani; Cholik Harun Rosjidi; Lina Ema Purwanti
Health Sciences Journal Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.845 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v2i1.78

Abstract

AbstactDiabetes mellitus causes a DM complication where the wound complication are hard to recover, red to black, spoiled smell so there is amputation must be done in the end. This condition clearly disturbs body image which causes the patient feel embarrassed, low, and rejects this body condition. This purpose of this research is to know body image of gangrene diabetes mellitus patient in Dr. Sayidiman Magetan hospital.This research design is descriptive. The sampling technique is purposive sampling, with 589 populations. The sample is 49 respondents. The data collecting technique is questionnaire with T Score as data analysis technique.The result of this research is 25 respondents (51%) have positive body image, and 24 respondents (49%) has negative body image. This depends on gender, age, time of DM and gangrene suffer, living together, kind of dysfunction, education.Based on this research, it is hoped the patients can increase good body image in order to help the healing process, for next researcher suggested not to stop doing research about body image of gangrene diabetes mellitus with wider populations so reach optimal carefulness.Keyword : Body Image, Patient, Diabetes Mellitus, Gangrene. AbstrakPenyakit DM mengakibatkan salah satu komplikasi DM dimana komplikasi pada luka sukar sembuh, luka berwarna merah kehitaman, berbau busuk yang akhirnya dilakukan amputasi kondisi ini jelas mengganggu body image yang mengakibatkan pasien merasa malu, rendah diri, dan tidak menerima keadaan tubuhnya. Penelitian ini diuntukkan mengetahui body image pasien DM yang mengalami ganggren di RSUD dr.Sayidiman Magetan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, dengan populasi 589 orang, sampel berjumlah 49 responden, teknik pengumpulan data dengan kuisioner, teknik analisa menggunakan skor T. Hasil penelitian dari 49 responden didapatkan hasil 25 responden (51%) memiliki body image positif, dan 24 responden (49%) memiliki body image negatif. Hal ini dipengaruhi jenis kelamin, usia, lama menderita DM, lama menderita ganggren, tinggal bersama, jenis gangguan fungsi, pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pasien dapat meningkatkan body image yang baik agar membantu proses penyembuhan dengan cepat, bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk tidak berhenti melakukan penelitian tentang body image pasien DM yang mengalami ganggren dengan populasi yang lebih banyak agar tercapai ketelitian penelitian optimal.Kata Kunci : Body Image, Pasien, Diabetes Mellitus, Gangren
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Erna Suwanti; Sulistyo Andarmoyo; Lina Ema Purwanti
Health Sciences Journal Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.919 KB) | DOI: 10.24269/hsj.v5i1.674

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi dan perawatan jangka panjang bahkan menyertai seumur hidup penderita. Berbagai komplikasi dapat terjadi bila kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Dari komplikasi yang terjadi akan berdampak pada kualitas hidup penderita. Dukungan keluarga sangat diperlukan  bagi kelangsungan hidup penderita Diabetes Melitus, sehingga dengan dukungan keluarga yang baik diharapkan penderita Diabetes Melitus mempunyai kualitas hidup yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli rawat jalan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan  purposive sampling.  Sampel yang digunakan sejumlah 86 responden yang merupakan pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang berkunjung di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Instrumen penelitian menggunakan 3 kuisioner, yakni kuisioner demografi responden, kuisioner dukungsn keluarga dan kuisioner DQOL (Diabetes Quality Of Life). Analisis hipotesis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dengan p value = 0.000 (0,05) dan nilai keeratan hubungan cukup kuat (0,463). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dukungan keluarga dalam bentuk dukungan penghargaan, emosional, instrumental, dan informasi sangat penting dalam membantu meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
PERILAKU KELUARGA DALAM PEMENUHAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) ANGGOTA KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA DI DESA PARINGAN, KECAMATAN JENANGAN, KABUPATEN PONOROGO Dinda Mar’atush Sholihah; Nurul Sri Wahyuni; Lina Ema Purwanti
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.17

Abstract

Abstract Some symptoms such as losing motivation, responsibilities, apathetic, and social and Activity of Daily Living (ADL, hereafter) disturbance are often experienced by schizophrenia patients. They often experience inhuman treatments such as cruel behavior, isolated or deprived. This study aims to identify family behavior in ADL for schizophrenia’s family.This study is a descriptive study. The populations of the study are all families whose members are schizophrenia in Paringan village, Jenangan sub-district, Ponorogo district.There are 60 respondents taken as the sample of the study. Total sampling is employed to take the sample of the study. Thus, questionnaire is used as the data collection technique. In addition, score T is utilized to analyze the data.The results of the study show that most families, as many as 36 families (60%) have positive behavior and 24 families (40%) have negative behavior for having ADL for those families whose members are schizophrenia. Based on the results on the study, it is expected that the families whose members are schizophrenia should have a better positive behavior for meeting ADL for schizophrenia patients. The results of this study is proposed to the future researchers. The next studies are expected to conduct studies related to Families’ Motivation in Increased Self-Esteem Schizophrenia Patients  in the Society.  Keywords: Behavior, Family, Activity of Daily Living (ADL), SchizophreniaAbstrak Pasien skizofrenia sering terlihat adanya kemunduran yang ditandai dengan hilangnya motivasi, tanggung jawab, apatis, hubungan sosial dan gangguan pemenuhan ADL. Mereka sering mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi, misalnya kekerasan, diasingkan, diisolasi atau dipasung. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perilaku keluarga dalam pemenuhan ADL anggota keluarga dengan skizofrenia. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh keluarga di Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo yang mempunyai anggota keluarga penderita skizofrenia sejumlah 60 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan teknik analisa menggunakan skor T. Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar yaitu 36 (60%) keluarga berperilaku positif dan hampir setengahnya yaitu 24 (40%) keluargaberperilaku negatif dalam pemenuhan ADL anggota keluarga dengan skizofrenia. Mengacu pada hasil penelitian diharapkan bagi keluarga agar meningkatkan perilaku positifnya dalam pemenuhan ADL pasien sizofrenia . Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang Motivasi Keluarga dalam Meningkatan Harga Diri Pasien Skizofrenia di Masyarakat.Kata kunci : Perilaku, Keluarga, Activity of Daily  Living(ADL), Skizofren
EDUKASI KESEHATAN (VIDEO ANIMASI DAN BOOKLET) PADA PASIEN CVA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT PENGETAHUAN Di Ruang Ahmad Dahlan RSU Muhammadiyah Ponorogo Melania Dila Puspita; Filia Icha Sukamto; Lina Ema Purwanti
Health Sciences Journal Vol 6, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v6i2.1543

Abstract

Edukasi kesehatan merupakan hal penting untuk mengubah gaya hidup yang kurang sehat. Pemberian edukasi kesehatan dengan menyediakan media materi dalam bentuk booklet maupun video animasi. Tujuan dari pengambilan studi kasus ini untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien CVA dengan masalah keperawatan defisit pengetahuan. Asuhan keperawatan pada pasien CVA dengan masalah keperawatan defisit pengetahuan di ruang Ahmad Dahlan RSU Muhammadiyah Ponorogo selama 3 hari pada tanggal 09-11 Mei 2022. Metode yang digunakan adalah proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil pengkajian didapatkan bahwa Tn. K jarang memeriksakan tekanan darahnya, menganggap tekanan darahnya tinggi karena faktor usia, perokok aktif, Tn. K dan keluarga juga tidak paham dengan penyakit CVA. Dari analisa tersebut didapatkan diagnosa defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan pasien memiliki persepsi yang keliru terhadap penyakitnya, dilakukan intervensi yaitu edukasi kesehatan dan promosi kesiapan penerimaan informasi. Tindakan keperawatan yang bisa diberikan dengan cara menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan. Hasil evaluasi yang didapatkan setelah dilakukan edukasi kesehatan dan promosi kesiapan penerimaan informasi diharapkan pasien dan keluarga paham, mampu mengulang materi yang sudah diberikan, mengubah pola hidupnya agar mencegah terjadinya CVA berulang.
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN EFIKASI DIRI PASIEN DM TIPE 2 DALAM MELAKUKAN PERAWATAN KAKI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONOROGO UTARA Lina Ema Purwanti
Gaster Vol 11 No 1 (2014): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.397 KB)

Abstract

Motivasi dan Efikasi diri diperlukan bagi pasien DM tipe 2 untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam mengelola penyakitnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pasien DM tipe 2 dalam melakukan perawatan kaki di wilayah kerja Puskesmas Ponorogo Utara. Desain dalam penelitian ini adalah analitik cross sectional dengan jumlah sampel 55 pasien DM tipe 2.Pengumpulan data dengan kuesioner dan analisa data menggunakan Chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden mempunyai motivasi dan efikasi diri yang baik, serta terdapat hubungan antara motivasi dan efikasi diri pasien DM Tipe2 dalam melakukan perawatan kaki. Diharapkan perawat dapat meningkatkan motivasi dan efikasi diri pasien DM tipe 2 dengan memberikan pendidikan kesehatan terstruktur, memfasilitasi pemberian dukungan sosial dan memberikan intervensi untuk mencegah munculnya komplikasi yang dapat menyebabkan kematian. Kata kunci : Motivasi, efikasi diri, DM tipe 2
ANALISIS FAKTOR RISIKO STUNTING PADA ANAK BALITA DI DESA WAGIR KIDUL, PULUNG, PONOROGO Metti Verawati; Latifah Hanum; Lina Ema Purwanti; Anni Fithriyatul Mas’udah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus (2023): International Conference of Health Innovation and Technology (ICHIT)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v0i0.17871

Abstract

Objective: Stunting is a condition where a child's height is shorter than the height of other children his age. Stunting can interfere with brain development, intelligence, physical growth disorders, and metabolic disorders in the body and even cause other dangerous diseases such as cancer and stroke.Methods:  The purpose of this study was to determine the dominant factor influencing the incidence of stunting in the working area of the UPT Puskesmas Pulung, Ponorogo Methods: This study is an observational study with a cross-sectional study design and quantitative analysis. This study has a sample of 32 people. The instrument used in this study was a questionnaire. Data analysis using Logistic Linear Regression.Results: The results showed that history of infectious diseases, environmental sanitation, economic factors, mother's knowledge, and parenting patterns significantly affected the stunting status of toddlers with a p-value less than (0.05).Conclusion: Based on the results of this study, it is expected that health workers will provide health education related to stunting, prevention methods through fulfilling nutrition, good sanitation, and preventing infection in children