Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA PENDERITA HIPETENSI TENTANG HIPERTENSI purnama, dadang; -, Witdiawati; Suhendar, Iwan
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.472 KB)

Abstract

Hipertensi adalah faktor resiko utama penyakit-penyait system peredaran darahyang merupakan penyebab kematian tertinggi. Data dari Departemen KesehatanRI, menunjukan penyakit hipertensi masih cukup tinggi dengan angka kematian15,6 % dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang lebihjauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya pengobatan hipertensi,disertai kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi. Rancanganpenelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Populasi yang di ambil adalahlansia dan pengambilan sampel dengan tekhnik non probability sampling methodyang bersifat ccidental sampling, yaitu pengambilan sampel secara kebetulan adaatau tersedia pada saat penelitian berlangsung. Metode pengumpulan data denganmenggunakan motode angket/kuesioner dan pengolahan data dilakukan denganmetoda distribusi prosentase. Hasil dari penelitian menggambarkan sebagian kecildari responden (18,1%) berada dalam kategori tingkat pengetahuan baik. Dan yangberada dalam kategori pengetahuan cukup (36,4%), dan sebagian besar beradadalam kategori pengetahuan kurang (45,5%) . kesimpulan dan dari penelitian inimenggambarkan bahwa tingkat pengetahuan lansia di wilayah kerja PuskesmasSamarang Kabupaten Garut pada umumnya kurang. Perlu peningkatan kapasitasPuskesmas dan membutuhkan sumberdaya manusia serta pembiayaan untukpromosi kesehatan khususnya kesehatan lansia harus lebih ditingkatkan. Salah satusumber yang potensial adalah dana kapitasi Puskesmas dari Jaminan KesehatanNasional sebagai penunjang program kegiatan lansia.
DESCRIPTION OF BODY IMAGE AMONG TEENAGERS Nur Oktavia Hidayati; Hamidah Nurhalimah; Iwan Suhendar; Ikeu Nurhidayah
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 4, No 2 (2021): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v4i2.186

Abstract

Body image has a big influence on teenagers in seeing themselves positively or negatively. A teenager sees him/herself positively, then he/she will have satisfaction with the body shape they have, so that his/her self-confidence increases. Meanwhile, if they judge themselves negatively there will be dissatisfaction with their body shape, which has an impact on decreasing his/her self-confidence. The purpose of this research was to determine the description of body image in teenagers at SMAN 17 Garut. This research was a descriptive research with quantitative approach. The population in this research were 606 teenagers who were students at SMAN 17 Garut. The sample of the research was 241 teenagers by taking stratified random sampling. Data collection techniques with body image instrument modified by Andiyati from the questionnaire (MBRSQ-AS). The results showed that 125 people (51.9%) were in the negative category and 116 people (48.1%) were in the positive category which meant this research showed that the body image of teenagers at SMAN 17 Garut were in the negative category and the results on aspects of respondent's body image was in the negative category. Based on the results of the research conducted at SMAN 17 Garut, to anticipate the emergence of body image in teenagers can be done by providing direction or motivation to prevent the occurrence of higher body image disorders among teenagers. This can be done through cooperation between teachers and nurses.  
Edukasi Kebiasaan Cuci Tangan pada Anak Sekolah sebagai Upaya Menurunkan Resiko Diare Iwan Suhendar; Witdiawati W
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.9 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22634

Abstract

Tangan merupakan salah satu agen utama masuknya kuman/mikroba penyebab penyakit, ke mulut, hidung dan anggota tubuh lainnya. Banyak masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan cuci tangan salah satunya adalah Diare. Anak sekolah merupakan populasi yang rentan terkena penyakit diare. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan ini adalah mengidentifikasi pengetahuan  pada anak usia sekolah tentang kebiasaan cuci tangan sebagai upaya menurunkan resiko diare di SDN 01 Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul. Metode pelaksanaan kegiatan program pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan kesehatan dan simulasi cuci tangan kepada anak sekolah, dengan peserta yang hadir 56 siswa kelas V SD, 2 orang guru, dan 6 orang mahasiswa. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan penyuluhan dengan menggunakan kuesioner. Hasil kegiatan ada perubahan signifikan dalam  pengetahuan siswa. Berdasarkan hasil jawaban kuis dari 56 siswa didistribusi frekuensi dengan hasil pengetahuan sebelum penkes adalah 61% dalam kategori baik dan 39% dalam kategori kurang, sedangkan untuk pengetahuan sesudah adalah 91% dalam kategori baik. Kesimpulan  sebagian besar pengetahuan siswa tentang kebiasaan cuci tangan sudah baik. Perlu optimalisasi peran guru, petugas kesehatan dan kader kesehatan sekolah untuk kontinuitas penerapan kebiasaan cuci tangan di sekolah. Kata kunci : Cuci tangan, edukasi, siswa sekolah.
Penyuluhan tentang Aktifitas Fisik dalam Peningkatan Status Kesehatan Udin Rosidin; Nina Sumarni; Iwan Suhendar
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.127 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22574

Abstract

Melakukan aktifitas fisik merupakan salah satu indikator dalam pelaksanaan PHBS. Dalam survey awal yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa di Desa Jayaraga sebesar 36,8 tidak melakukan aktifitas fisik. Padahal apabila dilihat dari letak geografisnya sangat dekat dengan sarana olah raga. Indikator lain ditemukan sebesar 3,8 % pertolongan persalinan tidak oleh nakes, 5,8 % balita tidak ditimbang di posyandu. Rendahnya aktifitas fisik akan berdampak pada meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif yang akibatnya pada penurunan status kesehatan. Melakukan aktifitas fisik adalah cara untuk meningkatkan status kesehatan.  Hambatan yang menyebabkan rendahnya pelaksanaan aktifitas fisik diantaranya adalah pengetahuan, motivasi dan ketersediaan sarana. Upaya yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah penyuluhan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik bagi kesehatan. Metoda pelaksanaannya adalah melakukan penyuluhan. Melalui program ini masyarakat diberi pemahaman tentang pentingnya melaksanakan aktiifitas fisik bagi kesehatan. Jumlah peserta penyuluhan  sebanyak 41 orang. Kegiatan dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penyusunan laporan. Hasil kegiatan menunjukan bahwa rata rata nilai pengetahuan masyarakat sebelum dilaksanakan penyuluhan dari range 0 sampai dengan 100 sebesar 61,6. Sedangkan setelah dilaksanakan penyuluhan sebesar 69.  Dari hasil tersebut dibuktikan bahwa ada peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik setelah dilakukan penyuluhan. Kesimpulan. Pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya aktifitas fisik bagi kesehatan. Rencana tidak lajut dari kegiatan ini adalah melaksanakan kerjasama dengan petugas kesehatan untuk melakukan pembinaan dan bimbingan kepada masyarakat tentang hidup sehat.Kata kunci : Aktifitas fisik, penyuluhan, PHBS.
Pendidikan Kesehatan Tentang Personal Hygiene Pada Siswa SMK Al Halim Garut Udin Rosidin; Nina Sumarni; Iwan Suhendar
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.629 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v4i2.9272

Abstract

AbstrakUpaya hidup sehat harus dijalankan oleh masyarakat sesuai dengan program pemerintah yang mengutamakan upaya promotif dan preventif. Program tersebut memerlukan peran semua sektor dan peran serta seluruh masyarakat. Gerakan ini harus dilaksanakan disemua tatanan termasuk institusi pendidikan.  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al Halim adalah institusi pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam Germas. SMK AL-Halim merupakan sekolah yang berbasis pesantren sehingga seluruh siswanya merupakan santri dipondok pesantren. Pada survey awal yang dilakukan kepada siswa-siswi SMK Al-Halim menunjukan masalah personal hygiene menjadi salah satu permasalahan yang dikeluhkan oleh siswa yang dimungkinkan karena kurangnya pengetahuan siswa. Berdasarkan permasalahan terebut diatas maka perlu dilakukan kegiatan pengabdian tentang peningkatan pengetahuan siswa dalam pelaksanaan personal hygiene di SMK Al-Halim Garut. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa di SMK AL- Halim. Metode yang digunakan adalah  pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene. Sebelum pelaksanaan  pendidikan kesehatan dilakukan persiapan sosial untuk membangun komitmen terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan. Kegiatan ini menunjukkan adanya perbedaan rata rata nilai pengetahuan sebelum dan sesudah dilaksanakan pendidikan kesehatan. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat adalah adanya peningkatan pengetahuan siswa SMK Al Halim tentang personal hygiene. Kata Kunci : Pengetahuan, Personal Hygiene, Pendidikan Kesehatan.
Pendidikan Kesehatan Tentang Hidup Bersih dan Sehat di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al-Amin Garut Iwan Suhendar; Udin Rosidin; Nina Sumarni
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 3: Agustus (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i3.52

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting dilaksanakan disemua tatanan masyarakat. Kebiasaan hidup sehat harus ditanamkan sejak dini mulai dari lingkungan tempat tinggal, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Upaya dalam mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tersebut harus dimulai dari lingkungan tempat tinggal anak seperti keluarga atau lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan. Salah satu Panti Asuhan yang menjadi sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah Panti Asuhan Al-Amin. Hasil wawancara dengan pengelola LKSA Al Amin, banyak anak yang terkena penyakit musiman seperti demam, batuk dan pilek, diare dan beberapa penyakit kulit. Penyakit-penyakit tersebut timbul karena kebiasaan penghuni panti yang tidak bisa melaksanakan hidup bersih dan sehat. Memperhatikan hasil survey tersebut, upaya yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan penghuni panti tentang PHBS adalah dilaksanakannya pendidikan kesehatan. Tujuan dari kegiatan pendidikan kesehatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pelaksanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di  Lembaga kesejahteraan Sosial Anak Al-Amin. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah  pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang PHBS. Sebelum pelaksanaan  pendidikan kesehatan. Kegiatan ini menunjukkan adanya perbedaan rata rata nilai pengetahuan sebelum dan sesudah dilaksanakan pendidikan kesehatan. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang hidp bersih sehat pada penghuni LKSA Al Amin.
The Relationship Between Peer Pressure With Bullying Behavior In Early Adolescents Ikeu Nurhidayah; Karti Nur Aryanti; Iwan Suhendar; Mamat Lukman
Journal of Nursing Care Vol 4, No 3 (2021): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v4i3.31566

Abstract

Bullying is a problem that often occurs worldwide, especially in the school environment and will cause various impacts. The effects of bullying on children include physical impacts (bruised and full of wounds) and psychological impacts (children are reluctant to go to school, feel embarrassed, and feel pressured). Peers greatly influence the occurrence of bullying behaviour in early adolescents. In the school environment, early teens always spend time with peers. The purpose of the study was to determine the relationship between peer pressure and bullying behaviour in early adolescents. This research method uses a descriptive-analytic with cross-sectional approach. The population in this study was the early adolescent of the junior high school students (SMPN 2 Tarogong Kidul Garut Regency), which obtained a sample of 88 students using the proportionate stratified random sampling technique. This study used the Peer Pressure Scale (PPS) and Adolescent Peer Relations Instrument (APRI) instruments. The analysis in this study uses univariate analysis to determine the frequency distribution and bivariate analysis using the Chi-Square test. The results in this study stated that there was a significant relationship between peer pressure and bullying behaviour (p-value=0.021). Therefore, nurses need to educate early teens about bullying behaviour and the importance of healthy peer relationships.
DESCRIPTION OF PHYSICAL ACTIVITY IN HYPERTENSION CLIENTS Citra Windani Mambang Sari; Via Komalasari; Iwan Suhendar
Journal of Nursing Care Vol 4, No 1 (2021): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v4i1.31876

Abstract

Hypertension is a non-communicable disease and has a risk of heart disease. Hypertension can be managed by doing physical activity. Physical activity can control blood pressure in hypertensive clients. The purpose of this research was to identify the overview of the biological activities of hypertensive clients at the Guntur Community Health Centre in Garut Regency.The research type was a quantitative descriptive with the study population of hypertensive patients who were registered at Guntur Community Health Centre. The sampling method in this research was a total sampling method, and the total number of this study was 118 hypertensive patients. This research instrument used the long form of the International Physical Activity Questionnaire with a number of 25 questions and consisted of 4 activity domains. The data were processed using the analysis of distribution frequency and percentage. The results showed as many as 100 respondents (84.7%) did a mild physical activity, and none did moderate physical activity, and as many as 18 respondents (15.3%) did a strenuous physical activity. From the research results, it can be concluded that most of the respondents did a mild physical activity. The implication of this research is to provide health education about appropriate physical activity for hypertensive clients at Guntur Health Center.
Pendidikan Kesehatan Tentang Ergonomi Di Home Industry Cotton Bud Desa Mekarbakti Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang Iwan Shalahuddin; Iwan Suhendar; Umar Sumarna
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.3826

Abstract

 ABSTRAK Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja di lingkungan kerja. kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Potensi bahaya akan selalu timbul pada saat seseorang yang melakukan pekerjaan. Potensi bahaya tersebut dapat berasal dari sifat pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja, mesin yang digunakan oleh pekerja, lingkungan kerja dari pekerja, proses produksi, dan cara kerja pekerja.  Tujuan pengabdian untuk menjelaskan tentang kesehatan dan keselamatan kerja khususnya ergonomi dalam pelaksanaan pekerjaan di home industry. Metode kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan melalui virtual menggunakan platform Whatsapp Group Chat dengan metode ceramah, Tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Hasil Rekapitulasi data Pengkajian Kebutuhan Belajar Jumlah audience : 36 orang,  Audience terdiri dari para pekerja dari seluruh bagian dalam proses pembuatan Cuttond Buds. Saat sesi pematerian berjalan dengan lancar dan peserta tampak fokus dan menyaimak apa yang sedang dipresentasikan. Setelah materi selesai disampaikan, dilanjut dengan penayangan video tentang pengaturan posisi yang baik dan benar pada saat bekerja yang disertai dengan gerakan peregangan dan selanjutnya sesi tanya jawab yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perubahan pekerja dari yang sebelumnya dan sesudahnya diberikan penkes. Kesimpulan didapatkan bahwa kebutuhan belajar pekerja di home industy cuttond bud, meliputi kebutuhan belajar perceived needs, unperceived needs, dan misperceived needs. Pada proses pelaksanaan penyuluhan; para pekerja, terlihat antusias saat pemberian materi berlangsung. Kegiatan penyuluhan berjalan kondusif karena peserta menyimak materi yang disampaikan dengan baik. Kata Kunci: Ergonomi, Home Industri, Keselamatan dan Kesehatan Kerja  ABSTRACT The application of occupational safety and health is very important as an effort to prevent work accidents in the work environment. Work is important for the company, because the impact of accidents and occupational diseases is not only detrimental to employees, but also to the company, either directly or indirectly. Potential danger will always arise when someone is doing the job. The potential hazards can come from the nature of the work done by workers, the machines used by workers, the work environment of workers, the production process, and the way workers work. The purpose of this service is to explain occupational health and safety, especially ergonomics in the implementation of work in the home industry. The method of health promotion activities is carried out by providing virtual health education using the Whatsapp Group Chat platform with the methods of lectures, questions and answers, discussions, and demonstrations. Results of the Learning Needs Assessment data recapitulation Audience number: 36 people. The audience consists of workers from all parts of the process of making cotton buds. When the presentation session went smoothly and the participants seemed focused and listening to what was being presented. After the material has been delivered, it is followed up with a video showing about setting a good and correct position at work accompanied by stretching movements and then a question and answer session which aims to find out the extent to which workers have changed from those previously and afterward given the Health Center. The conclusion is that the learning needs of workers at home industrial cotton buds include learning needs, perceived needs, unperceived needs, and misperceived needs. In the extension process; the workers, looked enthusiastic when the materials were given. The extension activity was conducive because the participants listened well to the material presented. Keywords: Ergonomics, Home Industry, Occupational Safety, and Health
PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI RW 14 DESA JAYARAGA TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT Udin Rosidin; Iwan Suhendar
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v1i2.32

Abstract

ABSTRAK Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011 yang mengatur upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat atau disingkat PHBS di seluruh Indonesia dengan mengacu kepada pola manajemen PHBS, mulai dari tahap pengkajian, perencanaan, dan pelaksanaan serta pemantauan dan penilaian. Kita menyadari bahwa upaya tersebut bukanlah suatu hal yang mudah karena upaya tersebut berkaitan sangat erat dengan masalah perilaku sedangkan masalah perilaku merupakan masalah yang khas dan kompleks. PHBS dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan sekitar, seperti lingkungan rumah tangga, sekolah, dan tempat kerja. PHBS pada tatanan rumah tangga merupakan bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan dan keluarga, yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya.              Kata Kunci: Perilaku Hidup bersih dan Sehat, Rumah Tangga, Penyuluhan ABSTRACT Guidelines for the Development of Clean and Healthy Life Behavior as stipulated in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number: 2269 / MENKES / PER / XI / 2011 which regulates efforts to improve clean and healthy living behavior or abbreviated PHBS throughout Indonesia by referring to PHBS management patterns, starting from the assessment, planning and implementation phases and monitoring and assessment. We realize that these efforts are not an easy thing because these efforts are closely related to behavioral problems while behavior problems are typical and complex problems. PHBS can be applied in everyday life in the surrounding environment, such as the household, school and workplace environment. PHBS in the household order is a manifestation of a healthy paradigm in individual and family life culture, which aims to improve, maintain and protect its health. Keywords: Clean and Healthy Behavior, Household, Counseling