Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pemberdayaan Remaja Sebagai Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Pencegahan HIV/AIDS Citra Windani Mambang Sari; Mamat Lukman; Desy Indra Yani
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.763 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i2.17130

Abstract

Tingginya angka kejadian penyalahgunaan NAPZA dan angka HIV/ AIDS pada remaja masih menjadi perhatian dunia untuk terus berupaya mengatasinya. Remaja Babakan Surabaya sebagian besar mempunyai pengetahuan baik tentang NAPZA dan HIV/AIDS tetapi masih ada yang mempunyai pengetahuan kurang baik tentag NAPZA dan HIV/AIDS. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat  adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang NAPZA dan HIV/ AIDS di Kebon Kangkung dan Babakan Surabaya Kota Bandung. Metode penelitian dengan menggunakan quasi eksperimen dengan 17 remaja dari wilayah kerja Puskesmas Babakan Surabaya. Kuesioner pengetahuan dibuat berdasarkan Kementerian kesehatan. Analisis menggunakan Wilcoxon. Hasil pengabdian ini adalah rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada remaja (Median=15, IR=6) dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah (Median=19, IR=6). Hasil PKM adalah adanya perbedaan signifikan terhadap pengetahuan remaja tentang NAPZA dan HIV/AIDS di Kelurahan Kebon Kangkung dan Babakan Surabaya Kota Bandung setelah diberikan pendidikan kesehatan (p=0.007). Saran dari pengabdian ini diharapkan puskesmas dapat melanjutkan dengan memfasilitasi remaja membentuk kegiatan-kegiatan pencegahan NAPZA dan HIV AIDS di kelurahan Babakan Surabaya.
Pemberdayaan Kader Kesehatan tentang Pencegahan Stunting pada Balita Henny Suzana Mediani; Ikeu Nurhidayah; Mamat Lukman
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i1.26415

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang menjadi prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam RPJMN 2020-2024. Kabupaten Karawang termasuk kedalam 100 kota/kabupaten prioritas untuk intervensi anak stunting di Indonesia. Fokus utama dalam penanganan stunting adalah 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dilaksanakan di Posyandu. Kader yang berperan penting dalam penggerak posyandu diharapkan mempunyai pengetahuan yang baik dan motivasi yang tinggi dalam upaya pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah pemberdayaan kader kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi tentang pencegahan stunting. Sasaran kegiatan ini adalah kader yang berada di Kabupaten Karawang dengan jumlah peserta sebanyak 44 orang. Kegiatan pemberdayaan menggunakan metode ceramah dan dilanjutkan sesi tanya jawab. Hasil kegiatan menunjukan sebanyak 77,55% kader mempunyai pengetahuan yang baik, dan sebanyak sebanyak 68,26% memiliki tingkat motivasi yang sedang. Diharapkan pemberdayaan kader kesehatan dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kinerja kader dalam pelayanan posyandu yang optimal. Kata kunci: Balita, kader-kesehatan, pemberdayaan, stunting. 
Program RIAS (Remaja Siaga Asap Rokok): Mencegah dan Mengatasi Adiksi Rokok pada Remaja di Cisaranten Kulon Laili Rahayuwati; Mamat Lukman; Endah Rahayu; Muhamad Ridwan
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.008 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i1.16863

Abstract

Global Youth Tubacco Survey (GYTS) menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan angka perokok remaja tertinggi tahun 2014, sebagian besar merupakan laki-laki dengan usia 12-13 tahun saat pertama kali merokok dan perempuan pada usia 14-15 tahun. Berdasarkan data yang ditujukkan oleh Kemenkes  bahwa prevalensi remaja usia 16-19 tahun meningkat 3 kali lipat dari tahun 1995 dari 7,1% menjadi 20,5% di tahun 2014. Melihat dari hasil data tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mencegah dan mengatasi adiksi merokok pada remaja dengan menggunakan sebuah program yang menitikberatkan pada preventif dan kuratif yaitu dengan menggunakan progran inovasi RIAS (Remaja Siaga Asap Rokok). Program RIAS yang diberikan kepada peserta menggunakan metode forum group discusion, dimana peserta diberikan pretest dan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai merokok, dan diajak berdiskusi melalui pemutaran video dan tanya jawab melalui kelompok kecil yang didampingi oleh dua orang fasilitator. Kegiatan diakhiri dengan adanya review materi dan pengucapan ikrar RIAS yang diucapkan bersama-sama. Setelah berlangsungnya program RIAS, peserta dapat menyadari pentingnya bahaya merokok dan pentingnya meningkatkan gerakan anti merokok sejak dini.
Pendidikan Kesehatan pada Kader dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Perbaikan Gizi Balita Tetti Solehati; Mamat Lukman; Cecep Eli Kosasih
Media Karya Kesehatan Vol 1, No 1 (2018): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.929 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v1i1.16946

Abstract

Pangandaran merupakan salah satu tempat wisata di Jawa Barat yang memiliki visi untuk menjadi Desa Sehat. Keadaan kesehatan penduduknya merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan domestik. Sayangnya pada daerah ini masih memiliki masalah dengan gizi balitanya. Pengetahuan masyarakat tentang gizi balita masih rendah sehingga pada balita masih ditemukan gangguan gizi dan gizi buruk. Bila balita mengalami gangguan gizi maka akibat yang akan ditimbulkan  antara lain: gizi buruk, gizi kurang, kwashiorkor, dan marasmus. Angka kekurangan gizi yang dialami anak di bawah lima tahun (balita) di Kab. Pangandaran, hingga saat ini terbilang masih tinggi. Perilaku dalam merawat kebutuhan nutrisi balita, masih merupakan masalah di kabupaten ini  yang menyebabkan masih adanya balita dan anak yang berstatus kurang gizi dan gangguan gizi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kader kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang gizi balita.  Metode : Kegiatan ini  dilaksanakan di Desa Pamotan dan Desa Bagolo Kecamatan Pangandaran Kab Pangandaran pada bulan Januari -April 2017.  Khalayak sasaran pada program ini adalah seluruh kader kesehatan yang ada di dua desa tersebut dengan jumlah 39 orang. Analisa data menggunakan t test paired. Kegiatan yang dilakukan meliputi melakukan pendataan tentang kondisi kesehatan yang ada di wilayah kedua desa tersebut, melakukan pelatihan keluarga sadar gizi, dan evaluasi.  Hasil: menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang gizi sebelum dilakukan intervensi rata rata 10,28±1,191 meningkat menjadi rata rata 11,36±0,932 dengan nilai p=0,000. .Simpulan: pemberdayaan dapat meningkatkan pengetahuan kader kesehatan terhadap perbaikan gizi balita. Saran: Kegiatan pemberdayaan kader kesehatan dan posyandu yang berada di daerahnya masing-masing memerlukan dukungan yang efektif baik dari pemerintahan desa maupun dari puskesmas baik material maupun moral. Kata kunci: Gizi balita, kader kesehatan, pemberdayaan, pengetahuan.
Pendidikan Kesehatan tentang Pencegahan Penyakit Kanker dan Menjaga Kualitas Kesehatan Laili Rahayuwati; Iqbal Abdul Rizal; Tuti Pahria; Mamat Lukman; Neti Juniarti
Media Karya Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v3i1.26629

Abstract

Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal yang mana sel tersebut bisa tumbuh dan menyebar ke bagian tubuh lainnya bahkan menyebabkan kematian. Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti perempuan dunia adalah kanker payudara. Kanker Payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar diantara jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya.Penderita kanker payudara dapat lebih cepat mengetahui serangan kanker pada payudara dengan memeriksa sendiri secara teratur setiap bulan yang dikenal dengan praktik SADARI (perikSA payuDAra sendiRI) sayangnya hanya sedikit yang melakukannya. Keterlambatan tersebut paling banyak disebabkan ketidakmengertian tentang penyakit dan upaya deteksi dini dengan SADARI. Untuk menyikapi masalah tersebut perlu ditingkatkan program edukasi tentang SADARI, yang merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap kanker payudara kepada masyarakat melalui pendidikan kesehatan.Tugas ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan perempuan di Desa Jatimukti dalam upaya deteksi dini kanker payudara. Rancangan yang digunakan adalah perlakuan pada satu kelompok sampel sejumlah 31 orang. Analisis deskriptif komparatif menunjukkan bahwa hasil pengetahuan saat post test lebih baik dibanding pengetahuan saat pretest. Simpulan bahwa adanya peningkatan pengetahuan setelah pendidikan, selanjutnya masyarakat after membutuhkan pendidikan kesehatan yang regular.Kata kunci : Kanker payudara, pengetahuan, SADARI.
Pengaruh Supportive Educative Nursing Intervention (SENI) terhadap Pengetahuan dan Sikap Penyintas Kanker Payudara Jajang Ganjar Waluya; Laili Rahayuwati; Mamat Lukman
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 2 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.623 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i2.22481

Abstract

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Tingginya angka kejadian dan kematian oleh kanker payudara menunjukkan kanker payudara  membutuhkan perhatian dan penanganan serius. Penelitian mengungkapkan aktivitas fisik penyintas kanker payudara berkurang secara signifikan setelah diagnosis kanker payudara. Diagnosis kanker adalah ‘‘teachable moment’’ yang memungkinkan dengan edukasi dan dukungan yang tepat dapat membantu penyintas kanker payudara mempertahankan atau bahkan meningkatkan tingkat aktivitas mereka. Penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh Supportive Educative Nursing Intervention (SENI) terhadap pengetahuan, sikap dan intensitas aktivitas fisik penyintas kanker payudara. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain quasi experiment. Rancangan yang digunakan adalah pre-test and post-test with control group (quasy experiment with control). Jumlah sampel sebanyak 61 orang yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi (30 orang) dan kelompok kontrol (31 orang). Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh signifikan SENI terhadap pengetahuan (p-value=0,000) dan sikap (p-value=0,000) penyintas kanker payudara tentang aktivitas fisik. SENI memberikan pengaruh signifikan terhadap pengetahuan dan sikap penyintas kanker payudara tentang aktivitas fisik. Rumah singgah dapat mengadakan program untuk meningkatkan aktivitas fisik penyintas seperti senam bersama yang disesuaikan dengan kondisi di rumah singgah. Dinas kesehatan kota Bandung perlu memfasilitasi pelatihan bagi pengelola rumah singgah dalam hal kesehatan olahraga sebagai upaya peningkatan sosialisasi kesehatan olahraga bagi penghuni rumah singgah. Kata kunci: Aktivitas fisik, kanker payudara, pengetahuan, sikap, supportive educative nursing intervention.
Peran Orang Tua dan Peran Teman Sebaya pada Perilaku Seksual Remaja Adelse Prima Mulya; Mamat Lukman; Desy Indra Yani
Faletehan Health Journal Vol 8 No 02 (2021): Faletehan Health Journal, July 2021
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v8i02.138

Abstract

Adolescent sexual behavior is increasingly found in everyday life. This behavior can be influenced by peers and the lack of parental role in supervising adolescents. The purpose of this study was to examine the relationship between the role of parents and peers in adolescent sexual behavior. This research was quantitative with a cross sectional study design. The study population was all tenth and eleventh graders of a senior high school in Bandung City, totaling 580 students. The samples were taken by using absolute precision estimation formula, and the sample size was 246 students. The data were collected by using a questionnaire of adolescent sexual behavior, parents role and peers role. All questionnaires had been tested for the reliability and validity. The data were analyzed by using chi Square. The results of this study showed that 49.6% of students had a high-risk sexual behavior, 53.3% had parents who played a bad role in adolescent sexual behavior, 55.7% had peers playing a major role in their sexual behavior. There was a significant relationship between the role of parents and adolescent sexual behavior; nevertheles, there was no significant relationship between the role of peers and adolescent sexual behavior. Schools were suggested to form peer groups and use millennial approaches to change adolescent behavior.
The Relationship Between Peer Pressure With Bullying Behavior In Early Adolescents Ikeu Nurhidayah; Karti Nur Aryanti; Iwan Suhendar; Mamat Lukman
Journal of Nursing Care Vol 4, No 3 (2021): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v4i3.31566

Abstract

Bullying is a problem that often occurs worldwide, especially in the school environment and will cause various impacts. The effects of bullying on children include physical impacts (bruised and full of wounds) and psychological impacts (children are reluctant to go to school, feel embarrassed, and feel pressured). Peers greatly influence the occurrence of bullying behaviour in early adolescents. In the school environment, early teens always spend time with peers. The purpose of the study was to determine the relationship between peer pressure and bullying behaviour in early adolescents. This research method uses a descriptive-analytic with cross-sectional approach. The population in this study was the early adolescent of the junior high school students (SMPN 2 Tarogong Kidul Garut Regency), which obtained a sample of 88 students using the proportionate stratified random sampling technique. This study used the Peer Pressure Scale (PPS) and Adolescent Peer Relations Instrument (APRI) instruments. The analysis in this study uses univariate analysis to determine the frequency distribution and bivariate analysis using the Chi-Square test. The results in this study stated that there was a significant relationship between peer pressure and bullying behaviour (p-value=0.021). Therefore, nurses need to educate early teens about bullying behaviour and the importance of healthy peer relationships.
The Correlation Between Coping Strategy and Stress of Parents Who Have Children with Autism Windi Dwirexsi; Mamat Lukman; Imas Rafiyah
Journal of Nursing Care Vol 1, No 3 (2018): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.823 KB) | DOI: 10.24198/jnc.v1i3.17861

Abstract

Autism was a very complex neurobiological developmental disorder. Parents with autistic children have a higher stress level than parents who have normal children, so use the effective coping strategy for parents who had an autistic child would make them prevented the excessive stress. Aim of the research was to find out relation of coping strategy and parents’ stress who had an autistic children. The research design was correlational design with a cross-sectional approach. Data collection used a questionnaire of the Coping Health Inventory for Parents and Parental Stress Scale. Result of study showed that coping strategy and parents’ stress who had an autistic child were mostly at range of medium coping strategy (57.7%) and moderate stress (76.9%). Result of Spearman’s Rank correlation test showed a negative relation between coping strategy and parents’ stress (r=0.699; p=0.000). There was a correlation between coping strategy and parents’ stress who had an autistic child in this research, which meant the better coping strategy the lower parents’ stress who had an autistic child. Based on these results, autistic agencies should be better able pay attention to improve ability of parents’ coping strategy who had autistic children. 
PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN BERBASIS APLIKASI WHATSAPP TERHADAP REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ari rahmat aziz; Cecep Eli Kosasih; Mamat Lukman
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 8 No 1 (2019): Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.123 KB)

Abstract

ABSTRACT Tobacco consumption is the highest cause of illness and death in the world. Most smokers have smoked when their teens. At present, teenagers get used to using the internet and social media. The number of social media users whatsapp reached 1 billion users worldwide.This situation makes social media whatsapp a potential way to help teenagers stop smoking. The purpose of this studied to analyze the effect of giving health information based on whatsapp application to adolescent knowledge. This research used quasi experiment method with control group. Sample technique used simple random sampling. The intervention group was conducted at senior high school A and control group in senior high school B. The total sample was 76 students with 38 intervention groups and 38 control groups. Measurement of knowledge used questionnaires. In the intervention group were given text messages, motivational interviews and pictures for 4 weeks. In the control group were given health information in the form of danger smoking poster and smoking ban in school Mading. Test analysis used unpaired t test and Man-Whitney with significance <0.05. The result of bivariate analysis showed that there was significant difference of mean score of knowledge in the intervention group p = 0.00 before and after intervention. In the control group, there was a decrease in mean knowledge score (p = 0.015) before and after the study. There was a significant difference in mean knowledge between the intervention and the control group after intervention (p = 0.000). The provision of health-based social media information whatsapp significantly affects the knowledge of adolescent smokers. School health nurses and health care providers can apply the results of this study to help teenagers quit smoking. Application of research results will provide an alternative to heath education in adolescents in addition to the provision of face-to-face interventions. Keywords: adolescence, health information, whatsapp