Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan

Studi Etnofarmakognosi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Untuk Mengobati Penyakit Pada Ternak Oleh Masyarkat Desa Naekasa Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur Catharina De Ricci Ivony Manek; Lukas Seran; Maria Novita Inya Buku
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.837 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  jenis tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan,  cara pengolahan,  jenis penyakit yang diobati,  jenis tumbuhan yang paling banyak digunakan,  jenis tumbuhan yang dibudidayakan, dan alasan masyarakat membudidaya tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit pada ternak oleh masyarakat di Desa Naekasa Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu observasi langsung. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara terhadap narasumber. Tumbuhan yang berhasil ditemukan  dikumpulkan, didokumentasi dan diidentifikasi.  Hasil penelitian ditemukan  10 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit pada ternak oleh masyarakat Di Desa Naekasa yaitu Mahoni (Swietenia mahagoni), ekor naga (Rhaphidophora pinnata), sereh (Cymbopogon nardus), Kemiri (Aleurites moluccana), kesambi (Schleichera oleosa), cabai rawit (Capsicum frutescens), kunyit (Curcuma longa), pohon daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea), gewang (Corypha utan), mangga (Mangifera indica).  Bagian organ tumbuhan yang digunakan adalah daun (Folium), Biji (Semen), Batang (Lignum), dan Kulit (Cortex), Rimpang (rhizome). Bagian tumbuhan tersebut diolah dengan cara ditumbuk atau dihaluskan, direndam, dan diberikan langsung pada ternak. Terdapat 8 jenis penyakit yang diobati yaitu nafsu makan menurun pada babi, keracunan pada anjing, cacing pada mata sapi, penyakit snot pada ayam, diare pada kambing dan babi, demam pada babi, feses kapur pada ayam,  kudis pada babi, dan luka potong pada ternak sapi, babi, dan ayam. Tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah pohon daun kupu-kupu. Jenis tumbuhan yang dibudidaya adalah sereh, lombok, mangga, mahoni,  dan kelapa.  Alasan masyarakat membudidayakan tumbuhan obat yaitu karena selain digunakan sebagai obat untuk mengobati penyakit pada ternak, tumbuhan tersebut juga biasa dikonsumsi oleh masyarakat sehingga dibudidaya agar mudah diambil saat diperlukan tanpa mengeluarkan biaya untuk membeli.
Studi Etnofarmakognosi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Untuk Mengobati Penyakit Pada Ternak Oleh Masyarakat Desa Kelle Kecamatan Kuanfatu Kabupaten Timor Tengah Selatan Debri Titi Boimau Boimau; Lukas Seran; Maria Novita Inya Buku
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 2 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.793 KB) | DOI: 10.55784/juster.v1i2.169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan obat yang paling banyak digunakan,cara pengolahan, tumbuhan obat yang dibudidayakan, alasan masyarakat membudidayakan tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada ternak. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif yaitu observasi langsung. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara terhadap narasumber. Tumbuhan yang berhasil ditemukan didokumentasi, diidentifikasi, diklasifikasi dan dideskripsikan. Hasil penelitian ini ditemukan 23 jenis tumbuhan yang digunakan untuk mengobati penyakit pada ternak oleh masyarakat Desa Kelle yaitu Swietenia macrophyla, Aloe vera, Ficus microcarpa, Corpi utan, Punica granatum, Melia azedarch, Zingiber zerumbet, Azadirachta indica, Aegle marmelos, Allium cepa, Casuarina equisetifolia, Cordia myxa, Anredera cordifolia, Abrus precatoris, Moringa oleifera,Cucumis sativus, Sanseviera grandis, Aleurites moluccana, Tamarindus indica, Tridax procumbens, Morus alba. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun (folium), biji (semen), kulit (cortex), buah (fructus), rimpang (rhizoma) dan umbi (bulbus). Terdapat 14 jenis penyakit yang diobati yaitu snot, kolibasilosis, batuk, diare, cacingan, antrax, luka potong, urat putus, demam, kurang nafsu makan, luka kebiri pada babi, patah tulang dan feses kapur. Cara pengolahan yang digunakan adalah dihaluskan dan direndam. Tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah mahoni. Jenis tumbuhan obat yang dibudidayakan adalah lidah buaya, delima, bawang merah, binahong, mentimun,kunyit, kemiri, kelor dan mahoni. Alasan masyarakat Desa Kelle membudidayakan tumbuhan obat yaitu karna selain manfaatnya sebagai obat penyembuh penyakit pada ternak juga sebagai tumbuhan hias dipekarangan, sebagai sumber makanan bagi manusia, sebagai bahan pembuatan ukiran serta masyarakat melestarikan tumbuhan obat tersebut agar  tidak punah