Nuzirwan Acang, Nuzirwan
Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Scoping Review: Pengaruh Kadar Gula Darah tidak Terkontrol terhadap Komplikasi Makrovaskular pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Nabila Maharani Suryanegara; Yani Dewi Suryani; Nuzirwan Acang
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v3i2.7289

Abstract

Diabetes melitus (DM) tipe 2 adalah gangguan metabolik karena tubuh mampu menghasilkan insulin, namun tidak dalam kadar normal atau tidak dapat berespons terhadap efek insulin (resistensi insulin) sehingga menyebabkan hiperglikemia. Jika kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik maka akan dapat menyebabkan komplikasi kronis berupa mikrovaskular seperti penyakit mata, neuropati dan nefropati, serta makrovaskular seperti penyakit arteri koroner, arteri perifer, dan serebrovaskular. Pada tahun 2013, riset menunjukkan prevalensi penderita DM di Indonesia tinggi, terutama di Provinsi Sulawesi Tengah. Tujuan penelitian ini mengetahui komplikasi makrovaskular pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan kadar gula darah tidak terkontrol. Metode penelitian scoping review dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi suatu karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam rentang waktu 10 tahun terakhir yang dilakukan selama September–Desember 2020. Pencarian sistematis dilakukan melalui situs database PubMed, Springer Link, dan ProQuest. Sesuai dengan kriteria inklusi dan tidak termasuk eksklusi serta dilakukan skrining menggunakan kriteria kelayakan pada PRISMA dan disajikan dalam bentuk tabel hasil penelitian berisi uraian 9 artikel penelitian yang telah di-review. Simpulan: sembilan artikel menyatakan terdapat pengaruh kadar gula darah tidak terkontrol terhadap kemunculan komplikasi makrovaskular berupa penyakit arteri koroner, arteri perifer, dan serebrovaskular pada pasien diabetes melitus tipe 2. Kadar gula darah tidak terkontrol berkaitan dengan pembentukan plak aterosklerosis serta gangguan fungsi endotel sehingga pasien dengan miokardiak infark, gangren, dan iskemik strok merupakan presentasi yang umum pada pasien dengan kadar gula darah tidak terkontrol. SCOPING REVIEW: THE EFFECT OF UNCONTROLLED BLOOD SUGAR LEVELS ON MACROVASCULAR COMPLICATIONS IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTSType 2 diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder because the body can produce insulin, but not at normal levels, or cannot respond to the effects of insulin (insulin resistance), causing hyperglycemia. If blood sugar levels have not properly controlled, it can lead to chronic complications in the form of microvascular diseases such as eye diseases, neuropathy, and nephropathy, and macrovascular diseases such as coronary artery disease, peripheral arteries, and cerebrovascular. In 2013, research showed the high prevalence of DM sufferers in Indonesia, especially in the province of Central Sulawesi. The objective of this study was to determine macrovascular complications in type 2 diabetes mellitus patients with uncontrolled blood sugar levels. Scoping review research method by identifying, analyzing, and evaluating a scientific paper published in the last ten years, conducted in September–December 2020. Systematic searches through PubMed, Springer Link, and ProQuest database sites. Following inclusion criteria and no exclusion criteria, screening was carried out using the eligibility criteria at PRISMA and presented in the form of a research table containing a reviewed descriptions of nine research articles. Conclusion: nine research articles stated an effect of uncontrolled blood sugar levels on the appearance of macrovascular complications, such as coronary artery disease, peripheral arteries, and cerebrovascular disease in patients with type 2 diabetes mellitus. Uncontrolled blood sugar levels were associated with atherosclerotic plaque formation and impaired endothelial function. Myocardial infarction, gangrene, ischemic stroke are common presentations in patients with uncontrolled blood sugar levels.
Scoping Review: Efek Musik Sebagai Terapi Tambahan terhadap Pengendalian Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Prita Tyara Aulia; Diana Wijayanti; Nuzirwan Acang
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v3i1.7353

Abstract

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistole ≥140 mmHg dan diastole ≥90 mmHg, diukur dua kali, selang waktu lima menit dalam keadaan tenang. Prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2013 tercatat 25,8% dan menjadi 34,1% pada 2018. Pengobatan hipertensi selain menggunakan obat, dapat diberi terapi non-farmakologis, salah satunya adalah terapi musik. Tujuan penelitian ini menganalisis efek musik sebagai terapi tambahan terhadap pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini merupakan Scoping Review, dengan mencari artikel dari database Science Direct, Neliti, dan DOAJ diperoleh 2.784 artikel. Hasil skrining yang sesuai kriteria inklusi sebanyak 474 artikel. Hasil uji kelayakan berdasar atas PICOS dan setelah dilakukan telaah kritis terdapat enam artikel yang memenuhi syarat. Penelitian dilakukan pada periode September–Desember 2020. Hasil telaah dan analisis dari enam artikel menyatakan pemberian musik selama 15–25 menit memengaruhi tekanan darah dan terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dengan setelah diberikan musik pada penderita hipertensi. Selain itu, lima artikel menyatakan terdapat perbedaan tekanan darah pada penderita hipertensi yang tidak diberikan terapi musik. Tiga artikel menyatakan terdapat perbedaan efek penurunan tekanan darah antara kelompok intervensi musik dan kelompok yang tidak diberikan intervensi musik. Alunan musik dapat menstimulasi tubuh mengeluarkan molekul nitric oxide yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian terapi musik efektif terhadap pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi. Scoping Review: Music Effects as Additional Therapy on Controlling Blood Pressure in Hypertensive PatientsHypertension was an increase in systolic blood pressure ≥140 mmHg and diastolic ≥90 mmHg, measured twice, five minutes apart in a calm state. The prevalence of hypertension in Indonesia in 2013 was recorded at 25.8% and became 34.1% in 2018. Treatment of hypertension in addition to using drugs, can be given non-pharmacological therapy, which is music therapy. The purpose of this study was to analyze the effect of music as an additional therapy on controlling blood pressure in hypertensive patients. This research is a Scoping Review, by searching articles from the database Science Direct, Neliti, and DOAJ obtained 2,784 articles. The screening results that matched the inclusion criteria were 474 articles. The results of the feasibility test were based on PICOS and after a critical review there were six articles that met the requirements. The research was conducted in the period September–December 2020. The results of the study and analysis of six articles stated that giving music for 15–25 minutes affected blood pressure and there were differences in blood pressure before and after being given music to people with hypertension. In addition, five articles stated that there were differences in blood pressure in hypertensive patients who were not given music therapy. Three articles stated that there were differences in the effect of lowering blood pressure between the music intervention group and the group that was not given music intervention. The music can stimulate body to release nitric oxide molecules which cause blood vessels to dilate so that can lower blood pressure. The conclusion of this study is that music therapy is effective in controlling blood pressure in hypertensive patients.
Potensi Hazard Ergonomi terhadap Kejadian Osteoarthirits Lutut pada Pekerja Buruh Pelabuhan di Pelabuhan Cappa Ujung Kota Parepare Dandy Yusuf Iglesis; Nuzirwan Acang; Dicky Santosa
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.408

Abstract

Abstract. Osteoarthritis is a degenerative disease characterized by the breakdown of joint cartilage. Osteoarthritis can affect the hips, knees, hands and feet, causing severe disability especially in the elderly population. The process of knee OA is a load that exceeds its normal capacity on normal tissue or normal load on tissue that has a problem. Work has a risk of a certain disease due to a hazard or hazard, one of which is Knee Osteoarthritis. Based on this phenomenon, the problems in this study are: (1) How many dock workers at the port of Caapa at the end of Parepare City are affected by knee osteoarthritis? (2) What is the description of the risk of ergonomic hazard on the incidence of Knee Osteoarthritis in port workers at the Cappa port at the end of Parepare City? The study used observational analysis with a cross-sectional approach. Analysis of the data used in this study using univariate analysis with a sample of 114 people. The results of the study from 114 people there were complaints of knee osteoarthritis with a total of 42 people (36.5%) which were divided by job division and by age group. The history and examination carried out on dock workers by doctors showed that there were complaints of knee osteoarthritis in the age group of 50 to 54 years with 17 people (40.4%), while the ergonomic hazard risk was reviewed using the BRIEF survey of posture, force, duration. , and frequency there is the highest risk in the unloading section with 3 points and the arranging goods section with 4 points. There is an influence of age with the incidence of Knee Osteoarthritis and the potential for ergonomic hazards that can be exposed to dock workers which can cause knee Osteoarthritis. Abstrak. Osteoarthritis adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan kerusakan rawan sendi. Osteoarthritis dapat terkena pada pinggul, lutut, tangan dan kaki, yang menyebabkan kecacatan parah terutama pada populasi lansia. Proses terjadinya OA lutut adalah beban yang melebihi kapasitas normalnya pada jaringan normal atau beban normal pada jaringan yang memiliki masalah. Pekerjaan memiliki risiko terjadinya suatu penyakit tertentu akibat adanya bahaya atau hazard salah satunya Osteoarthritis Lutut. Berdasarkan fenomena tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Berapakah jumlah buruh pelabuhan di pelabuhan caapa ujung Kota Parepare yang terkena osteoarthritis Lutut? (2) Bagaimanakah Gambaran risiko hazard ergonomi terhadap kejadian Osteoarthritis Lutut pada pekerja buruh pelabuhan di pelabuhan cappa ujung Kota Parepare? Penelitian menggunakan metode observasional analisis dengan pendekatan cross-sectional. Analisis data yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan analisis univariat dengan jumlah sampel 114 orang. Hasil penelitian dari 114 orang terdapat adanya keluhan osteoarthritis lutut dengan jumlah 42 orang (36,5%) yang terbagi berdasarkan perbagian pekerjaan dan berdasarkan kelompok usia. Anamnesis dan pemeriksaan yang dilakukan pada buruh pelabuhan yang dilakukan oleh dokter terdapat adanya keluhan osteoarthritis lutut pada kelompok usia 50 hingga 54 tahun dengan 17 orang (40,4%), sedangkan pada risiko hazard ergonominya yang ditinjau menggunakan BRIEF survey dari posture, force, duration, dan frequency terdapat risiko tertinggi pada bagian pembongkaran barang dengan poin 3 dan bagian menyusun barang dengan poin 4. Terdapat adanya pengaruh usia dengan kejadian Osteoarthritis Lutut dan potensi hazard ergonomi yang dapat terkena pada buruh pelabuhan yang dapat menyebabkan Osteoarthritis lutut.
Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku dalam Pencegahan Penularan COVID-19 pada Pegawai di Salah Satu Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Vania Salsabila; Nuzirwan Acang; Budiman
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.657

Abstract

Abstract. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is still a major health problem in the world, including in Indonesia. The government continues to make various efforts to suppress the COVID-19 case. One of which is regulation in the workplace as well as that carried out by the Regional Government of Sumedang Regency. The implementation of these policies must be supported by knowledge about COVID-19 and good behavior towards COVID-19 from every employee. This study aims to determine the relationship between knowledge and behavior in preventing the transmission of COVID-19 to employees at one of the Regional Government Offices of Sumedang Regency. This study uses an analytic observational method with a quantitative approach and a cross-sectional study design. Data analysis used in the form of univariate analysis to distribute the frequency distribution of each variable and bivariate analysis to find the relationship between knowledge and behavior using Fisher's Exact Test. Data collection was carried out in August 2021 using a google form questionnaire adapted from WHO training materials that had been tested for validity and reliability to 72 employees at the Regional Financial and Asset Management Agency of Sumedang Regency. Most of the respondents had good knowledge of COVID-19, namely 52 people (72.2%) and moderate behavior towards COVID-19, namely 42 people (58.3%). This study uses a significance level of 0.05. Fisher's Exact Test showed a p-value of <0.001, meaning that there was a significant relationship between knowledge about COVID-19 and behavior towards COVID-19 among employees at the Regional Financial and Asset Management Agency of Sumedang Regency. Knowledge will affect the way a person behaves in everyday life. Knowledge of a disease can change a person's behavior in dealing with a disease. Abstrak. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) masih menjadi masalah kesehatan utama dunia termasuk di Indonesia. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus COVID-19 salah satunya pengaturan di tempat kerja begitupun juga yang dilakuan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. Penerapan kebijakan tersebut harus didukung dengan pengetahuan tentang COVID-19 dan perilaku terhadap COVID-19 yang baik dari setiap pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku dalam pencegahan penularan COVID-19 pada pegawai di salah satu kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunanakan metode observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan studi cross-sectional. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat untuk mempresentasikan distribusi frekuensi setiap variabel serta analisis bivariat untuk mencari hubungan antara pengetahuan dengan perilaku menggunakan Fisher’s Exact Test. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2021 dengan menggunakan kuesioner google form yang diadaptasi dari WHO training material yang sudah di uji validitas dan reliabilitas kepada 72 pegawai di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumedang. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang COVID-19 yang baik yaitu sebanyak 52 orang (72,2%) dan perilaku terhadap COVID-19 yang sedang yaitu sebanyak 42 orang (58,3%). Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi α=0,05. Fisher’s Exact Test menunjukkan nilai p sebesar <0,001, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang COVID-19 dengan perilaku terhadap COVID-19 pada pegawai di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumedang. Pengetahuan akan memengaruhi cara seseorang berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan atas suatu penyakit dapat mengubah perilaku seseorang dalam menghadapi suatu penyakit.
Scoping Review: Pengaruh Diabetes Mellitus terhadap Tingkat Keparahan Gangguan Pernapasan pada Pasien COVID-19 Annisa Maulidianti; Nuzirwan Acang; Eka Hendryanny
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1135

Abstract

Abstract. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease that attacks the respiratory tract, with a causative cause, namely the SARS-Cov-2 virus. Respiratory disorders that occur vary from mild, moderate, severe to critical. Some of the patients requiring intensive care at the hospital were COVID-19 patients who were found to have a comorbid condition of diabetes mellitus. Based on this phenomenon, the problem in this study is, Does diabetes mellitus have an influence on the severity of respiratory disorders in COVID-19 patients? The study was conducted using a scoping review method with a sample of international scientific articles that meet the eligibility criteria (eligible). The results in this study were taken from 3 databases, namely Springer Link, Science Direct, and Pubmed with initial search results there were 525 articles and eight articles that met the eligibility (eligible). Selected based on PICOS. The results of the scoping review show that COVID-19 patients with diabetes mellitus have a tendency to develop a severe respiratory disorder characterized by bilateral infiltrated lung lesions, severe pneumonia, the incidence of ARDS, and the high use of invasive ventilation in supportive therapy for COVID-19 patients with diabetes mellitus. This is related to the dysregulation of the innate and adaptive immune systems, increased pro-inflammatory cytokines, and high levels of ACE-2 in diabetes mellitus patients. Thus, it can be concluded from this study that there is an influence between diabetes mellitus and the severity of respiratory disorders in COVID-19 patients. Abstrak. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan dan disebabkan oleh virus SARS-Cov-2. Gangguan pernapasan yang terjadi bervariasi, antara lain gangguan pernapasan ringan, sedang, berat hingga kritis. Sebagian besar pasien yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit merupakan pasien COVID-19 yang memiliki komorbid diabetes mellitus. Berdasarkan fenomena tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini adalah, Apakah diabetes mellitus memiliki pengaruh terhadap tingkat keparahan gangguan pernapasan pada pasien COVID-19? Penelitian dilakukan dengan metode scoping review, sampel yang digunakan adalah artikel ilmiah internasional yang memenuhi kriteria kelayakan (elegible). Hasil penelitian ini diambil dari 3 database yaitu Springer Link, Science Direct dan Pubmed dengan pencarian awal terdapat 525 artikel dan kemudian diseleksi berdasarkan PICOS. Artikel yang memenuhi kelayakan (elegible) berjumlah delapan artikel. Hasil scoping review menunjukkan pasien COVID-19 dengan diabetes mellitus memiliki kecenderungan mengalami gangguan pernapasan berat yang dikarakteristikkan dengan adanya lesi paru infiltrat bilateral, pneumonia berat, komplikasi ARDS dan tingginya penggunaan ventilasi invasif pada terapi supportif. Hal tersebut terkait dengan adanya disregulasi sistem imun innate dan adaptif, peningkatan sitokin pro-inflamasi dan jumlah ACE-2 yang tinggi pada pasien dengan diabetes mellitus. Simpulan penelitian ini terdapat pengaruh diabetes mellitus terhadap tingkat keparahan gangguan pernapasan pada pasien COVID-19.
Pengaruh Tingkat Stres terhadap Kebiasaan Meminum Alkohol pada Remaja dan Dewasa: Kajian Pustaka Shahnaz Salsabilla Putri; Nuzirwan Acang; Tryando Bhatara
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1181

Abstract

Abstract. Stress is the body's response to the demands of a non-specific one. In dealing with stress one can also use the way of coping stress that is divided into two, there is emotional stress coping for example individuals cope with emotions when stressed, and there are coping stress problems where individuals tend to want to find the cause of stress appears and then solves it. Aspects of coping strategies of Emotion – focused coping include acceptance, something full of stress is a situation that forces him to overcome the problem, which allows the individual to find a way to handle it. Where you can use alcoholic beverages. Stress can trigger teenagers or adults to consume alcoholic beverages because when stressed a person's body will release the hormone cortisol, when drinking alcohol then alcohol will be a depressant for the central nervous system, so that when drinking alcohol teenagers and adults can feel a momentary loss of stress. The writing of this article is a literature study that aims to provide information about the influence of a person's stress levels on his drinking habits. Abstrak. Stress merupakan respon dari tubuh terhadap tuntutan dari yang non spesifik. dalam menghadapi stres seseorang juga dapat menggunakan cara coping stress yang dibagi menjadi dua, ada coping stress emosi contohnya individu mengatasi emosinya ketika stres, dan ada coping stress problem dimana individu cenderung ingin mencari penyebab stresnya muncul lalu menyelesaikannya. Aspek aspek strategi coping dari Emotion – focused coping antara lain ada berupa Penerimaan, sesuatu yang penuh dengan stres merupakan suatu keadaan yang memaksanya untuk mengatasi masalah tersebut, yang memungkinkan individu mencari cara untuk menanganinya. Dimana bisa menggunakan minuman beralkohol. Stres bisa memicu remaja ataupun orang dewasa mengonsumsi minuman alkohol karena saat stres tubuh seseorang akan melepaskan hormon kortisol, ketika meminum alkohol maka alkohol akan menjadi depresan untuk sistem saraf pusat, sehingga ketika meminum alkohol remaja dan dewasa dapat merasakan hilangnya stres secara sesaat. Penulisan artikel ini merupakan suatu kajian pustaka yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang pengaruh dari tingkat stres seseorang terhadap kebiasaan meminum alkoholnya.
Pola Kadar Trombosit dan Hematokrit pada Pasien Demam Berdarah Dengue Dewasa di Rsud Al-Ihsan Bandung Tahun 2021 quena alifa; Nuzirwan Acang; Susanti Dharmmika
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6824

Abstract

Abstract. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in Indonesia with many endemic areas and an increasing number of sufferers and a wider spread, and in 2016 West Java became one of the areas with the highest average dengue cases each year. The purpose of this study was to determine the pattern of platelet and hematocrit levels of DHF sufferers in the Internal Medicine Ward at Al-Ihsan Hospital, Bandung in January-December 2021. The research method used was an observational descriptive study with the cross-sectional research design. The data collection technique uses total sampling derived from primary medical record data. The results showed that in 202 DHF patients, the highest pattern of platelet decrease occurred on the 2nd day and began to increase on the 3rd day. Meanwhile, the hematocrit experienced the highest pattern of increase on day 1 and decreased on day 3. The conclusion of this study is that the platelet count in DHF patients tends to increase again on the 3rd day during hospitalization as well as the hematocrit level which tends to decrease again on the 3rd day. The weakness of this study is that the researchers do not know and examine patterns of fever and illness in DHF patients before receiving treatment at the hospital. Abstrak. Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi satu persoalan kesehatan masyarakat di Indonesia dengan banyak daerah yang endemik dan jumlah penderita yang semakin banyak serta penyebarannya semakin luas dan pada 2016 Jawa Barat menjadi salah satu daerah dengan rata-rata kasus DBD tertinggi setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kadar trombosit dan hematokrit penderita DBD di Bangsal Penyakit Dalam RSUD Al-Ihsan Bandung pada bulan Januari–Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling yang berasal dari data primer rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan pada 202 pasien DBD terjadi pola penurunan trombosit terbanyak pada hari ke-2 dan mulai meningkat pada hari ke-3. Sedangkan untuk hematokrit mengalami pola peningkatan terbanyak pada hari ke-1 dan penurunan pada hari ke-3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gambaran trombosit pada penderita DBD cenderung meningkat kembali pada hari ke-3 saat rawat inap begitu juga dengan kadar hematokrit yang cenderung menurun kembali pada hari ke-3. Kelemahan dari penelitian ini yaitu tidak mengetahui dan meneliti pola demam dan sakit pada pasien DBD sebelum pasien mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.
Hubungan Tingkat Stres Sebelum Ujian Masuk Perguruan Tinggi dengan Tingkat Kelulusannya pada Murid SMA Windyanarum Wibawani; Nuzirwan Acang; Widhy Yudistira Nalapraya
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6882

Abstract

Abstract. Stress is a body's reaction to changes that require physical, psychological, and emotional responses, regulation, and/or adaptation. Stress can come from situations, thoughts, and any circumstances that can cause frustration, nervousness, and anxiety. The purpose of this study was to determine the relationship that occurs with stress levels and graduation in high school students. It can also be seen that UTBK can be one of the triggers of stress which can affect a third-grade high school student in preparing for UTBK and can result in a decrease in concentration. This can have an impact on the graduation rate of admission to public universities. This research is a analitic observational study with a cohort design method. The sample for this study used a stratified random sampling technique, totaling 66 third-grade students and the respondents were taken using the sample size formula, obtaining a minimum of 58 third-grade students. The data for this study were taken from primary data which was filled out in the Google form and from secondary data which was the UTBK graduation announcement from the third-grade students of the relevant high school. The results of the research obtained were based on conducting a chi-square test so that a value of 0.485 (p> 0.05) was obtained, which means that there was no relationship between the level of stress before UTBK and the graduation rate of state universities in-class students. Abstrak. Stress adalah Suatu reaksi tubuh terhadap perubahan yang memerlukan respon, regulasi dan atau adaptasi fisik, psikologis dan emosional. Stres dapat besumber dari situasi, pemikiran dan keadaan apapun yang dapat menyebabkan frustasi, kegugupan dan kecemasan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan yang terjadi terhadap tingkat stress dengan kelulusan pada siswa SMA. Dapat diketahui juga UTBK bisa saja menjadi salah satu pemicu dari stress yang dapat memengaruhi dari seorang murid kelas tiga SMA dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi UTBK dan dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi. Hal ini dapat berdampak kepada tingkat kelulusan masuk ke perguruan tinggi negeri. Penelitian ini rupakan penelitian observasional analitik dengan metode desain cohort. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan tektik stratified random sampling yang berjumlah 66 murid kelas tiga dan dilakukan perhidungan responden dengan rumus sample size, didapatkan minimal responden 58 murid kelas tiga. Data penelitian ini diambil dari data primer yang dilakukan pengisian google form dan dari data sekunder yang merupakan pengumuman kelulusan UTBK dari murid kelas tiga SMA terkait. Hasil dari penelitian yang didapatkan berdasarkan dengan melakukan uji chi-square sehingga, didapatkan nilai 0,485 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat stress sebelum UTBK dan tingkat kelulusan perguruan tinggi negeri pada murid kelas.
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Gizi Seimbang dengan Kejadian Overweight Muhammad Rizki Maulana; Nuzirwan Acang; Mia Yasmina
Jurnal Riset Kedokteran Volume 3, No.1, Juli 2023, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.2298

Abstract

Abstract. Nutritional problems are one of the unresolved problems in Indonesia, one of which is excess nutrition which can cause overweight which is often found. Based on research on basic health data in 2013, there has been an increase in the prevalence of overweight since 2010 finding 1.4% until 2013 to 7.3%. Nutritional knowledge of a person or individual is an important factor in a person's nutritional status. This research is an analytic observational study with a cross sectional design method. The research sample was taken using a probability sampling technique with a simple random sampling type, amounting to 228 respondents and the respondents were selected using a lottery method so that there were 95 respondents. The research data was taken from primary data resulting from filling out the Google form which contained a General nutritional knowledge questionnaire with a total of 13 questions and data on height and weight that had been measured for first year students in a place, namely in the UNISBA Faculty of Medicine Building. The results obtained based on the data obtained using the chi-square test obtained a value of p = 0.075 (p> 0.05), which means there is no relationship between the level of knowledge about balanced nutrition and the incidence of overweight in UNISBA Medical Faculty students. In conclusion, there is no relationship between the level of knowledge of balanced nutrition and the incidence of overweight in FK UNISBA level one students. Abstrak. Permasalahan gizi merupakan salah satu masalah yang belum selesai di Indonesia, salah satunya adalah kelebihan gizi yang dapat menimbulkan overweight yang banyak dijumpai. Berdasarkan riset data kesehatan dasar 2013, terjadi peningkatan pada prevalensi overweight sejak 2010 mendapati 1,4% hingga tahun 2013 menjadi sebesar 7,3%. Pengetahuan gizi pada seseorang atau individu merupakan salah satu faktor penting dalam status gizi seseorang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode desain cross sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling yang berjumlah 228 responden dan dilakukan pemilihan responden menggunakan metode undian sehingga terdapat 95 responden. Data penelitian diambil dari data primer hasil dari pengisian google form yang berisikan General nutritional knowledge questionnaire dengan jumlah 13 pertanyaan dan data dari tinggi badan serta berat badan yang sudah diukur kepada mahasiswa tingkat satu di tempat, yaitu di Gedung Fakultas Kedokteran UNISBA. Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan data yang didapat dengan menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p= 0.075 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang dengan kejadian overweight pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISBA. Simpulan, tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan gizi seimbang dan kejadian overweight pada mahasiswa FK UNISBA tingkat satu.
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Gizi Seimbang dengan Kejadian Overweight Muhammad Rizki Maulana; Nuzirwan Acang; Mia Yasmina
Jurnal Riset Kedokteran Volume 3, No.1, Juli 2023, Jurnal Riset Kedokteran (JRK)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrk.vi.2298

Abstract

Abstract. Nutritional problems are one of the unresolved problems in Indonesia, one of which is excess nutrition which can cause overweight which is often found. Based on research on basic health data in 2013, there has been an increase in the prevalence of overweight since 2010 finding 1.4% until 2013 to 7.3%. Nutritional knowledge of a person or individual is an important factor in a person's nutritional status. This research is an analytic observational study with a cross sectional design method. The research sample was taken using a probability sampling technique with a simple random sampling type, amounting to 228 respondents and the respondents were selected using a lottery method so that there were 95 respondents. The research data was taken from primary data resulting from filling out the Google form which contained a General nutritional knowledge questionnaire with a total of 13 questions and data on height and weight that had been measured for first year students in a place, namely in the UNISBA Faculty of Medicine Building. The results obtained based on the data obtained using the chi-square test obtained a value of p = 0.075 (p> 0.05), which means there is no relationship between the level of knowledge about balanced nutrition and the incidence of overweight in UNISBA Medical Faculty students. In conclusion, there is no relationship between the level of knowledge of balanced nutrition and the incidence of overweight in FK UNISBA level one students. Abstrak. Permasalahan gizi merupakan salah satu masalah yang belum selesai di Indonesia, salah satunya adalah kelebihan gizi yang dapat menimbulkan overweight yang banyak dijumpai. Berdasarkan riset data kesehatan dasar 2013, terjadi peningkatan pada prevalensi overweight sejak 2010 mendapati 1,4% hingga tahun 2013 menjadi sebesar 7,3%. Pengetahuan gizi pada seseorang atau individu merupakan salah satu faktor penting dalam status gizi seseorang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode desain cross sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling yang berjumlah 228 responden dan dilakukan pemilihan responden menggunakan metode undian sehingga terdapat 95 responden. Data penelitian diambil dari data primer hasil dari pengisian google form yang berisikan General nutritional knowledge questionnaire dengan jumlah 13 pertanyaan dan data dari tinggi badan serta berat badan yang sudah diukur kepada mahasiswa tingkat satu di tempat, yaitu di Gedung Fakultas Kedokteran UNISBA. Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan data yang didapat dengan menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p= 0.075 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang dengan kejadian overweight pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISBA. Simpulan, tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan gizi seimbang dan kejadian overweight pada mahasiswa FK UNISBA tingkat satu.