Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ISOLASI SENYAWA EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN BERENUK (Crescentia cujete L.): ISOLASI SENYAWA EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN BERENUK (Crescentia cujete L.) Afdhil Arel; Wida Ningsih
FORTE JOURNAL Vol 2 No 1 (2022): Vol. 2 No. 1 (2022) : Edisi Januari
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v2i1.250

Abstract

Berenuk merupakan tanaman perdu tropis yang berkhasiat sebagai obat berbagai penyakit. Daun berenuk dalam pengobatan tradisional digunakan untuk mengobati luka baru dan menurunkan hipertensi. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi dan isolasi pada daun berenuk (Crescentia cujete L.). Isolasi dilakukan dengan cara ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etil asetat  yang menghasilkan ekstrak kental daun berenuk. Pemisahan untuk senyawa ekstrak kental etil asetat dilakukan menggunakan kromatografi kolom kemudian dimonitor menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Pola fraksi noda yang sama digabungkan pada hasil pemisahan dengan KLT. Karakterisasi senyawa dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang maksimal 403 nm, spektrofotometer IR memberikan pita serapan pada bilangan gelombang 1734.82  cm-1, 1236.42 cm-1, 2983.39 cm-1, 3566.05 cm-1, dan titik leleh 194-1990C. Senyawa hasil isolasi dari ekstrak etil asetat daun berenuk (Crescentia Cujete L) yang telah dilakukan, diduga adalah golongan flavonoid berupa amorf yang berwarna hijau muda, tidak berbau, dengan rendemen 1,04 %.
Clove Oil (Syzygium aromaticum) Edible Film Formulation and Antibacterial Activity Test against Streptococcus mutans Wida Ningsih; Afdhil Arel
Journal of Fundamental and Applied Pharmaceutical Science Vol 2, No 1 (2021): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jfaps.v2i1.11640

Abstract

Clove oil contains eugenol as an antibacterial. Meanwhile, products containing clove oil have been widely used as toothpaste and mouthwash. In this study, clove oil was formulated in the form of edible film because it is practical, easy to use, and could be used without water like other oral hygiene preparations. The edible film is a thin layer film made of consumable materials used as a carrier of antibacterial compounds. Clove oil edible film was then formulated with clove oil concentrations of 1%, 1.5%, and 2% and determined for its antimicrobial activity against Streptococcus mutans. Clove oil edible film preparations were evaluated under their physical properties, including friability, drying shrinkage, pH, thickness, and swelling ability. Antibacterial activity testing of clove oil edible film was conducted, employing the blood agar diffusion method against Streptococcus mutans. The physical evaluation of the clove oil edible film showed almost the same physical properties as the comparison (GF). Clove oil edible film test results revealed the greatest inhibition at F1 of 18.6 mm is more or less 0.577, F2 of 22.3 mm is more or less 2.081, and F3 of 25.3 mm is more or less 1.527. According to David and Stout, the inhibition activity of bacteria on F3 was categorized as a very strong group inhibition response. In addition, ANOVA test analysis results uncovered that the concentration of clove oil affected the inhibition of the Streptococcus mutans bacteria with a significance value of 0.000 (p less than 0.05). Also, Duncan's test exhibited that each concentration of clove oil had a significant difference in the inhibition of Streptococcus mutans bacteria.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SABUN MANDI CAIR EKSTRAK BIJI PINANG (Areca catechu L) DAN TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Wida Ningsih; Afdhil Arel
Menara Ilmu Vol 16, No 1 (2022): VOL. XVI NO. 1 JULI 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i1.3325

Abstract

Kebersihan kulit harus dijaga dari polusi zat-zat seperti jasad renik (mikroba) yang tumbuh dan hidup di lingkungan sekitar. Mikroba dapat menyebabkan gangguan pada kulit seperti abses, bisul dan infeksi. Mikroba yang dapat tumbuh dan hidup di kulit salah satunya yaitu bakteri Staphylococcus aureus. Biji pinang merupakan tumbuhan yang mengandung alkaloid seperti arekolin, arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine, dan isoguvasine, tannin terkondensasi, tanin terhidrolisis dan flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Biji pinang yang diekstraksi dan diformulasi dalam bentuk sabun mandi cair dengan konsentrasi 0%, 2%, 4% dan 6%. Sabun mandi cair yang diperoleh dilakukan evaluasi secara fisik dan uji aktivitas antibakteri. Evaluasi fisik yang dilakukan memberikan hasil yang stabil selama penyimpan delapan minggu dan memenuhi syarat sediaan sabun mandi cair. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan sabun mandi cair dengan metode difusi memberikan diameter daya hambat sebesar 0% (20,16 mm), 2% (20,00 mm), 4% (20,38 mm), dan 6% (23,00 mm). Daya hambat bakteri konsentrasi 6% dikategorikan respon hambat golongan kuat menurut Greenwood.
PELATIHAN PENGOLAHAN BAYAM MERAH UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DAN STUNTING Wida Ningsih; Afdhil Arel; Yahdian Rasyadi
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 5 No 4 (2022): APTEKMAS Volume 5 Nomor 4 2022
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36257/apts.v5i4.5182

Abstract

Stunting is failure to thrive due to lack of nutritional intake that lasts for a long time from pregnancy to 24 months of age. Efforts to prevent stunting are carried out by meeting the nutritional needs of pregnant women, providing exclusive breastfeeding and eating complementary foods and maintaining environmental cleanliness. One of the nutrients during pregnancy that needs to be considered is the fulfillment of iron needs to prevent nutritional anemia caused by iron deficiency. Based on the results of a survey by a National Competent Institution, the Indonesian Nutritional Status Survey (SSGI), the Padang Panjang stunting rate was set at 20% and based on information from the Padang Panjang City Service Head from Posyandu cadre data, the Padang Panjang stunting rate reached 15.57%. Red spinach is a vegetable that contains a lot of iron that can be consumed as an alternative food to meet iron needs. Iron plays a role in the formation of hemoglobin. The purpose of this community service is to increase the knowledge of pregnant women and mothers with toddlers about the benefits of red spinach and how to process red spinach into noodles. The method used was counseling and distribution of noodles from red spinach for counseling participants. The outputs obtained in this activity are pregnant women and mothers with toddlers who know the benefits of red spinach, can process red spinach into noodles and are willing to consume red spinach as an effort to prevent anemia and stunting.
Pelatihan Dan Pendamping Pembuatan Tanin Gambir Pada Kelompok Tani Gambir Ngalau Jaya Wedy Nasrul; Dedi Satria; Rudi Kurniawan Arief; Afdhil Arel; Leli Suwita; Revi Ernanda; Fajri Ramadhan
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 7 No 2 (2023): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v7i2.5577

Abstract

Usahatani gambir telah berlangsung sejak zaman sejal abad ke 18. Namun produk yang dihasilkan petani gambir masih dalam bentuk gambir biasa dengan harga murah. Padahal gambir meiliki zat kimia tanin dan katekin yang memiliki harga lebih mahal. Untuk itu, itu penting dilakukan peningkatan pengetahuan petani melalui pengembagan produk. Khusus tanin bermanfaat untuk dunia industri seperti industri penyamak kulit, pewarna dan perekat kayu. Tanin dapat diproduksi secara sederhana dan biaya murah, namun memiliki harga yang lebih mahal. Melihat kondisi tersebut Kelompok Tani Gambir Ngalau Jaya sangat ingin mendapatkan pengetahuan pembuatan tanin, untuk dapat meningkatkan perekonomian mereka. Hasil kegiatan pelatihan dan pendampingan menambah pengetahuan anggota Kelompok Tani Ngalau Jaya dalam memproduksi tanin. Produk tanin dapat dijadikan mata pencarian tambahan petani gambir dengan harga yang lebih lebih mahal dan lebih menguntungkan.