Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Media Farmasi Indonesia

PEMBUATAN TABLET DARI EKSTRAK ETANOL BUAH API-API (Avicennia marina) SEBAGAI ANTIDIABETES MELLITUS Siti Munisih; Yustisia Dian Advistasari; Ika Puspitaningrum
Media Farmasi Indonesia Vol. 12 No. 2 (2017): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.899 KB)

Abstract

ABSTRAKTanaman api-api (Avicennia marina) merupakan salah satu jenis vegetasi mangrove. Masyarakat biasa mengkonsumsi buah api-api sebagai obat anti diabetes mellitus. Ekstrak etanol buah Api-api telah terbukti secara ilmiah sebagai antidiabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik sediaan tablet ekstrak etanol buah Api-api. Tablet tersebut dibuat sesuai dengan dosis efektif dari hasil penelitian antidiabetes mellitus yang sudah dilakukan yakni sebesar 1,26 mg/kgBB tikus atau setara 10 mg/50 kg BB manusia. Pembuatan tablet diawali dengan mengeringkan ekstrak etanol buah Api-api dengan Avicel, Sodium Starch Glukolat, dan laktosa hingga homogen. Masa granul dibuat dengan mengunakan PVP 5% lalu diayak dengan ayakan nomer mesh 18 dan 30.Granul yang lolos ayakan 18 dikeringkan dalam almari pengering selama 10 menit. Tablet dicetak dengan penambahan Mg stearat dengan bobot rata-rata tablet 150 mg. Tablet yang diperoleh diuji sifat fisik tablet meliputi uji keseragaam bobot, kekerasan, kerapuhan, dan uji waktu hancur. Data yang diperoleh dianalisis kemudian disimpulkan. Hasiluji tablet menunjukkan formula tablet ekstrak etanol buah Api-api mampu memenuhi syarat keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur.
OPTIMASI FORMULA TABLET KULIT BUAH MANGGIS SEBAGAI OBAT DIARE Intan Martha Cahyani; Dyan Wigati; Yustisia Dian Advistasari
Media Farmasi Indonesia Vol. 10 No. 1 (2015): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.428 KB)

Abstract

ABSTRAK Kulit buah manggis mengandung mangostin yang berkhasiat untuk obat diare dengan mekanisme menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang banyak mengkontaminasi makanan. Secara tradisional digunakan dalam bentuk rebusan yang dirasa tidak acceptable. Tablet menjadi pilihan dengan alasan praktis, mudah digunakan dan murah.Efek kulit buah manggis sebagai obat diare diharapkan dapat diperoleh secara cepat setelah penggunaan, sehingga perlu dilakukan optimasi penggunaan bahan pengahancur dan bahan pengikat pada formula tablet. Penelitan bertujuan mengetahui pengaruh dan komposisi yang tepat yang terdiri atas polyvinyl pyrrolidone (PVP) sebagai pengikat dan sodium starch glycolate (SSG) sebagai bahan penghancur. Rancangan formula dibuat berdasarkan perhitungan menggunakan software design expert dengan metode simplex lattice design. Pengujian dilakukan pada aktivitas antibakteri ekstrak dan karakteristik tablet. Hasil uji aktivitas anti bakteri diperoleh Kadar Hambat Minimal (KHM) 30%. Hasil Uji kekerasan didapatkan persamaan Y=6XA+4,27XB+0,67XAB dan persamaan waktu hancur tablet adalah Y=14,07XA+5,13XB-3,2XAB. Peningkatan kadar PVP dan SSG dapat meningkatkan kekerasan dan waktu hancur tablet, sedangkan interaksi PVP dan SSG dalam tablet dapat meningkatkan kekerasan serta menurunkan waktu hancur tablet. Formula optimum diperoleh konsentrasi PVP 0,58% dan SSG 6,42% dengan kekerasan 5,3 kg dan waktu hancur 4 menit 55 detik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa formula optimum yang didapat memenuhi persyaratan validitas.
UJI ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BUAH PARIJOTO (Medinilla speciosa B.) DAN FRAKSINYA Yustisia Dian Advistasari; Rissa Laila Vifta
Media Farmasi Indonesia Vol. 13 No. 2 (2018): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.917 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah akibat tidak bekerjanya sistem insulin (Hardiman, 2013). Tumbuhan yang mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid dapat berguna sebagai penurun gula darah (Larantukan dkk., 2014). Salah satu tumbuhan yang mempunyai kandungan metabolit flavonoid adalah buah parijoto (Medinilla speciosa B.). Buah parijoto dibuat ekstrak secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol yang telah diperoleh selanjutnya difraksi dan dilakukan pengujian secara in vivo dengan metode induksi aloksan pada hewan uji tikus. Hewan uji tikus dibagi menjadi 8 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol positif glibenklamid dosis 1,26 mg/kgBB, kontrol negatif CMC Na 0,5%, ekstrak etanol buah parijoto dosis 75, 100, 125 mg/kgBB dan fraksi etanol buah parijoto dosis 33,1387; 44,1849; 55,2312 mg/kgBB. Induksi aloksan diberikan 3 hari sebelum pemberian senyawa uji secara intraperitoneal. Pengukuran kadar gula darah dilakukan pada hari ke-0,3,7,10. Hasil pengukuran kadar gula darah pada hari ke-0 (awal) rerata kadar gula darah antara 59,8-74,2 mg/dL masih masuk dalam kisaran kadar gula darah normal yaitu 50-135 mg/dL. Aktivitas penurunan kadar gula darah setelah pemberian ekstrak etanol buah parijoto terbesar 50,43% pada dosis ekstrak 125 mg/kgBB. Sedangkan penurunan kadar gula darah terbesar setelah pemberian fraksi etanol buah parijoto pada dosis 55,2312 mg/kgBB sebesar 62,25%. Hal ini sesuai dengan hasil uji statistic Post-Hoc Test yang menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis senyawa uji yang diberikan maka semakin besar aktivitas penurunan kadar gula darah yang dicapai.