Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pemanfaatan Tunjangan Profesi Pendidik Bagi Guru-Guru SMA Di Kota Banjarmasin Santi Mulya Dewi; Suratno; Mahmudah Hasanah
Jurnal Evaluasi dan Pembelajaran Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : STKIP Al Islam Tunas Bangsa dan HEPI Korda Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52647/jep.v2i1.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan tunjangan profesi pendidik bagi guru-guru dan menguji perbedaannya berdasarkan karakteristik guru menurut jenis kelamin, lama menikmati tunjangan, jumlah tanggungan keluarga, dan masa kerja. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan responden sebanyak 105 guru SMA di Kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan tunjangan profesitermasuk dalam kategori cukup baik diakui oleh 68 guru (64,8%) dari 105 guru. Pemanfaatan tunjangan profesi pendidik untuk peningkatan dan pengembangan profesi termasuk kategori cukup baik dialami oleh 55 guru (52,4%) dan termasuk kategori cukup baik untuk pengeluaran keluarga atau rumah tangga dialami oleh 49 guru (46,7%). Tidak ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan jenis kelamin dengan nilai t0 sebesar 0,097 dengan p > 0,05. Tidak ditemukanperbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan lama menikmati tunjangan yaitu lama, sedang, dan baru ( F = 2,202 : p > 0,05). Tidak ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan jumlah tanggungan, yaitu sedikit, sedang, dan banyak ( F = 2,520 : p > 0,05). Ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan masa kerja, yaitu baru, sedang, dan lama ( F = 4,486 : p < 0,05). Para guru sudah cukup baik dalam mengalokasikan tunjangan profesi pendidik untuk peningkatan dan pengembangan profesi maupun pengeluaran keluarga atau rumah tangga. Tidak ditemukan perbedaan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan jenis kelamin, lama menikmati tunjangan, dan jumlah tanggungan keluarga; akan tetapi ditemukan perbedaan yang signifikan pemanfaatan tunjangan profesi pendidik berdasarkan masa kerja guru. Kata kunci : tunjangan profesi, pemanfaatan, guru.
Pemahaman Wajib Belajar 12 Tahun di Sekolah Bawang Banjarmasin Mahmudah Hasanah; Mutiani Mutiani
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.782 KB) | DOI: 10.20527/btjpm.v1i1.1783

Abstract

Wajib belajar (Wajar) 12 tahun merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia. Pelaksanaan Wajar 12 tahun  diharapkan mampu mendorong peningkatan mutu lulusan dan mutu pendidikan di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman wajar 12 tahun melalui pendampingan yang dilakukan di Sekolah Bawang Banjarmasin. Pemilihan lokasi didasari oleh peserta didik di Sekolah Bawang didominasi oleh anak gelandangan, kuli angkut, maupun remaja putus sekolah. Pelaksanaan pendampingan dilakukan setiap hari sabtu pada 21 April dan 12 Mei 2018. Penyampaian materi digunakan metode ceramah bervariasi serta mengedepankan prinsip pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013. Hasil pengabdian dipaparkan, yakni; 1) peserta didik yang mengenyam pendidikan di Sekolah Bawang Banjarmasin didominasi oleh masyarakat yang kurang mampu bekerja di Pasar Lima sebagai juru parkir, kuli angkut, buruh kupas bawang, 2) Sekolah Bawang Banjarmasin banyak memiliki buku yang tidak up to date sehingga tidak menarik perhatian peserta didik, dan 3) lingkungan di Sekolah Bawang Banjarmasin sangat kumuh. Hal ini dikarenakan lokasi berdekatan dengan pasar. Pengabdian masyarakat memberikan motivasi bagi peserta didik yang belajar di Sekolah Bawang karena mereka diberikan pengalaman belajar dengan metode yang beragam. Pengabdian masyarakat sebagai langkah konkret bentuk kepedulian sosial dari lembaga Program Studi Pendidikan IPS FKIP ULM.The 12-year compulsory education is a right for all Indonesian people. Implementation of the 12-year Fair is expected to be able to encourage improvement in the quality of graduates and the quality of education in Indonesia. This article aims to describe a reasonable understanding of 12 years through mentoring conducted at the Sekolah Bawang, Banjarmasin. The location selection is based on students in Sekolah Bawang which are dominated by homeless children, porters, and teenagers who drop out of school. The assistance is carried out every Saturday on April 21 and May 12, 2018. The submission of material used varied lecture methods and emphasizes the principles of the scientific approach in the 2013 curriculum. Service results are presented, namely; 1) students who study in Sekolah Bawang are dominated by people who are less able to work in Pasar Lima as parking attendants, porters, onion peel workers, 2) Sekolah Bawang have many books that are not up to date so that they do not attract the attention of participants students, and 3) the environment in Sekolah Bawang is very dirty. This is because the location is close to the market. Community service motivates students who study at Sekolah Bawang because they are given learning experiences with a variety of methods. Community service as a concrete step in the form of social care from the Social Studies Department FKIP ULM.
Creative Economy on UMKM Sulam Arguci in Banjarbaru as a Learning Resource on Social Studies Rhema Yuniar; Mahmudah Hasanah; Muhammad Rezky Noor Handy; Bambang Subiyakto; Muhammad Adhitya Hidayat Putra
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 3, No 2 (2022): The Kalimantan Social Studies Journal, April 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v3i2.4416

Abstract

Ekonomi kreatif merupakan satu diantara solusi untuk mengurangi masalah pengangguran.  Namun, banyak orang yang hanya memikirkan mencari pekerjaan daripada menciptakan pekerjaan mereka sendiri dengan berwirausaha. Wirausaha dapat diperkenalkan melalui dunia pendidikan, satu diantaranya UMKM Sulam Arguci di Banjarbaru. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan ekonomi kreatif UMKM Sulam Arguci di Banjarbaru sebagai sumber belajar IPS. Pendekatan yang digunakan dalam adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data melalui tahap reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan serta terakhir diverifikasi. Hasil penelitian menjelaskan UMKM sulam Arguci adalah bentuk ekonomi kreatif yang dapat dijadikan sumber belajar IPS yaitu Kegiatan Ekonomi, Peran Iptek dalam Kegiatan Ekonomi, Peran Kewirausahaan dalam Membangun Ekonomi Indonesia, Pluralisme, Peran dan Fungsi Keragaman Budaya, Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakatnya.
Production Activities in Kampung Ketupat, Sungai Baru Banjarmasin Lufita Delima; Bambang Subiyakto; Mahmudah Hasanah
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 1, No 2 (2020): The Kalimantan Social Studies Journal, April 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v1i2.2039

Abstract

Kampung Ketupat merupakan salah satu kampung tematik di Kelurahan Sungai Baru yang bergerak dalam bidang produksi ketupat. Kegiatan produksi ketupat di Kampung Ketupat dilakukan setiap hari. Berbeda pada umumnya yang mana produksi ketupat hanya dilakukan pada saat waktu tertentu, seperti pada saat menjelang hari raya idul fitri maupun idul adha. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan produksi ketupat oleh masyarakat di Kelurahan Sungai Baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan mengikuti model Miles Hubermen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan produksi ketupat di Kampung Ketupat terdiri dari beberapa tahapan mulai dari menganyam urung ketupat, sampai pada proses pembuatan ketupat. Pada proses produksi juga diperlukan sarana dan prasarana baik berupa modal, bahan baku dan tenaga kerja yang saling berkontribusi bagi proses produksi ketupat di Kampung Ketupat Kelurahan Sungai Baru Kota Banjarmasin
Integration of Local Content on Scarcity Materials as Economic Problems and Needs Yustika Muliasari; Mahmudah Hasanah; Muhammad Adhitya Hidayat Putra; Syaharuddin Syaharuddin; Muhammad Rezky Noor Handy
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 3, No 2 (2022): The Kalimantan Social Studies Journal, April 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v3i2.3715

Abstract

Pada buku teks pelajaran IPS, konten yang terdapat di dalamnya dominan membahas tentang daerah luar, sedangkan konten daerah masih sedikit. Pada kenyataannya setiap daerah mempunyai perbedaan khususnya pada materi kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi dan kebutuhan manusia, kebutuhan manusia daerah satu dengan yang lainnya berbeda satu sama lain yang dipengaruhi lingkungannya. Tujuan penulisan artikel ini untuk mendeskripsikan integrasi konten lokal pada materi kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi dan kebutuhan manusia. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur. Strategi pencarian literatur melalui buku, google scholar, serta ebook dengan kata kunci yang sudah dipilih. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa buku teks pada materi kelangkaan sebagai permasalahan ekonomi dan kebutuhan manusia kurang memuat contoh kontekstual pada lingkungan peserta didik, sehingga bisa ditambahkan sesuai dengan kondisi sosial dan lingkungan yang ada di daerah sekitar peserta didik khususnya di Kalimantan Selatan. Materi kelangkaan dapat dicontohkan kelangkaan bahan pangan saat terjadi banjir di Kalimantan Selatan tahun 2021. Sedangkan materi kebutuhan dapat dicontohkan melalui adanya saling ketergantungan antara masyarakat desa di Kecamatan Satui yang memiliki bahan mentah kelapa sawit dan masyarakat kota yang dapat memproduksi bahan bakar dan elpiji yang diperlukan masyarakat desa di Kecamatan Satui.
Economic Activities in The Kebun Rambutan Rakyat Sungai Lulut as a Learning Resource on Social Studies Maulidiyah Maulidiyah; Bambang Subiyakto; Mahmudah Hasanah
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 1, No 2 (2020): The Kalimantan Social Studies Journal, April 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v1i2.2040

Abstract

Ketersedian lahan untuk perkebunan dan persawahan yang mencapai 34% dari keseluruhan luas Kelurahan Sungai Lulut menjadikan sebagai masyarakatnya bergelut dengan mata pencaharian sebagai petani, khususnya pada RT 08 yang menggantungkan sebagian pendapatannya dari usaha perkebunan. Pemanfaatan lahan sebagai perkebunan tidak hanya berisi kegiatan masyarakat yang terikat dengan lingkungannya tetapi kegiatan masyarakat tersebut dapat mendukung terjadinya proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS melalui pemanfaatannya sebagai sumber belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemanfaatan kegiatan ekonomi pada kebun rambutan rakyat Kelurahan Sungai Lulut sebagai sumber belajar IPS. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kebun rambutan rakyat kelurahan sungai lulut terdapat kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi. Kegiatan ekonomi di kebun rambutan rakyat Kelurahan Sungai Lulut dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS karena relevan dengan materi pada kegiatan ekonomi kelas VII.
Production of Various Durian Processes at Meek Farm Banjarbaru as A Learning Resource on Social Studies Siti Hasanah; Mahmudah Hasanah; Akhmad Munaya Rahman
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 3, No 1 (2021): The Kalimantan Social Studies Journal, Oct 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v3i1.4149

Abstract

Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan produksi buah durian di Meek Farm sebagai sumber belajar IPS. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif dan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yaitu observasi terkait proses penanaman dan pembuatan olahan buah durian. Hasil penelitian menjelaskan Sumber belajar merupakan salah satu dari beberapa komponen kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk memudahkan setiap individu dalam memperoleh dan mengasah pengetahuan, kemampuan, sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan siswa. pembelajaran maka proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Di Meek Farm (kebun durian) ada kegiatan produksi yang dilakukan oleh pemilik Meek Farm (kebun durian) dan ada juga karyawan yang bekerja di Meek Farm (kebun durian). Kegiatan produksi olahan durian di Indonesia Meek Farm (kebun durian) dapat dijadikan sebagai sumber belajar IPS karena di Meek Farm (kebun durian) terdapat kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang sesuai dengan kurikulum pendidikan. Meek Farm terdapat pada sub materi kegiatan produksi yang materi utamanya adalah kegiatan ekonomi sesuai dengan kompetensi dasar.
Biography of Ruzaidin Noor: Study of The Educational Values as a Learning Resources on Social Studies Mahmudah Mahmudah; Syaharuddin Syaharuddin; Mahmudah Hasanah
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 2, No 1 (2020): The Kalimantan Social Studies Journal, Oct 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v2i1.2459

Abstract

Integrasi nilai pendidikan Ruzaidin Noor sebagai sumber belajar IPS dimaksudkan agar peserta didik tidak hanya mendapat transfer pengetahuan, melainkan dapat mengembangakan sikap dan keterampilan melalui biografi Ruzaidin Noor. Pendekatan kualitatif dengan metode biografi digunakan pada penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman yakni: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Adapun uji keabsahan data yang dilakukan adalah triangulasi teknik. Hasil penelitian memastikan bahwa Ruzaidin Noor merupakan sosok walikota Banjarbaru pada periode 2010-2015 yang mendedikasikan diri untuk membangun kota Banjarbaru dengan mencerminkan nilai pendidikan yaitu kerja keras, religius dan peduli sosial. Nilai-nilai pendidikan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar IPS untuk menghadapi problematika dalam pembelajaran.
Community Social Activities in Murjani Field as A Learning Resource on Social Studies Sri Wahyuni; Mahmudah Hasanah; Jumriani Jumriani
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 3, No 1 (2021): The Kalimantan Social Studies Journal, Oct 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v3i1.3717

Abstract

Banjarbaru terdapat ruang publik yang dimanfaatkan dalam berbagai aktivitas masyarakat yaitu Lapangan Murjani yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkegiatan sehari-hari dan dari aktivitas ini yang beragam jenisnya, selanjutnya dimanfaatkan dalam materi ajar IPS. Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan bentuk aktivitas sosial masyarakat di Lapangan Murjani di Kota Banjarbaru sebagai sumber belajar IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data berasal dari observasi, wawancara, dan dokumentasi berupa gambar. Analisis data menggunakan reduksi data sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi (sumber, teknik, waktu). Hasil penelitian ini terdapat berbagai aktivitas karena tempatnya yang strategis sehingga menjadi titik berkumpulnya masyarakat banyaknya aktivitas sosial mengakibatkan kawasan Lapangan Murjani ini dicampur tangan oleh aktivitas ekonomi, keagamaan, dan pemerintahan. Kegiatan yang ada pada Lapangan Murjani adalah bentuk dari aktivitas masyarakat yang dijadikan sumber belajar IPS yaitu Interaksi sosial dan lembaga sosial dan Aktivitas Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan. 
Digital Marketing a Marketing Strategy for UMKM Products in The Digital Era Mahmudah Hasanah; Jumriani Jumriani; Nurlita Juliana; Karenina Panca Kirani
The Kalimantan Social Studies Journal Vol 3, No 1 (2021): The Kalimantan Social Studies Journal, Oct 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kss.v3i1.4146

Abstract

Perkembangan teknologi terus berkembang seiring perkembangan zaman. Akses internet merupakan bagain dari perkembangan tersebut yang telah mempengaruhi kehidupan manusia. Begitupula pada aktivitas ekonomi, akses internet memiliki kontribusi bagi perkembangan suatu UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) memanfaatkan teknologi informasi untuk menjalankan usahanya. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan digital marketing sebagai strategi pemasaran pada produk UMKM di Era digital. Artikel ini disusun dari hasil pengadian kepada masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2021. Pada bagian analisis hasil, penulis menggunakan studi literatur dari berbagai sumber dan jurnal ilmiah. Pengabdian dilakukan dengan dua kegiatan. Pertama, diskusi mengenai jenis strategi marketing berbasis digital perajin tanggui. Kedua, pelatihan pemanfaatan akses digital dalam marketing produk tanggui sehingga dapat meningkatkan minat pelanggan. Dari kedua kegiatan tersebut diidentifikasi bahwa minat dan keinginan yang sangat besar bagi peserta untuk mermasarkan hasil produksinya mellaui digital marketing sehingga dapat mengembangkan serta mengelola usaha dengan baik. Digital marketing dapat memudahkan pelaku UMKM untuk memberikan informasi dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen dan memperluas akses pemasaran.