Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Riau Sakti Hutabarat
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.18 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a7

Abstract

Permintaan minyak sawit yang meningkat dengan pesat sejak tahun 2000an telah direspon oleh investor dan masyarakat di Indonesia dengan membangun kebun-kebun baru. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah menyebabkan peningkatan produktivitas kebun sawit dirasakan lebih sulit dibandingkan dengan membangun kebun baru. Permasalahan timbul ketika ekspansi kebun-kebun baru terjadi secara ilegal sehingga tidak terkontrol oleh pemerintah. Pengembangan kebun kelapa sawit tidak saja dilakukan di kawasan yang sesuai dan dialokasikan untuk budidaya kelapa sawit tetapi juga merambah ke kawasan hutan dan lahan gambut. Lahan mineral yang ada sebagian besar telah dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar sehingga pengembangan kebun-kebun baru oleh perusahaan menengah dan kecil dilakukan pada lahan-lahan gambut. Tingkat deforestasi hutan dan degradasi lahan gambut yang sangat masif menjadi isu penting pemanfaatan lahan yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis optimalisasi pemanfaatan lahan oleh perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau. Studi ini dilakukan dengan menggunakan studi literature terutama dokumen-dokumen pemerintah dan hasil penelitian terdahulu. Dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif, studi ini mengamati penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit, faktor-faktor yang mempengaruhi ekspansi perkebunan kelapa sawit, produktivitas kebun-kebun kelapa sawit dibandingkan dengan potensi produksi, dan alternatif tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengurangi deforestasi hutan dan degradasi lahan gambut.
Perancangan Sistem Promosi Penjualan Property Berbasis Website Noveri Lysbetti Marpaung; Sakti Hutabarat; Muhammad Hakim Saputra
PUBLIKASI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.974 KB) | DOI: 10.35957/padimas.v2i1.2860

Abstract

Teknologi Informasi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam penyebaran informasi. Salah satu media untuk menyebarkan informasi yang efektif untuk dilakukan adalah dengan cara membuat website karena cara ini terbukti sangat ampuh dalam meningkatkan daya tarik dari para calon pembeli, dibanding dengan cara manual seperti menyebarkan brosur atau memajang pamflet. Hanya sedikit orang yang dapat dijangkau dengan cara manual, sedangkansemua orang yang mengenal dan sudah biasa menggunakan internet dapat membaca informasi produk yang ditawarkan sewaktu-sewaktu saat orang tersebut sudah terhubung dengan internet dan informasi produk juga sudah di-upload ke internet. Selain itu, selama produk ini masih terdapat dalam dunia internet maka siapa saja dan kapan saja bisa mendapatkan informasi yang sama di mana saja dan kapan saja. Tujuan Kegiatan Pengabdian adalah pemanfaatanTeknologi Informasi, khususnya internet dan website dalam mempromosikan produk property. Luaran kegiatan ini tampilan laman website dari produk yang dipromosikan serta hasil Pengujian Sistem menggunakan Black Box Testing dan Usability Testing, khususnya Komponen Ease of Satisfaction. Dengan dibangunnya, Sistem Promosi Penjualan Property Berbasis Website (Consell) dapat mempercepat penyebaran informasi dan ruang lingkup yang lebih luas lagi tentang property yang ditawarkan oleh PT Garuda Cyber Indonesia karena bisa dijangkau di mana saja dan kapan saja selama tersedia internet pada daerah tersebut. Metode Pengujian Black Box menunjukkan Keberhasilan Pengujian dari setiap fitur yang ada. Metode Pengujian Usability Testing khususnya Komponen Ease of Satisfaction menunjukkan Persentase Kelayakan Sistem yang diperoleh adalah 88,26%, termasuk Kategori Sangat Layak.
- Pelatihan Kader Posyandu tentang Kebutuhan Gizi Bagi Ibu Hamil dan Balita di Kelurahan Tirta Siak Pekanbaru Sakti Hutabarat; Noveri Lysbetti Marpaung; Edy Ervianto; Nurhalim Nurhalim; Rahyul Amri
Journal of Community Engagement Research for Sustainability Vol. 2 No. 4 (2022): July
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/cers.2.4.192-200

Abstract

One healthy problem related to somebody’s physic that can not grow-up well is Stunting. Stunting is someone’s condition whereas less level of nutrient occurs in long time. Therefore, it causes nutrient problem cronically. Stunting be marked with growth of height of children which are not suitable with standar of their ages. One way to prevent stunting on toddler early is by increasing knowledge of a mother/pregnant-woman about nutrient, through nutrient education. Aim of this service is to educate craders of healthy facility, Posyandu, in Tirta Siak Village about nutrient requirement for pregnant-woman and Toddler to prevent stunting earlier in communities around Posyandu. Methodology of this service is performing training for Posyandu’s craders to give right understanding about standardization of nutrient need for pregnant-woman and toddler and to prevent stunting earlier, even since that baby in the womb. This training gets full support from PPKBD’s chairwoman, leader for all posyandus in Tirta Siak Village. Participants are enthusiastic to follow training. Hopefully, Posyandu’s craders can implement obtained knowledge about nutrient requirements for pregnant-woman and toddler to society.
ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN MANDOR PANEN DAN MOTIVASI KERJA PEMANEN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEMANEN KELAPA SAWIT DI PT. TUNGGAL PERKASA PLANTATIONS Agatha Kristia; Jumatri Yusri; Sakti Hutabarat
Jurnal Agribisnis Vol. 23 No. 2 (2021): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.315 KB) | DOI: 10.31849/agr.v23i2.5595

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gaya kepemimpinan mandor panen, mengidentifikasi kondisi motivasi kerja pemanen, menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan mandor panen dengan produktivitas kerja pemanen dan menganalisis hubungan antara motivasi kerja pemanen dengan produktivitas kerja pemanen di PT. Tunggal Perkasa Plantations. Objek penelitian adalah tenaga kerja panen. Data didapat dari sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling. Ada dua kelompok sampel, yaitu (1) tenaga kerja panen yang bekerja di kebun dengan umur tanaman 15 tahun, topografi datar dan teknik pemanenan mekanisasi, dan (2) tenaga kerja panen yang bekerja di kebun dengan umur tanaman 10 tahun, topografi rolling satu dan teknik pemanenan konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum mandor panen di kebun Sei Sagu terkategori gaya kepemimpinan partisipatif. Kondisi motivasi kerja pemanen di kebun Sei Sagu terkategori motivasi tinggi yang disebabkan karena tenaga kerja panen merasa bahwa kebutuhannya yang terbentuk dari sembilan indikator menurut teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow dapat terpenuhi. Selanjutnya, didapatkan hasil penelitian bahwa tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan mandor panen dengan produktivitas kerja pemanen dan terdapat hubungan antara motivasi kerja pemanen dengan produktivitas kerja pemanen.
Analysis of The Implementation of ISPO Certification on Smallholder Oil Palm Plantation in Beringin Jaya Cooperation Koto Ringin Village Mempura Sub-District Siak District M. Yusuf; Sakti Hutabarat; Syaiful Hadi
Journal of Agribusiness and Community Empowerment (JACE) Vol. 4 No. 2 (2021): September
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.593 KB) | DOI: 10.32530/jace.v4i2.247

Abstract

ISPO certification for oil palm smallholders is based on four principles: plantation legality, smallholder organization and management, environmental management, and a commitment to continuous improvement. The goal of this study is to examine how ISPO standards are used in oil palm smallholder cooperatives and to develop an ISPO application strategy for relevant stakeholders. The research was carried out at the Beringin Jaya Cooperative in the Siak District. A survey method was used to collect primary data from direct interviews with planters and secondary data from government agencies. The total number of people who took part in this study was 66, and the respondents were chosen at random sampling. This study employs descriptive qualitative analysis as well as strategic SWOT matrices for strategic analysis. According to the findings, the cooperative follows 54.17 percents of ISPO standards or 26 out of 48 indicators. This research suggests some development strategies to meet ISPO standards, such as providing assistance and direction to smallholders through government agencies to avoid negative consequences during the certification process, technical assistance, agricultural counseling and training, government and financial institution funding, and the use of cooperatives, farmer groups, and mills to disseminate ISPO standards to farmers.
Pembuatan Tong Sampah di Kelurahan Babussalam Mandau Bengkalis Noveri Marpaung; Sakti Hutabarat; Edy Ervianto; Nursiti Sari Kartika; David Pratama Manurung; Anwar Ribert Simanjuntak; Deswita Kezia; Evi Sulastri; Gabe Daniel Sianturi; Seltia Ledi Sara Simamora; Cindy Artha Ully Tampubolon; Diva Cholis Manurung; Septia Warda Ningsih
Journal of Community Engagement Research for Sustainability Vol. 3 No. 3 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keeping clean is an absolute thing that must be performed for mankind. Maintaining cleanliness is an effort which is made to protect anybody and her/his environment from all kinds of dirt and garbage. This effort can realize and create a comfortable and healthy life as well as good hygienic conditions. However, maintaining cleanliness is not an easy thing to do if it is not applied since early. Therefore, sharing knowledge about the importance of cleanliness from early is very necessary. On the other side, Indonesian people still have bad habits about cleanliness, such as people still littering their environmental at one’s pleasure. This bad habit, certainly, has a fatal effect on human health because it can cause various diseases such as tetanus, staphylococcal food poisoning, salmonellosis and others. These circumstances are not found only in cities, but also in villages. Habit of garbage disposing carelessly almost occurs in all circles of society. Those are not only children, even adults who are highly educated as well, performed the same thing. Based on this masalah, therefore the Kukerta Team of Babussalam in 2022 from University of Riau make trash cans in Babussalam Village whereas these trash cans are placed in vital places, such as head office, the shared park b, and also in the function room of the Babussalam village. By this effort, the Babussalam Kukerta Team hopes that a clean environmental will be created around the Babussalam Village to increase the quality of health from Babussalam people.
Persepsi Pekebun Swadaya terhadap Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Rokan Hulu Dame Rohani Siahaan; Evy Maharani; Sakti Hutabarat
JURNAL TRITON Vol 14 No 1 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i1.277

Abstract

Tanaman kelapa sawit di Desa Batas Kecamatan Tambusai sebagian besar hampir memasuki umur non-ekonomis sehingga perlu direncanakan kegiatan peremajaan (replanting). Peremajaan kelapa sawit di Desa Batas merupakan kegiatan baru bagi pekebun sehingga perlu dianalisis persepsi pekebun terhadap peremajaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi pekebun swadaya terhadap peremajaan kebun kelapa sawit dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pekebun terhadap peremajaan perkebunan kelapa sawit. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria umur tanaman kelapa sawit telah berusia minimal 22 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 sampel. Tujuan penelitian pertama dianalisis menggunakan Skala Likert’s Summated Rating (SLR) dengan menggunakan metode skor untuk setiap pilihan jawaban. Terdapat enam aspek peremajaan yang diteliti yaitu aspek input, aspek finansial, aspek pasar, aspek kelembagaan, aspek teknologi, dan aspek teknis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis persepsi dan analisis linear berganda. Hasil yang diperoleh memperlihatkan persepsi pekebun terhadap peremajaan kelapa sawit secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik. Persepsi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan peremajaan dapat diterima oleh pekebun di Desa Batas. Persepsi pekebun yang termasuk dalam kategori sangat baik terdapat pada aspek input, aspek pasar, aspek teknologi dan aspek teknis. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap persepsi pekebun terhadap peremajaan adalah umur, pendidikan, keaktifan mengikuti penyuluhan, tabungan, dan keikutsertaan dalam kelompok tani.
Efisiensi Biaya Peremajaan Kelapa Sawit Pola Swadaya di Desa Sei Putih Daniel Noviardi Sitorus; Sakti Hutabarat; Didi Muwardi
JURNAL TRITON Vol 14 No 1 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i1.289

Abstract

Efisiensi biaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengendalikan biaya agar pertindak efisien yaitu hasil akhir tidak jauh menyimpang dari standar yang telah ditentukan dengan cara membandingkan biaya sesungguhnya denga biaya standar sehingga dapat dicapai suatu efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan standar biaya peremajaan nasional dengan biaya peremajaan kelapa sawit swadaya dan mengetahui efisiensi biaya peremajaan pekebun swadaya. Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Putih Kecamatan Tapung yang terletak di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai bulan Mei 2022. Studi ini menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus, dimana semua pekebun yang tergabung dalam kelompok tani Rezeki Baru dijadikan sampel. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, untuk menjawab tujuan pertama, sedangkan untuk tujuan kedua menggunakan analisis efisiensi biaya peremajaan. Hasil penelitian ini memperlihatkan standar biaya nasional peremajaan kelapa sawit di daerah Riau pada tahun 2015 dan 2016 adalah sebesar Rp 62.762.000,-/ha, sedangkan biaya rata-rata yang dikeluarkan pekebun pada peremajaan kelapa sawit sebesar Rp 52.045.898,-/ha. Selisih biaya rata-rata peremajaan yang dikeluarkan pekebun dengan biaya yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 17,07%. Rasio efisiensi biaya menunjukkan nilai 82,93%, yang artinya peremajaan yang dilakukan pekebun kelompok tani Rezeki Baru tidak baik. Biaya peremajaan yang kurang efisien ini dikarenakan adanya kegiatan peremajaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tidak dilakukan oleh pekebun sebagaimana mestinya, sehingga mengakibatkan adanya perbedaan biaya yang dikeluarkan oleh pekebun.
Strategi Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Kabupaten Rokan Hilir Brilliant Thesalonich Panggabean; Sakti Hutabarat; Didi Muwardi
JURNAL TRITON Vol 14 No 1 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i1.382

Abstract

Tanaman kelapa sawit Desa Bagan Sapta Permai di tanaman pada tahun 1981, 1983, dan 1984. Umur tanaman kelapa sawit Desa Bagan Sapta Permai saat ini sudah lewat 12-15 tahun dari umur ekonomis dan perlu segera dilakukan peremajaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keterlambatan peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat, mengetahui sumber pendapatan pekebun selama masa peremajaan, dan merumuskan strategi peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat. Penelitian ini dilakukan di Desa Bagan Sapta Permai yang terletak di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Studi ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel untuk tujuan pertama dan kedua menggunakan purposive sampling dengan kriteria “pekebun yang sudah melakukan peremajaan namun terlambat” sebanyak 30 pekebun, sampel diambil dari anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah. Tujuan ketiga menggunakan sampel expert yang dinilai ahli dalam peremajaan kelapa sawit sebanyak 5 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, untuk menjawab tujuan pertama dan kedua, sedangkan tujuan ketiga menggunakan analisis AWOT (AHP-SWOT). Hasil penelitian ini memperlihatkan faktor keterlambatan peremajaan terbesar di perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Bagan Sapta Permai ialah pekebun merasa hasil kebun sawitnya masih mencukupi kebutuhan keluarga sebesar 45%. Sumber pendapatan pekebun rakyat Desa Bagan Sapta Permai selama masa peremajaan terbanyak ialah dari hasil tanaman kelapa sawit yang masih produktif sebesar 51,85%. Strategi peremajaan yang dapat diterapkan di perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Bagan Sapta Permai ialah pekebun dan KUD melaksanakan program peremajaan mandiri bersama serta KUD memfasilitasi pelatihan dan penyuluhan terkait peremajaan bagi pekebun dengan nilai prioritas tertinggi sebesar 0,378.
ISPO dan Keberlanjutan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia Sakti Hutabarat
Indonesian Journal of Agricultural Economics Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijae.13.2.130-139

Abstract

Sertifikasi ISPO merupakan standar berkeberlanjutan produksi minyak sawit di Indonesia. ISPO mulai menjadi regulasi di Indonesia sejak dikeluarkannya Permentan No.19/2011 yang direvisi dengan Permentan No.11/2015, dan direvisi lagi menjadi Permentan No.38/2020 di bawah naungan Perpres No.44/2020. Penerapan ISPO dianggap sangat lambat meskipun telah berjalan lebih 10 tahun. Tulisan ini mengkaji faktor-faktor yang menjadi penghambat penerapan ISPO di Indonesia, terutama pada perkebunan kelapa sawit rakyat. Penelitian survei dilakukan pada di Kabupaten Siak, Provinsi Riau pada empat kelompok pekebun, yaitu pekebun swadaya bersertifikasi ISPO, pekebun swadaya bersertifikasi RSPO, pekebun swadaya yang tidak bersertifikasi, dan pekebun plasma yang tidak bersertifikasi. Sampel pekebun dipilih menggunakan metoda snowball sampling dengan jumlah sampel 120 pekebun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pekebun dan lembaga yang terkait dengan ISPO. Hasil penelitian ini memperlihatkan prinsip yang berkaitan dengan legalitas kebun dan organisasi pekebun menjadi standar yang paling sulit dipenuhi oleh para pekebun