Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi Indonesia

Hypoglycemic effect test of Ethanolic extract of Baligo seeds (Benincasa Hispida (Thumb.) Cogn.) on white male rats wistar strain with Alloxan induction Dina Maryati; Jamilah Sarimanah; Wiwin Herdwiani; lrfan Zamzani
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3965.822 KB) | DOI: 10.35617/jfionline.v11i2.4

Abstract

Baligo merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang di Indonesia dikenal dengan sebutan kundur atau labu besar. Baligo antara lain mengandung karbohidrat, glikosida, alkaloid, fitosterol, gum dan mucilago, saponin, protein dan asam amino bebas, serta flavonoid. Kandungan kimia pada biji baligo yang diduga memiliki aktivitas antidiabetes adalah flavonoid dan  saponin.  Penelitian  ini  bertujuan untuk mengetahui efek hipoglikemik ekstrak etanol biji baligo (Benincasa hispida (Thumb.) Cogn.) dan mengetahui apakah semakin besar dosis ekstrak etanol biji baligo (Benincasa hispida (Thumb.) Cogn.) semakin besar efek hipoglikemik pada tikus putih jantan galur wistar dengan induksi aloksan. Penelitian ini menggunakan metode induksi aloksan dimana tikus dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu masing- masing kelompok terdiri dari lima ekor tikus. KI sebagai kontrol negatif (CMC 0,5%), K II sebagai kontrol positif (glibenklamid) dengan dosis 0,09 mg/200 g BB tikus, dan K III, IV, V diberikan dosis ekstrak etanol biji baligo berturut-turut 4,10 mg/200 g BB tikus, 8,21 mg/200 g BB tikus, 16,42 mg/200 g BB tikus. Semua kelompok diinduksi aloksan pada hari ke-0 (setelah dipuasakan 16 jam) secara intraperitoneal. Pemeriksaan kadar gula darah dilakukan pada hari ke-4 dan ke-8 setelah pemberian sediaan uji. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa semakin besar dosis ekstrak etanol biji baligo (4,10 mg/200 g BB tikus, 8,21 mg/200 g BB tikus, 16,42 mg/200 g BB tikus) tidak semakin besar efek hipoglikemik pada tikus putih jantan galur wistar dengan induksi aloksan.