Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Ketepatan Pilihan Kata dalam Campur Kode pada Anak Usia Dini Hasil Perkawinan Endogami dalam Berkomunikasi dengan Anggota Keluarga dan Teman Sejawat Erni Subriani; Arifuddin Arifuddin; Lalu Muhaimi
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 4, No 3 (2020): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v4i3.1229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan pemilihan kata dalam campur kode anak usia dini hasil perkawinan endogami saat berkomunikasi dengan anggota keluarga dan teman sejawat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun subjek penelitian terdiri dari tiga orang anak yaitu NQD, AHA, dan QIM dengan rentang usia empat sampai lima tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi, wawancara, metode simak dengan teknik rekam dan catat. Analisis data dilakukan dengan tahapan transkripsi, identifikasi, klasifikasi, analisis dan verivikasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa anak usia 4-5 tahun sudah mampu menggunakan pilihan kata dalam campur kode dengan tepat sesuai dengan arti dan maksud tuturannya
Strategi Kepala Sekolah untuk Pengembangan OCB Guru dan Pegawai di SMKN 1 Mataram Joni Rokhmat; Lalu Muhaimi; Muntari Muntari; Harsanah Harsanah; Risa Latifatul Hikmah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.865

Abstract

Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam kontek guru dan pegawai diartikan sebagai perilaku berbuat baik kepada rekan guru dan pegawai dalam mengatasi masalah untuk kepentingan sekolah dan mencegah timbulnya masalah antar guru maupun pegawai melalui kegiatan menjalin hubungan baik, serta menghargai hak dan privasi rekan kerja dengan indikator altruism, courtesy, sportsmanship, conscientiousness, dan civic virtue. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengembangan Organizational Citizenship Behavior (OCB) guru dan pegawai dalam mengelola pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mataram, Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti melebur ikut terlibat dalam berbagai aktivitas yang dilaksanakan sekolah ini. Penelitian, dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data diambil melalui observasi, wawancara, dan pengisian angket. Data hasil observasi dan wawancara dianalisis secara deskriptif sedang data angket dikuantisasi dan diuji Mann-Withney dengan bantuan aplikasi SPSS versi 24 kemudian dideskripsikan. Hasil analisis memperlihatkan jenis pekerjaan berpengaruh terhadap perilaku OCB dan bahwa kepala sekolah dalam mengembangkan OCB guru maupun pegawai cenderung menggunakan pendekatan personal dengan cara meleburkan dalam berbagai aktivitas guru maupun pegawai, baik lingkungan formal maupun informal. Secara umum tingkat OCB guru (3,26) lebih baik daripada pegawai (3,06). Selanjutnya, kepala sekolah dalam mengembangkan OCB menggunakan strategi: 1) menerapkan aturan secara ketat, 2) mengembangkan sikap disiplin kepada pegawai, 3) melakukan pendekatan formal dan informal kepada guru dan pegawai, 4) melakukan pendekatan khusus terhadap pegawai dengan memperlakukan sebagai teman, 5) mengadakan pertemuan rutin, bulanan dan triwulan, 6) memperhatikan kesejahteraan guru dan pegawai tertentu, 7) memberi penghargaan kepada guru dan pegawai yang memiliki kinerja bagus, 8) menata kembali manajemen, dan 9) merotasi tupoksi pegawai.
Strategi Kepala Sekolah untuk Pengembangan OCB Guru dan Pegawai di SMKN 1 Mataram Joni Rokhmat; Lalu Muhaimi; Muntari Muntari; Harsanah Harsanah; Risa Latifatul Hikmah
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.865

Abstract

Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam kontek guru dan pegawai diartikan sebagai perilaku berbuat baik kepada rekan guru dan pegawai dalam mengatasi masalah untuk kepentingan sekolah dan mencegah timbulnya masalah antar guru maupun pegawai melalui kegiatan menjalin hubungan baik, serta menghargai hak dan privasi rekan kerja dengan indikator altruism, courtesy, sportsmanship, conscientiousness, dan civic virtue. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengembangan Organizational Citizenship Behavior (OCB) guru dan pegawai dalam mengelola pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mataram, Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti melebur ikut terlibat dalam berbagai aktivitas yang dilaksanakan sekolah ini. Penelitian, dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data diambil melalui observasi, wawancara, dan pengisian angket. Data hasil observasi dan wawancara dianalisis secara deskriptif sedang data angket dikuantisasi dan diuji Mann-Withney dengan bantuan aplikasi SPSS versi 24 kemudian dideskripsikan. Hasil analisis memperlihatkan jenis pekerjaan berpengaruh terhadap perilaku OCB dan bahwa kepala sekolah dalam mengembangkan OCB guru maupun pegawai cenderung menggunakan pendekatan personal dengan cara meleburkan dalam berbagai aktivitas guru maupun pegawai, baik lingkungan formal maupun informal. Secara umum tingkat OCB guru (3,26) lebih baik daripada pegawai (3,06). Selanjutnya, kepala sekolah dalam mengembangkan OCB menggunakan strategi: 1) menerapkan aturan secara ketat, 2) mengembangkan sikap disiplin kepada pegawai, 3) melakukan pendekatan formal dan informal kepada guru dan pegawai, 4) melakukan pendekatan khusus terhadap pegawai dengan memperlakukan sebagai teman, 5) mengadakan pertemuan rutin, bulanan dan triwulan, 6) memperhatikan kesejahteraan guru dan pegawai tertentu, 7) memberi penghargaan kepada guru dan pegawai yang memiliki kinerja bagus, 8) menata kembali manajemen, dan 9) merotasi tupoksi pegawai.
Peran Orang Tua dalam Mengurangi Dampak Negatif Gadget Pada Anak : (Studi di Desa Bangket Parak, Lombok Tengah) Indah Febriani; Lalu Sumardi; Saprizal Hadisaputra; Lalu Muhaimi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1b (2023): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1b.1225

Abstract

Gadget merupakan sesuatu yang bisa dibilang saat ini sudah tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan manusia, bahkan perkembangan gadget sudah tidak lagi memandang usia baik usia anak-anak, remaja, dewasa, sampai orang tua sekalipun semua sudah dipengaruhi oleh gadget. Penelitian ini memiliki bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam mengurangi dampak gadget terutama pada hasil belajar anak usia dibawah 10 tahun. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Sumber data dari penelitian ini yaitu orang tua dan anak usia dibawah 10 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini menggunakan metode observasi (pengamatan) dan wawancara.  Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif yang dikembangkan Miles, Huberman, dan Saldana yang mencakup tiga tahapan yaitu; kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  Hasil dari penelitian ini yaitu dapat diketahui bahwa terdapat 5 upaya orang tua dalam mengurangi dampak gadget pada anak usia dibawah 10 tahun yaitu; (1) Mengajarkan anak untuk memperhatikan waktu dalam menggunakan gadget dengan membuat aturan waktu atau jadwal dalam menggunakan gadget; (2) menyediakan berbagai jenis permainan di dalam gadget yang  bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi anak; (3) orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk bercerita mengenai hal apa saja yang telah dilakukan; (4) orang tua memberikan kesempatan anak untuk mencoba permainan tradisional dengan teman sebayanya di lingkungan sekitar;  (5) orang tua tidak menggunakan gadget ketika sang anak berada di sampingnya dan menggunakan gadget seperlunya saja. Berdasarkan temuan tersebut maka bisa disimpulkan bahwa peran keluarga terutama seorang orang tua sangatlah penting dalam mengatasi dan mencegah dampak negatif penggunaan gadget pada anak karena keluarga merupakan sekolah dan tempat belajar pertama bagi seorang anak.
The Implementation of Authentic Assessment in the Literary Subjects: A Pedagogical Perspective Lalu Muhaimi; Sahuddin Sahuddin; Eka Fitriana; Atri Dewi Azis
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1.1173

Abstract

By applying qualitative approach, this research is aimed at analyzing and describing the planning, processes and evaluation of the implementation of authentic assessment which is carried out comprehensively regarding the whole activity of learning, including the processes and products of the study so that the students’ activities get appraisal. The authentic assessment demands that the students participate in the real and concrete situation and meaningful. The results of the analysis of the data indicate that the literary subjects, that is the topic of this study, are not yet delivered coherently with the aspects and principles of authentic assessment. It is found that most of the literary subjects are presented and evaluated without being made in line with the scientific and systematic study about the nature and application of authentic assessment. Furthermore, with focus on the studies to all aspects of the implementation of authentic assessment on learning literary subjects, the results of this study contribute to the development of science and theory that are applicable to the teaching and learning of literary subjects. In other words, there is a substantial need to apply the concepts and scientific principles of the implementation of authentic assessment in the teaching and learning of all literary subjects with full consideration being given on the appropriate and comprehensive lesson plan.