Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Arah dan Orientasi UU Sistem Pendidikan Nasional: Perspektif Islam Arif Munandar; Ridwan Ridwan; M Tahir
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 5, No 1 (2021): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v5i1.1766

Abstract

Sistem pendidikan nasional Indonesia disusun berlandaskan kebudayaan, pancasila dan UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia. Pemerintah pendidikan telah mewarisi sistem pendidikan dan pengajaran  yang dualistis. Pertama, sistem pendidikan dan pengajaran sekolah-sekolah umum yang sekular adalah warisan pemerintah kolonial Belanda. Kedua, sistem pendidikan, pengajaran Islam yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Islam. Pada abad 18 perkembangannya menurun, agama Katolik dilenyapkan dan orang belanda tidak berhasrat lagi untuk mempengaruhi orang Islam masuk Kristen. Manusia Indonesia akan menjadi manusia yang paripurna atau insan kamil. Dengan dasar inilah Islam menjadi bagian penting dari pendidikan nasional.Ilmu pengetahuan serta nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, terus menerus berubah, Karakteristik pendidikan adalah penguasaan ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu pengetahuan, penekanan pada nilai-nilai akhlak dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, penyesuaian terhadap perkembangan jiwa, dan bakat anak, pengembangan kepribadian serta penekanan pada amal saleh dan tanggung jawab. Ilmu dalam peradaban Barat tidak dibangun atas wahyu dan kepercayaan agama namun dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis kehidupan sekular yang memusatkan manusia sebagai makhluk rasional.
Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting Berbantuan Lembar Kerja Dalam Meningkatkan Kompetensi Pengetahuan Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Sanggar Tahun Ajaran 2018/2019 Sumiati Sumiati; Arif Munandar
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 3 (2018): JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.634 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v2i3.592

Abstract

Model pembelajaran probing-prompting adalah pembalajaran dengan cara guru menyajika serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan tiap  siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang di pelajari. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh probing-promptingberbantuan lembar kerja dalam meningkatkan pengertahuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sanggar tahun pelajaran 2018/2019.hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran probing-promptingberbantuan lembar kerja dalam meningkatkan pengertahuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sanggar tahun pelajaran 2018/2019.. Dalam penelitian ini penulis  mengunakan  rancangan  desain  kelas  eksperimen  dan kontrol. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Sampel penelitian : siswa kelas XI1 dan XI2 di SMA Negeri 1 Sanggar tahun pelajaran 2018/2019. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini evaluasi dan lembar observasi. Tehnik analisis data penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah uji t  untuk mengetahui pengaruh probing-prompting.berbantuan lembar kerja dalam meningkatkan pengertahuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sanggar tahun pelajaran 2018/2019. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa evaluasi dan lembar observasi.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahteknikanalisis t-test.Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran probing prompting berbantuan lembar kerja dalam meningkatkan pengertahuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sanggartahunajaran 2018/2019.
Ekstraksi Zat Warna Rumput Laut Sargassum sp. Dan Aplikasinya Pada Kertas Indikator Asam-Basa Busran B; agrippina wiraningtyas; arif munandar; Ruslan R
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.532 KB) | DOI: 10.33627/re.v3i2.422

Abstract

Indikator merupakan zat yang dapat memberikan warna yang berbeda apabila direaksikan dengan larutan asam atau basa. Indikator sangat dibutuhkan dalam pembelajaran kimia, salah satu materi kimia yang membutuhkan penggunaan indikator adalah materi eksperimen asam-basa. Salah satu sumber bahan alami yang memliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan indikator asam basa adalah rumput laut Sargassum sp.. Rumput laut Sargassum sp. merupakan jenis rumput laut cokelat (phaeophyceae) yang mengandung senyawa yang bermanfaat untuk kehidupan seperti protein, alginat, vitamin C, yodium, tanin dan fenol. Kandungan lain dari Sargassum sp. adalah pigmen fotosintetik seperti fukosantin, klorofil, dan karotenoid yang bermanfaat untuk menghasilkan pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu ekstraksi terhadap warna ekstrak rumput laut Sargassum sp. dan warna kertas indikator setelah diuji serta mengaplikasikan kertas indikator dari rumput laut Sargassum sp. pada larutan asam basa. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 70%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi waktu yang digunakan dalam proses ekstraksi mempengaruhi warna ekstrak dan warna kertas indikator. pada ekstrak rumput laut Sargassum sp dengan waktu ekstraksi 5 jam, kertas indikator mengalami perubahan yang signifikan yaitu dari putih ivory berubah menjadi kuning.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) Arif Munandar
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.115 KB) | DOI: 10.33627/re.v4i1.540

Abstract

Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, tetapi membantu anak-anak merasakan nilai-nilai yang baik, mau dan mampu melakukannya. Pembentukan karakter pribadi anak (character building) sebaiknya dimulai dalam keluarga karena interaksi pertama anak terjadi dalam lingkungan keluarga. Pendidikan karakter sebaiknya di terapkan sejak anak usia dini karena pada usia dini karena sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Pendidikan karakter pada anak usia dini dapat mengantarkan anak pada matang dalam mengolah emosi. Kecerdasan emosi adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak usia dini dalam menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan, baik secara akademis maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 PARADO Arif Munandar
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.967 KB) | DOI: 10.33627/re.v4i1.541

Abstract

Keterampilan abad 21 menitikberatkan kepada kemampuan untuk berpikir kritis, menyelesaikan masalah, komunikasi dan kerjasama yang merupakan bagian dari HOTS (High Order Thinking Skills) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sangat perlu dimiliki oleh peserta didik sebagai bekal dalam menghadapi tantangan global. Salah satu tujuan khusus Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam Kurikulum 2013 adalah mengembangkan peserta didik agar mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan serta cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Namun masalah yang terjadi adalah peserta didik lebih banyak menerima begitu saja materi yang diberikan oleh guru tanpa mempertimbangkan dengan lebih cermat, sehingga kurang mendorong peserta didik berpikir kritis. Oleh karena itu pembelajaran kimia dibutuhkan model pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik sehingga mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Problem-Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran kimia Kurikulum 2013 karena dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, keterampilan menyelesaikan masalah, menghubungkan pengetahuan mengenai masalah-masalah, dan isu-isu dunia nyata.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X DI SMAN 2 KOTA BIMA Nurfidianti Annafy; Magfirah Perkasa; Arif Munandar; Putri Ayu mutmainnah; Diah Rahayu Kartikasari
JURNAL REDOKS : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA DAN ILMU KIMIA Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.654 KB) | DOI: 10.33627/re.v4i1.543

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar kimia siswa kelas X SMAN 2 Kota Bima. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan bentuk penelitian Quasi ekperimen design dengan rancangan penelitian posstest only design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 39 orang di kelas MIA 2 dan MIA 3 yang berjumlah 39 orang. Hasil analisis data,diperoleh rata-rata posstest pada kelas eksperimen diperoleh seebesar 63,65 sedaangkan kelas kontrol 53,26. Hasil perhitungan uji Mann Whitney U data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0.002, sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.