Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

POSISI SIGNIFICANT OTHERS TERHADAP PEMBENTUKAN KONSEP DIRI ANAK USIA DINI DI DESA LATIMOJONG ENREKANG SULAWESI SELATAN Nurhakki Anshar; Muhammad Jufri; Syarifah Halifah
Al-MUNZIR Vol 13, No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v13i1.1975

Abstract

Abstrak Posisi Significant Others terhadap Pembentukan Konsep diri Anak Usia Dini di Desa Latimojong, bertujuan untuk mengkaji bagaimana posisi significant others dalam membangun konsep diri anak. Kedua mengkaji Bagaimana pengembangan komunikasi pengasuhan terhadap pembentukan konsep diri positif pada anak usia dini. Significant others yang dijadikan partisipan dalam peneltian ini adalah ibu dan guru PAUD. Adapun Hasil penelitian pertama, Ibu sebagai significant others utama sebab anak paling banyak berhubungan dengan ibunya. Ibu dalam membentuk persepsi identitas diri anak dominan positif pada identitas nama dengan tidak memberikan julukan pada nama dengan penggunaan pelabelan negatif. Pembentuk identitas tubuh dominan negatif dimana Ibu lebih fokus memersepsi hal-hal yang menjadi kelemahan fisik anak dibanding keunggulan postif. Persepsi rasa aman dengan pola mendekat-menghindar. Ibu sebagai pendorong prestasi bersifat anak melewati batas pencapaian prestasi diatas kemampuannya (overerachiever) dan apabila bila anak tidak dapat mencapainya mereka akan diganjar dengan hukuman berupa celaan dan umpan balik tersebut membentuk persepsi diri anak sebagai anak bodoh. Ibu dengan umpan balik negatif sehingga anak mengalami indikasi konsep diri negatif yang ditunjukkan dengan kecemasan mempertahankan diri melalui pengoperasian rasa aman (security operation) untuk mengurangi perasaan kecemasan yang dapat diobservasi melalui perilaku sulit adaptasi dengan orang baru, malu berdekatan dengan orang baru, gagap bicara, tidak responsif terhadap stimulus yang diberikan. Adapun Posisi guru PAUD belum signifikansi sebab model pembelajaran pada PAUD dan taman kanak-kanak langsung pada kelas baca tulis dan belum mengembangkan ketode pengelolaan kelas mulai dari membuka sampai menutup kelas yang melibatkan anak didik secara aktif. Key Word: Konsep Diri, significant others, anak
Pentingnya Bermain Peran Dalam Proses Pembelajaran Anak Syarifah Halifah
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 4, No 3 (2020): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.359 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v4i3.1150

Abstract

Nilai keterampilan sosial dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan yang dianggap lebih tepat seperti pemberian kegiatan bermain, di mana dengan aktivitas bermain melibatkan beberapa anak sehingga akan terbina interaksi antara anak pertama dengan anak yang lain. Kegiatan bermain dapat diterapkan dalam pembelajaran anak. Salah satu caranya adalah bermain peran baik secara mikro maupun makro. Studi ini bertujuan untuk menguraikan pentingnya peran dalam proses pembelajaran. Bermain peran dalam pembelajaran merupakan usaha untuk memecahkan masalah melalui peragaan, serta langkah-langkah identifikasi masalah, analisis, pemeranan, dan diskusi. Melalui peran dalam proses pembelajaran, anak berinteraksi dengan orang lain yang juga membawakan peran tertentu sesuai dengan teman yang dipilih. 
Temu Baur Budaya dan Matematika : Kue Tradisional Konjo pada Pengenalan Bentuk Geometri Anak Usia Dini Khaerun Nisa; Syarifah Halifah
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i1.936

Abstract

Kesenjangan antara matematika di sekolah dengan realitas matematika dalam kehidupan serta minimnya lembaga PAUD/PIAUD yang menerapkan pemanfaatan kearifan lokal pada proses pembelajaran menjadi latar belakang penelitian ini urgen dilakukan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep geometri pada kue tradisional Konjo serta proses penggunaan kue tradisional Konjo pada pengenalan geometri anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sembilan jenis kue Konjo tradisional yang mengandung konsep geometri, yaitu dumpi eja dan dumpi paripuluk lekleng yang mengandung konsep lingkaran, kalimbu' dan tetuk mengandung konsep persegi panjang, ruhu'-ruhu' memuat konsep kerucut. Onde-onde dan kacipo' memuat konsep bola, gogoso bittahe berisi konsep balok dan roko'-roko' cangkudi' memuat konsep limas segiempat. Proses pemanfaatan kue Konjo tradisional dalam pengenalan bentuk geometri pada anak usia dini meliputi kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Penanaman Karakter Islami Melalui “Pohon Ketaatan” pada Anak TK Taman Ria Tanuntung Bulukumba Syarifah Halifah
PUSAKA Vol 8 No 1 (2020): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9094.564 KB) | DOI: 10.31969/pusaka.v8i1.333

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penanaman karakter dalam konsep“pohon ketaatan”, yaitu konsep yang mendorong peserta didik untuk mengaplikasikan rasa syukur, meningkat, dan bermanfaat. Penelitian ini adalah studi kasus pada TK Taman Ria Tanutung Bulukumba Sulawesi Selatan. Fokusutama adalah anak usia 5-6 tahun yang diobservasi untuk melihat perkembangan perilakunya. Hasil penelitian menunjukkan adanya anak yang masih berperilaku tidak sesuai konsep pohon harapan. Hal itu disebabkan karena adanya anak tersebut diistimewakan (misalnya dia adalah anak seorang guru), anak yang pendiam, dan aktif. Kemudian setelah penanaman karakter melalui pohon ketaatan diterapkan. Anak-anak yang tadinya berperilaku tidak sesuai dengan “pohon ketaatan” karena faktor diistimewakan dapat mengalami perubahan, sebagaimana tergambar pada anak usia dini kelompok B TK Taman Ria Tanutung, yang mana sudah dapat memahami rasa bersyukur, meningkat dan bermanfaat untuk menanamkan sikap kebajikan, berpikir baik, berperasaan baik dan berperilaku baik. Ini menunjukkan efektivitas pohon ketaatan untuk pembinaan anak usia dini.
POTRET PENYELENGGARAAN BELAJAR DARI RUMAH PADA RAUDHATUL ATHFAL KABUPATEN BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN (STUDI KASUS : RA BABURRAHMAN TANUNTUNG) Syarifah Halifah; Khaerun Nisa
EDUCANDUM Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/educandum.v6i2.410

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memotret penyelenggaraan belajar dari rumah pada Raudhatul Athfal di Kabupaten Bulukumba, yang meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada tahap persiapan, guru menyediakan rancangan pembelajaran mingguan dan media-media pembelajaran sederhana seperti menyediakan media buku LKS, dan media yang tersedia di rumah sebagai perangkat output pembelajaran dari rumah. Konten tidak dituntut untuk menuntaskan kurikulum, tapi lebih disesuaikan kearah pengembangan life skill. (2) Tahap pelaksanaan, pihak RA Baburrahman melibatkan orang tua dalam menyepakati agenda pembelajaran anak yang disesuaikan dengan kondisi RPPM Ayah Bunda dengan segala keterbatasan. (3) Tahap evaluasi selama pembelajaran dari rumah yaitu guru menilai hasil karya anak selama kegiatan belajar dari rumah untuk mencapai aspek perkembangan anak. Penyelenggaraan pembelajaran belajar dari Rumah pada RA Baburrahman memiliki tantangan tersendiri dikarenakan kondisi pandemi, sehingga pihak RA Baburrahman dan orang tua berusaha secara optimal untuk memaksimalkan kondisi belajar dari rumah dengan membangun kerjasama dan kolaborasi.
Pemanfaatan Media Rainbow Walking Water dan Ampas Kelapa Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Pada Anak Wahyu Hidayat; Syarifah Halifah; Lutfiah Zainuddin
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 11, No 1 (2022): Juli 2022 : PAUDIA (Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v11i1.11364

Abstract

AbstractOne method of introducing color to children is to use the experimental method, namely mixing colors where children are given the freedom to make secondary colors using Rainbow Walking Water as a medium. The formulation of the problem in this research is the application of science experimental methods through color mixing activities using Rainbow Walking Water and Coconut Dregs media as well as increasing the ability to recognize children's colors at RA DDI Dinar, Sidrap. This research uses classroom action research. This type of research is carried out in two cycles, each cycle is carried out with two meetings. The research subjects were grouping of A with a total of 12 students. The research procedure consists of four stages of planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques were carried out by means of observation and documentation. The results of the study concluded that through the scientific experiment method, the ability to recognize color in the children of group A RA DDI Dinar increased. Based on the observations from cycle I to cycle II, children were able to name primary colors in the BSH and BSB categories from 83.3% to 100%. Children are able to name the secondary colors in the BSH and BSB categories from 33.3% to 100%. Children are able to classify primary colors in BSH and BSB categories from 58.3% to 100%. Children are able to classify secondary colors with BSH and BSB categories from 50% to 100%. Children are able to tell the color results from the process of mixing colors in the BSH and BSB categories from 16.7% to 100%. Keywords: Ability to recognize colors, rainbow walking water, Coconut pulp.AbstrakSalah satu metode pengenalan warna kepada anak adalah dengan menggunakan metode eksperimen yaitu mencampur warna dimana anak diberi kebebasan membuat warna sekunder dengan menggunakan media Rainbow Walking Water. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen sains melalui kegiatan mencampur warna memanfaatkan media Rainbow Walking Water dan Ampas Kelapa serta peningkatan kemampuan mengenal warna anak di RA DDI Dinar Kabupaten Sidrap. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian ini dilaksanan dalam dua siklus setiap siklus dilaksanakan dengan dua pertemuan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelompok A dengan jumlah 12 orang. Prosedur penelitian terdiri dari empat tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen sains kemampuan mengenal warna pada anak kelompok A RA DDI Dinar Kabupaten Sidrap meningkat. Berdasarkan hasil observasi siklus I ke siklus II menunjukkan anak mampu menyebutkan warna primer dengan kategori BSH dan BSB dari 83,3 % menjadi 100%. Anak mampu menyebutkan warna sekunder kategori BSH dan BSB dari 33,3% menjadi 100%. Anak mampu mengelompokkan warna primer kategori BSH dan BSB dari 58,3% menjadi 100%. Anak mampu mengelompokkan warna sekunder dengan kategori BSH dan BSB dari 50% menjadi 100%. Anak mampu menceritakan hasil warna dari proses kegiatan mencampur warna kategori BSH dan BSB dari 16,7% menjadi 100%. Kata kunci: mengenal warna, pelangi air berjalan, ampas kelapa
Dimensi Permainan Maddende dalam Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Syarifah Halifah; Fitriani Mustamin; Rasmida Razak
PUSAKA Vol 10 No 2 (2022): Pusaka Jurnal
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/pusaka.v10i2.864

Abstract

Artikel ini membahas permainan Maddende yang dilakukan oleh anak-anak pada sekolah TK Al-Imaniah di Kota Parepare. Dimensi ruang anak usia dini adalah bermain, namun pada kenyataannya ruang bermain anak yang disediakan oleh sekolah PAUD belum mengakomodasi sesuai perkembangan anak pada usia 5-6 tahun. Pada sisi yang sama, mood anak-anak dalam bermain mengalami ritme yang tidak konstan sehingga memunculkan prososial negatif seperti hiperaktif dan tantrum. Objek penelitian ini adalah anak didik pada kelompok B di TK Al-Imaniah. Data dikumpulkan melalui observasi dan melakukan wawancara serta memanfaatkan dokumen-dokumen perangkat pembelajaran dan aktivitas anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dimensi permainan maddende yang dipraktikkan TK AlImaniah dalam upaya meningkatkan kecerdasan interpersonal anak usia dini. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa permainan maddende mengandung dimensi untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal anak sehingga mereka mampu beradaptasi, bekerjasama, serta dapat memahami situasi lingkungannya.
RELIGIOUS DIGITAL LITERACY IN ISLAMIC HIGHER EDUCATION: STUDENT-PERCEIVED BENEFIT Usman Usman; Syarifah Halifah; Ahmad Abbas; Syamsidar Syamsidar
Sosiohumaniora Vol 25, No 1 (2023): Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, MARCH 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v25i1.41113

Abstract

Digital media tends to be used to deliver literacy regarding radicalism that can develop on campus. Students in Islamic Higher Education are considered as important subjects in using digital literacy.The purpose of this research is to demonstrate religious digital literacy perceived by students in Islamic Higher Education. The type of this research was qualitative using a phenomenological approach. Research objects were Islamic Higher Education in South Sulawesi consisting of IAIN Parepare, UM Parepare, as well as STAI DDI in Parepare, Pinrang and Sidrap. The informants were students from the Students Executive Board and Da’wah Units. An ambassador of Digital Literacy in the Library and Archives Office of South Sulawesi also became an informant in this research. The result demonstrates that religious digital literacy held in Islamic Higher Education in South Sulawesi greatly contributes to the student’s perspective change in comprehending information disruption and radicalism. Campuses conduct religious moderation events through workshops and the digital space. Otherwise, students use various digital sources to strengthen information. The source of religious digital literacy derives from information which is spread on WhatsApp, Facebook. YouTube, Telegram and Instagram. Therefore, the emergence of Islamic Higher Education in South Sulawesi can lead students to cope with information disruptions, and prevent the action of radicalism and fanaticism in the religion.
Meningkatkan Keterampilan Menyimak Melalui Metode Mendongeng Menggunakan Media Kertas Gambar Pada Usia Anak Kelompok B di TK Grand Laugi Parepare Faudiah ismail; Mudrika Azzahra Darwis; Syarifah Halifah; Tiara Almar'atu Sholeha Tiara
Anakta : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 1 No 1 (2022): Anakta : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/anakta jurnal piaud iain parepare.v1i1.3299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkakan kemampuan menyimak melalui kegiatan mendongeng dengan menggunakan kertas gambar pada anak usia dini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B yang ada di TK Grand Laugi yang berlokasi di kota parepare. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelompok B yang ada di TK Grand Laugi sebagian besar sudah mampu menyimak dan menirukan bunyi-bunyi pada gambar yang diperlihatkan menggunakan metode bercerita (mendongeng)
Pengembangan Bahasa Melalui Media Roda Putar Pada Kelompok B PAUD Terpadu AL-Madinah Kota Parepare Syarifah Halifah; Tien Asmara Palintan; Putri Indah Sari
Anakta : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 1 No 2 (2022): ANAKTA JURNAL
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/anakta jurnal piaud iain parepare.v1i2.4453

Abstract

This research was conducted to develop children's language skills in class B1 PAUD AL-Madinah Integrated PAUD, Parepare City, which still needs to be developed. There are many problems with children's language skills, namely some children are unable to communicate and express their opinions or communicate their wishes to others. There are many problems with children's language skills, namely some children are unable to communicate and express their opinions or communicate their wishes to others. One way to involve children in active learning is to provide unique and creative learning media. The assessment carried out by the researcher in this activity was that the child understood the rules of the game, enjoyed and appreciated reading, and the child repeated more complex sentences. Spinning wheel playing activities have succeeded in developing language in group B children in the AL-Madinah Integrated PAUD because the use of rotary wheel media can affect all aspects of children, making children more active and interactive, learning more optimal and more fun. When used, these media can generate attention, interest and motivation to learn, make students active and interactive, increase understanding and learning can be fun and optimal.