Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Japanese Language Education and Linguistics

Peer Feedback untuk Mengembangkan Kegiatan Menulis Bahasa Jepang di Kelas Menulis Bahasa Jepang (Sakubun) Rasiban, Linna Meilia; Dahidi, Ahmad; Widianti, Susi
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 2, No 2 (2018): Agustus - Januari
Publisher : Journal of Japanese Language Education and Linguistics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.2219

Abstract

The purpose of this study was to develop the quality of writing in middle-level Japanese language. From the results of the previousl questionnaires distributed, 80% of students found it difficult to develop story ideas into complete writing. The difficulty factor is influenced by the lack of time to develop ideas, beside that internal factors, namely mastery of vocabulary, mastery of sentence pattern structure. This study lasted for one semester at an university in Bandung, West Java, Indonesia with 20 students enrolled in  writing classes at  semesters 4. The students at the lower proficiency level reviewed peer texts. To examine gains in writing quality, a comparative analysis was conducted on writing samples collected at the beginning and the end of the semester. A questionnaire survey was also conducted to investigate the students’ perceptions t of assignments. The findings in this study that the students’ results needed to be feedback and evaluation to improve the ability to write Japanese short essays. Therefore, for further research  will need to apply peer feedback from peer tutors and evaluation from the teacher itself in order to improve writing skills  in writing quality.Keywords: peer feedback, writing, essays, evaluation
Pengaruh Media Sosial untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Jepang Rasiban, Linna Meilia; Dahidi, Ahmad; Renariah, Renariah
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 4, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.4241

Abstract

Penelitian ini menyelidiki pengaruh media sosial terhadap kemampuan menulis bahasa Jepang. Berbagai studi tentang efek media sosial pada siswa sudah banyak dilakukan. Tapi penelitian ini lebih difokuskan pada bagaimana media sosial dapat mempengaruhi keterampilan menulis dan mengembangkan menulis kreatif pada pembelajar dewasa khususnya pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing. Pada penelitian ini media sosial yang digunakan dibatasi hanya menggunakan media email, WhatsApp dan Line. Berdasarkan hasil angket pada studi pendahuluan menunjukkan bahwa ketiga media sosial ini yang paling sering digunakan mahasiswa khususnya mahasiswa bahasa Jepang pada saat berkomunikasi dengan dosen atau teman orang Jepang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen melalui kuesioner online dan menganalisis dari bukti autentik email, WhatsApps dan Line yang dikembangkan untuk mengeksplorasi pandangan siswa yang berpartisipasi mengenai media sosial, adopsi mereka terhadap media sosial untuk tujuan penelitian, dan pengaruhnya dalam mengembangkan keterampilan menulis bahasa Jepang. Partisipan yang mengikuti penelitian ini sebanyak 25 mahasiswa yang telah belajar bahasa Jepang rata-rata 3-4 tahun. Berdasarkan hasil survey dan hasil analisis angket, disimpulkan bahwa email, WhatsApp dan Line membantu dalam memperlancar dan mengembangkan kegiatan menulis terutama dalam pemahaman dari feedback yang dilakukan antara mahasiswa dan dosennya.
Pengaruh Media Sosial untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan Menulis Bahasa Jepang Linna Meilia Rasiban; Ahmad Dahidi; Renariah Renariah
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 4, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.4241

Abstract

Penelitian ini menyelidiki pengaruh media sosial terhadap kemampuan menulis bahasa Jepang. Berbagai studi tentang efek media sosial pada siswa sudah banyak dilakukan. Tapi penelitian ini lebih difokuskan pada bagaimana media sosial dapat mempengaruhi keterampilan menulis dan mengembangkan menulis kreatif pada pembelajar dewasa khususnya pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing. Pada penelitian ini media sosial yang digunakan dibatasi hanya menggunakan media email, WhatsApp dan Line. Berdasarkan hasil angket pada studi pendahuluan menunjukkan bahwa ketiga media sosial ini yang paling sering digunakan mahasiswa khususnya mahasiswa bahasa Jepang pada saat berkomunikasi dengan dosen atau teman orang Jepang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen melalui kuesioner online dan menganalisis dari bukti autentik email, WhatsApps dan Line yang dikembangkan untuk mengeksplorasi pandangan siswa yang berpartisipasi mengenai media sosial, adopsi mereka terhadap media sosial untuk tujuan penelitian, dan pengaruhnya dalam mengembangkan keterampilan menulis bahasa Jepang. Partisipan yang mengikuti penelitian ini sebanyak 25 mahasiswa yang telah belajar bahasa Jepang rata-rata 3-4 tahun. Berdasarkan hasil survey dan hasil analisis angket, disimpulkan bahwa email, WhatsApp dan Line membantu dalam memperlancar dan mengembangkan kegiatan menulis terutama dalam pemahaman dari feedback yang dilakukan antara mahasiswa dan dosennya.
Peer Feedback untuk Mengembangkan Kegiatan Menulis Bahasa Jepang di Kelas Menulis Bahasa Jepang (Sakubun) Linna Meilia Rasiban; Ahmad Dahidi; Susi Widianti
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 2, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.2219

Abstract

The purpose of this study was to develop the quality of writing in middle-level Japanese language. From the results of the previousl questionnaires distributed, 80% of students found it difficult to develop story ideas into complete writing. The difficulty factor is influenced by the lack of time to develop ideas, beside that internal factors, namely mastery of vocabulary, mastery of sentence pattern structure. This study lasted for one semester at an university in Bandung, West Java, Indonesia with 20 students enrolled in  writing classes at  semesters 4. The students at the lower proficiency level reviewed peer texts. To examine gains in writing quality, a comparative analysis was conducted on writing samples collected at the beginning and the end of the semester. A questionnaire survey was also conducted to investigate the students’ perceptions t of assignments. The findings in this study that the students’ results needed to be feedback and evaluation to improve the ability to write Japanese short essays. Therefore, for further research  will need to apply peer feedback from peer tutors and evaluation from the teacher itself in order to improve writing skills  in writing quality.
Pemahaman Makna imperatif pada Pekerja Indonesia di Jepang Terkait Ungkapan Perintah dan Permintaan Saat Berkomunikasi Ririn Apriliyanti Yowanda; Linna Meilia Rasiban
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.v7i1.17192

Abstract

Perbedaan bahasa sering menjadi sebuah hambatan yang dialami oleh setiap pembelajar bahasa asing ketika sedang berkomunikasi dengan bahasa tertentu, sehingga tidak sedikit mengakibatkan kesalahpahaman. Begitupun yang dirasakan oleh pekerja Indonesia yang bekerja di Jepang saat berkomunikasi dengan rekan atau atasan. Dengan melalui penelitian ini, diharapkan para pekerja Indonesia lebih dapat memahami terkait perbedaan makna ungkapan permintaan dan perintah saat komunikasi dengan orang Jepang, sehingga dapat mengurangi kesenggangan komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi, dengan sumber data hasil interview dengan para pekerja Indonesia yang sedang berada di Jepang dengan rentang usia 20-30 tahun dengan lama tinggal 1-5 tahun dan tersebar di 6 Prefektur.  Berdasarkan hasil angket serta interview kepada para informan, para pekerja Indonesia di Jepang ketika mendapat intruksi dari orang Jepang lebih mengutamakan penggunaan bunpou atau pola kalimat yang dituturkan oleh pembicara kepada dirinya, sedangkan berbanding dengan orang Jepang yang sangat melihat lawan bicara berdasarkan kedudukan dan kedekatannya, hal ini bisa berbeda makna jika lawan bicara memiliki kedudukan yang tinggi dibandingkan dirinya, tuturan tersebut dapat berubah menjadi sebuah tuturan perintah bagi lawan bicara. Karena perbedaan tersebut dapat mempengaruhi perbedaan dalam memaknai tuturan yang diberikan oleh pembicara ketika berkomunikasi terlebih dengan lawan bicara yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan budaya Indonesia.