Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini Ahmad Syukri Sitorus
JURNAL RAUDHAH Vol 4, No 2 (2016): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.092 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v4i2.65

Abstract

Fine motor is a movement involving certain body parts only and is carried out by small muscles as well as intricate and hand-eye coordination. Motor development of children is not only seen from the genetic, but internal and external factors. fine motor development dimensions there are three children namely movement reflexes, timing and dexterity and hand dominance. Improved fine motor skills can be done through three ways, first, learn to try and error, both mimicking and third training.
Peran Bimbingan dan Konseling dalam Memaksimalkan Kemampuan Emosi Anak Usia Dini Ahmad Syukri Sitorus
JURNAL RAUDHAH Vol 5, No 1 (2017): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.77 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v5i1.138

Abstract

Bimbingan konseling anak merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan dalam upaya pemberian bantuan kepada anak salah satunya untuk mengontrol emosi. Bentuk kegiatan bimbingan konseling bagi anak adalah bermain. Bermain dijadikan sebagai instrumen utama untuk menstabilkan emosi anak.
APLIKASI BEHAVIORISME DALAM PEMBELAJARAN ANAK UNTUK MENCIPTAKAN GENERASI BERKARAKTER Ahmad Syukri Sitorus
NIZHAMIYAH Vol 6, No 2 (2016): NIZHAMIYAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.488 KB) | DOI: 10.30821/niz.v6i2.71

Abstract

The influence of the environment very large role in shaping the behavior of a person. The character although congenital but contain elements of true character can be changed, that is because the figures are strongly influenced by external factors, namely families, schools, society and the environment. The effort of preparing and shaping experiences that later will be fruitful in the planting concept for someone, stimulation-stimulating education are expected. If a teacher wants to apply the concept in learning to form behaviorisme children character, then a must set objectives and then design and behavioral learning tool to achieve the goal of behavioral. In addition, the teacher must also be able to integrate the character formation strategies in learning activities, among others, example, spontaneous activity, reprimand, conditioning the environment and routine activities.
Pendidikan Multikultur Pada Pendidikan Anak Usia Dini Ahmad syukri sitorus
IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2017): IJTIMAIYAH
Publisher : Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.663 KB)

Abstract

Bentuk pendidikan akanragamnya kebudayaan yang ditandai dengan keberagaman gander, etnic, ras, budaya, strata sosial, dan agama sebagai bentuk respon akan keberagaman yang ada di masyarakat. Keberagaman tersebut masuklah ke lingkup pendidikan yang dikemas dalam pengembangan kurikulum dan aktivitas pendidikan terkhusus pada ranah pendidikan anak usia dini yang lebih dikenal dengan pendidikan multikultur. TK Alternatif sebagai salah satu bentuk pendidikan multikultural yang ada di tahun 2000-an yang bermaksud untuk menjangkau anak dari seluruh lapisan masyarakat.
Pengembangan Modul Pelatihan DOCI (Dongeng Cilik) untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa dan Sosial Anak Usia 6-8 Tahun Maryanti Maryanti; Khadijah Khadijah; Ahmad Syukri Sitorus
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.2055

Abstract

Kegiatan dongeng yang selama ini dilakukan oleh pendongeng komunitas Kampung Dongeng Medan berpusat mentor atau  kakak pendongengnya saja. Akibatnya anak usia 6-8 tahun ini pasif karena hanya menyimak cerita dari pendongengnya saja. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui kelayakan, kepraktisan, dan efektifitas pelatihan DOCI dalam meningkatkan kemampuan bahasa dan sosial anak usia 6-8 tahun. Metode penelitian menggunakan R&D dengan pendekatan Borg and Gall. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 6-8 tahun di Komunitas Kampung Dongeng Medan. Pengumpulan data berupa observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan modul pelatihan DOCI untuk meningkatkan dengan hasil validasi ahli media 90,0% berkategori sangat valid, sedangkang ahli materi dengan perolehan presentase 86,0% berktegori sangat valid, dan validasi praktisi dongeng diperoleh skor rata-rata 85,78% dinyatakan sangat valid. Uji coba skala kecil diperoleh 84,5% dan uji skala luas diperoleh 95,3% berkategori sangat praktis. Efektifitas modul pelatihan DOCI meningkat terhadap kemaampuan bahasa dan sosial anak usia 6-8 tahundiperoleh skor normalized gain (N-Gain) 0,36 berada kategori efektif. pengembangan modul pelatihan DOCI dinyatakan meningkatkan pada kemampuan bahasa dan sosial anak usia 6-8 tahun.
Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini Ahmad Syukri Sitorus
JURNAL RAUDHAH Vol 4, No 2 (2016): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.092 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v4i2.65

Abstract

Fine motor is a movement involving certain body parts only and is carried out by small muscles as well as intricate and hand-eye coordination. Motor development of children is not only seen from the genetic, but internal and external factors. fine motor development dimensions there are three children namely movement reflexes, timing and dexterity and hand dominance. Improved fine motor skills can be done through three ways, first, learn to try and error, both mimicking and third training.
Peran Bimbingan dan Konseling dalam Memaksimalkan Kemampuan Emosi Anak Usia Dini Ahmad Syukri Sitorus
JURNAL RAUDHAH Vol 5, No 1 (2017): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.77 KB) | DOI: 10.30829/raudhah.v5i1.138

Abstract

Bimbingan konseling anak merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan dalam upaya pemberian bantuan kepada anak salah satunya untuk mengontrol emosi. Bentuk kegiatan bimbingan konseling bagi anak adalah bermain. Bermain dijadikan sebagai instrumen utama untuk menstabilkan emosi anak.
Pola Asuh Orang tua Buruh Tani dalam Menanamkan Perilaku Ibadah Anak di Masa Pandemi Tety Eviaty Harahap; Khadijah Khadijah; Ahmad Syukri Sitorus
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 6 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.2165

Abstract

Pola asuh orang tua mempunyai andil dalam tumbuh kembang anak, dan anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah di masa pandemi ini. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis jenis pola asuh dan program yang diterapkan orang tua buruh tani dalam menanamkan perilaku ibadah shalat lima. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 20 orang ibu-ibu yang bekerja sebagai buruh tani, mempunyai anak berusia 4-6 tahun, dan beragama Islam. Partisipan orang tua hanya diwakili oleh ibu karena peran ibu lebih banyak dalam mendidik anak di rumah. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu: pedoman wawancara, lembar observasi, dan hasil dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orang tua buruh tani menerapkan pola asuh permissive indulgent, pola asuh demokratis, dan pola asuh otoriter. Sedangkan program yang diterapkan orang tua buruh tani dalam menanamkan perilaku ibadah shalat lima waktu terdiri dari empat cara, yaitu: (1) memasukkan anak ke sekolah dan madrasah; (2) mengajak dan membiasakan anak melaksanakan shalat lima waktu berjamaah di rumah; (3) menyampaikan contoh keteladanan dari Rasulullah SAW, atau nasehat; dan (4) memberikan motivasi.
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN LITERASI DIGITAL MELALUI PENERAPAN METODE STEAM Muhibbah Suraiya Irham; Erni Munastiwi; Ahmad Syukri Sitorus
Kurikula : Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Kurikula: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56997/kurikula.v7i2.807

Abstract

This study uses the Arikunto PTK Model, namely the role of parents in builing digital literacy trough the application of the steam method. In cycle I, it begins with planning, then carries out the introduction of digital literacy and the application of steam. Research makes observations, then reflection after that improvement. After being corrected in cycle II, it strengthens to check the progress of children’s digital literacy and makes observations again and then makes reflection. In cycle III, strengthening digital literacy and steam application. So the researchers found the results of the classrostoom action research model. In the first cycle, it was 3.2667 (Start Appearing) with an sd value of 0.7988, in the second cycle, 6.2 (Developing as expected) with an sd value of 0.7746, and in the third cycle, obtained 7.6 (developing very well) wih an sd value of 0.5071. This proves that the role of parents in building digital literacy throught steam in early childhood has a significant influence on digital literacy on the application of steam.
Keterampilan Sosial dan Emosional Anak Usia Dini; Analisis Gender Ahmad Syukri Sitorus
Generasi Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 6 No. 1 (2023): GENERASI EMAS: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/ge:jpiaud.2023.vol6(1).11000

Abstract

Gender differences have an impact on the behavior displayed. Understanding these differences will provide a real understanding of differences in children's behavior based on gender, including children's social and emotional behavior. The research aims to see how children's social and emotional skills are based on the child's gender. The method used is a comparative study that looks at differences in social skills and emotional skills of early childhood based on gender. Data collection used instruments to measure children's social and emotional skills to 45 boys and 32 girls in seven early childhood education units in North Sumatra. Data were analyzed through t-test. The results showed that the average social skills of boys were 28.36 and 29.88 for girls' social skills, and the average emotional skills of boys were 22.18 and 23.56 for girls' emotional skills. This means that descriptively the emotional skills of girls are higher than the emotional skills of boys. The results of the study are clear that girls have higher social skills and emotional skills than boys. This is because girls have emotional expressions that are more neutral, calm and peaceful.