Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMANFAATAN MUSEUM R.A.A ADIWIDJAJA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Persis Tarogong) Erik Bahtiar; Sri Pajriah; Aan Suryana
Wahana Pendidikan Vol 8, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/wa.v8i2.5575

Abstract

Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dengan baik adalah museum. Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat dan perkembangannya, tidak mencari keuntungan, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan tujuan studi, pendidikan, benda-benda pembuktian manusia dan lingkungannya. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu: Untuk mengetahui pemanfaatan museum R.A.A Adiwidjaja sebagai sumber belajar sejarah, kedua Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapai guru dalam upaya pemanfaatan museum R.A.A Adiwidjaja sebagai sumber belajar sejarah, ketiga Untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru untuk menghadapi kesulitan-kesulitan dalam pemanfaatan museum R.A.A Adiwidjaja sebagai sumber belajar sejarah. Metode yang digunakan penelitian inii adalah deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan museum R.A.A Adiwidjaja sebagai sumber belajar sejarah dapat memberikan pengaruh positif dan negatif. Selanjutnya Kesulitan guru dalam pemanfaatan museum R.A.A Adiwidjaja sebagai sumber belajar sejarah yaitu fasilitas dan biaya yang sulit di sediakan oleh sekolah, memerlukan waktu dan persiapan yang matang. Upaya menanggulangi kesulitan dalam pemanfaatan museum R.A.A Adiwidjaja memerlukan persiapan yang matang, waktu biaya serta fasilitas yang di perlukan.
PERAN KELUARGA DALAM SOSIALISASI ADAT ISTIADAT KOMUNITAS DUSUN KUTA Uung Runalan Soedarmo; Aan Suryana
Jurnal Artefak Vol 6, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.852 KB) | DOI: 10.25157/ja.v6i2.2660

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang adat istiadat yang ada pada masyarakat Dusun Kuta, dan bagaimana peran keluarga dalam mensosialisasikan kepada anggota keluarganya. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif serta penemuan kuantitatif yang mendukung. Selanjutnya data diinterpretasi, sehingga menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan dalam proses sosialisasi adat istiadat, keluarga memegang peranan yang amat penting, karena melalaui keluarga inilah anak-anak mengalami proses sosialisasi yang pertama dan mendasari semua proses sosialisasi lebih lanjut. Ibu, bapak mengajari anak-anaknya tentang sikap dan perilaku yang baik menurut adat dan harus dilakukan serta sikap dan perilaku yang tidak boleh dilakukan karena bertentangan dengan adat. Adat istiadat Dusun Kuta yang disosialisasikan itu, antara lain: perilaku dalam hidupan sehari-hari, pekerjaan dalam mencari/mendapatkan nafkah, bentuk dan bahan yang digunakan dalam pembuatan rumah, syarat dan tatacara penentuan kuncen, larangan-larangan dan keharusan-keharusan yang berkaitan dengan keberadaan tempat-tempat yang dianggap keramat.This study aims to obtain the custom feature existing in the Kuta community, and how the role of the family in socializing to family members. This research method is a qualitative method and supporting quantitative findings. Furthermore, the data is interpreted, so that it produces descriptive data in the form of written words from people and observable behavior. While data collection techniques use observation and interviews. The results show that in the process of socializing customs, the family plays a very important role because through this family children experience the first socialization process and underlie all further socialization processes. Mother and father teach their children about good attitudes and behavior according to custom and it must be done as well as attitudes and behavior must not be done because it is against the tradition. The socialized customs of Kuta include, among others: behavior in daily life, work in looking for / earning a living, forms and materials used in the making of a house, terms and procedures for determining kuncen, prohibitions and necessities related to the existence of places considered sacred.
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL LEUWEUNG GEDE KAMPUNG KUTA CIAMIS DALAM MENGEMBANGKAN GREEN BIHAVIOR UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER MAHASISWA Dewi Ratih; Aan Suryana
Jurnal Artefak Vol 7, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.461 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i2.4199

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan karakter siwa dengan menggunakan nilai-nilai kearifan lokal Leuweung Gede Kampung Kuta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Reseach). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, pemberian tes (pre dan post test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai kearifan lokal Hutan Leuweung Gede  mampu meningkatkan karakter siswa, yang dibuktikan dengan hasil angket yang meningkat dari setiap siklus, yaitu dari 50% menjadi 80%. Diantara nilai-nilai kearifan lokal Hutan Leuweung Gede Kampung Kuta adalah nilai keagamaan, bahasa, etika, menjaga lingkungan, sistem teknologi dan lainnya.The purpose of this study was to determine the improvement of the character of the shiva by using the local wisdom values of Leuweung Gede Kampung Kuta. This research was conducted using the Classroom Research method (Classroom Research). Data collection was carried out through observation, interviews, giving tests (pre and post test). The results showed that the values of local wisdom in the Leuweung Gede Forest were able to improve the character of students, as evidenced by the increasing results of the questionnaires from each cycle, from 50% to 80%. Among the local wisdom values of the Leuweung Gede Forest in Kampung Kuta are religious values, language, ethics, protecting the environment, technology systems and others.
SOSIALISASI PENTINGNYA POTENSI WISATA BUDAYA DI DESA GEGEMPALAN KECAMATAN CIKONENG KABUPATEN CIAMIS Sri Pajriah; Aan Suryana; Dewi Ratih
Abdimas Galuh Vol 3, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i1.5019

Abstract

Kegiatan pengabdian dosen kepada masyarakat yang dilakukan mengambil judul “Sosialisasi Tentang Pentingnya Potensi Wisata Budaya di Desa Gegempalan Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis”. Sasaran yang dituju dalam pengabdian ini adalah masyarakat yang memiliki pemahaman kurang terhadap manfaat dan pentingnya pengelolaan wisata sejarah dan budaya yang ada di Desa Gegempalan Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis. Hal ini dilakukan supaya masyarakat mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah dengan metode sosialisasi yang disampaikan secara lisan. Adapun hasil kegiatan pengabdian secara khususnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga atau masyarakat melalui pengelolaan potensi wisata sejarah dan budaya yang ada di daerahnya. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah kegiatan sosialisasi pentingnya potensi wisata budaya bagi masyarakat yang ada di Desa Gegempalan berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan, meskipun belum semua memahami tentang pentingnya pengelolaan wisata budaya yang ada di desa Gegempalan. Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan respon yang sangat baik, hal ini dibuktikan dengan keaktifan peserta sosialisasi yang diikuti tokoh masyarakat sampai tuntas. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran yaitu, waktu pelaksanaan pengabdian perlu ditambah, supaya tujuan kegiatan dapat dicapai sesuai dengan harapan, namun dengan konsekuensi penambahan biaya. Adanya kegiatan lanjutan yang berupa sosialisasi sejenis dimana hal ini dilakukan secara kontinue, sehingga mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan potensi wisata budaya.
PENGEMBANGAN PARIWISATA BUDAYA BERBASIS SITUS SEJARAH LOKAL GUNUNG SUSURU DI KABUPATEN CIAMIS Uung Runalan Soedarmo; Sri Pajriah; Aan Suryana
Abdimas Galuh Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i2.6006

Abstract

Kegiatan pengabdian dosen kepada masyarakat yang dilakukan mengambil judul “Pengembangan Pariwisata Budaya Berbasis Situs Sejarah Lokal Situs Gunung Susuru di Kabupaten Ciamis”.Sasaran yang dituju dalam pengabdian ini adalah masyarakat yang memiliki pemahaman kurang terhadap pengembangan pariwisata budaya berbasis situs sejarah lokal yang ada di Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis. Hal ini dilakukan supaya masyarakat mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah menggunakan metode instruksional, dengan menggunakan pendekatan participatory planning, yaitu suatu pendekatan dimana seluruh unsur yang terlibat dalam perencanaan dan pengembangan kawasan wisata budaya diikutsertakan baik secara teoritis maupun praktis. Selanjutnya menggunakan pendekatan potensi dan karakteristik ketersediaan produk budaya yang dapat mendukung keberlanjutan pengelolaan kawasan wisata budaya.Adapun hasil kegiatan pengabdian  adalah bahwa produk wisata yang dikembangkan di Situs Gunung Susuru adalah berupa kerajinan tangan caping (dudukuy) yang terbuat dari hata, namun dalam proses pemasarannya masih belum optimal dikarenakan faktor SDM, analisis faktor internal dan eksternal pengembangan pariwisata budaya berbasis situs sejarah lokal Gunung Susuru meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Sedangkan strategi pengembangan yang digunakan adalah strategi kekuatan peluang, strategi kekuatan ancaman, strategi kelemhan peluang dan strategi kelemahan ancaman.
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL TRADISI NGABUMI DI SITUS CAGAR BUDAYA RAWA ONOMDI DUSUN SILUMAN KELURAHAN PURWAHARJA KECAMATAN PURWAHARJA KOTA BANJAR Najmudin Ali; Sri Pajriah; Aan Suryana
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 3 (2022): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i3.8750

Abstract

Tradisi Ngabumi memiliki ciri khas dari Nilai-Nilai Kearifan Lokal, tentunya penting dipahami oleh masyarakat sekitar Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejarah tardisi ngabumi, mengetahui nilai-nilai kearifan lokal tradisi ngabumi di situs cagar budaya rawa onom Di Dusun Siluman Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar. Metode penelitan yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejarah tradisi ngabumi di kelurahan purwaharja ini awalnya diselenggarakan oleh masing-masing para petani, selanjutnya pada tahun 2019 tradisi ini dilakukan secara bersama serta didukung oleh pemerintahan setiap tanggal 7 Suro (muharam). Selanjutnya nilai-nilai kearifan lokal dari tradisi ngabumi merupakan nilai religi dalam proses acara berlangsung dengan berdoa bersama mengharapkan limpahan berkah dari Sang Maha Kuasa, nilai-nilai gotong royong Nampak pada acara persiapan upacara, serta nilai toleransi juga dicerminkan pada perbedaan agama dan kepercayaan.
Pembelajaran Sejarah Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Budaya Panengen di SMAN 1 Pangandaran (Studi Kasus di Kelas X IPA 1 SMAN 1 Pangandaran) Deti Novia; Sri Pajriah; Aan Suryana; Heri Heryana
Jurnal Artefak Vol 10, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v10i1.10169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen serta untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen dalam pembelajaran sejarah. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dengan desain historis. Pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan teknik studi literatur, studi lapangan serta menggunakan observasi terhadap pembelajaran sejarah di kelas dan budaya Panengen, wawancara di lakukan dengan kepala SMAN 1 Pangandaran, wakasek kurikulum, guru sejarah, beberapa orang siswa, serta kepala desa dan sesepuh desa Cikalong kecamatan Sidamulih kabupaten Pangandaran dan dokumentasi terhadap silabus dan RPP. Teknik untuk analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi data. Tahapan penelitian dengan cara tahap deskripsi atau orientasi, tahap reduksi, dan tahap seleksi. Penelitian ini mengahsilkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Panengen adalah nilai kepemimpinan, nilai toleransi, nilai kebersamaan, dan nilai persatuan. Implementasi nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen dalam pembelajaran sejarah dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan mengintegrasikan materi pelajaran sejarah dengan lingkungan sekitar peserta didik untuk menggali nilai-nilai kearifan lokal yang memberikan dampak positif. Dari hasil pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen, dapat memberikan dampak yang bermanfaat bagi peserta didik untuk selalu berbuat kebaikan dan senantiasa hidup berdampingan dengan masyarakat lain untuk saling membantu.
PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL BUDAYA PANENGEN DI SMAN 1 PANGANDARAN (Studi Kasus di Kelas X IPA 1 SMAN 1 PANGANDARAN) Deti Novia; Sri Pajriah; Aan Suryana
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 4, No 2 (2023): JUNI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v4i2.10007

Abstract

Sekarang ini pembelajaran sejarah di sekolah cenderung hanya mengandalkan materi sejarah nasional sehingga peserta didik kurang pengetahuannya mengenai kearifan lokal yang merupakan jati dirinya.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilaI kearifan lokal budaya Panengen serta untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen dalam pembelajaran sejarah.Metode yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus.Pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan teknik studi literatur, studi lapangan serta menggunakan observasi terhadap pembelajaran sejarah di kelas dan budaya Panengen, wawancara di lakukan dengan kepala SMAN 1 Pangandaran, wakasek kurikulum, guru sejarah, beberapa orang siswa, serta kepala desa dan sesepuh desa Cikalong kecamatan Sidamulih kabupaten Pangandaran dan dokumentasi terhadap silabus dan RPP.Teknik untuk analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan  verifikasi data.Tahapan penelitian dengan cara tahap deskripsi atau orientasi, tahap reduksi, dan tahap seleksi.Penelitian ini mengahsilkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Panengen adalah nilai kepemimpinan, nilai toleransi, nilai kebersamaan, dan nilai persatuan.Implementasi nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen  dalam pembelajaran sejarah dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan mengintegrasikan materi pelajaran sejarah dengan lingkungan sekitar peserta didik untuk menggali nilai-nilai kearifan lokal yang memberikan dampak positif.Dari hasil pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal budaya Panengen, dapat memberikan dampak yang bermanfaat bagi peserta didik untuk selalu berbuat kebaikan dan senantiasa hidup berdampingan dengan masyarakat lain untuk saling membantu.
PENDAMPINGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KAMPUNG DOKDAK BAGI GURU DI SMA N 1 BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS Sri Pajriah; Aan Suryana
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.11670

Abstract

Minimnya pengetahuan guru tentang nilai-nilai kearifan lokal yang ada di lingkungan Kecamatan Baregbeg untuk diaplikasikan dalam pembelajaran sejarah. Berdasarkan permasalahan tersebut kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperbaiki model pembelajaran sejarah dari konvensional ke modern, dan meningkatkan pemahaman guru terkait nilai kearifan lokal masyarakat Kampung Dokdak diintegrasikan dalam model pembelajaran. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode pelatihan serta pendampingan yang diikuti dengan praktek, dengan melalui beberapa rencana kegiatan, yaitu: Pelatihan dan pendampingan model pembelajaran PBL berbasis nilai kearifan lokal masyarakat Kampung Dokdak. Tahap selanjutnya, monitoring dan evaluasi berkala. Hasil kegiatan menunjukan bahwa pemahaman guru terkait penggunaan Model Problem Based Learning terintegrasi dengan nilai kearifan lokal masyarakat Kampung Dokdak meningkat berdasarkan hasil kuesioner, yaitu dari 65% menjadi 80%. 
Pembelajaran Sejarah Melalui Nilai-Nilai Kesenian Degung di Kelas X IPS 1 MA Negeri 2 Ciamis Tahun Ajaran 2022-2023 Pupu Maspuroh; Sri Pajriah; Aan Suryana
Jurnal Artefak Vol 10, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v10i2.12349

Abstract

History learning materials are generally based on textbooks and use very little developer material. This is the background of this research regarding the use of material for developing Degung artistic values in learning history. To find out what are the values of Degung art and how to use Degung artistic values in learning history in class X IPS 1 MA Negeri 2 Ciamis. Qualitative research methods with literature and field studies include observation, interviews and documentation. Data analysis used is data reduction, data presentation and verification. The results of the research show that the values contained in Degung art are religious values, historical values, social values, ethical values, creative values and aesthetic values. The use of material for developing Degung artistic values in history lessons must be in accordance with the learning objectives adapted to the teacher's teaching style. After designing the RPP and adding material to the power point slides the use of developer material has been realized and it is very possible to use developer material. Obstacles such as readjustment of learning outcomes, the use of developer material is a new thing, time constraints and student responses which later as teacher educators try to deal with these obstacles so that the results are that the teacher is greatly helped by the presence of developer material and students are enthusiastic about learning.