Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The Effect of Soil Submersion and Conditioner Materials on Residual Organophosphate Pesticides in Soil and Shallot Bulbs Ubad Badrudin; Syakiroh Jazilah; Budi Prakoso
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 44, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v41i0.1291

Abstract

Soil health decreases and residual pesticides increase due to the application of inorganic fertilizers and pesticides continuously during the cultivation of crops. The effect of 12 hours or 24 hours soil submersion and chicken litters or zeolite application before planting on residual pesticides in soil and bulbs of shallots (Allium ascalonicum L.) are studied. Samples of soils and bulbs have proceeded after shallot cultivation conducted in Brebes, Indonesia. Then organophosphate residues in the samples are analyzed using gas chromatography in the Laboratory of the Indonesian Agricultural Environment Research Institute, Bogor. The data are compared to the standard of maximum residue levels (MRL) of pesticides in agricultural products. Results show that residual pesticides in treated soils are below the detection limit of the GC equipment, except malathion is detected with values ranging from 0.039-0.050 ppm. However, residual organophosphate pesticides in the bulbs are mainly below the maximum residue levels. The only exception is chlorpyrifos which has a value above the maximum residue levels of pesticides (0.076 ppm). Farmers should be educated in integrated pest management and applying synthetic pesticides as the last option for controlling pests and diseases.
Pengaruh Variasi Dosis Legin Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) pada Berbagai Tingkat Naungan sakinatunnisa sakinatunnisa; Syakiroh jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 16, No 1 (2020): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v16i1.1174

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman palawija yang memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi dosis legin terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Vigna radiata L) pada berbagai tingkat naungan dan interaksinya. Ini telah dilaksanakan di Desa Sijambe Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Splitplot, perlakuan dosis sebagai sublot dan naungan sebagai mainplot. Faktor pertama dosis legin (D0= Kontrol, D1 = 10 g/kg benih, D2 = 20 g/kg benih, D3 = 30 g/kg benih), faktor kedua tingkat naungan (N0 = Kontrol, N1 = Naungan 25 %, N2 = Naungan 50 %). Data dianalisis dengan uji F dan jika terdapat perbedaan nyata dilakukan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis legin berbeda sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah bintil akar, jumlah polong, berat polong kering, berat biji kering, berat 1000 biji dan berat brangkasan basah tanaman, hasil tertinggi dicapai pada dosis 20 g/kg benih. Tingkat naungan berbeda sangat nyata terhadap terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, berat polong kering, berat biji kering dan beraat 1000 biji, diperoleh hasil tertinggi pada naungan kerapatan 25 % (N1). Interaksi antara dosis legin dan tingkat naugan berbeda sangat nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah polong, berat polong kering dan berat 1000 biji, pertumbuhan terbaik dicapai pada kombinasi dosis legin 20 g/kg benih dan naungan 25 % (D2N1). Kata kunci : Kacang hijau (Vigna radiata L.), Legin, Naungan
PENINGKATAN PRODUKSI BABY BUNCIS DENGAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT DAN PENGATURAN JARAK TANAM Ari Handriatni; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 4, No 2 (2008): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v4i2.262

Abstract

Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L) tergolong sayuran kacang-kacangan yang cukup penting, mempunyai nilai gizi tinggi, banyak disukai dan mudah membudidayakannya. Permintaan buncis dari pasar swalayan tidak hanya berupa polong muda dengan ukuran maksimal, akan tetapi polong-polong muda benrktran kecil atail disebut jtrga "baby buncis" (Rukmana, 1995)" Produksi polong sangat ditentukan tersedianyanya unsure hara fosfat dan rung tumbuh tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon tanaman baby buncis pemberian pupuk fosfat dan jarak tanam yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman baby buncis. Percobaan menggunakan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial. Dosis pupuk fosfat yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0, . 54, 108 dan 162 kg P2O5/Ha Jerak tanam yang terdiri atas 3 taraf yaitu 20 x 40 cm, 20 x 50 cm dan 20x6O cm. parameter yang diarnati meliputi : panjang tanaman , jumlah daun tanaman bobot basah brangkasan/tanaman,bobot polong/tanaman, jumlah polong/tanaman, panjang ltanaman, bobot polong / petak Hasil penelitian menunjukkan bahrwa dosis pupuk fosfat berpengaruh Terhadap semua variabel yang diamati kecuali panjang polong pertanarnan.pertumbuhan dan produksi terbaik diperoleh pada dosis 108 kg P2O5 /ha. Jarak tanam berpengaruh terhadap semua variabel yang diamati, kecuali Panjang polong per tanaman. Pertumbuhan terbaik dicapai pada jarak tanam 20x60 cm Sedangkan hasil tertinggi pada jarak tanam 20 x 40 cm. Hasil terbaik dosis pupuk fosfat 108 kg P2O5/Ha dengan jarak tanam 20x40 cm kata kunci : Baby buncis, dosis fosfat, dan jarak tanam.
Pengaruh Sistem Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi beberapa Varietas Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Andreian Agus Prasetia; Syakiroh Jazilah; Ubad Badrudin
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 18, No 1 (2022): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v18i1.1887

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia. Penelitian bertujuan mengetahui sistem tanam dan varietas yang paling tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Telah dilaksanakan di Desa Bondansari Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan split plot, dengan dua faktor yaitu sistem tanam sebagai main plot, (S1 = jajar legowo 4:1, S2 = jajar legowo 3:1, S3 = jajar legowo 2:1, S4 = tegel) dan varietas sebagai sub plot, (V1 = Inpari IR Nutri Zinc, V2 = Inpari 32, V3 = Ciherang) dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan uji F dan jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan sistem tanam berbeda sangat nyata terhadap variabel jumlah anakan produktif, jumlah gabah hampa, bobot tanaman kering. Berbeda nyata terhadap variabel panjang daun bendera, bobot gabah basah, bobot gabah kering. Berbeda tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai dan jumlah gabah bernas. Sistem tanam yang paling tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi adalah jajar legowo 2:1. Perlakuan varietas berbeda sangat nyata terhadap semua variabel yang diamati. Varietas yang paling tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi adalah Inpari 32. Interaksi antara sistem tanam dan varietas padi berbeda nyata terhadap panjang daun bendera dan jumlah gabah hampa, berbeda tidak nyata terhadap veriabel lainnya. Interaksi terbaik yaitu sistem tanam jajar legowo 2:1 dan varietas Inpari IR Nutri Zinc.Kata kunci : padi, sistem tanam, varietas.
Pengaruh Intensitas Cahaya dan Macam Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Putih (Brassica pekinensia L) Afif Lathifah; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 1 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i1.785

Abstract

Sawi putih (Brassica pekinensia L) merupakan sayuran dari suku kubis-kubisan (Brassicaceae) yang berasal dari Tiongkok dan Asia Timur. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan macam pupuk kandang serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi putih, telah dilakukan di Desa Sempu, Limpung, Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (splitplot design). Faktor pertama (main plot) adalah intensitas cahaya (25%, 50%, 75%, 100%), faktor kedua (sub plot) adalah macam pupuk kandang (ayam, kambing, sapi). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, panjang akar terpanjang, jumlah akar, bobot tanaman tanpa akar, jumlah daun, luas daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman dan intensitas serangan hama dan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan intensitas cahaya berpengaruh sangat nyata terhadap semua variabel, berpengaruh nyata pada intensitas serangan hama dan penyakit. Intensitas cahaya terbaik adalah intensitas cahaya 100%. Macam pupuk kandang berpengaruh sangat nyata pada semua variabel, berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan tidak berpengaruh nyata pada intensitas serangan hama dan penyakit. Macam pupuk kandang terbaik adalah pupuk kandang ayam. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara intensitas cahaya dan macam pupuk kandang terhadap semua variabel, berpengaruh nyata pada jumlah daun dan tidak berpengaruh nyata pada intensitas serangan hama dan penyakit. Kombinasi terbaik diperoleh pada intensitas cahaya 100% dengan macam pupuk kandang ayam. Kata kunci: sawi putih, intensitas cahaya, macam pupuk kandang
Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Rootone F terhadap Pertumbuhan Stek Mawar (Rosa sp.) Salsabila Ilma Rohma; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 15, No 1 (2019): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v15i1.1101

Abstract

Mawar (Rosa sp) merupakan salah satu bunga yang paling banyak diminati masyarakat karena penampilannya yang cantik dan indah serta aromanya yang harum dan khas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Stek Mawar (Rosa sp). Telah dilaksanakan di Kelurahan Medono Kota Pekalongan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama Konsentrasi Rootone F (Tanpa Rootone F, 500 ppm, 1000 ppm dan 1500 ppm), Faktor kedua Lama Perendaman 1 Jam, 2 Jam dan 3 Jam). Variabel pengamatan meliputi kecepatan tumbuh tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, bobot basah akar, bobot kering akar, persentase stek hidup, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Rootone F berbeda sangat nyata terhadap kecepatan tumbuh tunas, panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, bobot basah akar, bobot bobot kering akar, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman. Konsentrasi optimum untuk pertumbuhan stek mawar adalah 1000 ppm. Lama Perendaman menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap panjang tunas, jumlah daun, luas daun, jumlah akar, bobot basah akar, bobot kering akar, persentase stek hidup, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, dan tidak berbeda nyata pada kecepatan tumbuh tunas. Hasil terbaik dicapai pada lama perendaman 2 jam. Terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi Rootone F dan lama perendaman, berbeda sangat nyata terhdap variabel bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tanaman dan bobot kering tanaman. Kombinasi terbaik dicapai pada konsentrasi Rootone F 1000 ppm dengan lama perendaman 2 jam. Kata Kunci : Stek Mawar, Rootone F, dan Lama Perendaman
PENGARUH SISTEM TANAM LEGOWO DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI Eko Adi Supriyanto; Syakiroh Jazilah; Wisnu Anggoro
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 8 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i8.270

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam legowo dan konsentrasi pupuk pelengkap cair terhadap pertumbuhan dan produksi  padi ini telah dilaksanakan di desa Pejangkaran kelurahan Karangasem kecamatan Batang Kabupatan Batang, mulai dari bulan Desember 2007 sampai bulan April 2008.   Rancangan percobaan yang digunakan adalah Split Plot Design dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Sistem tanam legowo ditempatkan sebagai petak utama terdiri atas 4 taraf, yaitu : L1 (25x25 cm), L2 (25x12,5x40 cm), L3 (25x12,5x50 cm), dan L4 (25x12,5x60 cm), sedangkan konsentrasi pupuk pelengkap cair ditempatkan sebagai anak petak, terdiri atas 4 taraf, yaitu P0 (tanpa pupuk pelengkap cair), P1 (2 ml per liter air), P2 (4 ml per liter air), P3 (6 ml per liter air). Kombinasi perlakuan ada 16 dengan 3 kali ulangan.Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan total per rumpun, umur berbunga, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per rumpun, bobot gabah kering per petak, bobot 1000 butir gabah, panjang malai, jumlah gabah hampa per malai, bobot gabah kering per rumpun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam legowo berpengaruh nyata terhadap jumlah malai per rumpun, bobot gabah kering per petak dan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang malai. Konsentrasi pupuk pelengkap cair berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi per malai, bobot gabah kering per petak, bobot 1000 butir gabah, panjang malai, jumlah gabah hampa per rumpun,  bobot gabah kering per rumpun. Interaksi antara sistem tanam legowo dengan konsentrasi pupuk pelengkap cair terjadi pada variabel jumlah malai per rumpun Kata Kunci : Padi, Sistem Tanam Legowo dan Pupuk Pelengkap Cair
Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pemberian POC Morinsa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kale (Brassica oleracea var. Acephala) Nonny Nailah Hanum; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 17, No 1 (2021): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v17i1.1436

Abstract

Kale (Brassica oleracea var. Acephala) merupakan jenis sayur kelas dunia yang mempunyai nilai nutrisi, ekonomis dan prospek tinggi di Indonesia. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval pemberian POC Morinsa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kale ini telah dilaksanakan di Desa Gombang Kempligi Kecamatan Wonotunggal, Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama konsentrasi POC Morinsa (0 ml/l, 25 ml/l, 50 ml/l, 75 ml/l), faktor kedua interval pemberian POC Morinsa ( 1 minggu sekali, 2 minggu sekali, 3 minggu sekali). Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi POC Morinsa berbeda sangat nyata pada semua variabel yang diamati.  Konsentrasi POC Morinsa optimum adalah  50 ml/l. Hasil penelitian menunjukan bahwa Interval pemberian POC Morinsa berbeda sangat nyata pada variabel tinggi tanaman dan jumlah daun kemudian berbeda nyata pada variabel berat segar tanaman tanpa akar, berat segar brangkasan, berat segar daun , panjang akar terpanjang. Interval pemberian POC Morinsa terbaik adalah 2 minggu sekali. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara konsentrasi dan interval pemberian POC Morinsa terhadap variabel berat segar daun, berat segar tanaman tanpa akar, berat brangkasan dan berbeda nyata pada variabel jumlah daun. Interaksi terbaik dicapai pada kombinasi konsentrasi 50 ml/l dengan interval pemberian POC Morinsa 1 minggu sekaliKata kunci : interval pemberian POC Morinsa, kale, konsentrasi.
Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair (POC) dan Saat Pemberian terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L) Wawan Ardiyanto; Syakiroh Jazilah
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 14, No 2 (2018): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v14i2.792

Abstract

Cabai Merah (Capsicum annum L.) merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan sekitar 2.000 spesies yang terdiri dari tumbuhan herba, semak, dan tumbuhan kerdil lainnya. Dari banyaknya spesies tersebut, hampir dapat dikatakan sebagian besar merupakan tumbuhan negeri tropis. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh macam POC dan saat pemberian serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi cabai merah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Amongrogo, Limpung, Batang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama atau Petak utama ialah Pengaruh Macam POC (POC urin kelinci, urin sapi dan urin kambing), faktor kedua ialah Saat Pemberian (1 mst, 3 mst dan 6 mst). Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, umur saat berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, bobot buah per tanaman, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan Macam POC berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, umur saat berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, bobot buah per tanaman, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman. Perlakuan Macam POC terbaik ialah Macam POC urin kelinci. Perlakua Saat Pemberian berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, umur saat berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, bobot buah per tanaman, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman. Perlakuan saat pemberian terbaik ialah 1 minggu setelah tanam. Terdapat interaksi berbeda sangat nyata antara macam POC dan saat pemberian terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, umur saat berbunga, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, panjang buah, bobot buah per tanaman, bobot basah tanaman, dan bobot kering tanaman. Kombinasi terbaik diperoleh Macam POC urin kelinci dengan Saat Pemberian satu minggu setelah tanam. Kata kunci: cabai merah, macam POC, saat pemberian
ANALISIS RESIDU PESTISIDA PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KABUPATEN BREBES Ubad Badrudin; Syakiroh Jazilah
Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Vol 24, No 1 (2013): Pena Maret 2013
Publisher : LPPM Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/jurnalpena.v24i1.79

Abstract

The  onion  (Allium  ascalonicum  L.)  is  one  of  the  horticultural  crops  that  having a  significant economic value. The center of  onion production is in Brebes regency central of Java. It supplies about 50% nationaly need. The efforts of increased production of onion often faced constraints in the form of pests and diseases, thus failing to harvest crops or at least reduced. One way of action of  plant  maintenance  is  the  use  of  pesticides.  Pesticides  are  toxic  chemicals,  excessive use  of pesticides can be a source of contaminants  for food, water, and environment. The purpose of the study is  determination of the  type of pesticide  applied, the frequency of spraying  pesticides, and pesticide  residues  in  onion  crops  in  Brebes regency.  The  experiment  was  conducted  in  the Larangan subdistrict,  Brebes  district  from  June  to  November  2010.  Onion  crop’s samples  were taken  from  the  most  extensive  farmers  as  much  as  10%  of  whole villages  in  the  subdistrict  of Larangan,  Brebes.  Research  methods by  interviewing  and  laboratory  analyzed by  gas  of chromatography (GC). The observed variables include the type of pesticide applied, the frequency of  use  of  pesticides,  and  pesticide  residues  in  onion  crop.  The  analysis  data  made  by  way  of recapitulation, described and compared  with maximum residue  limits of pesticides in accordance with  the  Joint  Degree  of  the  Ministry of  Agriculture  and  Ministry  of  Health,  No. 881/MENKES/SKB/VIII/1996;  711/Kpts/TP.270/8/1996.  The  results  showed  that  the  type  of pesticide that was applied to the onion plant consists of several kinds of pesticides, with an average frequency of spraying fifteen times in one planting season, while the pesticide of residues in onion crop is below the maximum residue limits (MRL), so that it is still relatively safe for consumption.Keywords: Pesticide of residues, Onion, Brebes