Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

WISATA PETUALANGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI DAYA TARIK DESA WISATA DI KABUPATEN SUMBAWA Anas Pattaray
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 10: Maret 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i10.471

Abstract

Wisata pedesaan merupakan kawasan perdesaan yang memiliki potensi daya tarik wisata sebagai tujuan wisata. Pengembangan pariwisata dengan konsep keberlanjutan lingkungan dan budaya di Sumbawa menarik untuk diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan purposive sampling. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dan mencari teori dan konsep yang relevan dengan permasalahan yang ditemukan kemudian dianalisis Menggunakan metode kombinasi analisis SWOT dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini menganalisis prioritas strategi pengembangan wisata petualangan berbasis kearifan lolal desa wisata di Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini berdasarkan evaluasi dari 10 expert yang menghasilkan prioritas strategi peningkatan produk wisata.
ANALISIS KEBUTUHAN WISATAWAN PENYANDANG DISABILITAS TERHADAP KETERMPILAN PRAMUWISATA DI LOMBOK Anas Pattaray; Windra Aini; Lalu Ratmaja; Endang Sri Wahyuni
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 12: Juli 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i12.1163

Abstract

Aktivitas pariwisata merupakan hak setiap orang dalam mendapatkan layanan yang setara, tidak terkecuali bagi penyandang disabilitas. Destinasi wisata tidak hanya menyediakan fasilitas untuk orang pada umumnya tetapi juga perlu menyediakan fasilitas yang ramah disabilitas. Wisatawan penyandang disabilitas diberikan perhatian dengan menyediakan fasilitas infrastruktur yang memadai, transportasi yang ramah disabilitas hingga kompetensi guide yang mendampingi wisatawan disabilitas selama mengikuti tur. Fokus penelitian ini yaitu analisis kebutuhan wisatawan penyandang disabilitas motorik dan sensorik terhadap layananan pramuwisata di Lombok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang mendasarkan pada upaya untuk memperoleh gambaran dan informasi terhadap data secara mendalam dengan pendekatan tematik. Hasil dari penelitian ini teridentifikasi bahwa pramuwisata di Lombok perlu menambah satu kompetensi khusus yaitu kompetensi bahasa isyarat sebagai alat interaksi dan komunikasi dengan penyandang disabilitas pada saat memberikan layanan kepemanduan wisata.
STRATEGI PENGEMBANGAN TENAGA KERJA LOKAL DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT Muhammad Nursan; Johan Wahyudi; Akhmad Syafruddin; Anas Pattaray
Jurnal Hexagro Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/hexagro.v5i2.853

Abstract

Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) merupakan salah satu wilayah dengan potensi sumber daya alam melimpah terutama pada sektor pertambangan. Hal ini menyebabkan tingginya arus masuk tenaga kerja pendatang sehingga berdampak pada penyerapan jumlah tenaga kerja lokal dan adanya persaingan mendapatkan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi internal dan eksternal tenaga kerja lokal dan merumuskanstrategi pengembangan tenaga kerja lokal dalam meningkatkan perekonomian daerah KSB. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling sebanyak 40 responden. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi internal tenaga kerja lokal KSB masih lebih besar faktor kelemahan dibandingkan dengan faktor kekuatan, sedangkan untuk kondisi faktor eksternal masih lebih besar faktor peluang dibandingkan faktor ancaman. Strategi pengembangan tenaga kerja lokal dalam meningkatkan perekonomian daerah KSB adalah strategi WO atau Turn Around yang meliputi; meningkatkan keterampilan tenaga kerja pada sektor formal maupun informal terutama bagi tenaga kerja lokal, meningkatkan sarana dan prasarana serta SDM penunjang BLK untuk pelatihan dan peningkatan keterampilan usaha tenaga kerja lokal pada berbagai sektor, mempercepat pelayanan dan aturan investasi usaha di KSB sehingga dapat menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak. Kata kunci: Analisis SWOT, Strategi pengembangan, Kabupaten Sumbawa Barat, Tenaga Kerja Lokal
Banyumasan Ebeg Tradition in Cilacap District Resdati Resdati; Annas Pattaray; Sardjana Orba Manullang
ijd-demos Volume 4 Issue 1 (2022)
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v4i1.218

Abstract

AbstractThis research is motivated by the facts in the community of Bantar Village, Wanareja District, Cilacap Regency, which has a unique tradition known as Ebeg Banyumasan. To focus this research, a problem formulation is made. The formulation of the problem is the history of the Banyumasan Ebeg Tradition, the process of performing the Banyumasan Ebeg Tradition, and how the community’s perception of the Banyumasan Ebeg Tradition in Bantar Village, Wanareja District, Cilacap Regency. This study aimed to determine the history of the Banyumasan Ebeg Tradition, select the process of performing the Banyumasan Ebeg Tradition, and determine the public perception of the Banyumasan Ebeg Tradition in Bantar Village, Wanareja District, Cilacap Regency. This study uses the Structural-Functional Theory from Talcott Parson. In theory, there are 4 schemes, namely AGIL. Researchers also use the Structural Theory of Robert K. Merton. In addition, using the Sociological Imagination Theory or Sociological Imagination. Finally, the researcher uses Karl Marx’s Critical Approach Theory. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. A descriptive method is used to describe or describe phenomena in society. The type of data in this study is qualitative. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The research results state that the Banyumasan Ebeg Tradition is a tradition created by Sunan Kalijaga and perfected by Pangeran Diponegoro. The performance process of the Banyumasan Ebeg Tradition is gendingan, opening, calling the Banyumasan Ebeg dancer, dancing, resting dancers, dancing, janturan, and healing. The public perception of the Banyumasan Ebeg Tradition is that most Bantar Village people like the Banyumasan Ebeg Tradition. The majority of people in Bantar Village, Wanareja District, Cilacap Regency positively perceive this Ebeg Tradition. Keyword: Tradition, Ebeg Banyumasan, Bantar Village Wanareja District Cilacap  Regency AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta pada masyarakat Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap yang memiliki keunikan tradisi yang dikenal dengan Ebeg Banyumasan. Untuk memfokuskan penelitian ini, maka dibuatlah rumusan masalah. Rumusan masalah adalah sejarah Tradisi Ebeg Banyumasan, proses pelaksanaan Tradisi Ebeg Banyumasan, dan bagaimana persepsi masyarakat terhadap Tradisi Ebeg Banyumasan di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah Tradisi Ebeg Banyumasan, memilih proses pelaksanaan Tradisi Ebeg Banyumasan, dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap Tradisi Ebeg Banyumasan di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan Teori Struktural-Fungsional dari Talcott Parson. Secara teori ada 4 skema yaitu AGIL. Peneliti juga menggunakan Teori Struktural dari Robert K. Merton. Selain itu, menggunakan Teori Imajinasi Sosiologis atau Sociological Imagination. Terakhir, peneliti menggunakan Teori Pendekatan Kritis Karl Marx. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau menggambarkan fenomena yang ada di masyarakat. Jenis data dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa Tradisi Ebeg Banyumasan merupakan tradisi yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga dan disempurnakan oleh Pangeran Diponegoro. Proses pertunjukan Tradisi Ebeg Banyumasan adalah gendingan, pembukaan, pemanggilan penari Ebeg Banyumasan, menari, penari istirahat, menari, janturan, dan penyembuhan. Persepsi masyarakat terhadap Tradisi Ebeg Banyumasan adalah sebagian besar masyarakat Desa Bantar menyukai Tradisi Ebeg Banyumasan. Mayoritas masyarakat di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap memandang positif Tradisi Ebeg ini.Kata kunci: Adat, Ebeg Banyumasan, Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap
MODEL PENGEMBANGAN DESA RARAK RONGES BERBASIS DAYA TARIK WISATA ALAM DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT Anas Pattaray
Media Bina Ilmiah Vol. 16 No. 10: Mei 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.217 KB)

Abstract

Daya tarik wisata Desa Rarak Runges sangat beragam, dari iklim yang sejuk, masyarakat yang ramah, air terjun, penataan lingkungan desa, arsitektur, kebun kopi, dan produk kopi lokal. Daya tarik wisata Desa Rarak Runges sangat beragam, dari iklim yang sejuk, masyarakat yang ramah, air terjun, penataan lingkungan desa, arsitektur, kebun kopi, dan produk kopi lokal. Berbagai sumberdaya dan daya tarik wisata tersebut dapat dikelola untuk memberikan dampak dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Pemanfaatan yang paling memungkinkan adalah pengembangan pariwisata khususnya terkait dengan isu pengembangan pariwisata yang berkelanjutan berbasis masyarakat. Potensi yang tersedia tersebut jika tidak dikelola akan mengalami pergeseran nilai baik nilai budaya, sosial serta memburuknya kualitas lingkungan Desa Rarak Ronges. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. hasil penelitian ini adalah Desa wisata dalam pengembangannya merupakan proses penggalian potensi yang ada di desa baik itu berasal dari unsur alam, sosial, budaya, masyarakat atau lainnya, sehingga sifat alamiah dan kelestarian karakteristik desa tetap terjaga dan terpelihara. Masyarakat sebagai subjek dan objek pembangunan desa harus senantiasi dilibatkan dalam keseluruhan proses pengembangan desa wisata, mengingat bahwa tujuan pengembangan desa wisata selain untuk mengembangkan karakteristik, nilai-nilai tradisi dan budaya menjadi sebuah objek wisata, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga masyarakat harus berperan dan menjadi pihak yang diuntungkan. Pengembangan desa wisata berbasis masyarakat merupakan pendekatan yang menawarkan peran yang lebih kepada masyarakat untuk terlibat dalam keseluruhan proses pengembangan desa wisata
PENINGKATAN KAPASITAS DALAM KOMUNIKASI BISNIS BAGI PELAKU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) DI LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT Isdar Wahim; Anas Pattaray
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v7i1.1342

Abstract

Pengabdian masyarakat ini mengambil konsep pelatihan komunikasi bisnis bagi masyarakat pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan penguatan kepada masyarakat untuk dapat bangkit pasca covid-19 dengan belajar kembali mengenai teknik komunikasi, interpretasi serta menganalisa tren dari segementasi pasar yang saat ini banyak diminati. Metode pelaksanaan kegiatan berupa seminar/workshop yang dilaksanakan selama satu hari penuh dan mendatangkan sekitar 45 orang peserta. Hasil dari kegiatan ini yakni; masyarakat telah mampu melakukan komunikasi bisnis, interpretasi produk dan melakukan praktik (Role Play) untuk meningkatkan jumlah pendapatan. Abstract. This community service takes the concept of business communication training for the Small and Medium Industry (IKM) community in Central Lombok , West Nusa Tenggara. The purpose of this activity is to provide reinforcement for the community to be able to rise after Covid-19 by learning again about communication techniques, interpretation, and analysis trends from market segmentation which are currently in great demand. The method of implementing the activities is in the form of seminars/workshops which are held for one full day and bring in about 45 participants. The results of this activity are; that the community has been able to carry out business communication, product interpretation, and practice (Role Play) to increase the amount of income
Fotografi dasar sebagai kompetensi tambahan bagi pramuwisata Desa Wisata Tetebatu Lombok Timur Anas Pattaray; Lalu Ratmaja; Dayu Utami Pidada; Herman Herman; Ihdal Karomi
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Agustus
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v6i3.1549

Abstract

Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah implementasi dari hasil analisis kebutuhan Kelompok Sadar Wisata Desa Tetebatu Lombok Timur. Kemampuan fotografi salah satu kompetensi tambahan yang harus dimiliki oleh pariwisata di Desa Tetebatu. Perkembangan teknologi merubah paradigma pola perjalanan dan selera wisatawan sehingga masyarakat Desa sebagai refresentasi pramuwisata juga harus mengikuti perkembangan kompetensi dalam berbagai bidang. Era teknologi dan informasi menuntut banyak kompetensi yang harus dikuasai oleh pramuwisata selain hospitality dan tourist guide. Penguasaan teknik dasar fotografi yang meliputi angele pengambilan foto, komposisi foto, dan pencahayaan foto adalah salah satu kompetensi yang perlu dikuasai oleh pramuwisata di Desa Tetebatu. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan observasi dan analisis kebutuhan. Hasil analisis disimpulkan perlunya pelatihan fotografi dasar kepada pramuwisata. Tahapan pelatihan antara lain persiapan, seleksi peserta, pelaksanaan, hasil, dan evaluasi. Hasil pelatihan ini adalah peningkatan kompetensi pramuwisata di bidang fotografi yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi pelaku pariwisata di Desa Tetebatu.
Peningkatan kapasitas pelayanan akomodasi dalam mendukung Event MXGP Samota-Sumbawa Herman Herman; Herry Rachmat Widjaja; Amirosa Ria Satiadji; Putri Rizkiyah; Anas Pattaray; Muhammad Husni; Oktomi Harja
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Agustus
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v6i3.1531

Abstract

Event MXGP Samota merupakan pagelaran internasional MXGP yang baru pertama kali diadakan di Pulau Sumbawa. Event ini diperkirakan akan mendatang wisatawan dalam jumlah besar yakni sekitar 50 ribu orang. Olehnya perlu kesiapan sumber daya manusia yang kompeten khusus dibidang akomodasi seperti hotel dan homestay untuk melayani tamu tersebut. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dibidang pelayanan akomodasi maka perlu dilakukan pelatihan bagi karyawan hotel dan pengelola homestay. Pelatihan ini dikhususkan untuk bidang yang dianggap vital seperti pada bidang pengolahan makanan dan minuman dan penyiapan kamar serta penerimaan tamu hotel atau homestay. Diharapkan ke depannya seluruh bidang ini bisa memiliki standar yang digunakan dan dipraktikkan oleh seluruh karyawan hotel dan pengelola homestay di Kabupaten Sumbawa. Tujuannya agar menjadi faktor penarik wisatawan untuk menyaksikan event MXGP Samota dan juga bisa menginap dalam waktu yang lama di akomodasi yang tersedia di Kabupaten Sumbawa.
Pengembangan Paket Wisata dalam Mendukung Pemasaran Desa Wisata Sukarara Kecamatan Jonggat Lombok Tengah Mila Rostiyani; Anas Pattaray; Ratmaja
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 1: April (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i1.353

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk meningkatkan sebuah paket wisata yang ada di Desa Sukarara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi apa saja yang dimiliki atau yang ada di Desa Wisata Sukarara dan bagaimana strategi pemasaran yang cocok yang akan digunakan untuk mendukung promosi paket wisata Desa Sukarara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang di mana peneliti menggambarkan serta mendeskripsikan secara luas terkait potensi yang dimiliki oleh Desa Wisata Sukarara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Wisata Sukarara dinataranya yaitu Kain tenun songket yang menjadi potensi utama yang sudah banyak diketahui oleh wisatawan lokal maupun wisatwan mancanegara. Selain itu ada beberapa potensi lainnya yang belum terlalu diketahui diantaranya Bale Adat Beleq, Bale Doe, dan Ekowisata Persawahan. Ada beberapa atraksi yang juga dimiliki oleh Desa Wisata Sukarara yaitu Peresean, Gendang Beleq, Proses Pembuatan Kopi, Proses Pemintalan benang, Proses Pewarnaan Benang dengan warna alam yang di hasilkan dari warna tumbuhan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan banyaknya potensi yang dimiliki itu dapat mengembangkan Paket Wisata yang ada di Desa Sukarara, dan dapat meningkatkan fasilitas pendukung pariwisata lainnya, dan meningkatkan promosi Paket Wisata melalui media social pribadi Desa Wisata Sukarara dan melalui advertaising yaitu dengan cara membuat brosur, public relations, web khusus dan memberikan merchandising ke setiap wisatawan yang berjunjung ke Desa Sukarara.