Sabrina Dahlizar
1.Department Of Pharmacy, Faculty Of Health Sciences, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jl. Kertamukti No. 5, Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan 15419, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Solubility Enhancement of Ethyl AcetateFraction of The Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg Leaves with Addition of β-Cyclodextrin-HPMC by Using Kneading Method Sabrina Sabrina; Yuni Anggraeni; Berti Puspitasaril; LBS Kardono
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Valensi Volume 4, No.1, Mei 2014
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.533 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v4i1.1077

Abstract

Abstract Ethyl acetate fraction of the Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg extract have a potency to treat the cardiovascular diseases have poorly solubility in water. The purpose of this study was to improve the solubility of the extract. One of method to improve the solubility of the extract by mixing with cyclodextrin polymers and their derivatives. Hydroxyl propyl methylcellulose (HPMC) as a water-soluble polymer can enhance the β-cyclodextrin (β-CD) activity. Three comparisons extract and ß-cyclodextrin were: 1:2, 1:4, and 1:6 by mixing with the addition hydroxyl propyl methylcellulose 0.12%of the total weight of extract and β-CD for each formula. The sample was prepared by kneading method. The sample characterization was used Karl Fischer titration, Scanning Electron Microscopy and solubility study.Content of total flavonoid from the extract was 32.7%. The Result showed that the addition polymer combination of β-CD + HPMC caused increasing the solubility of extract in water7.04% (F1), 19.47% (F2) and 59.92% (F3) compared to extract control with significant differences at level of confidence 95% (p ≤ 0.05). Keywords : ethyl acetate fraction of breadfruit, kneading method, β-cyclodextryn, hydroxy propyl methylcellulose, total flavonoid
Sintesis, Kharakteristik, Penetrasi Kulit, dan Toksisitas Nanogold: A Systematic Review Mahliga Dwi Rezky Putri; Sabrina Dahlizar; Alfian Noviyanto
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.935 KB) | DOI: 10.15408/pbsj.v2i2.18521

Abstract

Nanogold merupakan nanopartikel metal inorganik (5-400 nm) dan memilki sifat fisikokimia yang unik serta lebih unggul dibandingkan dengan bulk-nya. Nanogold dapat diperoleh dengan berbagai macam metode sintesis. Proses reduksi prekursor emas oleh agen pereduksi merupakan tahapan yang penting dalam proses sintesis nanogold yang dapat menghasilkan nanogold dengan karakteristik yang termodifikasi sehingga berpengaruh kepada pengaplikasian dan toksisitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji artikel-artikel terkait nanogold yang meliputi perkembangan metode sintesis, karakteristik, sumber bahan yang dapat digunakan sebagai agen pereduksi, penetrasi kulit nanogold, dan toksisitasnya melalui metode yang terstruktur dan sistematis yaitu Systematic Literature Review (SLR). Pencaharian artikel melalui situs PubMed dengan periode terbitan lima tahun terakhir dan menggunakan kombinasi kata kunci, yakni “gold nanoparticles”, “synthesis”, “characteristic”, “skin penetration”, “toxicity”, dan “applications”. Diperoleh 31 artikel dari 809 artikel yang memenuhi tahap kriteria inklusi dan eksklusi serta Quality Assessment (QA). Hasilnya memperlihatkan bahwa 27 artikel diantaranya yang mencantumkan metode sintesis nanogold didominasi oleh penggunaan metode dengan pendekatan “green synthesis” terutama secara biologi dengan memanfaatkan kandungan biokimia dari sumber alam sebagai agen pereduksi. Penggunaan agen pereduksi secara tidak langsung mempengaruhi karakterisitik nanogold. Instrumen FTIR (Forier-Transform Infrared Spectroscopy) mengkonfirmasi adanya gugus fungsi atau biokomponen utama dari sumber bahan alam sebagai agen pereduksi. Selanjutnya, nanogold akan dikarakterisasi dengan spektrofotometri absorbansi UV-Vis, analisis TEM (Transmission Electron Microscopy), SEM (Scanning Electron Microscopy), XRD (X-Ray Diffraction), dan (Dynamic Light Scattering).  Kemampuan nanogold berpenetrasi ke dalam kulit dengan mudah, cepat, dan hanya mengakibatkan kerusakan secara lokal membuat nanogold banyak digunakan sebagai obat atau agen pembawa obat. Melalui uji perubahan warna MTT (Microtetrazolium (3-(4,5-Dimetil-2-Tiazolil)-2,5-difenil-tetrazolium Bromida) dan dilihat dari nilai IC50 dan persentase viabilitas sel, nanogold menunjukkan efek toksik terhadap sel kanker dan aman untuk sel normal dalam tubuh. 
Mekanisme Kerja Peningkat Penetrasi Golongan Asam Lemak Pada Sediaan Transdermal: Review. Vini Almira; Sabrina Dahlizar; Supandi Supandi
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.102 KB) | DOI: 10.15408/pbsj.v3i1.18448

Abstract

Sediaan transdermal merupakan sediaan yang diaplikasikan pada permukaan kulit dan dirancang untuk dapat mengantarkan obat melalui kulit ke sirkulasi sistemik. Untuk dapat memberikan efek terapeutik, suatu sediaan transdermal harus mampu menembus lapisan kulit. Penetrasi obat sediaan transdermal ke dalam kulit dapat ditingkatkan dengan menambahkan peningkat penetrasi. Asam lemak merupakan peningkat penetrasi kimia yang dapat meningkatkan permeasi obat hidrofilik dan lipofilik. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review (SLR) dan membahas artikel penelitian selama 15 tahun terakhir yang membahas tentang penggunaan peningkat penetrasi golongan asam lemak dalam sediaan transdermal. Diperoleh hasil sebanyak 30 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa asam lemak terbukti dapat meningkatkan permeasi obat hidrofilik maupun lipofil pada sediaan transdermal. Faktor yang mempengaruhi kemampuan peningkatan penetrasi asam lemak diantaranya variasi asam lemak, konsentrasi asam lemak yang digunakan dan kombinasi asam lemak dengan peningkat penetrasi lain. Asam lemak tak jenuh lebih efektif meningkatkan permeasi dibandingkan dengan asam lemak jenuh dan asam lemak yang paling banyak digunakan untuk meningkatkan permeasi adalah asam oleat.
Formulasi Emulgel Gamma Oryzanol dengan Menggunakan Carbopol sebagai Gelling Agent Sabrina Dahlizar; Nurkhasanah Nurkhasanah; Ofa Suzanti Betha; Yuni Anggraeni
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 9, No 2 (2022): J Sains Farm Klin 9(2), Agustus 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.046 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.9.2.129-137.2022

Abstract

Gamma-oryzanol merupakan senyawa antioksidan alami yang diperoleh dari minyak dedak padi atau yang lebih dikenal dengan rice bran oil (RBO). Gamma-oryzanol diketahui dapat melindungi kulit dari radiasi ultraviolet dan meningkatkan kelembaban kulit, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antikerut dan pelembab kulit di bidang kosmetik. Terdapat dua komponen penting yang menentukan sifat fisik emulgel, yaitu emulgator dan gelling agent. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh variasi konsentrasi polimer karbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik emulgel gamma-oryzanol. Konsentrasi karbopol 940 yang digunakan dalam formulasi adalah 0,5% (pada F1), 0,75% (pada F2) dan 1 % (pada F3). Evaluasi sifat dan stabilitas fisik sediaan emulgel dilakukan terhadap beberapa parameter uji, yaitu pengamatan organoleptis, pengukuran diameter globul rata-rata, penentuan pH, penentuan sifat alir dan kekentalan, uji daya sebar dan uji sentrifugasi. Evaluasi stabilitas fisik sediaan emulgel dilakukan dengan menggunakan metode penyimpanan pada suhu 4oC, 26±2oC dan 40oC, uji cycling test dan uji sentrifugasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi karbopol 940 berpengaruh terhadap sifat dan stabilitas fisik sediaan. Peningkatan konsentrasi karbopol 940 menyebabkan terjadinya peningkatan viskositas emulgel dan ukuran diameter globul rata-rata, serta  penurunan daya sebar. Uji stabilitas fisik menunjukkan ketiga formula sediaan emulgel gamma-oryzanol mengalami perubahan nilai parameter uji yang tidak bermakna pada sifat organoleptis. Berdasarkan hasil uji sentrifugasi, emulgel yang mengandung Carbopol 0,75% (F2) memiliki stabilitas fisik terbaik. 
Kosmetik Rambut menurut Ibn Sina dalam Al-Qanun fi'l-Tibb II; Komponen Kimia dan aktivitasnya - Review Sabrina Dahlizar; Suci Ahda Novitri; Ofa Suzanthi Betha; Putri Kurniasih; Nelly Suryani
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 10, No 1 (2023): J Sains Farm Klin 10(1), April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.10.1.1-9.2023

Abstract

Buku Al-Qanun Fi’l Tibb merupakan karya Ibnu Sina mengenai prinsip – prinsip pengobatan yang disusun dalam 5 jilid dan telah digunakan sebagai dasar –dasar pengobatan dan menjadi kurikulum dalam pendidikan kedokteran dan farmasi sampai abad ke 18.  Salah satu dari rangkaian buku tersebut yaitu jilid ke_2 disusun oleh Ibn Sina berupa materia medika yang menguraikan aktivitas dan khasiat, cara penggunaan, dan karakteristik serta deskripsi sebanyak 790 bahan obat tunggal berasal dari tanaman, hewan dan bahan alam lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi komponen metabolit sekunder utama yang terkandung di dalam tanaman yang berdasarkan hasil pengujian Ibnu Sina memiliki aktivitas sebagai kosmetik rambut. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tanaman - tanaman tersebut mengandung komponen metabolit sekunder utama diantaranya terpen, asam fenolat, flavonoid, asam lemak, tanin, alkaloid, saponin, kuinon, dan feniletanoid glikosida. Tanaman dengan komponen utama berupa terpenoid berjumlah 9 tanaman, asam fenolat sebanyak 5 tanaman, flavonoid, asam lemak, alkaloid, dan tannin masing – masing 4 tanaman, senyawa kuinon saponin dan feniletanoid glikosida masing -masing sebanyak 1 tanaman.
Pengaruh Karbopol dan Propilen Glikol terhadap Laju Penetrasi Sediaan Emulgel Xanthone Rich Fraction dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Sabrina Dahlizar; Putri Alifia Agustina; Narti Fitriana; Abdi Wira Septama; Sofa Fajriah; Herdini Herdini
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 11, No 2 (2023): ALCHEMY: JOURNAL OF CHEMISTRY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v11i2.20520

Abstract

Xanthone Rich Fraction (XRF) derived from mangosteen rind (G. mangostana L.) contains α-mangostin possessed antioxidant property. It may be used to prevent aging (anti-aging). This study aims to determine the effect of adding Carbopol as a gelling agent and propylene glycol as an enhancer on the physical characteristics and penetration rate of the emulgel. Four different formulas were prepared, F1 without a gelling agent (Carbopol) and enhancer (propylene glycol), F2 without a gelling agent (carbopol), F3 using a gelling agent (carbopol), and F4 using a gelling agent (carbopol) and enhancer (propylene glycol). The physical properties of formulas such as organoleptic examination, pH, viscosity, homogeneity, spreadability and cycling test were evaluated. Penetration testing was carried out using a Franz Diffusion cell. The results showed that F3 and F4 had the best physical stability and there was a difference in the penetration rate of α-mangostin from the four formulas. The amount of α-mangostin expanding the area for 6 hours, F1, F2, F3 and F4 were 228,22 µg/cm2; 251,06 µg/cm2(Tabel 3); 852,24 µg/cm2; dan 1.087,15 µg/cm2 respectively. The addition of a combination of Carbopol (gelling agent) and propylene glycol (enhancer) showed the highest penetration rate