Ashal, Taufik
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia

Perkembangan Pengobatan Topikal Untuk Dermatitis Seboroik Wajah Azaria Ramadhani Zulkifli; Rina Gustia; Taufik Ashal
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1214.599 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i1.505

Abstract

Background: Seborrheic dermatitis is a chronic and recurring skin disorder with clinical manifestations as erythematous macules or plaques with a scale associated with pruritus. The most common predilection is the face area. Treatments for seborrheic dermatitis should address the normalization process of skin function and structure, not only relieving the symptoms and clinical symptoms of the disease. Thus, leading to long-term remission. Objective: The narrative review was conducted by reviewing the articles that discussed about the treatment effectiveness on facial seborrheic dermatitis. Methods: Articles search was carried out through databases such as Pubmed and Google Scholar with determined keywords and selected based on inclusion and exclusion criteria. Results: In total, six articles were reviewed with 184 cases of facial dermatitis seborrheic. All studies showed significant improvement. This review included additional literatures to support the results of the main literatures. Conclusion: The treatments commonly used for seborrheic dermatitis these days are pharmacological treatments in the form of topical and systemic drugs as well as non-pharmacological treatments. Topical drugs were able to repair the clinical manifestation on mild to moderate seborrheic dermatitis whereas systemic drugs were indicated for cases with wide lesions and more severe condition. Non-pharmacological treatment can be used as an adjuvant to accelerate the clinical condition.
Hubungan Karakteristik, Sosioekonomi, dan Riwayat Terpapar Covid-19 dengan Tingkat Ansietas Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2018 Faris Hadi Asri; Taufik Ashal; Dina Arfiani Rusjdi
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 3 (2022): September 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i3.928

Abstract

Latar Belakang: Ansietas merupakan sinyal peringatan yang bersifat normal terhadap bahaya sehingga memungkinkan seseorang untuk mengambil tindakan dalam menghadapi ancaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi ansietas terdiri dari faktor biologis (jenis kelamin) dan faktor psikososial (karakteristik, sosioekonomi, dan riwayat paparan Covid-19). Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik, sosioekonomi, dan riwayat terpapar Covid-19 dengan kejadian ansietas mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2018. Metode: Penelitian ini bersifat analitik cross-sectional study yang dilakukan pada mahasiswa pendidikan dokter menggunakan kuesioner GAD-7 sebagai instrumen penelitian dengan teknik simple random sampling dan diperoleh sebanyak 99 sampel, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil: Mayoritas responden adalah perempuan (56,6%) dan tinggal tidak bersama orang tua/kos (57,6%). Mayoritas penghasilan kedua orang tua dalam rentang Rp5.000.000-Rp15.000.000 (46,5%). Lebih dari separuh responden tidak pernah terpapar Covid-19 (66,7%). Sebagian besar responden mengalami ansietas (51,5%). Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara jenis kelamin (p<0,001) dan status tempat tinggal (p=0,022) dengan kejadian ansietas, serta tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0,05) antara sosioekonomi (p=0,548) dan riwayat terpapar Covid-19 (p=0,670) dengan kejadian ansietas. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan status tempat tinggal dengan ansietas, serta tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sosioekonomi dan riwayat terpapar Covid-19 dengan kejadian ansietas pada mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2018.
Gambaran Pengetahuan, Sikap, Pasien Covid-19 Mengenai Covid-19 di Puskesmas Ambacang 2020-2021 Azura Darmawan; Netti Suharti; Muhammad Zulfadli Syahrul; Yulistini Yulistini; Taufik Ashal; Elmatris Elmatris
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i4.1006

Abstract

Latar Belakang: Kemunculan virus COVID-19 diakhir bulan Desember 2019 telah berdampak besar pada dunia. Badan Kesehatan Dunia telah mendeklarasikan status pandemi yang mengkhawatirkan dunia, pada Maret 2020. Virus COVID-19 dapat ditularkan oleh pasien bergejala maupun tanpa gejala. Minimnya pengetahuan dan sikap terhadap COVID-19 mengakibatkan kasus COVID-19 terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap pasien COVID-19 di Puskesmas Ambacang periode 2020-2021. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap pasien COVID-19 terhadap COVID-19 di Puskesmas Ambacang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel penelitian adalah 212 orang pasien terkonfirmasi COVID-19 di puskesmas Ambacang yang ditentukan dengan metode Systematic Random Sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 67,5% sudah memiliki pengetahuan cukup baik tentang COVID-19. Sebanyak 97,2% responden memiliki sikap yang baik dalam pencegahan dan penularan COVID-19. Kesimpulan: Lebih dari separuh responden sudah cukup baik dalam mengetahui pencegahan dan penularan COVID-19. Pada umumnya responden memiliki sikap yang baik dalam pencegahan dan penularan COVID-19.
Hubungan Tingkat Stres dan Status Gizi dengan Dismenorea Primer pada Mahasiswi Kedokteran Dira Desfi Rahmayani; Lili Irawati; Yusrawati Yusrawati; Laila Isrona; Taufik Ashal
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 4 No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v4i2.1044

Abstract

Latar belakang: Dismenorea primer adalah keadaan nyeri pada perut bagian bawah yang dialami wanita ketika mengalami menstruasi akibat terjadinya kontraksi otot-otot uterus yang berlebih karena tingginya kadar prostaglandin. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan dismenorea primer, seperti aktivitas fisik, merokok, masa menstruasi, tingkat stres dan status gizi. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan status gizi dengan kejadian dismenorea primer. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik total sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 68 orang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Data responden diperoleh dari kuisioner dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian derajat dismenorea primer lebih dari separuh responden mengalami derajat sedang (56%), tingkat stres pada responden mayoritas mengalami tingkat stres ringan-sedang (91,7%) dan mayoritas responden memiliki status gizi normal (68,7%). Hasil analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dismenorea primer dengan p=0,069 (p>0,05), dan tidak terdapat hubungan status gizi dengan kejadian dismenorea primer dengan p=0,868 (p>0,05). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dan status gizi dengan kejadian dismenorea primer. Kata kunci: dismenorea primer, status gizi, tingkat stres