Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dengan Tingkat Kecacatan pada Penderita Kusta di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013 Agusti Nala Sari; Rina Gustia; Edison Edison
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.347

Abstract

Abstrak Keluarga sebagai sistem pendukung bagi penderita kusta diharapkan mampu memberikan dukungan penuh dalam upaya penurunan tingkat kecacatan penderita kusta dengan pengetahuan yang baik dan sikap yang positif terhadap penyakit kusta. Hal ini terkait dengan jumlah penderita kusta di Kabupaten Padang Pariaman merupakan yang tertinggi di wilayah Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan tingkat kecacatan penderita kusta di Kabupaten Padang Pariaman tahun 2013. Penelitiandilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kambar dan Ulakan Kabupaten Padang Pariaman dengan desain cross sectional. Jumlah subjek 32 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa kedua variabel yang diteliti, yakni pengetahuan (p=0,023 OR=11,0 dan 95% CI 1,19-101,98) dan sikap (p=0,035 OR=7,2 dan 95% CI 1,31-39,56) keluarga dengan tingkat kecacatan penderita kusta di Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antarapengetahuan dan sikap keluarga dengan tingkat kecacatan penderita kusta di Kabupaten Padang Pariaman. Kata kunci: pengetahuan, sikap, tingkat kecacatan, kusta Abstract Family is a support system for people with leprosy that are expected to provide full support in an effort to decrease the defect rate of leprosy patients with good knowledge and positive attitudes about leprosy. It is related to the number of leprosy patients in the regency of Padang Pariaman is the highest in West Sumatra. The objective of this study was to determine correlation between knowledge and attitudes of families with the grading of disabilities in leprosy patients in the regency of Padang Pariaman 2013.The experiment was conducted at Puskesmas Pauh Kambar and Puskesmas Ulakan in the regency of Padang Pariaman by using a cross-sectional design. The number of subjectswere 32 people with a total sampling techniques. Data collected through interviews using questionnaires and data analysis using chi-square test. The results of this study indicate that both variables studied, knowledge (p = 0.023 and OR = 11.0, and 95% CI 1.19 to 101.98) and attitude (p = 0.035 OR = 7.2, and 95% CI 1 0.31 to 39.56) families with the level of disability of patients with leprosy in the regency of Padang Pariaman. Based on this study it can be concluded that there is a significant relationship between knowledge and attitudes of families with the level of disability of patients with leprosy in the regency of Padang Pariaman.Keywords: knowledge, attitudes, disability grading in leprosy
Profil Sindrom Stevens Johnson pada Pasien Rawat Inap di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari 2010 sampai Desember 2011 Amelia Rahayu; Rina Gustia; Rahmatini Rahmatini
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.42

Abstract

AbstrakSindrom Stevens Johnson (SSJ) merupakan reaksi mukokutaneus akut yang mengancam jiwa berupa nekrosis yang ekstensif dan lepasnya epidermis. Sindrom ini mengenai kulit, selaput lendir orifisium, dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat. Meskipun kasusnya jarang terjadi, SSJ memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat karena angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa aspek kasus SSJ pasien rawat inap di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari 2010 sampai Desember 2011. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan menganalisis data rekam medik seluruh pasien SSJ yang dirawat inap. Variabel yang diteliti meliputi jenis kelamin, umur, penyebab SSJ, gejala SSJ, lama rawatan, tingkat keparahan, angka kesembuhan, dan angka mortalitas. Data diolah, dihitung persentasenya, dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 kasus SSJ (0,05%) dengan perbandingan insiden pada pria dan wanita adalah 3:1. SSJ banyak terjadi pada umur >19 tahun sampai ≤59 tahun (31,81%) dengan penyebab terbanyak adalah obat (81,82%) terutama obat golongan antikonvulsan (33,33%). Semua pasien mengalami gejala prodromal dan trias kelainan SSJ. Lama rawatan pasien SSJ ≤10 hari. Sebagian besar pasien memiliki tingkat keparahan SSJ yang ringan berdasarkan nilai SCORTEN, yaitu 3,2% dan hampir semua pasien sembuh (95,46%).Kata kunci: Sindrom Stevens Johnson, SCORTENAbstractStevens-JohnsonSyndrome (SJS) is acute life-threatening mucocutaneous reactions characterized by extensive necrosis and detachment of the epidermis. SSJ comes to the skin, mucous membrane, and the eyes with varies of general state from mild to severe. Although this case is rare, it has a significant public health impact because of high mortality and morbidity. The aim of this study is to know some aspects of SJS cases toward hospitalized patients in Dr. M. Djamil Padang Hospital during January 2010 until December 2011.This study is conducted a retrospective study by analyze the medical record of hospitalized patients with SJS. Variables that were evaluated covered gender, age, causes of SJS, clinical manifestation of SJS, treatment time, the severity, cure rate, and mortality rate. The data were processed, counted the percentage, and presented in tabular form.The result showed there were 22 SJS cases (0,05%) with incidence ratio between male and female was 3:1. SJS most happened in >19 and ≤59 years age group (31,81%) with the most causes was drugs (81,82%) especially anticonvulsant group of drugs (33,33%). All of the patients showed prodromal symptoms and triage abnormalities of SJS. Treatment time for the patients was ≤10 days. A total of 81,82% patients had mild severity based on SCORTEN values, i.e. 3,2% and almost all the patients recovered from SJS (95,46%).Keywords:Stevens-Johnson Syndrome, SCORTEN
Hubungan Pemakaian Panty Liner dengan Kejadian Fluor Albus pada Siswi SMA di Kota Padang Berdasarkan Wawancara Terpimpin (Kuisioner) Anisa Persia; Rina Gustia; Elizabeth Bahar
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i2.284

Abstract

AbstrakPenyebab tersering fluor albus (keputihan) patologis adalah infeksi. Proses infeksi dapat dipicu oleh banyak hal, salah satunya adalah karena pemakaian panty liner. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara pemakaian panty liner dengan kejadian fluor albus pada siswi SMA. Penelitian dilakukan pada siswi di enam SMA di kota Padang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan responden sebanyak 289 orang. Pengumpulan data responden dilakukan dengan wawancara terpimpin (pengisian kuisioner). Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari separuh responden yang memakai panty liner mengalami fluor albus (69,2%) dan 80% diantaranya mengganti panty liner <2 kali perhari. Uji statistik chi- square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pemakaian panty liner dengan kejadian fluor albus (p<0,05) dan frekuensi penggantian panty liner perhari dengan kejadian fluor albus (p<0,05). Terdapat hubungan bermakna antara pemakaian panty liner dengan fluor albus pada siswi SMA di Kota Padang.Kata kunci: fluor albus, panty liner, siswi SMA AbstractThe most common of pathology fluor albus is infection. Infection can be cocked by panty liner uses. The objective of this study was to determine relationship between panty liner uses and the incidence of fluor albus in female student of Senior High School. The research was executed to female student of senior high school in Padang. There are six schoosl was chosen as sample. This research used cross sectional study design to 289 respondent. Data was collected by guided interview. Statistic analysis use chi-square test. The result of research found more than half respondent who use panty liner experience of fluor albus (69.2%) and 80% of them just replace panty liner<2 times a day. Chi-square test showed that there is significant relationship between panty liner uses with fluor albus experience (p<0.05) and frequency of panty liner uses replacement with fluor albus experience (p<0.05). There is a significant relationship between panty liner uses and the incidence of fluor albus in female student of senior high school at Padang.Keywords: fluor albus, panty liner, female student of senior high school
Perkembangan Pengobatan Topikal Untuk Dermatitis Seboroik Wajah Azaria Ramadhani Zulkifli; Rina Gustia; Taufik Ashal
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1214.599 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i1.505

Abstract

Background: Seborrheic dermatitis is a chronic and recurring skin disorder with clinical manifestations as erythematous macules or plaques with a scale associated with pruritus. The most common predilection is the face area. Treatments for seborrheic dermatitis should address the normalization process of skin function and structure, not only relieving the symptoms and clinical symptoms of the disease. Thus, leading to long-term remission. Objective: The narrative review was conducted by reviewing the articles that discussed about the treatment effectiveness on facial seborrheic dermatitis. Methods: Articles search was carried out through databases such as Pubmed and Google Scholar with determined keywords and selected based on inclusion and exclusion criteria. Results: In total, six articles were reviewed with 184 cases of facial dermatitis seborrheic. All studies showed significant improvement. This review included additional literatures to support the results of the main literatures. Conclusion: The treatments commonly used for seborrheic dermatitis these days are pharmacological treatments in the form of topical and systemic drugs as well as non-pharmacological treatments. Topical drugs were able to repair the clinical manifestation on mild to moderate seborrheic dermatitis whereas systemic drugs were indicated for cases with wide lesions and more severe condition. Non-pharmacological treatment can be used as an adjuvant to accelerate the clinical condition.
Identifikasi Penyakit Kulit dan Pemeriksaan Lesi Kulit kepada Masyarakat di Daerah Binaan Universitas Andalas Qaira Anum; Rina Gustia; Satya Wydya Yenny; Gardenia Akhyar; Ennesta Asri; Tutty Ariani; Mutia Sari; Rizkia Chairani Asri
Warta Pengabdian Andalas Vol 28 No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.28.3.334-340.2021

Abstract

Universitas Andalas has an assisted area in the campus environment located in Limau Manis, Pauh. Skin disease, commonly encountered in the community, is a critical disease group in primary healthcare. However, there is no data on skin disease prevalence in Pauh Primary Care Unit. The purpose of this community service is to find out the characteristics of skin diseases that exist in the Pauh Primary Care Unit. Identifying the prevalence of skin disease is indispensable to planning health services and providing preventive actions against related diseases. The method used primary data from dermatologic status examinations on September 14, 2021. In addition, patients' quality of life was assessed using the Dermatology Life Quality Index (DLQI) questionnaire. The activity results obtained the most diseases were superficial fungal infections, and most skin diseases impact the patient's life. So, treatment and education are essential things in this activity.
Intervensi Menghilangkan Stigma dan Diskriminasi Kusta di Puskesmas Pauh Kamba, Padang Pariaman Tutty Ariani; Rina Gustia; Satya Wydya Yenny; Qaira Anum; Gardenia Akhyar; Ennesta Asri; Irdawati Izrul; Yenni Raflis; Rizkia Chairani Asri; Mardhiati Mardhiati; Riri Prima Yolanda
Warta Pengabdian Andalas Vol 29 No 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.29.3.207-215.2022

Abstract

The increase in new leprosy cases in the year 2021 spread across 19 regencies, with the highest distribution in Padang Pariaman, and it is still a problem in West Sumatera Province. Based on this condition, "the pockets of leprosy" has been created, which play a role in the transmission of leprosy, so the elimination effort experiences difficult. Public Health Center of Pauh Kamba in Padang Pariaman Regency has 12 (19%) new multibacillary cases. In commemoration of World Leprosy Day in the year 2022, Indonesian Society of Dermatology And Venereology (INSDV/Perdoski), Indonesian Physical Medicine and Rehabilitation Association (Perdosri), and Padang Pariaman District Health Office have been struggling to break the chain of transmission of leprosy by increasing understanding of leprosy, self-care of leprosy, prevention of disability, and revitalize the activities of self-care groups by local health workers.
Perawatan Diri Pada Pasien Kusta Di Puskesmas Ulakan Kabupaten Padang Pariaman Tutty Ariani; Rina Gustia; Satya Wydya Yenny; Qaira Anum; Gardenia Akhyar; Ennesta Asri; Indah Indria Sari; Irdawati Izrul; Yosse Rizal; Mutia Sari; Yola Fadilla; Rizkia Chairani Asri
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kasus kusta baru pada tahun 2021 yang tersebar di 19 Kabupaten/Kota dengandistribusi terbanyak pada Kabupaten Padang Pariaman masih menjadi permasalahan di ProvinsiSumatera Barat. Hal ini menyebabkan masih terdapatnya kantong-kantong kusta yang berperandalam penularan kusta sehingga upaya eliminasi kasus kusta di tingkat Kabupaten/Kota sulit untukterwujud. Puskesmas Ulakan merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Padang Pariamandengan 12 kasus baru (19%) multibasiler. Dalam upaya melakukan pemutusan rantai penularan danmeningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang penyakit kusta, maka DepartemenDermatologi dan Venereologi melakukan penyuluhan tentang pentingnya perawatan diri pasienkusta yang dapat dilakukan secara mandiri. Dari 14 pasien kusta didapatkan 70% pengetahuanpasien masih rendah dan setelah kegiatan, pengetahuan rendah turun menjadi 48% dan 52% pasiensudah memiliki pengetahuan yang tinggi. Tingkat perawatan diri pasien 72% masih buruk, stigmadidapatkan tinggi pada usia <45 tahun dengan latar belakang pendidikan tinggi. Dilakukan jugaadvokasi kepada pemegang program dan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Padang Pariaman untukmengaktifkan kembali Kelompok Perawatan Diri (KPD).Kata kunci: perawatan diri, kusta, kelompok perawatan diri