Lili Irawati
Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang 25163, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Tebal Lemak Bawah Kulit dengan Tingkat Kebugaran Jasmani pada Siswa Sekolah Dasar di Daerah Rural Kota Padang Intan Nurwida Hayati Yasrial; Cimi Ilmiawati; Lili Irawati; Afriwardi Afriwardi
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1233.407 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i1.356

Abstract

Background: Physical fitness is important for school-age children to improve their learning and playing abilities. Physical fitness is greatly influenced by environmental factors and body adiposity. Previous studies have shown that children in rural areas have higher level of physical fitness and lower skinfold thickness than children in urban areas. Objective: To determine the correlation of skinfold thickness and level of physical fitness in school-age children in rural area, Padang city. Methods: This study was an analityc observational study with cross – sectional design and involving 52 subjects. This research was conducted at SDN 13 Sungai Pisang, Padang City on Juni – November 2020. The independent variable was the skinfold thickness using skinfold caliper on the triceps and the dependent variable was the level of physical fitness assessed by the Indonesian Physical Fitness Level. Data were analyzed using the Pearson correlation test. Results: The median value of skinfold thickness was 2 mm. Most subjects (42.4%) had low level of physical fitness levels. There was no statically significant correlation between skinfold thickness and physical fitness (Pearson’s r=0.124; p= 0.380). Conclusion: There is no relationship between the skinfold thickness with the level of physical fitness
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Nikotin Dependen pada Mahasiswa Laki-Laki Perokok di Kota Padang Salsabila Oktaverina; Husna Yetti; Lili Irawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 3 (2021): September 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v2i3.419

Abstract

Latar Belakang: Merokok masih menjadi faktor risiko peyebab utama masalah kesehatan dan kematian dini di dunia. Senyawa yang berperan dalam kebiasaan merokok adalah nikotin yang dapat mengakibatkan nikotin dependen. Objektif: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan faktor usia inisial merokok, lama merokok, tipe kebiasaan merokok, dan aturan merokok dengan tingkat nikotin dependen perokok pada mahasiswa laki-laki di Kota Padang. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitik dengan desain cross-sectional study yang dilakukan di Kota Padang dari September-Desember 2020. Sebanyak 218 mahasiswa menjadi sampel penelitian diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner secara online. Pengukuran tingkat nikotin dependen berdasarkan kuesioner Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND). Analisis data yang dilakukan adalah uji Mann-Whitney dan uji chi-square. Hasil: Sebagian besar mahasiswa perokok laki-laki di Kota Padang memiliki tingkat nikotin dependen ringan (84,8%). Terdapat perbedaan rata-rata usia inisial (p=0,001) dan lama merokok (<0,001) antar tingkat nikotin dependen. Terdapat hubungan bermakna antara tipe kebiasaan merokok dan aturan merokok dengan tingkat nikotin dependen ((p<0,001, OR=9,537 (3,229-28,171); p<0,001, OR=7,635(3,466-16,820)). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor usia inisial merokok, lama merokok, tipe kebiasaan merokok, dan aturan merokok berpegaruh terhadap tingkat nikotin dependen.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran Kardiorespirasi Lansia Wanita di Puskesmas Padang Kandis Salma Aulia Zahirah; Fika Tri Anggraini; Lili Irawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i1.726

Abstract

Latar Belakang: Proses penuaan yang terjadi pada lansia berdampak terhadap penurunan berbagai fungsi organ tubuh yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kebugaran kardiorespirasi. Salah satu faktor yang memengaruhi hal tersebut adalah aktivitas fisik. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kebugaran kardiorespirasi pada lansia wanita di wilayah kerja Puskesmas Padang Kandis Kabupaten Lima Puluh Kota. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 34 sampel. Pengumpulan data menggunakan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dan pengukuran tes jalan 6 menit. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Rerata nilai aktivitas fisik lansia wanita sebesar 1162,94 MET/minggu dan kebugaran kardiorespirasi sebesar 16,07 ml/kgBB/menit. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara aktivitas fisik dengan kebugaran kardiorespirasi dengan nilai p=0,864. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kebugaran kardiorespirasi pada lansia wanita.
Hubungan Tingkat Stres dan Status Gizi dengan Dismenorea Primer pada Mahasiswi Kedokteran Dira Desfi Rahmayani; Lili Irawati; Yusrawati Yusrawati; Laila Isrona; Taufik Ashal
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 4 No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v4i2.1044

Abstract

Latar belakang: Dismenorea primer adalah keadaan nyeri pada perut bagian bawah yang dialami wanita ketika mengalami menstruasi akibat terjadinya kontraksi otot-otot uterus yang berlebih karena tingginya kadar prostaglandin. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan dismenorea primer, seperti aktivitas fisik, merokok, masa menstruasi, tingkat stres dan status gizi. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan status gizi dengan kejadian dismenorea primer. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik total sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 68 orang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Data responden diperoleh dari kuisioner dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian derajat dismenorea primer lebih dari separuh responden mengalami derajat sedang (56%), tingkat stres pada responden mayoritas mengalami tingkat stres ringan-sedang (91,7%) dan mayoritas responden memiliki status gizi normal (68,7%). Hasil analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dismenorea primer dengan p=0,069 (p>0,05), dan tidak terdapat hubungan status gizi dengan kejadian dismenorea primer dengan p=0,868 (p>0,05). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dan status gizi dengan kejadian dismenorea primer. Kata kunci: dismenorea primer, status gizi, tingkat stres
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Melalui Pembinaan Kader Kesehatan Puskesmas Padang Kandis, Kab. 50 Kota Sumatera Barat Miftah Irramah; Afriwardi Afriwardi; Arni Amir; Fika Tri Anggraini; Lili Irawati; Yose Ramda Ilhami; Rahmat Syawqi; Mutia Lailani; Desy Nofita Sari
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Juli-September
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/pjpm.v4i3.2003

Abstract

As the global population increases, the need for effective elderly care becomes increasingly urgent. Health cadres play a crucial role in improving the health and well-being of communities. One of the strategies to address this need is training health cadres, who can serve as vital links between healthcare providers and the elderly. In this training program, we aimed to enhance the role of health cadres in elderly care to support the physical, mental, and social well-being of the elderly. Through interactive exercises and providing health cadre pocketbooks, participants learned how to assess the individual needs of the elderly and increase their motivation to visit nearby healthcare facilities, thus improving the health status of the elderly in the region of Nagari Padang Kandis, district of 50 Kota. The activity involved 15 elderly health cadres. This training showed a 25% increase in the cadres' knowledge, as improved pre-test and post-test scores indicated. The health cadres now possess the skills and knowledge to effectively support the elderly community in their environment, fostering an independent and active elderly population in their daily activities and reducing dependence on the productive-age population. Furthermore, this community engagement activity, involving collaboration between the academic community of the Faculty of Medicine, Universitas Andalas, and the Padang Kandis health center, will be conducted periodically to enhance the health status of the local individuals in their society life.