Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Formation of High School Students' Civic Competence in the Context of Ethno-Cultural Traditions Gayane Poghosyan; Anahit Gasparyan; Nurdiana Nurdiana; Muhammad Ridwan; Bakhrul Khair Amal
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 3, No 3 (2020): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, August
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v3i3.1225

Abstract

The goal of the research is to increase the civic competence of students in educational institutions by involving ethno-cultural traditions. All over the world, national problems have aggravated, conflicts have arisen, for the solution of which new forms of intercultural and interethnic interactions are needed. Within the framework of the study, the situation was analyzed, the cultural traditions and values of the Armenian, as well as of peoples’ living in Armenia were studied, a two-stage sociological study was carried out, its results were analyzed and relevant recommendations were made. From the analysis of the results it became clear that the study of the traditions and habits leads to the development of the culture of one's own people և other nations and love, responsibility and an attitude towards the Motherland and the Country is formed. Society has an objective need to form a competent citizen, who will be able to implement civil rights and obligationsin the best way, who will have civil position and participation in the processes taking place in the country. The ethnocultural habits directly contribute to the formation of students' civic competence, and the incusion of them into educational institutions will create potential opportunities for that. In order to build civic competence, first it is need to deveop skills among learners and educators who, in different life conditions (including crisis and risk), in various educational situations (as well as self-educational), will be able to make decisions, identify problems and propose solutions, as well as take targeted and responsible actions, developing creative and critical thinking.
English Teaching in an Indonesian Vocational High School Majoring Industrial Machinery Engineering Muhammad Natsir; Anwar Soleh Purba; Ellyana Ellyana; Anggraini Thesisia Saragih; Bakhrul Khair Amal
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 2 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.628 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i2.1221

Abstract

Theoretically, teaching English in Vocational High Schools (VHS) should relate to and support specific skills required by students based on their major. In reality, teaching English in Indonesian VHS is mostly similar to general schools. Discussions on this issue have been long contested by many researchers in diverse contexts, yet, little focus was given to the Industrial Machinery Engineering major. Therefore, the present study aims to investigate the actual needs of students in industrial machinery engineering in learning English. By administering questionnaires to 200 students at a VHS in Medan, this mixed-method study seeks the students' comprehension of the types of English language skills they used, the purpose of learning these skills, their ability to use the skills, and the basic English language skill they must acquire as part of their English language course arrangement. To scrutinize deeper investigation, in depth-interviews were also employed with ten students in that school. The findings emphasize several aspects that students of English for industrial machinery engineering require in learning English and establish the students’ English language skills gaps, wants, and needs. This paper also provides pedagogical implications that could aid in improving English language teaching tailored to the needs of the students.
Parents' perceptions of children's education and parents' attitudes towards the education of fishermen's children Bakhrul Khair Amal; Tappil Rambe; Supsiloani; Dina Ampera; Anwar Soleh Purba; Hatta Ridho; Daud Daud
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/pssa.v8i1.456

Abstract

Penelitian ini berutujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan perilaku orang tua terhadappendidikan anak terhadap pendidikan anak para nelayan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitiankuantitatif dan mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Medan Belawan, dengan sampel yaitu DesaTambahan Bagan. Responden sebanyak 58 keluarga nelayan, dengan teknik pengumpulan data dilakukandengan cara angket dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor penyebabrendahnya tingkat pendidikan anak nelayan di Bagan Deli adalah karena orang tua tidak mampumembiayai sekolah. Serta faktor tidak inginnya sendiri anak bersekolah karena melihat temannya yangtidak sekolah. Lingkungan yang tidak mendukung seperti banyak teman sebayanya yang tidak tamatsekolah dan banyak pula yang datang bekerja melaut seperti orang tuanya. Bahwa Kesadaran MasyarakatNelayan Terhadap Pendidikan Anak-Anak di Dalam Masih Rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkatpendidikan orang tua yang sangat minim sehingga tidak pernah terpikirkan oleh mereka untukmenyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi, dan karena orang tua juga tidak memahami pentingnyapendidikan formal bagi anak, hal ini dapat dibuktikan dari sikap orang tua yang tidak memperhatikanpendidikan bagi anak dengan membiarkan anaknya bekerja di laut padahal seharusnya anak duduk dibangku sekolah bukannya sibuk ikut berpartisipasi bekerja demi uang.Kata kunci: Persepsi orang tua, pendidikan anak, sikap orang tua.
Resiprositas Dalam Upacara Mengrumbang Pada Masyarakat Etnis Pakpak Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Junita Berutu; Bakhrul Khair Amal; Hidayat Hidayat
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2021
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.895 KB) | DOI: 10.24114/jas.v19i1.30467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji resiprositas yang terjadi dalam pelaksanaan upacara mengrumbang. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menemukan hal baru yakni ternyata pelaksanaan upacara mengrumbang terjadi sistem pertukaran dan dalam kajian antropologi disebut dengan resiprositas. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: pada pelaksanaan upacara mengrumbang terjadi resiprositas umum yaitu resiprositas yang bersifat kekeluargaan dan kekerabatan yang didasarkan oleh adanya keterikatan dan kekompakan antara pihak sukut dengan sulang silima khususnya pihak puang. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan upacara mengrumbang masyarakat tidak melihat dari nilai tukar yang diberikan maupun dari segi untung dan rugi pada pelaksanaan upacara mengrumbang.
Gaya Hidup Hedonis Di Kalangan Mahasiswa/Mahasiswi Yang Melakukan Clubbing Di Club (X) Di Kota Medan Desi Erika Purba; Bakhrul Khair Amal
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2021
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.236 KB) | DOI: 10.24114/jas.v19i1.30423

Abstract

Pekembangan arus globalisasi membuat banyaknya muncul sarana hiburan yang dapat diakses dengan mudah salah satunya adalah clubbing, salah satu penikmat hiburan malam ini adalah mahasiswa/mahasiswi yang masih aktif di perkuliahan. Gaya hidup ini dipandang sebagai suatu kebiasaan yang menghamburkan uang dan hanya untuk kenikmatan sesaat atau sering disebut hedonis. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui alasan mahasisiwa/mahasiswi hidup dalam dunia clubbing, Gaya hidup hedonis pada mahasiswa/mahasiswi yang melakukan clubbing, dan bagaimana pandangan masyarakat terhadap mahasiswa/mahasiswi yang hidup dalam dunia clubbing. Penelitian ini dilakukan di Retrospective Entertainment club. Metode pengumpulan data yan digunakan adalah observasi, wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan mahasiswa/mahasiswi memiliki gaya hidup clubbing adalah karena ajakan dari teman dan rasa penasaran akan tempat hiburan malam tersebut, dimana untuk mendapatkan kebahagiaan dan melepaskan segala beban pikiran dan masalah yang sedang mereka rasakan  dan  adanya rasa bangga jika hidup dalam dunia tersebut karena adanya anggapan bahwa mereka yang masuk dan hidup dalam kebiasaan tersebut adalah orang yang hanya memiliki uang dan berada di kelas ekonomi yang tinggi. Hidup dalam dunia clubbing tersbut membuat para clubbers harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit membuat mereka memiliki gaya hidup hedonis di mana hanya mengejar kenikmatan sesaat saja Kebiasaan ini juga memberikan dampak terhadap perkuliahan mereka. Dengan berada dilingkungan dengan gaya hidup hedon membuat mereka sulit untuk melepaskan kebiasaan ini sehingga menjadi suatu kebutuhan.
Hambatan Mahasiswa Dalam Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi) Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNIMED Rahmat Rahmat; Bakhrul Khair Amal
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 18, No 1 (2020): Jurnal Antropologi Sumatera, Desember 2020
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.04 KB) | DOI: 10.24114/jas.v18i2.32034

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dalam mengerjakan tugas akhir (skripsi) dan untuk mengetahui cara yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dalam menyelesaikan hambatan yang pengerjaan tugas akhir (skripsi). Jenis penelitian yang dipakai penulis adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini ada 8 informan kunci yang diambil dari tiap jurusannya 2 orang, yaitu pendidikan antropologi, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan geografi dan pendidikan sejarah. Di mana teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi melalui foto dan rekaman suara. Hasil penelitian ini adalah hambatan dari mahasiswa yang ditemukan adalah masih adanya rasa malas dalam mengerjakan tugas akhir (skripsi), kesulitan menetukan masalah, kesulitan dalam mencari referensi yang sesuai dengan judul atau tema yang diangkat, kesulitan mengatur waktu, kemudian cara mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir adalah dengan refreshing, mencari kesibukan yang lain, berkonsultasi dengan dosen pembimbing, serta mencari tambahan financial dengan bekerja.
Makna Simbol Ungku Saliah Pada Kedai-Kedai Etnis Minang Pariaman di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Apriando Saputra; Bakhrul Khair Amal
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 17, No 2 (2020): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2020
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.728 KB) | DOI: 10.24114/jas.v18i1.31900

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk mencari tahu makna simbol foto Ungku Saliah yang banyak terpajang di kedai-kedai milik etnis Minang Pariaman.  Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah penelitian yang bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh dari teknik observasi, wawancara dengan beberapa informan, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016 sampai bulan Juni 2016 tempat Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa simbol foto Ungku Saliah yang dipajang pada kedai-kedai atau tempat usaha milik etnis Minang Pariaman di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan ialah memiliki makna sebagai pelaris dagang yakni dengan tujuan dagangan mereka akan laris terjual, kemudian sebagai penolak bala yakni dengan tujuan agar tempat usaha mereka terhindar dari hal-hal ghaib yang datang dari luar, serta sebagai pembawa keberuntungan yakni dengan tujuan agar nasib baik selalu datang serta jauh dari keburukan.
Dampak Lopo Kopi terhadap Peran Kepala Keluarga (Perspektif Robert King Merton di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara) Rini Hesti Nasution; Bakhrul Khair Amal
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 20, No 1 (2022): Jurnal Antropologi Sumatera, Desember 2022
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jas.v20i1.43919

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas kepala keluarga di lopo kopi, dan disfungsi kepala keluarga yang berada di lopo kopi di Desa Mandasip Kecamatan Simangambat Kabupaten Padang Lawas Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara secara mendalam. Informan dalam penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh informan yang berjumlah 12 orang. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Ada berbagai aktivitas kepala keluarga di lopo kopi diantaranya ngopi, bermain catur, bermain kartu, menonton televise, bermain biliar dan bermain gitar. 2). Disfungsi kepala keluarga yang terjadi dalam keluarga adalah disfungsi mencari nafkah. Hal ini disebabkan skill kepala keluarga dalam pertanian yang lebih rendah dibandingkan dengan istri atau ibu rumah tangga. Selain itu dipicu dengan kebiasaan kepala keluarga berada di lopo kopi dalam waktu lama serta etos kerja kepala keluarga yang rendah. Sehingga fungsi kepala keluarga tidak berjalan dengan semestinya. 3). Kepala keluarga tahu akan peran, fungsi dan tanggung jawabnya dalam keluarga yang dipimpinnya. Namun kepala keluarga tidak memiliki kesadaran dalam mencari nafkah.
RAKUT SITELU AS A BRAND OF RELIGIOUS MODERATION MEDIA IN NORTH SUMATRA Hasan Sazali; Abdul Rahman Matondang; Bakhrul Khair Amal
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol. 21 No. 1 (2023)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/khazanah.v21i1.8630

Abstract

The purpose of this research is to analyze the existing Rakut Sitelu system in the social life of the Karo ethnic group in North Sumatra and to synthesize the values of Rakut Sitelu as a means of religious moderation in North Sumatra. The method used in this research is ethnography and reference tracing, involving data collection from interviews, books, journals, and manuscripts for further analysis. The results of this research conclude that Rakut Sitelu has deep roots in the Karo ethnic kinship, where the three bonds of kalimbubu, senina, and anak beru coexist in daily activities with an attitude of mutual respect, assistance, and cooperation based on their respective structures, without distinguishing religion. Rakut Sitelu also exhibits manifestations of religious moderation values, such as high tolerance, anti-violence, and accommodation of their own culture. This can serve as a reference for implementing moderate values in North Sumatra, especially for the Karo ethnic group.
Analisis Tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara dan Hubungannya dengan Indeks Pembangunan Manusia Marahamah Marhamah; Dadang Sukandar; Bakhrul Khair Amal
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 9, No 1 (2023): Anthropos Juli
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v9i1.52359

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara, dan kaitannya dengan Indeks Pembangunan Manusia. Penelitian menggunakan desain cross-sectional, memanfaatkan data sekunder dari BPS tahun 2022. Analisis tingkat kemiskinan digunakan data persentasi penduduk miskin, Indeks kedalaman dan Keparahan Kemiskinan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dihitung berdasarkan komponen IPM yang terdiri atas umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak. Analisis bivariat dilakukan untuk mengamati hubungan persentase kemiskinan, tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentasi kemiskinan (P0), tingkat kedalaman (P1), tingkat Keparahan (P2) Kemiskinan berkorelasi negatif signifikan terhadap IPM di Provinsi Sumatera Utara; sedangkan rata-rata lama sekolah, harapan lama sekolah, umur harapan hidup dan besar pengeluaran ril perkapita yang disesuaikan berkorelasi positif signifikan terhadap IPM. Terdapat hubungan negatif meskipun tidak signifikan antara kemiskinan (P0), tingkat kedalaman (P1) dan keparahan (P2) kemiskinan terhadap stunting, namun tidak ada hubungan dengan BBLR. Kemiskinan dan ketimpangan secara bersama-sama berkontribusi sebesar 77.4 % terhadap IPM di Provinsi Sumatera Utara.