Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

SISTEM PERPINDAHAN PANAS SINGLE BASIN SOLAR STILL DENGAN MEMVARIASI SUDUT KEMIRINGAN KACA PENUTUP Santosa, Irfan
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.889 KB)

Abstract

Alat distilator surya tipe  basin  merupakan alat yang berfungsi sebagai pengubah air laut menjadi air tawar dengan tenaga matahari  dengan memodifikasi kemiringan kaca penutup untuk dapat memanfaatkan panas laten hasil kondensasi. Dengan memanfaatkan panas laten tersebut, diharapkan uap air yang dihasilkan akan lebih banyak..  Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk  menganalisa sistem perpindahan panas dengan memvariasisudut kemiringan kaca penutup 200, 300dan 500Single Basin Solar Still. Dengan memvariasi sudut kemiringan kaca penutup  basin solar still, diharapkan dapat ditemukan sudut kemiringan kaca penutup yang efektif dan  efisien yang lebih banyak produksi air distilasi yang dihasilkanHasil penelitian ini menunjukkan bahwa  panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air pada kemiringan kaca penutup 300lebih besar yaitu Q = 9.1872 W,  efisiensi(η)=  27.10%,kemiringan kaca 200yaitu  Q =  8.9347 W,  efisiensi(η) =  24.85% dan sudut kemiringan 500mempunyai nilai  Q = 7.1987 W,  efisiensinya(η) =  23.84%.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemiringan kaca 300mempunyai produktivitas untuk menghasilkan uap lebih banyak serta laju air distilasi yang tinggi dibandingkan dengan kemiringan kaca 200dan 500.Kata kunci : Distilasi, Kemiringan Sudut, Single Basin Solar Still, Laju Perpindahan Panas
OPTIMASI SISTEM PEMANASAN PADA SINGLE BASIN SOLAR STILL TERHADAP KEMIRINGAN KACA PENUTUP Santosa, irfan
OSEATEK No 08 (2011): April
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2018.795 KB)

Abstract

Sistem distilator surya merupakan alat alternatif ditengah krisisnya air bersih dibumi ini khususnya didaerah pantai. Alat distilator surya tipe basin merupakan alat yang berfungsi sebagai pengubah air laut menjadi air tawar dengan tenaga matahari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisa optimasi sistem pemanasan pada alat distilator surya jenis single basin solar still terhadap kemiringan kaca penutup sehingga didapatkan panas yang optimal sampai pada plat absorber. Hasil analisa perhitungan optimasi adalah bahwa kemiringan kaca dengan sudut 00 mempunyai nilai α = 4.7152%, ρ = 0%, τ = 95.2848% dan energi yang diserap plat absorber (S) = 369.0070 W/m2. Tetapi alat distilator surya jenis single basin solar still ini membutuhkan kemiringan kaca penutup supaya laju distilasi air laut bisa mengalir, maka disarankan dalam membuat alat distilator surya jenis ini adalah dengan kemiringan kaca penutup 50, karena nilai α = 4.7227%, ρ = 7.9195%, τ = 87.3578% dan energi yang diserap plat absorber (S) = 338.3083 W/m2.   Kata kunci : Absorptivitas, Reflektivitas, Transmitivitas, Energi Panas, Distilator Surya  
PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPAK PADA BAJA ST Santosa, irfan
OSEATEK No 03 (2008): April
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2046.565 KB)

Abstract

Dibidang produksi dewasai ini mendapat porsi perhatian lebih dari pemerintah, apalagi disektor logam. Tentu peluang ini harus ditangkap danditindaklanjuti dengan peningkatan mutu dan efisiensi, salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pada logam khususnya pada baja adalah tahannya jenis logam ini pada kekuatan tarik dan keuletannya . Baja ST 41 meruakan jenis logam medium carbon, artinya logam ini terdiri dari campuran ferrite dan pearlite yang kandungannya sama-sama besar atau setara dengan baja S 40 C (JIS, G4051), dengan komposisi panduan 0,37-0,43 % C, 0,5-0,35% Si, 0,60-0,90% Mn. Daya tahan baja ST 41 ini memiliki kekuatan dan keuletan yang cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek perlakuan panas terhadapkeausan abrasive dan ketangguhan impak pada baja ST 41. Dengan memperbandingkan antara ST 41 yang tidak diberi perlakuan apa-apa dengan ST 41 yang diberi perlakuan panas dengan annealing, normalizing dan quenching . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : baja ST 41 yang tidak diberi perlakuan apa-apa termasuk baja yang mempunyai kekuatan tarik dan  kekenyalan yang cukup tinggi. Tetapi setelah diberi perlakuan panas mengalami perubahan pada kekuatan tarik dan kekenyalannya. Pada baja ST 41 yang diberi perlakuan panas dengan cara annealing, kekuatan tariknya menurun. Ini bisa dilihat dari nilai kekuatan tariknya yang hanya 29,87 kgf/mm2. Tetapi nilai kekuatan impaknya meningkat yaitu 68,86 kg/mm. Dengan kata lain semakin lunak dan kenyal. Begitu juga dengan di normalizing, kekuatan tariknya lebih tinggi dibandingkan dengan annealing yaitu 32,22 kgf/mm2 dan kekenyalannya juga meningkat yaitu 61,13 kg/mm. Pada baja ST 41 yang dihardening (quench) dengan menggunakan air garam atau air laut mempunyai kekuatan tarik yang tinggi dibandingkan dengan annealing dan normalizing yaitu sampai 43,97 kgf/mm2, tetapi nilai kekuatan impaknya menurun. Dengan katalain sifat baja yang dihardening akan semakin keras tetapi rapuh Kata kunci : annealing, Normalizing, Quenching
OPTIMALISASI PRODUKSI HIDROGEN PADA HYDROGEN REFORMER DENGAN PROSES PEMECAHAN MINYAK JARAK (JATROPHA OIL) Wibowo, Agus; Santosa, Irfan
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.805 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu secara jangka panjang mengeksplorasi kemungkinan penyediaan dan pengunaan biofuel dengan target khusus pada minyak jarak (jatropha oil) yang sangat mudah tumbuh di Indonesia.dan pada penelitian terdahulu telah di peroleh hasil bahwa minyak jarak yang dicampur air dapat menghasilkan hydrogen.sehingga pada penelitian ini lebih menekankan pada peningkatan hasil hidrogennya dengan meenggunakan hydrogen reformer. Penelitian dilakukan untuk mencari variasi perbandingan yang menghasikan kapasitas produksi gas paling optimal dengan gas hidrogen yang banyak , enengi yang diperlukan untuk reaksi serta mencari perbandingan yang optimal campuran minyak jarak dan air pada kualitas hasil reaksi yang menghasilkan hidrogen paling optimal. Eksperimen menggunakan variasi perbandingan 1:1, 1:1,5, 1:2 dan 1:3 antara minyak jarak dengan air yang dipanaskan pada suhu rata-rata 700oC pada pemanas 1 dan suhu rata-rata 700oC pada pemanas 2 serta pada katalis dengan suhu rata-rata 300oC. Hasil yang diperoleh yaitu variasi perbandingan 1:1 merupakan campuran yang menghasikan kapasitas produksi gas paling besar yaitu menghasilkan 0,0967 mL/dt dan energi yang diperlukan sebesar 0,0646 KJ tiap detik. Namun untuk kualitas pembakaran hasil gas atau produksi hidrogen terbaik di peroleh pada campuran minyak jarak dan air dengann perbandingan 1:1,5 yang ditunjukan dengan jumlah api hidrogen paling besar. Kata Kunci: Minyak jarak, Hidrogen reformer, Laju reaksi
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL SEBAGAI SOLUSI PRAKTIKUM MESIN KND-100M CNC Santosa, Irfan; Prihadi, Deddy; Wilis, Galuh Renggani
ENGINEERING Vol 7, No 2 (2013): Oktober
Publisher : ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.92 KB)

Abstract

Sarana dan prasarana laboratorium yang memadai merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan praktikum dan juga sebagai penunjang dalam pembelajaran. Belum adanya standar sarana dan prasarana untuk laboratorium teknik permesinan CNC menyebabkan perbedaan pelaksanaan pembelajaran. Selain dari itu, belum dikembangkan dan diterapkannya proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk proses pembelajaran teknik permesinan CNC sesuai kurikulum berbasis kompetensi. Hal tersebut terlihat dari data observasi lapangan yaitu bervariasinya pelaksanaan pembelajaran dari segi materi, jadwal praktek disesuaikan dengan jumlah mesin yang ada. Bahkan satu mesin CNC digunakan oleh 5 sampai 10 mahasiswa dalam satu kali praktek. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan : Bagaimanakah karakteristik pembelajaran digital (video tutorial pengoperasian mesin KND-100M CNC) serta Bagaimanakah efektifitas pengembangan pembelajaran digital terhadap kognitif dan psikomotorik mahasiswa. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,2009:407). Adapun tahap-tahap penelitian sebagai berikut Tahap Perancangan dan Pembuatan serta Tahap Evaluasi. Kegiatan tahap perancangan dan pembuatan ini adalah merancang, membuat dan mengembangkan pembelajaran model digital dari mulai langkah bagaimana mengoperasikan mesin KND-100M CNC, Setting Zero Point, Seting G54-G59, Input Program, Running Program secara otomatis sampai mematikan mesin. Kemudian dari hasil analisa data, setelah dilakukan pembagian video tutorial ini banyak mahasiswa yang mandiri dalam mempelajarinya dan tingkat pemahaman baik kognitif dan practical skill mengalami peningkatan yang signifikan, dari 10 mahasiswa hanya ada 2 mahasiswa yang harus mendapatkan bimbingan lebih lanjut. Kata Kunci : Pembelajaran Digital, Video Tutorial Mesin KND-100M CNC, Efektifitas
ANALISA INTENSITAS KONSUMSI LISTRIK MELALUI AUDIT ENERGI SKALA RUMAH TANGGA Santosa, Irfan
ENGINEERING Vol 15, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.196 KB)

Abstract

Audit energi merupakan tahapan pengumpulan data mengenai penggunaan energi listrik pada periode sebelumnya dengan menghitung intensitas kebutuhan energi listrik (IKE) serta analisa mengenai peluang hemat energi. Permasalahan sekarang ini adalah adanya kenaikan tarif dasar listrik khususnya Rumah tangga untuk golongan R-1 daya 900VA-RTM  yang dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pertama dibulan Januari-Februari 2017 dengan tarif dasar listrik sebesar Rp. 791/KWh,  kemudian tahap kedua dibulan Maret-April 2017 dengan tarif dasar listrik sebesar Rp. 1034/KWh dan tahap ketiga dibulan Mei-Juni 2017 dengan tarif dasar listrik sebesar Rp. 1352/KWh dan setelah bulan Juli nanti tarif dasar listrik rumah tangga mampu (RTM) sebesar 1467,28/KWh. Kenaikan akan mengakibatkan naiknya harga tariff dasar listrik rumah tangga.Tujuan penelitian semester 1 adalah memfokuskan menganalisa perhitungan konsumsi listrik skala rumah tangga golongan R-1 daya 900VA-RTM  kemudian menginventarisir peralatan listrik, menghitung IKE pada rumah tangga golongan R-1 daya 900VA-RTM.Penggunaan peralatan listrik pada responden 1 rata-rata dalam satu bulan sebesar 129,63 kWh, responden 2 sebesar 112,08 kWh, responden 3 sebesar 324,66 kWh dan responden 4 sebesar 163,02 kWh. Kemudian biaya listrik yang harus dibayarkan rata-rata dalam satu bulan sebesar untuk responden 1 sebesar Rp. 175.000,00; responden 2 sebesar Rp. 151.532,00; responden 3 sebesar Rp. 438.940,00 dan responden 4 sebesar Rp. 220.077,00. Perhitungan Intensitas Konsumsi Listrik (IKE) untuk masing-masing responden masih dibawah 50 kWh/m2 per tahun. Ini bisa dilihat dari perhitungan IKE responden 1 sebesar 23,57 kWh/m2 per tahun dengan luas bangunan 66 m2. Responden 2 sebesar 20,38 kWh/m2 per tahun dengan luas bangungan 66 m2. Responden 3 sebesar 39,35 kWh/m2 per tahun dengan luas bangunan 99 m2. Responden 4 sebesar 29,64 kWh/m2 per tahun dengan luas bangunan 66 m2. Kata kunci : Energi listrik, Intensitas Konsumsi Energi, Luas bangunan
ANALISIS EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL PADA PRAKTIKUM MESIN CK6132D CNC LATHE DENGAN UJI PAIRED SAMPLE T-TEST Nurwildani, M Fajar; Santosa, Irfan
ENGINEERING Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.421 KB)

Abstract

Sarana dan prasarana laboratorium yang memadai merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan praktikum dan juga sebagai penunjang dalam pembelajaran. Belum adanya standar sarana dan prasarana untuk laboratorium teknik permesinan CNC di Fakultas Teknik UPS Tegal menyebabkan perbedaan pelaksanaan pembelajaran. Selain dari itu, belum dikembangkan dan diterapkannya proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk proses pembelajaran teknik permesinan CNC sesuai kurikulum berbasis kompetensi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah menguji efektifitas pengembangan pembelajaran digital praktikum mesin CK6132D CNC lathe terhadap kognitif dan psikomotorik mahasiswa.Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,2009:407). Adapun penelitian ini adalah menganalisa efektifitas pembelajaran digital pengoperasian mesin CNC lathe CK6132D dengan Uji Paired Sample T-Test.Kegiatan penelitian ini meliputi pembagian video pengoperasian mesin CNC lathe CK6132D kepada mahasiswa, kemudian memberikan pertanyaan tertulis dan menguji serta menganalisa hasil jawaban mahasiswa dan menguji dengan Uji Paired Sample T Test. Kemudian dari hasil analisa dan evaluasi data, menyimpulkan bahwa nilai rata-rata sebelum diberi video tutorial adalah 20,25 dan setelah diberi video tutorial mengalami peningkatan nilai rata-rata 80,75. Hasil analisa data menggunakan Tabel Paired Samples Correlations bahwa nilai probabilitas 0,556 > 0,05 yang mempunyai korelasi nilai rata-rata yang signifikan. Keywords : Pembelajaran, Video, mesin CK6132D CNC 
PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPAK PADA BAJA ST Santosa, irfan
OSEATEK No 03 (2008): April
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2046.565 KB)

Abstract

Dibidang produksi dewasai ini mendapat porsi perhatian lebih dari pemerintah, apalagi disektor logam. Tentu peluang ini harus ditangkap danditindaklanjuti dengan peningkatan mutu dan efisiensi, salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pada logam khususnya pada baja adalah tahannya jenis logam ini pada kekuatan tarik dan keuletannya . Baja ST 41 meruakan jenis logam medium carbon, artinya logam ini terdiri dari campuran ferrite dan pearlite yang kandungannya sama-sama besar atau setara dengan baja S 40 C (JIS, G4051), dengan komposisi panduan 0,37-0,43 % C, 0,5-0,35% Si, 0,60-0,90% Mn. Daya tahan baja ST 41 ini memiliki kekuatan dan keuletan yang cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek perlakuan panas terhadapkeausan abrasive dan ketangguhan impak pada baja ST 41. Dengan memperbandingkan antara ST 41 yang tidak diberi perlakuan apa-apa dengan ST 41 yang diberi perlakuan panas dengan annealing, normalizing dan quenching . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : baja ST 41 yang tidak diberi perlakuan apa-apa termasuk baja yang mempunyai kekuatan tarik dan  kekenyalan yang cukup tinggi. Tetapi setelah diberi perlakuan panas mengalami perubahan pada kekuatan tarik dan kekenyalannya. Pada baja ST 41 yang diberi perlakuan panas dengan cara annealing, kekuatan tariknya menurun. Ini bisa dilihat dari nilai kekuatan tariknya yang hanya 29,87 kgf/mm2. Tetapi nilai kekuatan impaknya meningkat yaitu 68,86 kg/mm. Dengan kata lain semakin lunak dan kenyal. Begitu juga dengan di normalizing, kekuatan tariknya lebih tinggi dibandingkan dengan annealing yaitu 32,22 kgf/mm2 dan kekenyalannya juga meningkat yaitu 61,13 kg/mm. Pada baja ST 41 yang dihardening (quench) dengan menggunakan air garam atau air laut mempunyai kekuatan tarik yang tinggi dibandingkan dengan annealing dan normalizing yaitu sampai 43,97 kgf/mm2, tetapi nilai kekuatan impaknya menurun. Dengan katalain sifat baja yang dihardening akan semakin keras tetapi rapuh Kata kunci : annealing, Normalizing, Quenching
OPTIMASI SISTEM PEMANASAN PADA SINGLE BASIN SOLAR STILL TERHADAP KEMIRINGAN KACA PENUTUP Santosa, irfan
OSEATEK No 08 (2011): April
Publisher : OSEATEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2018.795 KB)

Abstract

Sistem distilator surya merupakan alat alternatif ditengah krisisnya air bersih dibumi ini khususnya didaerah pantai. Alat distilator surya tipe basin merupakan alat yang berfungsi sebagai pengubah air laut menjadi air tawar dengan tenaga matahari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisa optimasi sistem pemanasan pada alat distilator surya jenis single basin solar still terhadap kemiringan kaca penutup sehingga didapatkan panas yang optimal sampai pada plat absorber. Hasil analisa perhitungan optimasi adalah bahwa kemiringan kaca dengan sudut 00 mempunyai nilai ? = 4.7152%, ? = 0%, ? = 95.2848% dan energi yang diserap plat absorber (S) = 369.0070 W/m2. Tetapi alat distilator surya jenis single basin solar still ini membutuhkan kemiringan kaca penutup supaya laju distilasi air laut bisa mengalir, maka disarankan dalam membuat alat distilator surya jenis ini adalah dengan kemiringan kaca penutup 50, karena nilai ? = 4.7227%, ? = 7.9195%, ? = 87.3578% dan energi yang diserap plat absorber (S) = 338.3083 W/m2.   Kata kunci : Absorptivitas, Reflektivitas, Transmitivitas, Energi Panas, Distilator Surya  
SISTEM PERPINDAHAN PANAS SINGLE BASIN SOLAR STILL DENGAN MEMVARIASI SUDUT KEMIRINGAN KACA PENUTUP Santosa, Irfan
ENGINEERING Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.889 KB)

Abstract

Alat distilator surya tipe  basin  merupakan alat yang berfungsi sebagai pengubah air laut menjadi air tawar dengan tenaga matahari  dengan memodifikasi kemiringan kaca penutup untuk dapat memanfaatkan panas laten hasil kondensasi. Dengan memanfaatkan panas laten tersebut, diharapkan uap air yang dihasilkan akan lebih banyak..  Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk  menganalisa sistem perpindahan panas dengan memvariasisudut kemiringan kaca penutup 200, 300dan 500Single Basin Solar Still. Dengan memvariasi sudut kemiringan kaca penutup  basin solar still, diharapkan dapat ditemukan sudut kemiringan kaca penutup yang efektif dan  efisien yang lebih banyak produksi air distilasi yang dihasilkanHasil penelitian ini menunjukkan bahwa  panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air pada kemiringan kaca penutup 300lebih besar yaitu Q = 9.1872 W,  efisiensi(?)=  27.10%,kemiringan kaca 200yaitu  Q =  8.9347 W,  efisiensi(?) =  24.85% dan sudut kemiringan 500mempunyai nilai  Q = 7.1987 W,  efisiensinya(?) =  23.84%.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemiringan kaca 300mempunyai produktivitas untuk menghasilkan uap lebih banyak serta laju air distilasi yang tinggi dibandingkan dengan kemiringan kaca 200dan 500.Kata kunci : Distilasi, Kemiringan Sudut, Single Basin Solar Still, Laju Perpindahan Panas