Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Mekanika : Jurnal Teknik Mesin

ANALISA PENGARUH VARIASI TEGANGAN LISTRIK DAN JARAK ANODA DENGAN KATODA PADA PROSES ANODISASI TERHADAP TINGKAT KILAP MATERIAL KOMPOSIT AL – ABU DASAR BATUBARA Santoso, Edi; Rohman, Fatehur
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 1 No 02 (2015): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Composites have been developed in the world of manufacturing especially Metal Matrix Composites ( MMCs ). It is light resistant to corrosion, and mechanical properties has been successfully repaired in variousstudies, make this material superior in terms of durability. But the appearance need to be improved to obtain a highdecorative value through anodizing process. Coloration process using this anodizing method has been used forcoloring aluminum metal. Anodizing process carried out by the independent variable electrical voltage between 8,10, and 12 Volt and anode cathode distance 0.10, 0.15, and 0.20 m with 10 minutes of processing time. Colorationresults are tested using test equipment gloss sheen Micro-Tri-Gloss with reflection angle of 85. The results showedthat the variation of the electric voltage supplied to the anodizing process proved to be able to give much influenceon the vulnerable 8 , 10 , and 12 Volt. Material reflectance values tend to decrease. This happens because thehigher the voltage , the greater the material pore. The same is shown on the chart the influence of sulfuric acidconcentration and the voltage of the pore diameter. In the graph shows an increase continuously - as you constantlygiven electrical voltage. Anode cathode distance variation on the anodizing process also proved sufficient to providea significant influence on susceptible 0.10 , 0.15 , and 0.20 m. Material reflectance value tends to increase with theaddition of anode cathode spacing. Such things happen because of the obstacles posed increasingly stable , theformation of smaller pore structure and equitable causes deposition of dye attached to the surface of the object isflat and the color quality is increasing. The highest reflectance values obtained at a voltage of 8 volts of electricitywith the anode cathode spacing 0.15 m. While the lowest reflectance values obtained at a voltage of 10 volts ofelectricity with the anode cathode spacing 0.10 m.Keywords : anodizing , voltage, anode cathode spacing , reflectance
STRUKTUR MIKRO BAHAN PROPELLER DARI KOMPOSIT ALUMINIUM 6061-ALUMINIUM OXIDE DENGAN METODE SQUEEZE CASTING Santoso, Edi; Faizin Aswanto, Muhammad; Rigi Santoso, Achmad
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 2 No 01 (2016): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.69 KB)

Abstract

The composite is a combination of two or more materials that form a bond, in which eachmaterial has different elements and forms a new material. One way to improve themechanical properties of composite materials is by heat treatment T6 consisting of threestages: 1. Solution treatment, 2. Quenching, 3. Artificial aging. The purpose of this study isas a comparison between the influence of type variations and temperature of cooling mediato the change of shape, dimensions, distribution of hardness and microstructure after andbefore T6 process of composite material aluminum 6061-aluminum oxide by squeeze castingmethod. In the process of T6 is done solution heat treatment at temperature 530℃ for 2 hoursand aging at temperature 180 ℃ for 2 hours. Specimen 9 with variations of coolant mediatype (water, brine, and oil SAE 40) and variations of coolant media temperature (roomtemperature, 70℃, dan 110℃). From the result of measurement and testing conducted showthat, changes in shape and dimensions are irregular due to non-uniform cooling rates. Thevalue of hardness increases after the heat treatment process and the value of hardness thatexist in the variation of the type and temperature of irregular cooling media, because it isinfluenced by the internal condition of the material. XRD microstructure testing showed thatall specimens in the compound candidate (Al, MgO, Si, and O) had a percentage value andthe compound formed differently. But the MgO compound affects changes in shape anddimension, If the value of MgO percentage is low then the change of shape and dimensionhas the biggest difference value. While the MgO is high then the change of shape anddimension has the smallest difference value
ANALISA PENGARUH VARIASI PENGELASAN ULANG DAN VARIASI DIAMETER KAWAT LAS PADA PLAT BAJA TERHADAP CACAT LAS DAN SIFAT MEKANIK Santoso, Edi; Al Farisyi, Salman
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 4 No 01 (2018): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.743 KB)

Abstract

Perkembangan dalam dunia perindustrian pada saat ini mulai mempertimbangkan material baja untuk bahan utama dalam proses produksinya. Baja salah satu logam ferro yang banyak dipergunakan di dunia teknik,misalnya digunakan dalam bidang kontruksi, membuat alat-alat perkakas,alat-alat pertanian,komponen otomotif,dan semua struktur logam akan terkena pengaruh gaya luar yaitu berupa tekanan dan gaya tegangan gesek. Perbedaan paling mendasar adalah terdapat nilai keuletan pada logam las tersebut,dimana nilai keuletan logam las besi selalu lebih tinggi jika di bandingkan dengan logam induk. Proses pengelasan ulang atau repair dapat terjadi apabila material yang mengalami kerusakan atau cacat akibat kesalahan dalam pekerjaan di lapangan dan pengulangan pekerjaan. Karena terjadi proses pengelasan ulang ini maka akan mengakibatkan perubahan sifat mekanik dan struktur mikro pada suatu material. Pada umumnya sifat logam las besi lebih ulet,sehingga perlu dilakukan pengujian ketangguhan material untuk mengetahui sampai berapa kali pengelasan ulang atau repair dapat di lakukan. Maka berdasarkan hal tersebut di Tugas Akhir ini akan menganalisa pengaruh pengelasan ulang pada besi karbon terhadap nilai kekerasan serta terjadinya cacat di bawah permukaan yang mungkin terjadi akibat dilakukanya pengelasan ulang. Dari variasi tegangan dapat mempengaruhi hasil pengelasan. Terdapat beberapa hasil cacat las yang timbul yaitu incomplete penetration dan incomplete fusion. Terdapat kategori cacat las yang berbeda-beda pada hasil pengelasan normal dan repair. Pengujian hardness menunjukan bahwa nilai kekerasan dapat berubah disebabkan karena pengaruh perubahan deformasi pada saat pengelasan. Dari hasil diameter filler 2,6 menghasilkan nilai kekerasan diangka maksimum 3,2 HRA sedangkan diameter filler 3,2 volt menghasilkan nilai kekerasan minimum 1,6 HRA.
ANALISA PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN Cu DAN WAKTU AGING PADA HASIL PENGECORAN AlCu TERHADAP STRUKTUR MIKRO Santoso, Edi; Nafi, Maula
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 5 No 02 (2019): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.907 KB)

Abstract

Beberapa Perlakuan panas merupakan proses kombinasi antara proses pemanasan dan pendinginan dari suatu logam atau paduannya dalam keadaan padat, ditahan pada temperature tertentu dan didinginkan untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu. Pada penelitian ini menggunakan Perlakuan panas T5 pada hasil pengecoran Al-Cu dengan variasi penambahan Cu 3%, 4%, 5% dan waktu aging 2 jam, 3 jam, 4 jam untuk menganalisa ukuran butir dari struktur mikro yang didapat. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan didapatkan ukuran diameter butir AlCu tanpa perlakuan panas lebih kecil dibandingkan setelah diberi perlakuan panas, ukuran diameter butir AlCu setelah diberi perlakuan panas yang paling kecil ditunjukkan pada kondisi Al-5%Cu dengan waktu aging 4 jam yaitu sebesar 129,4 µm sedangkan ukuran diameter butir AlCu setelah diberi perlakuan panas yang paling besar ditunjukkan pada kondisi Al-3%Cu dengan waktu aging 2 jam yaitu sebesar 198,64 µm.Kata kunci: Perlakuan Panas T5, ukuran butir, struktur mikro
ANALISA PENGARUH VARIASI PENGELASAN ULANG DAN VARIASI KUAT ARUS PADA PLAT BAJA TERHADAP CACAT LAS DAN SIFAT MEKANIK Santoso, Edi; Mastuki, Mastuki
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 6 No 2 (2020): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.069 KB)

Abstract

Perkembangan dalam dunia perindustrian pada saat ini mulai mempertimbangkan material baja untuk bahan utama dalam proses produksinya. Baja salah satu logam ferro yang banyak dipergunakan di dunia teknik,misalnya digunakan dalam bidang kontruksi, membuat alat-alat perkakas,alat-alat pertanian,komponen otomotif,dan semua struktur logam akan terkena pengaruh gaya luar yaitu berupa tekanan dan gaya tegangan gesek. Perbedaan paling mendasar adalah terdapat nilai keuletan pada logam las tersebut,dimana nilai keuletan logam las besi selalu lebih tinggi jika di bandingkan dengan logam induk. Proses pengelasan ulang atau repair dapat terjadi apabila material yang mengalami kerusakan atau cacat akibat kesalahan dalam pekerjaan di lapangan dan pengulangan pekerjaan. Karena terjadi proses pengelasan ulang ini maka akan mengakibatkan perubahan sifat mekanik dan struktur mikro pada suatu material. Pada umumnya sifat logam las besi lebih ulet,sehingga perlu dilakukan pengujian ketangguhan material untuk mengetahui sampai berapa kali pengelasan ulang atau repair dapat di lakukan. Maka berdasarkan hal tersebut di Tugas Akhir ini akan menganalisa pengaruh pengelasan ulang pada besi karbon terhadap nilai kekerasan serta terjadinya cacat di bawah permukaan yang mungkin terjadi akibat dilakukanya pengelasan ulang. Dari variasi tegangan dapat mempengaruhi hasil pengelasan. Terdapat beberapa hasil cacat las yang timbul yaitu incomplete penetration dan incomplete fusion. Terdapat kategori cacat las yang berbeda-beda pada hasil pengelasan normal dan repair. Pengujian hardness menunjukan bahwa nilai kekerasan dapat berubah disebabkan karena pengaruh perubahan deformasi pada saat pengelasan. Dari hasil tegangan 80 amper menghasilkan nilai kekerasan diangka maksimum 2,6 HRA sedangkan tegangan 160 volt menghasilkan nilai kekerasan minimum 0,5 HRA.Kata kunci: bahan ST42,kekerasan (Rockwell),metalografi,radiografi,SMAW.
Analisa Pengaruh Variasi Holding Time Dan Variasi Kadar Garam Media Pendingin Pada Perlakuan Panas Baja Aisi 1045 Terhadap Struktur Mikro Dan Sifat Mekanik Pada Logam Santoso, Edi; Setiawan, Nurdin Hadi
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 6 No 1 (2020): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.051 KB)

Abstract

Pembentukan struktur martensit pada baja karbon dapat meningkatkan sifat mekanik suatu bahan salah satunya yaitu kekerasanya, dimana material baja karbon tersebut dilakukan perlakuan panas dengan dipanaskan pada temperatur austenit dan didinginkan dengan cepat. Laju pendinginan dan kadar karbon akan mempengaruhi struktur mikro yang terbentuk seperti martensit, ferit dan perlit.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik sifat mekanis seperti ketangguhan baja dan kekerasan baja pada baja AISI 1045 yang telah diberi proses heat treatment dan dilakukan proses quenching menggunakan media pendingin air dengan variasi hoding time 25 meni, 30 menit, 35 menit dan variasi media pendingin kadar garam 500 gram, 625 gram, 700 gram. Kemudian dilakukan pengujian struktur mikro dan pengujian sifat mekanik pada logam untuk mengetahui struktur mikro, tingkat kekerasan, tingkat kekuatan, tingkat elastisitas dari baja AISI 1045. Hasil dari pengujian kekerasan menunjukan harga kekerasan terkeran pada spesimen holding time 35 menit dan pendinginan 700 gram adalah 60, HRC dan struktur mikronya terdiri dari pearlite dan martensite.Kata kunci : baja aisi 1045, proses quenching, kadar garam, holding time.
Analisis Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan Dan Holding Time Pada Perlakuan Panas Baja ST-42 terhadap Sifat Mekanik Santoso, Edi; Martini, Ninik
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 1 (2021): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.011 KB)

Abstract

Hardening adalah salah satu jenis proses perlakuan yang bertujuan untuk memperbaiki sifat mekanik diantaranya untuk memperoleh nilai kekerasan dan kekuatan yang lebih baik. Hardening dilakuakan dnegan memanaskan material sampaI ke tempertur austenite, ditahan pada temperature tersebut untuk waktu tertentu dan dilakukan pendinginan cepat dengan media pendingin tertentu. Pada penelitian ini menggunakan material baja ST-42 yang termasuk golongan baja rendah dan dilakukan proses laku panas hardening. Pada proses laku panas hardening ini dilakukan dengan memberikan variasi pada temperature pemanasan sebesar 825°C, 875°C, 925°C dan variasi pada holding time sebesar 20 menit, 25 menit, 30 menit setelah itu dilakukan Pengujian Tarik. Dari hasil Pengujian Tarik yang dilakukan,  didapatkan Kekuatan Tarik Maksimum ( UTS ) yang terbesar pada variasi temperature pemanasan  825 0C dan holding time 25 menit, yaitu sebesar  687kg/?mm?^2  dan Kekuatan Tarik Maksimum terkecil  pada variasi temperature pemanasan 8250C dan holding time 30 menit yaitu sebesar 445kg/?mm?^2 .Kata kunci: Hardening, Temperatur Pemanasan, Holding Time, Baja ST-42
Analisa Pengaruh Perlakuan Panas Tempering Dengan Variasi Temperatur Dan Holding Time Terhadap Struktur Mikro Baja EMS 45 Santoso, Edi; Martini, Ninik; Mufti, Mohammad
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 1 (2021): July
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.746 KB)

Abstract

Baja EMS 45 merupakan baja karbon sedang yang mempunyai komposisi seperti berikut: 0,52% C, 0,27% Si, 0,65% Mn, 0,15% P, 0,002% S, 0,02% Cu. Berdasarkan penggunaanya baja jenis ini dapat dikembangkan untuk memiliki sifat mekanik keras, kuat, tangguh, dan keuletan yang baik dengan cara proses perlakuan panas.Pada penelitian ini digunakan proses perlakuan panas hardening 9000C, holding time 60 menit, quenching media air dan dilanjutkan dengan proses tempering.  Variasi temperatur tempering 5000C. 5500C, 6000C dan variasi waktu penahanan tempering 30, 60, dan 90 menit. Pengujian yang digunakan adalah uji struktur mikro.Dari hasil pengujian  struktur mikro pada baja EMS 45, pada temperature kamar struktur mikronya  ferit-perlit,  setelah dilakukan heat treatment hardening 9000C, holding time 60 menit dan didinginkan cepat dengan media air mengalami perubahan menjadi struktur martensit. Setelah dilakukan tempering pada temperatur 5000C, 5500C, dan 6000C dan holding time 30, 60 dan 90 menit terjadi lagi perubahan struktur dari martensit berubah menjadi martensit temper.
Studi Eksperimental Pengaruh Perlakuan Panas Hardening pada Baja ST-41 terhadap Sifat Mekanik Santoso, Edi; Ismail, Ismail
MEKANIKA: Jurnal Teknik Mesin Vol 7 No 2 (2021): December
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.194 KB)

Abstract

Hardening adalah salah satu jenis proses perlakuan yang bertujuan untuk memperbaiki sifat mekanik diantaranya untuk memperoleh nilai kekerasan dan kekuatan yang lebih baik. Hardening dilakuakan dengan memanaskan material sampai ke tempertur austenite, ditahan pada temperature tersebut untuk waktu tertentu dan dilakukan pendinginan cepat dengan media pendingin tertentu. Pada penelitian ini menggunakan material baja ST-41 yang termasuk golongan baja karbon menengah dan dilakukan proses laku panas hardening. Pada proses laku panas hardening ini dilakukan dengan memanaskan sampai temperature 900 °C sedangkan variasi holding time yang digunakan adalah 5 menit, 10 menit, 15 menit dan variasi media pendinginan yang digunakan adalah air, air garam, oli sae 10. Dari hasil pengujian impack didapatkan bahwa energi paling rendah yaitu pada specimen yang tanpa perlakuan panas yaitu sebesar 15,95 joule sedangkan energi paling tinggi dengan holding time 15 menit dan media pendingin oli SAE 10 yaitu sebesar 26 joule. Kata kunci : Hardening, Holding Time, Media Pendingin, Impak, Baja ST-41